Blog

Pengertian Sempel Cara Membuat Dan Contohnya

Sampel, dalam konteks penelitian ilmiah dan statistik, merupakan subset representatif dari suatu populasi. Pada suatu penelitian, hal yang sangat tidak praktis bahkan dapat dikatakan mustahil jika meneliti seluruh populasi untuk mendukung pengumpulan data. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti hanya perlu meneliti kelompok sampel. Karakteristik sampel harus mewakili seluruh populasi.

Dalam statistik dan metodologi penelitian kuantitatif, sampel data adalah sekumpulan data yang dikumpulkan dan/atau dipilih dari populasi dengan prosedur yang ditetapkan. Sampel data dapat diambil dari populasi tanpa penggantian (yaitu tidak ada unsur yang dapat dipilih lebih dari sekali dalam sampel yang sama), dalam hal ini adalah bagian dari populasi; atau dengan penggantian (yaitu elemen dapat muncul beberapa kali dalam satu sampel), dalam hal ini adalah multisubset. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang sampel, artikel ini akan mengulas tentang pengertian sampel, cara membuat, dan contohnya.

Sampel
Seringkali, dalam penelitian perlu menggunakan sampel untuk penelitian, karena tidak praktis untuk mempelajari seluruh populasi. Misalnya, kita ingin tahu rata-rata tinggi anak laki-laki Indoneisa berusia 12 tahun. Kita tidak bisa mengukur semua anak laki-laki berusia 12 tahun di Indoneisa, tetapi kami bisa mengukur sampel anak laki-laki.

Sampel lengkap adalah sekumpulan objek dari populasi induk yang mencakup semua objek yang memenuhi sekumpulan kriteria seleksi yang terdefinisi dengan baik. Sampel yang tidak bias (representatif) adalah sekumpulan objek yang dipilih dari sampel lengkap menggunakan proses seleksi yang tidak bergantung pada properti objek.

Cara terbaik untuk menghindari sampel yang bias atau tidak representatif adalah memilih sampel acak, juga dikenal sebagai sampel probabilitas. Sampel acak didefinisikan sebagai sampel di mana setiap anggota individu dari populasi memiliki kesempatan yang diketahui, bukan nol untuk dipilih sebagai bagian dari sampel.

Pengertian Sampel
Dalam Merriam Webster, terdapat beberapa pengertian sampel yaitu bagian representatif dari keseluruhan atau kelompok yang lebih besar terutama ketika disajikan untuk diperiksa atau ditampilkan sebagai bukti kualitas: spesimen; bagian terbatas dari populasi statistik yang sifatnya dipelajari untuk mendapatkan informasi tentang keseluruhan.

Sampel merupakan bagian yang mengandung karakteristik populasi yang lebih besar. Sampel digunakan dalam pengujian statistik ketika ukuran populasi terlalu besar dalam penelitian untuk menyertakan semua anggota atau pengamatan yang mungkin. Sampel harus mewakili keseluruhan populasi dan tidak mencerminkan bias terhadap atribut tertentu.

Pengertian Sampel Menurut Para Ahli
Adapun pengertian sampel menurut para ahli antara lain:

Sampel dapat diartikan sebagai suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.

Sampel ialah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Terdapat beberapa keuntungan apabila menggunakan sampel, yaitu:

1. Subjek pada sampel lebih sedikit jika dibandingkan dengan populasi, maka kerepotan tentu akan menjadi lebih berkurang alias lebih simpel.
2. Apabila populasinya terlalu besar, memungkinkan beberapa di antaranya akan terlewati
3. Penggunaan sampel akan lebih efesien dan menghemat waktu, uang serta tenaga
4. Terkadang penelitian populasi akan mengakibatkan terjadinya desktruktif (merusak).
5. Subjek yang terlalu banyak mengakibatkan orang yang mengumpulkan data menjadi lelah sehingga menyebabkan pencatatan menjadi tidak fokus/konsentrasi.
6. Terkadang memang tidak memungkinkan dalam melakukan penelitian populasi

1. Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85)

Sampel adalah sebagian dari populasi dapat di jangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang di ambil sampelnya tersebut.

Cara Membuat Sampel
Sampel ialah bagian populasi penelitian yang digunakan untuk memperkirakan hasil dari suatu penelitian. Sampel dapat ditentukan dengan menggunakan teknik sampling, yaitu bagian dari metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan sampel.

Definisi sampling atau metode pengambilan sampel menurut penafsiran beberapa ahli diantarnya yaitu:

1. Teknik sampling ialah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56).
2. Teknik sampling ialah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif (Margono, 2004)

Teknik sampling atau cara pengambilan sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian yang akan dilakukan. Adapun teknik tersebut yaitu:

Probability sampling ialah teknik pengambilan sampel secara random atau acak. Dengan cara ini seluruh anggota populasi diasumsikan mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel dengan cara ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara lain:

1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Pengambilan sampel acak sederhana atau Simple Random Sampling merupakan teknik penarikan sampel yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilan sampel dapat dilakukan menggunakan nomor undian.

Ada 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana, yaitu;

1. Bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama
2. Bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sampel menggunakan metode ini. tapi, metode yang paling sering digunakan adalah Simple Random Sampling dengan pengembalian.

Kelebihan metode ini ialah dapat mengurangi bias dan dapat mengetahui standard error penelitian. Sedangkan kekurangannya ialah tidak adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat merepresentasikan populasi yang dimaksud.

1. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Dengan menggunakan cara ini sampel diambil secara acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian. Misalnya dalam sebuah penelitian yang membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Kemudian responden dibagi ke dalam tiap-tiap kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.

1. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Dengan cara ini sampel diambil acak berstrata berdasarkan tingkatan tertentu. Misalnya yaitu penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.

1. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)

Dengan cara ini sampel diambil secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasarkan kelompok/area tertentu., dengan tujuan untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi. Misalnya yaitu penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A dan lain sebagainya.

1. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)

Dengan cara ini sampel diambil secara bertingkat, baik itu bertingkat dua, tiga atau lebih. Misalnya yaitu -> Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW – RT.

1. Non- Probability Sampling / Non Random Sample

Non-Probability Sampling ialah teknik pengambilan sampel yang tidak dipilih secara acak. Populasi yang dipilih menjadi sampel dapat disebabkan karena suatu kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Jenis-jenis Non-Probability Sampling yaitu sebagai berikut:

Purposive Sampling ialah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Penentuan sampel pada metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti. Terdapat 2 kriteria dalam pemilihan sampel:

1. Kriteria inklusi yaitu kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian.
2. Kriteria eksklusi yaitu kriteria khusus yang menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari kelompok penelitian. Misalnya yaitu calon responden mengalami penyakit penyerta atau gangguan psikologis yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

1. Snowball Sampling (Bola Salju)

Snowball Sampling ialah teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara atau korespondensi. Metode ini dilakukan dengan meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.

Metode pengambilan sampel ini sangat cocok untuk penelitian mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi, misalnya penelitian tentang kaum waria, penderita HIV, dan kelompok khusus lainnya.

Dengan menggunkan metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, sampel yang diambil oleh peneliti adalah yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Teknik ini cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit didapatkan.

Contohnya yaitu peneliti ingin meneliti tentang penyakit Steven Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.

Penyakit tersebut cukup langka dan sulit sekali menemukan kasus tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel saat itu juga, saat menemukan kasus tersebut. Selanjutnya peneliti mencari sampel hingga periode tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti.

Tehnik pengambilan sampel ini juga cocok untuk penelitian yang bersifat umum, misalnya seorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota Bandung. Kemudian dia menanyakan tentang kebersihan Kota Bandung pada warga Bandung yang dia temui saat itu.

Dengan menggunakan cara ini jumlah sampel yang diambil sebanyak jumlah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan cara ini yaitu praktis karena sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitian cukup tinggi jika menggunakan metode ini.

Teknik pengambilan sampel ini biasanya digunakan pada penelitian yang mempunyai jumlah sampel terbatas, misalnya saja penelitian pada pasien lupus atau penderita penyakit tertentu. Sebagai contoh dalam suatu area terdapat 10 penderita lupus, maka populasi tersebut dijadikan sampel secara keseluruhan, inilah yang disebut sebagai Total Quota Sampling.

Teknik Sampling Jenuh merupakan teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota populasi sebagai sampel, syaratnya yaitu populasi yang ada kurang dari 30 orang.

Contoh Sampel
Sampel adalah kelompok individu yang benar-benar berpartisipasi dalam studi kita. Mereka adalah orang-orang yang kita wawancarai (misalnya dalam penelitian kualitatif) atau yang benar-benar kita survei (misalnya dalam penelitian kuantitatif). Orang yang bisa menjadi peserta dalam studi kita tetapi tidak benar-benar berpartisipasi tidak dianggap sebagai bagian dari sampel kita.

Misalnya, kita mengirimkan undangan belajar berupa e-mail kepada 200 orang, 100 diantaranya akhirnya berpartisipasi dalam studi kita (yaitu, berpartisipasi dalam survei atau eksperimen kita). Sampel kita adalah 100 orang yang berpartisipasi dalam studi. 100 individu yang menerima undangan tetapi tidak berpartisipasi tidak akan dianggap sebagai bagian dari sampel.

Berikut ini beberapa contoh sampel yang merupakan bagian dari suatu populasi:

Populasi : Mahasiswa jurusan PGSD Universitas PGRI Semarang

Sampel : Peneliti hanya mengambil data dari 50 mahasiswa PGSD Universitas PGRI Semarang untuk meneliti motivasi belajar mahasiswa PGSD.

Populasi : Siswa di sekolah Dasar Swasta di Kota Semarang yang berjumlah 6 sekolah dengan jumlah siswa Sampel : 4 Sekolah dengan jumlah siswa di Sekolah A 25 Sekolah B 25, Sekolah C25 dan Sekolah D 25.

Populasi : Kariyawan PT Sinar Jaya Abadi yang berjumlah 300 kariyawan akan diteliti tingkat kedisiplinannya

Sampel : 100 kariyawan yang diambil secara acak.

Nah, itulah tadi pembahasan secara lengkapnya dari ArenaLomba tentang pengertian sampel menurut para ahli, cara membuat, dan contohnya. Semoga hadirnya artikel ini bisa memberikan wawasan serta menambah edukasi mendalam bagi segenap pembaca sekalian.