Blog

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Pengertian Perubahan Sosial Budaya – Dalam kehidupan bermasyarakat, evolusi sosial kebiasaan menjadi kajian yang lumayan menarik. Berawal dari terjadinya evolusi sosial, dapat mengubah fenomena dan struktur sosial didalam masyarakat.

Entah disadari atau tidak, perubahan sosial budaya pasti terjadi dalam sekelompok masyarakat dan sering terjadi sepanjang masa. Ternyata proses evolusi seperti ini urusan yang lumrah dan telah menjadi sifat serta esensi manusia.

Karena evolusi sosial budaya cukup menarik, sehingga ada cabang ilmu yang mempelajari ilmu ini. Pada peluang kali ini kita akan membicarakan mengenai pengertian, faktor, format dan contoh perubahan sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. Langsung saja, inilah ulasannya.

Sosial budaya merupakan ilmu pendahuluan dasar untuk mempelajari disiplin ilmu sosial selanjutnya. Dan dengan mengetahui makna dari sosial budaya, maka secara otomatis akan mempermudah Anda untuk mengetahui pelajaran selanjutnya.

Mereka yang perlu informasi mengenai apa yang dimaksud dengan sosial kebiasaan antara lain, ialah mahasiswa, dosen, peneliti dan pelajar. Untuk menemukan informasinya, dapat dengan membaca kitab atau searching di google memakai laptop, PC atau smartphone.

Jika Anda menggali sumber melewati internet, usahakan mengerjakan cek dan ricek kembali. Ini guna bertujuan mengerjakan verifikasi bakal kebenaran informasi tersebut.

Berikut merupakan definisi dari perubahan sosial budaya menurut beberapa para ahli.

1. Hirschman
Hirschman mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya terjadi karena diprovokasi oleh komunikasi, teknik dan pola pikir masyarakat. Termasuk juga diprovokasi oleh hal internal dan eksternal.

Faktor internal dapat dipengaruhi oleh konflik, evolusi jumlah penduduk, revolusi, penemuan baru dan masih tidak sedikit lagi.

Terjadinya evolusi sosial budaya yang diprovokasi oleh hal eksternal menurut keterangan dari Hirschman dapat disebabkan oleh hal bencana alam, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, pertempuran dan evolusi iklim sekalipun dapat berpengaruh.

2. Max Iver
Max Iver salah satu ahli sosiologi yang juga angkat bicara tentang evolusi sosial budaya. Dimana sosial kebiasaan diartikan sebagai evolusi sosial yang mempunyai sifat kesinambungan dengan hubungan sosial.

3. Max Weber
Beda dengan pendapat Max Weber, yang mana evolusi sosial budaya ialah situasi yang terjadi di dalam masyarakat yang disebabkan oleh ketidaksamaan dengan unsur-unsur yang telah ada.

4. Gillin
Berbeda dengan pendapat Gillin, yang mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya sebagai teknik hidup yang diprovokasi oleh perubahan situasi kebudayaan material, perubahan situasi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena diprovokasi oleh hasil penemuan baru.

5. W. Kornblum
Terjadinya evolusi sosial budaya menurut keterangan dari W. Kornblum karena diakibatkan oleh evolusi susunan budaya. Baik tersebut perubahan yang mempunyai sifat bertahap ataupun dalam jangka masa-masa yang lama.

6. Kingsley Davis
Dalam kitab Human Society, Kingsley Davis mendefinisikan evolusi sosial budaya sebagai evolusi yang terjadi dalam struktur dan faedah masyarakat.

7. Selo Sumardjan
Lebih sederhana, Selo Sumardjan menuliskan bahwa perubahan sosial budaya merupakan perubahan di lembaga kemasyarakat.

Dari sejumlah pendapat di atas, maka dapat diputuskan bahwa evolusi sosial kebiasaan terjadi sebab terjadi evolusi struktur dan terjadinya perubahan fungsi sosial. Ketika evolusi sosial merasakan perubahan, secara otomatis bakal mempengaruhi kebiasaan di masyarakat tersebut sendiri.

Baca juga: Pengertian Reformasi

Faktor Perubahan Sosial Budaya
Jika anda sudah mengetahui apa itu makna perubahan sosial budaya, barangkali ada yang penasaran, hal apa sih yang mendorong terjadinya evolusi sosial budaya? Sebenarnya di definisi para ahli sudah dilafalkan faktor evolusi sosial, diantaranya sebagai berikut.

1. Adanya Penemuan Baru
Entah disadari atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat, akan merasakan penumpukan sekian banyak macam budaya. Hal ini diakibatkan karena terjadi penemuan baru yang terdapat di masyarakat.

2. Pengaruh Jumlah Penduduk
Seperti yang anda tahu sesungguhnya Indonesia di antara Negara yang mempunyai jumlah warga yang lumayan besar. Nah, hal perubahan jumlah warga inilah yang pun menjadi salah satu hal perubahan sosial budaya. Pasalnya, pengaruh evolusi jumlah warga dapat memprovokasi perubahan struktur di masyarakat.

3. Munculnya Konflik
Dalam hidup bersosial, telah sewajarnya andai menemukan konflik atau pertentangan. Umumnya, konflik hadir karena diakibatkan adanya kemajemukan yang melahirkan sekian banyak karakter dan sifat. Sehingga timbulah suatu pertentangan satu dengan yang lain.

Lahirnya konflik atau pertentangan berikut yang mendorong beberapa orang menggali problem solving atas masalah yang terjadi. Dengan kata lain, kehadiran konflik satu sisi mendorong untuk mengerjakan kreativitas dan mendorong seseorang guna menciptakan pilihan pemenuhan sumber kebutuhan.

4. Terjadi Revolusi
Faktor penyebab evolusi sosial budaya yang lain ialah karena terjadi penentangan atau revolusi. Nah, untuk permasalahan ini, lazimnya terjadi dari luar masyarakat. Revolusi terbentuk di luar lingkungan alam jasmani sekitar masyarakat. Misalnya, sebab terjadi bencana alam atau terjadi perang.

5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat
Faktor penyebab mengapa terjadi evolusi sosial budaya disebabkan sebab keterbukaan lapisan masyarakat terhadap evolusi baru. Memang tipe masyarakat laksana ini menyerahkan dua pengaruh, yakni keterbukaan dan openmind terhadap hal-hal baru sampai-sampai lebih update.

Satu sisi, andai lapisan masyarakat tidak mempunyai dasar nasionalisme yang tinggi, kebiasaan lama warisan leluhur anda yang filosofis bakal ditinggalkan dan kebiasaan lama bakal hilang.

6. Motivasi Berprestasi
Terjadinya evolusi sosial budaya dapat juga diakibatkan karena lapisan masyarakat mempunyai motivasi berprestasi (motivasi guna maju) lebih besar. Tentu saja ini urusan yang positif yang patut dipertahankan supaya terjadi evolusi sosial yang mempunyai sifat positif. Karena kunci kesuksesan suatu Negara ialah kesadaran kolektif guna berpikiran maju.

7. Sistem Pendidikan Maju
Masih merundingkan tentang kemajuan, ternyata ranah pendidikan pun berperan penting dalam evolusi sosial budaya. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka akan mencetuskan perspektif dan wawasan peserta didik. Sehingga peserta didik mempunyai pemikiran maju, rasional dan analitis.

8. Akulturasi
Penyebab terjadinya evolusi sosial budaya yang sering anda rasakan ialah akulturasi. Akulturasi ialah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang bertolak belakang dan saling mempengaruhi. Proses akulturasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melewati proses yang terjadi secara berkelanjutan, sampai-sampai tidak terasa terjadi evolusi budaya.

9. Asimilasi
Di samping proses akulturasi ada juga proses asimilasi yakni paduan dua kebiasaan yang berbeda. Dimana kedua kebiasaan tersebut berkembang secara berangsur-angsur sampai-sampai memunculkan kebiasaan baru.

Itulah sejumlah faktor penyebab evolusi sosial budaya. Di Indonesia evolusi sosial kebiasaan sangat banyak. Apalagi Indonesia di antara Negara jajahan dari sejumlah Negara yang tiap penjajah masuk ke Indonesia membawa pengaruh dari negaranya masing-masing. Dicontoh unsur bawah nanti akan anda berikan contoh-contohnya.

Baca juga: Pengertian Teks Ulasan

Bentuk Perubahasan Sosial Budaya
Ternyata evolusi sosial budaya memiliki sejumlah bentuk yang tidak disadari oleh banyak orang. Apa saja sih bentuk-bentuknya. Berikut ulasannya.

1. Evolusi dan Revolusi
Saat pemilu, anda mungkin telah tidak asing dengar kata perubahan dan revolusi bukan? Nah, inilah perbedaan antara perubahan dan revolusi.

A. Evolusi
Penggunaan kata perubahan mengacu pada evolusi sosial yang memakan masa-masa yang lama tanpa terdapat kehendak dari masyarakat. Terbentuknya revolusi diprovokasi oleh desakan masyarakat supaya bisa menyesuaikan diri terhadap pertumbuhan masyarakat yang terjadi masa-masa itu.

B. Revolusi
Sedangkan istilah revolusi lebih tepat dipakai untuk mengerjakan perubahan secara cepat tanpa direncanakan sebelumnya. Kebalikan dari evolusi, jadi revolusi dapat terjadi sebab sudah direncanakan sebelumnya, meskipun demikian, ada pun yang tidak direncanakan.

2. Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan
Bentuk evolusi sosial kebiasaan ada dua, yakni perubahan kebiasaan yang direncanakan dan perubahan kebiasaan yang tidak direncanakan.

A. Perubahan Direncanakan
Dikatakan sebagai perubahan budaya yang direncanakan sebab terjadinya evolusi menurut pada estimasi yang telah direncanakan oleh pihak pembuat. Pihak pembuat rencana dinamakan sebagai agen of change.

B. Perubahan yang Tidak Direncanakan
Sebaliknya, perubahan budaya yang tidak direncanakan terbentuk sebab tanpa direncanakan terlebih dahulu. Perubahan yang tidak direncanakan mempunyai kecenderungan dilawan oleh masyarakat yang bersangkutan.

3. Perubahan Kecil dan Besar
Di samping masalah perencanaan dan revolusi terdapat juga format perubahan sosial yang berupa perubahan kecil dan evolusi besar.

A. Perubahan Kecil
Terjadinya perubahan kecil lebih tidak jarang terjadi pada unsur evolusi sosial yang tidak mempunyai pengaruh yang begitu berarti. Contohnya, masalah evolusi fashion, evolusi lifestyle dan masih tidak sedikit lagi.

B. Perubahan Besar
Sebaliknya, evolusi besar bakal mendapat pertentangan besar untuk masyarakat. Dikatakan terjadi evolusi besar bilamana menyangkut pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh besar pada masyarakat.

Sehingga andai unsur struktur sosial tersebut terlampau berubah drastis, dapat menimbulkan evolusi reaksi dan pertentangan dari masyarakat.

Baca juga: Pengertian Prakerin

Contoh Perubahan Sosial Budaya
Jika di paragraf di atas telah membahas sejumlah hal penting dalam perubahan sosial budaya. Sekarang waktunya masuk ke bab contoh perubahan sosial budaya. Saat merundingkan tentang contoh kasus, memang ada banyak sekali. Diantaranya sebagai berikut.

1. Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Bersifat Besar
20 tahun yang kemudian pertanian di Indonesia masih memakai cara-cara simpel dan manual. Mulai dari semai padi, menempatkan padi, perawatan padi sampai panen padi sekalipun masih memakai sederhana.

Namun, kini sudah tidak lagi. Jika dulu menyemai padi masih disemai di lahan persawahan, sekarang dapat disemai di dalam ruangan dan memakai teknologi canggih.

Jika dulu menempatkan padi menggunakan teknik manual, ditanam memakai tenaga manusia, kini sudah dapat menggunakan mesin otomotif.

Begitupun ketika tiba masa-masa panen. Tidak lagi dipanen dengan tenaga manusia, namun sudah dapat dipanen secara otomatis memakai traktor. Kini, dunia pertanian telah semakin canggih.

Tentu saja perubahan kebiasaan ini ada beberapa yang menerima dengan baik dan ada pun yang menolak. Untuk petani desa, terkendala oleh ongkos akan menolak teknik ini.

Sebab mesin yang dipakai pun harganya mahal. Namun beberapa yang punya uang, lebih memilih teknik ini sebab lebih cepat proses kerjanya.

2. Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Bersifat Kecil
Perubahan yang tidak dominan besar ialah perubahan lifestyle. Contoh yang tidak jarang kita temukan ialah perubahan gaya berpakaian. Dulu, masyarakat terbiasa berpakaian tidak berhijab.

Sebaliknya, dahulu orang yang berhijab melulu segelintir orang. Kini berubah, nyaris sebagian besar sudah memakai hijab dalam kehidupan sehari-hari.

Karena hal lingkungan yang tinggi memakai hijab berikut yang mendorong orang-orang disekitar kita memakai hijab bukan sebab kewajiban.

Tetapi sebab pengaruh lingkungan dan fashion. Meskipun demikian, evolusi sosial kebiasaan seperti ini tidak sampai memunculkan konflik dan pertentangan besar dalam masyarakat.

3. Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Diprovokasi oleh Negara Lain
Sebagai Negara jajahan yang pernah dijajah oleh bangsa Barat. Ternyata Indonesia pun mengalami evolusi sosial kebiasaan loh.

Salah satu pengaruh positifnya ialah Terjadi transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga Indonesia dapat melek teknologi mutakhir dan teranyar dari Negara-negara barat.

Sayangnya, untuk sebagian masyarakat malah terseret pada urusan yang tidak cukup baik. Misalnya dominan pada gaya hidup orang-orang barat laksana minum-minuman keras, terpengaruh dalam kebiasaan pergaulan yang tidak mengindahkan sopan santun untuk orang yang lebih tua dan pengaruhi pola hidup.

4. Contoh Perubahan Sosial Budaya dalam Keagamaan
Salah satu misal perubahan kebiasaan yang sehubungan dengan keagamaan ialah budaya dalam agama islam. Indonesia dikenal sebagai Negara islam yang ternyata pun sudah merasakan akulturasi budaya. Untuk orang islam, pasti saja telah tidak asing lagi dengan menara bukan?

Yap, sejumlah masjid tentu ada menara. Kata menara berikut yang ternyata format dari akulturasi budaya. Seperti yang dikisahkan oleh Gus Muwafiq mengenai asal usul nama menara di masing-masing masjid. Dahulu sebelum islam diperkenalkan, lelehur kita telah memiliki kepercayaan sendiri.

Jadi sebelum Sayidina Ali ke Persia, semua leluhur mempunyai tuhan dan menyembah Api. Begitu ikut islam, Apinya hilang. Tapi masih ada sejumlah yang menyembah api di depan masjid, dan di bina tiang tinggi guna api yang dinamakan manoro.

Akhirnya orang Majusi dapat menghilangkan api, dan terbentuklah menara di masing-masing masjid. Kemudian dicontoh sejagat di masing-masing masjid diciptakan menara. Nah, dari kisah ini menunjukan bahwa terjadi akulturasi sosial kebiasaan bahkan sebelum masa penjajahan masuk di Indonesia.

5. Contoh Perubahan Sosial Budaya pada Bangunan
Orang Jawa Tengah tentunya sudah tidak asing dengan Masjid Demak bukan? Masjid Demak di antara masjid tertua di Jawa. Di Yogyakarta pun punya, di sana terdapat masjid Kotagede, sebagai masjid Mataram Islam kesatu kali. Dari segi bangunan, kedua masjid mempunyai peleburan kebiasaan dari leluhur kita.

Contohnya pada masjid Kotagede, unsur atap tersusun laksana kuil, hindu Asia Selatan. Sedangkan dari pola arsitektur di dunia Islam, di sana pun ada corak Ottoman dari Byzantium, Ada corak India dan Syro-egypto.

Bahkan, tidak sedikit juga ditemukan bangunan masjid yang diprovokasi oleh seni bangunan era kerajaan Hindu-Budha.

6. Contoh Perubahan Sosial Budaya Jawa Lama Masa Mataram Islam
Seperti yang dilansir oleh Fikrah, VOl. I, No. 2, Juli-Desember 2014 ternyata evolusi sosial kebiasaan sudah dilaksanakan sejak era Mataram Islam.

Sultan Agung menerbitkan kebijakan supaya kebudayaan lama Jawa (era Hindu-Budha) diakulturasikan dengan ajaran-ajaran Islam. Kebijakan Sultan Agung ini menghasilkan akulturasi budaya, sebagai berikut.

* Grebeg dicocokkan dengan hari besar Islam, yakni hari raya idul fitri dan Maulid Nabi, yang dinamakan Grebeg Poso dan Grebeg Mulud.
* Gamelan Sekaten dibunyikan pada Grebeg Mulud, dipukul di halaman masjid Agung.

Tahun Caka (baca: Saka) -peninggalan era HinduBudha- yang menurut perjalanan matahari, tahun Caka pada tahun 1633 M telah mengindikasikan tahun Saka tidak lagi diperbanyak dengan hitungan matahari, namun dengan hitungan yang didasarkan pada perjalanan bulan, cocok dengan model tahun Hijriyah. Tahun yang baru dibentuk itu dinamakan tahun Jawa dan sampai kini tetap dipakai.

Demikianlah penjelasan tentang Perubahan Sosial Budaya dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.