Blog

Sistem Manajemen Kinerja Pengertian Fungsi Jenis Dan 5 Manfaatnya

Manajemen Kinerja, Apa itu? Sebenarnya, manajemen dan kinerja memiliki pengertian sendiri-sendiri. Manajemen berarti pengaturan, sedangkan kinerja memiliki maknanya sendiri. Untuk penjelasan yang lebih detail, berikut merupakan beberapa penjelasan mengenai manajemen dan kinerja dalam satu kesatuan.

Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil yang hendak dicapai, terutama oleh pihak individu, yang ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku, didasarkan pada bentuk pengerjaan yang tengah dilakukan.

Mangkunegara, sebagai ahli yang menggeluti bidang ini, mengatakan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan yang telah dihasilkan oleh seorang pegawai, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Setelah mengetahui pengertian kinerja, kini dilanjutkan dengan keterangan mengenaimanajemen kinerjadalam bentuk yang padu.

Secara umum, dapat diambil pengertian bahwa ia merupakan kegiatan yang digunakan untuk memastikan untuk mencapai tujuan, dengan cara yang efektif, efisien dan konsisten.

Selain itu, diterangkan pula bahwa makna dariperformance managementini adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sasaran dan target perusahaan atau organisasi terpenuhi secara berkelanjutan.

Kegiatan tersebut dimulai dari tahap proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan terakhir evaluasi kinerja perangkat atau pihak input-output.

Terdapat beberapa ahli maupun cendekiawan yang menerangkan makna dari konsep tersebut.

Diantaranya adalah:

* Bacal, yang menerangkan bahwa manajemen kinerja merupakan komunikasi yang dilakukan oleh karyawan dengan pihak pengelola organisasi atau perusahaan secara langsung.
* Proses tersebut mencakup berbagai kegiatan untuk menumbuhkan harapan serta pemahaman yang jelas akan bentuk pekerjaan yang harus dilakukan.
* Amstrong juga menerangkan konsep tersebut pada tahun 2004.
* Menurutnya, ia adalah pendekatan strategis serta terpadu dan berkelanjutan, guna memberikan keberhasilan pada pihak organisasi atau perusahaan.
* Caranya dengan meningkatkan kinerja pegawai di dalam perusahaan tersebut, untuk kemudian dikembangkan kemampuan tiap individu serta pihak pengembang.

Pengertian yang berbeda diberikan oleh Castello, ia mengungkapkan bahwa:

* Manajemen kinerja merupakan dasar seta kekuatan yang mendorong segala keputusan organisasi, usaha yang harus dilakukan serta pengalokasian sumber daya dari belakang.
* Schwarz menjelaskan bahwa konsep tersebut memiliki arti sebagai: Gaya manajerial yang dasarnya merupakan komunikasi secara langsung dan terbuka, antara manajer dengan karyawan, mencakup pencapaian yang hendak dicapai, umpan balik antar kedua belah pihak, serta penilaian kinerja.

Tujuan Manajemen Kinerja Karyawan
Terdapat beberapa tujuan dari manajemen kinerja pada karyawan atau pegawai. Diantaranya sebagi berikut.

Tujuan tersebut berkaitan dengan berbagai kegiatan karyawan dengan fokus utama berupa tujuan organisasi ataupun perusahaan.

Dalam jalannya aktifitas tersebut, membutuhkan definisi tujuan dan hasil yang hendak dicapai, perilaku, pengembangan serta hubungan timbal balik kinerja yang dilakukan karyawan. Serta strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam tujuan ini, informasi mengenai menajerial kinerja diberikan, khususnya sebagai bentuk evalusi kinerja pegawai.

Hal tersebut berguna untuk keperluan administratif, promosi, pemberhentian karyawan serta evaluasi.

Merupakan kegiatan yang dilakkan untuk mengembangkan kemampuan karyawan yang telah berhasil mencapai bidang kerjanya.

Berupa pemberian pelatihan untuk karyawan dengan kinerja yang kurang, serta menempatkannya pada posisi yang dianggap cocok dan sesuai dengan keahlian mereka.

Tiga hal tersebut merupakan tujuan dari manajemen kinerja secara umum. Secara khusus, terdapat beberapa tujuan, diantaranya adalah:

1. Mendapatkan peningkatan kerja secara berkelanjutan
2. Fokus pada atribut serta kompetensi yang diperlukan oleh organisasi
3. Pemberdayaan karyawan; berupa landasan untuk memberikan imbalan dan penalti
4. Membuat kesepakatan antara pihak manajer dengan karyawan untuk rencana pengembangan organisasi

Tahapan Manajemen Kinerja
Ada beberapa tahapan manajerial kerja yang harus dilakukan guna memenuhi kualifikasinya.

Terdapat empat tahap yang harus dilakukan secara berurutan, terus menerus dan melibatkan pihak manajer dengan karyawannya.

Tahap ini merupakan tahap dimana perilaku kerja karyawan di identifikasi berdasarkan basi atau dasar kompetensinya.

Planning atau perencanaan diisi dengan pengarang yang bersifat praktis guna merencanakan target yang hendak dicapai, kapan waktu yang tepat serta bantuan apa yang sekiranya perlu diberikan.

Target memiliki sifat yang realistis, bisa dicapai, tidak terlalu tinggi ataupun rendah, serta jelas sasaran dan rentang waktunya pencapaiannya.

Sebuah target pun harus jelas apa yang hendak dicapai, bagaimana langkah mencapainya, serta terukur dan dapat dipahami keberhasilannya oleh orang lain.

Tahap kedua dari manajemen kinerja ini berfokus pada penerapan monitoring ataupun manajerial pada proses jalanya kerja organisasi.

Berfokus pada dukungan, pengendalian, serta pengaturan agar tetap sesuai rencana yang telah ditetapkan. Ketetapan tersebut didapatkan dari kriteria maupun proses kerja yang sesuai dengan prosedur.

Dalam tahap ini, utamanya merupakan kerja-kerja evaluasi.

Review dilakukan dengan melakukan pengulangan ulasan kinerja yang dilaksanakan pegawai sebelumnya.

Kemudian, kinerja diukur dan dinilai. Pada tahan review, terdapt data yang harus mendukung argumen dan manajer sebagai evaluator, harus bertindak secara objektif.

Fokus dalam tahap ini terletak dalam pengembangan serta penghargaan pada kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan.

Hasi evalusasi menjadi penentu dalam tahap ini, serta keputusan apa yang hendak di ambil selanjutnya oleh pihak evaluator.

Keputusan tersebut memiliki hasil berupa langkah perbaikan, pemberian penghargaan, penetapan anggaran, ataupun melanjutkan kinerja yang telah dilakukan sebelumnya.

Proses Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja memiliki beberapa proses dalam pelaksanaannya, sehingga ia tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Tata cara yang sesuai tersebut, kemudian akan memberikan hasil akhir yang lebih maksimal dan dapat dirasakan manfaatnya.

Manajerial kinerja perusahaan memerlukan berbagai masukan, baik input maupun output, yang berguna untuk meraih tujuan serta bersinergi dengan oganisasi ataupun perusahaan.

Beberapa masukan yang diperlukan diantaranya adalah sumber daya manusia, modal,material, metode dan mekanisme kerja, hingga peralatan dan teknologi guna menunjang kinerja kayawan.

Sebagai sebuah konsep, manajerial kinerja memerlukan masukan berupa kapabilitas dan kemampuan kerja SDM yang telah mereka rekrut, baik sebagai seorang individu maupun kumpulan kelompok. Kapabilitas tersebut dapat dilihat dari pengetahuan, kompetensi, keterampilan dan skill lainnya.

Selanjutnya merupakan proses. Proses sendiri berawal dari perencanaan tentang bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut.

Selain itu, dalam proses, dirancang pula sumber daya maupun aktivitas penunjang yang bisa membantu meraih tujuan tersebut.

Dalam manajemen kinerja, proses penilaian serta pengkajian ulang keputusan yang telah diambil, maupun langkah yang telah diambil, ditinjau dan dievaluasi ulang, guna mengetahui apakah proses tersebut memang sesuai untuk meraih tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Proses seharusnya dilakukan secara jujur untuk menghindari berbagi hal yang sekiranya akan merugikan perusahaan kedepannya.

Keluaran merupakan hasil praktis yang didapatkan dari kinerja yang telah dilakukan perusahaan maupun organisasi, baik dalam bentuk barang jadi maupun jasa.

Hasil tersebut kemudian harus dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan, untuk dilihat apakah keluaran yang dihasilkan sudah sesuai, lebih rendah ataupun lebih tinggi dari tujuan tersebut. Apabila lebih rendah, maka diperlukan evaluasi agar kinerja yang akan datang membaik.

Umpan balik ataufeedbackakan berkontribusi dalam perencanaan ulang tujuan, serta guna mengimplementasikan kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan dan manajer.

Proses terakhir dari manajemen kinerja adalah pengambilan manfaat.

Dampak atau manfaat yang telah dihasilkan harusnya memberikan dampak yang positif terhadap kinerja atau pengembangan organisasi.

Misalnya, keberhasilan karyawan dalam mencapai target yang telah ditetapkan, akan meningkatkan motivasi agar kinerja perusahaan semakin tinggi.

Namun, dalam permisalan yang disebutkan sebelumnya, terdapat dampak negatif yang akan mengikuti, apabila karyawan tidak berada di lingkungan yang kondusif, yakni sombong hati, semaunya sendiri serta bermalas-malasan sebab telah berhasil mencapai target.

Karena itu, lingkungan kerja yang positif dan saling mendukung diperlukan untuk memberikan manfaat yang lebih maksimal.

Aspek Kinerja
Terdapat beberapa aspek dari kinerja yang harus ada, guna hasil yang lebih optimal. Menurut Blumenthal dalam karyanya di tahun 2003 mengenai aspek kinerja, ia menjelaskan bahwa peningkatan suatu kerja merupakan hasil dari perbaikan aspek. Aspek tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut.

Stabilitas dalam organisasi ini memiliki makna bahwa apapun yang terkait dengannya. Memberikan layanan secara konsisten diberikan oleh organisasi tersebut, serta dihantarkan dengan baik pada pelanggan secara berkelanjutan.

Dalam manajemen kinerja, stabilitas ini terkait dengan kemampuan organisasi untuk memenuhi berbagai kewajiban jangka pendek, ataupun jangka panjang untuk beberapa kasus tertentu. Misalnya, organisasi ataupun perusahaan mampu membayar tagihan berbagai produk yang mereka gunakan. Dalam pembangunan kapasitas, stabilitas finansial merupakan hal ynag penting untuk diperhatikan.

Baik berupa produk maupun layanan, kualitas program pada suatu organisasi didasarkan pada dampak yang telah dihasilkan.

Termasuk dalam hal tersebut program mana yang sekiranya efektif, serta sistem pengeluaran seperti apa yang harusnya di adaptasi oleh organisasi tersebut.

Pertumbuhan ini dapat dilihat dari perkembangan perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Kemudian dilanjutkan dengan menyediakan lebih banyak produk keluaran, baik jasa maupun produk fisik. Secara umum, pertumbuhan organisasi tidak terikat dengan indikator kinerja karyawan.

Manfaat Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja seharusnya memberikan dampak positif, bermanfaat, tidak hanya untuk karyawan, manajer, ataupun perusahaan dan organisasi itu sendiri.

Manfaat tersebut didapatkan dengan proses manajerial yang baik, serta kinerja karyawan yang berperan penting dalam peningkatan produk ataupun jasa yang sebelumnya telah ditargetkan.

Manfaat manajerial kinerja, secara umum, dibagi dalam tiga bagian, yakni manfaat bagi individu, organisasi serta manajer maupun atasan.

Bagi organisasi maupun perusahaan, manajerial kinerja karyawan bermanfaat sebagai referensi untuk menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan yang telah ditargetkan untuk tim maupun individu, guna meningkatkan kinerja karyawan pada umumnya.

Selain itu, dengan lingkungan kinerja yang baik, komitmen antara karyawan dengan organisasi akan semakin tinggi.

Manfaat lainnya adalah mendukung program perubahan budaya dan kultur di tempat kerja agar kondusif dan tidak stagnan.

Ia juga bermanfaat untuk mendasarkan perencanaan karir tiap karyawan di depannya, meningkatkan keterampilan karyawan, serta sebagai upaya untuk terus meningkatkan dan mengembangkan keadaan organisasi.

Selanjutnya merupakan manfaat manajemen kinerja bagi atasan atau manajer. Sebagai pihak evaluator dan pengawas, manfaat yang diterima oleh manajer terkait dengan manajerial kerja karyawannya adalah pengklasifikasian kinerja serta eksitasi perilaku dari karyawannya.

Dengan demikian, ia mampu memberikan penilaian yang efektif kedepannya. Dalam manajerial karyawan tersebut, manajer juga bisa memberikan imbalan non-finansial kepada bawahannya, menawarkan peluang penggunaan waktu yang lebih berkualitas, serta upaya untuk memotivasi semangat dan kinerja tim maupun individu.

Manajer juga bisa membuat kerangka kerja yang berguna untuk meninjau ulang kompetensi dan kinerja karyawannya.

Bagi karyawan terdapat manfaat yang bisa diambilnya dari manajerial karyawan. Misalnya untuk mendapatkan informasi mengenai peran serta tujuan yang harus dicapai, mendukung dan mendorong kinerja karyawan lain serta lingkungan tempat kerja.

Karyawan juga dapat memanfaatkan peluang kerja untuk peluang memanfaatkan waktu yang lebih berkualitas, mengembangkan kinerja dan skillnya, serta membantunya untuk fokus mencapai tujuan.

Talenta by MekariSoftware Manajemen Kinerja Terbaik
Talenta adalah salah satu merk HRIS (human resources information system), yakni software (perangkat lunak) untuk manajemen sumber daya manusia. Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal.

Dengan aplikasi penilaian kinerja karyawan dari Talenta, HR akan lebih mudah dalam mereview kinerja karyawan secara objektif karena tersedianya berbagai metode review komprehensif dari Talenta. Benefit lainnya dapat Anda temukan pada link berikut: /fitur/aplikasi-penilaian-kinerja-karyawan/.

Sehingga hadirnya Talenta by Mekari memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HRD yang dapat diakses secara online juga dilengkapi dengan KPI dashboard yang akan semakin mempermudah HR dalam memantau kinerja karyawan sudah sejalan dengan tujuan perusahaan. Untuk lebih lengkapnya Anda dapat mengunjungi link berikut: /fitur/aplikasi-penilaian-kinerja-karyawan/manajemen-kpi/.

Talenta menggunakan business model managed subscription, jadi anda berlangganan secara tahunan ke Talenta untuk menggunakan software ini. Tidak bisa bayar sekali didepan lalu pakai selamanya.

Selain itu, semua data yang ada di dalam aplikasi Talenta by Mekari akan terjamin keamanannya, karena kami memiliki kualitas keamanan standar ISO yang setara dengan bank.

Talenta juga menggunakan teknologi enkripsi sehingga data-data yang tersimpan tidak akan dapat dilihat oleh pihak yang tidak berwenang.

Fitur Talenta by Mekari:
Berikut beberapa fitur utama yang dapat membantu HR dalam mengelola sumber daya manusia suatu perusahaan.

* Software attendance management: untuk mengelola cuti, absen, jadwal shift kerja, perhitungan lembur dan timesheet karyawan.
* Aplikasi absensi online: untuk mengelola kehadiran karyawan tanpa perlu menggunakan mesin fingerprint.
* Aplikasi HRIS: untuk mengelola database karyawan, proses rekrutmen hingga manajemen aset.
* Software payroll: untuk melakukan penggajian lebih efisien dengan perhitungan yang akurat dan cepat.
* Aplikasi slip gaji: untuk mengelola slip gaji karyawan dengan lebih aman dan mudah diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan fitur – fitur ini, HR dapat mengelola rekrutmen karyawan dengan lebih mudah, mulai dari job listing, penjadwalan interview, hingga onboarding hanya dalam satu aplikasi yang terintegrasi dan berbasis online.

Tertarik mencoba Talenta secara gratis? Kunjungi Talenta.co sekarang juga!