Blog

Psikologi Pendidikan Menurut Para Ahli Ruang Lingkup Teori Dan Manfaatnya

Psikologi Pendidikan Pengertian Menurut Pakar PendidikanApa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan (educational psychology)? Psikologi pendidikanadalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang fokus mempelajari tentang cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.

Ada juga yang menjelaskan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang menguraikan berbagai kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. Salah satu contohnya adalah mempelajari bagaimana cara menarik perhatian siswa sehingga mereka lebih mudah menerima pelajaran yang diajarkan.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa psikologi di bidang pendidikan dimaksudkan untuk mempengaruhi kegiatan pendidikan sehingga proses pembelajaran dan belajar-mengajar dapat berlangsung lebih efektif dengan memperhatikan respon kejiwaan dan tingkah laku peserta didik.

Beberapa ahli ilmu psikologi yang menerangkan bagaimana proses sejarah ilmu psikologi pendidikan tercipta, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Democritus
Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, ahli psikologi pendidikan yang bernama Democritusmenulis tentang manfaat-manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan rumah pada keberhasilan belajar individu (Watson, 1961).

2. Plato dan Aristoteles
Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdiskusi mengenai berbagai topik ilmu psikologi pendidikan, diantaranya yaitu:

* Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-perbedaan peserta didik.
* Latihan-latihan jasmani dan pengembangan keterampilan psikomotor.
* Bentuk-bentuk karakter yang baik.
* Kemungkinan-kemungkinan dan keterbatasan-keterbatasan pendidikan moral.
* Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan individu.
* Peranan guru.
* Relasi antara guru dengan siswa.
* Alat-alat dan metoda mengajar.
* Jenis-jenis aktivitas belajar.
* Prinsip-prinsip belajar.
* Afeksi dan belajar.
* Belajar terlepas dari guru.

3. Johan Amos Comenius
Seorang ahli psikologi yang berasal dari Ceko yang lahir pada tahun 1592 masehi dan wafat pada tahun 1671 masehi, menjelaskan bahwa ilmu psikologi pendidikan memiliki topik dan tujuan sebagai berikut:

* Anak jangan dianggap sebagai miniatur orang dewasa.
* Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah dengan menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati, mengalami, dan menyelidiki.

4. Jean Jaques Rousseau
Seorang pemikir sekaligus ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal Perancis yang lahir pada tahun 1712 masehi dan wafat pada tahun 1778 masehi menerangkan bahwa ilmu psikologi dalam pendidikan memiliki tujuan penting, diantaranya yaitu:

* Segalanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan manusia.
* Campur tangan orang tua/orang dewasa terhadap perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati.
* Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik.

5. William James
Seorang ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal New York yang lahir pada tahun 1842 dan wafat pada tahun 1910. Pada tahun 1890, William James menerbitkan buku pertamanya yang berjudul “Principles of Psychology”. Kemudian dia memberikan kuliah yang bertajuk “talk to teacher”.Dalam diskusinya dia membahas mengenai aplikasi psikologi pendidikan untuk mendidik anak, dia menekankan pentingnya mempelajari proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan yang terkandung didalam banyak aspek dan teori ilmu psikologi pada umumnya.

Dia merekomendasikan mengajar pada titik yang lebih tinggi diatas pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.

Menurut Crow, Psikologi pendidikan merupakan sebuah studi mengnai kegiatan belajar, menumbuhkan dan meningkatkan kematangan sesorang dalam pengaplikasian prinsip-prinsip ilmiah tentang raksi manusia yang memiliki pengaruh di dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut Bruno, Psikologi pendidikan dapat diartikan menjadi tiga bagian yang saling terkait dan berhubungan satu dengan yang lainnya.

* Pskilogi merupakan pendidikan tentang “ruh”
* Psikologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai bagian dari mental kehidupan
* Psikologi merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan tingkah laku suatu organisme.

Menurut Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan merupakan sebuah fokus ilmu atau sebuah bagian dari ilmu psikologi yang membahas mengenai psikologi anak yang berlangsung di dalam dunia pendidikan.

Psikologi pendidikan menurut pakar adalah subdisiplin psikologi, dan bukan psikologi itu sendiri. Artur S. Reber seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City, University of British Columbia Canada, dan juga pada University of Insbruck Austria, dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu pendidikan yang berkaitan denagan teori dan masalah kependidikan.

Secara sederhana dan praktis, Barlow dalam Muhibbin Syah mendefinisikan psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses pembelajaran secara lebih efektif.

Sultan Muhammad dalam Sudarwan Danim mendefinisikan psikologi pendidikan adalah aplikasi dari temuan psikologis di bidang pendidikan. Dengan demikian psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang perkembangan individu dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmu terapan yang menggabungkan dua bidang yang berbeda, yaitu pendidikan dan psikologi. Psikologi pendidikan adalah studi ilmiah untuk memahami, memprediksi, dan mengarahkan perilaku peserta didik bagi usaha pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran.

John W. Santrock mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang menghususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Menurutnya psikologi adalah bidang yang sangat luas, sehingga dibutuhkan satu narasi tersendiri untuk menjelaskannya.

Menurut The American People of Encyclopedia dalam Abdul Hadis dan Nurhayati bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang berusaha untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologis dalam memecahkan persoalan pendidikan.

Sedangkan Bimo Walgito dengan jelas menguraikan bahwa psikologi pendidikan adalah psikologi yang khusus menguraikan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik minat atau perhatian peserta didik agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa defenisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam tatanan pendidikan yang teratur atau intervensi untuk pembelajaran yang efektif. Dengan kata lain, psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu yang berupaya menggunakan konsep atau prinsip-prinsip psikologis dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan.

Seperti halnya studi ilmu yang lainnya, psikologi pendidikan memiliki batasan-batasan dalam hal yang dibahas didalamnya. Pada dasarnya, psikologi pendidikan mempelajari mengenai beberapa hal seperti lingkungan dan hereditas pendidikan, perkembangan dan kesehatan mental anak didik, proses dan evalusasi belajar, dan lain-lain. Jika dirinci lebih mendalam, maka ruang lingkup dari psikologi pendidikan mencakup :

* Lingkungan dan hereditas pendidikan
* Pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik
* Karakteristik tingkah laku disertai dengan potensi yang ada pada anak didik
* Higiene mental pendiikan dari anak didik
* Evaluasi hasil pendidikan yang telah diberikan
* Hasil dari proses pengadaan pendidikan yang memiliki dampak terhadap individu peserta didik yang bersifat personal dan sosial.

Terdapat beberapa terori – teori psikologi pendidikan yang menjadi konsep dasar pelaksanaan psikologi dalam dunia pendidikan.

Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut merupakan dampak dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dapat diartikan bahwa belajar merupakan bentuk perubahan tingkah laku pada siswa dari interaksi terhadap stimulus. Seseorang dikatakan sudah belajar jika terdapat perubahan pada perilakunya.

Kemudian, dalam teori ini, konsep yang diutamakan adalah input atau stimulus yang diberikan seperti guru mengajarkan pada siswa cara membaca. Kemudian outputyang merupakan hasil atau respon akibat dari stimulus, seperti siswa menjadi bisa membaca walaupun masih terbata- bata. Hal tersebutlah yang dikatakan belajar. Namun apabila pada outputnya siswa masih belum bisa membaca, maka proses tersebut belum dikatakan sebagai kegiatan belajar karena tidak ada hasil dari stimulus yang diberikan.

* Operant conditioning Theory

Operant conditioning adalah tipe pembelajaran dimana perilaku dikontrol oleh konsekuensi yang bisa diperoleh. Kunci dari operant conditioningini adalah dukungan positif dan negatif, hukuman positif dan negatif. Dukungan positif adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan pada suatu perilaku. Contohnya : guru yang memberikan pujian pada siswanya karena telah menjawab dengan benar. Dukungan negatif adalah membuang sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai sikap yang bisa diterima. Contohnya : Di luar sangat bising, sehingga menyalakan TV dengan keras membuat lebih nyaman dan mengurangi suara bising yang tidak menyenangkan.

Kemudian, hukuman positif digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan. Contohnya : Ketika ada seorang anak yang nakal di kelas, dia menerima hukuman berdiri di depan kelas. Hukuman negatif digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan dengan mengambil sesuatu yang menyenangkan. Contoh : Kevin merusak boneka adiknya, sehingga dia tidak diperbolehkan main di luar dengan temannya (Saul, 2015).

* Classical conditioning Theory

Classical conditioningmerupakan teori dengan melibatkan pembelajaran pada perilaku baru melalui suatu proses yang berkesinambungan. Terdapat tiga tahapan pada teori ini dengan pemberian stimulus baru pada masing masing tahapan.

1. Tahap 1 – Before Conditioning:pada tahap ini stimulus dari lingkungan yang mengeluarkan respon yang belum dipelajari dan terdapat respon yang tidak pernah terfikirkan. Contoh : Parfum dapat menimbulkan respon kebahagiaan.
2. Tahap 2 – During Conditioning:Stimulus dari lingkungan tidak berespon berhubungan dengan stimulus yang sudah diketahui. Contoh : parfum mungkin berkaitan dengan seseorang.
3. Tahap 3 After Conditioning:terbentuknya respon yang baru. Contoh : Seseorang yang sebelumnya berkaitan dengan parfum yang harum menjadi sangat memikat (Mcleod, 2008).

Teori kognitif memfokuskan perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami sekitar. Teori kognitif dugunakan untuk proses pembelajaran yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan lainnya. Kemudian, teori kognitif memiliki empat pronsip dasar : (1) Siswa aktif untuk mendapatkan pemahaman tentang pengetahuan yang diberikan, (2) Pengembangan pengetahuan tergantung terhadap apa yang sudah mereka pelajari, (3) belajar membangun pengalaman (4) belajar merupakan perubahan struktur mental seseorang.

Teori koneksionisme dikembangkan oleh Edward L. Thorndike ( ) dan dikenal dengan teori stimulus – respon. Menurutnya, dasar belajar merupakan asosiasi dari stimulus dan respon. Stimulus akan memberikan pesan pada panca indera lalu memberikan respon dengan perilaku. Asosiasi seperti hal tersebut disebut koneksi. Prinsip itulah yang disebut koneksionisme.

Gestalt merupakan teori yang menjelaskan proses persepsi melalui penataan komponen sensasi yang memiliki hubungan atau pola menjadi kesatuan. Disimpulkan bahwa, seseorang cenderung melihat sesuatu di sekitarnya sebagai kesatuan yang utuh. Teori Gestalt menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Misalnya, ketika kita sedang melihat awan dan melihat suatu bentuk yang mirip suatu objek.

Menurut para ahli psikologi di Dunia, manfaat psikologi pendidikan bagi para pendidik, yaitu sebagai berikut:

1. Peka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk belajar.
2. Mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta didik.
3. Mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar.
4. Mengembangkan diri sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat membagi ilmunya pada orang lain secara profesional.
5. Mengetahui teknik-teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar anak didik.
6. Mampu menganalisis kekurangan dan kelebihan dalam metode belajar mengajar baik terhadap diri sendiri maupun orang lain serta berupaya untuk terus memperbaikinya.

Sedangkan manfaat mempelajari ilmu psikologi pendidikan bagi para siswa didik, diantaranya yaitu:

1. Meningkatkan kemauan dan niat utk mencari dan mendapatkan ilmu.
2. Mengenali naluri dan potensi belajar.
3. Mengembangkan diri mjd manusia pembelajar.
4. Bertekad utk meningkatkan harkat dirinya lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Tujuan mempelajari ilmu psikologi pendidikan secara umum pada dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Memahami bentuk-bentuk gejala psikologis siswa (individu) secara umum dalam bentuk tingkah laku dan sikap selama mengikuti proses pembelajaran atau belajar mengajar.
2. Memahami kemampuan dan potensi-potensi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
3. Memahami bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar mengajar agar tercapai semua tujuan pembelajaran secara efektif dan optimal.
4. Membantu siswa mengembangkan berbagai jenis potensi dan kemampuan dalam bentuk proses pembelajaran berbasis pengembangan siswa-siswi.
5. Membantu siswa-siswi menyelesaikan program pembelajaran materi dengan sempurna, sehingga dengan pemahaman guru tentang teori dan ilmu psikologi pendidikan dapat memberikan bantuan kepada siswa siswi dalam menyelesaikan program-program pembelajaran sampai tuntas 100%.

Artikel tentang psikologi pendidiikan ini semoga dapat membantu para pengajar untuk lebih memahami karakter siswanya dan menyesuaikan proses pembelajaran yang tepat sehingga mampu menghasilkan generasi generasi yang unggul baik secara intelegensi maupun sikap dan perilaku yang nantinya dibawa dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mampu memberikan peranan positif dan bermanfaat.

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Psikologi Pendidikan

* pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli
* pengertian psikologi pendidikan pdf
* pengertian psikologi pendidikan secara bahasa dan istilah
* tujuan psikologi pendidikan
* pengertian psikologi pendidikan menurut santrock
* ruang lingkup psikologi pendidikan
* makalah psikologi pendidikan
* prinsip psikologi pendidikan