Blog

Sejarah Perkembangan Psikologi

Nama : Khaira Nabila

NIM : Kelas B Psikologi Umum

Kamis, 15 September SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
A. Pengertian Psikologi
Menurut bahasa, psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche yang artinya jiwa dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.

B. Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli
• Menurut Wundt, Psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness)

• Woodworth dan Marquis (1957) berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu tentang aktivitas-aktivitas individu

• Menurut Branca (1964:2) dalam bukunya yang berjudul Psychology: The Science of Behavior, Branca menjelaskan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang perilaku, dan dalam hal ini adalah menyangkut tentang perilaku manusia

• Menurut Clifford T. Morgan, dkk (1979) Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan, termasuk juga penerapan ilmu tersebut untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi manusia.

• Menurut Sarwono (1976), Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.

C. Sejarah Perkembangan Psikologi
Awalnya, psikologi merupakan ilmu yang tergolong pada ilmu filsafat yang mempelajari tentang jiwa. Pada saat itu, penelitian tentang psikologi belum dapat dibuktikan secara empiris karena masih berdasarkan pada pemikiran-pemikiran belaka. Dua filsuf Yunani kuno yang sudah mempelajari psikologi adalah Plato ( SM) dan muridnya, yaitu Aristoteles ( SM).

Psikologi mulai dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan sekitar abad ke-7. Para ahli pada masa itu mulai menaruh perhatian dan melakukan berbagai eksperimen pada gejala-gejala yang berkaitan dengan kejiwaan. Teori-teori pada masa itu berkisar tentang saraf sensorik dan saraf motorik di otak serta hal-hal yang mengatur cara kerja saraf tersebut.

Pada abad 19, psikologi mulai berdiri sendiri dan terpisah dari ilmu-ilmu lainnya. Ditandai oleh berdirinya laboratorium pertama di Leipzig, Jerman pada tahun 1879 oleh Wilhelm Wundt. Sejak berdirinya laboratorium tersebut, psikologi mulai berkembang secara pesat. Murid-murid Wundt mulai mengajarkan metode-metode psikologi di universitas di negara-negara lain termasuk juga di Amerika Serikat. Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metodenya sendiri-sendiri sehingga timbul berbagai aliran dalam psikologi. Aliran itu mengajukan teorinya masing-masing yang menjadi dasar teori psikologi modern masa kini.

D. Pengaruh Filsuf Kuno
1. Socrates
Socrates merupakan filsuf dengan karakter kontroversial dan berani berpendapat beda. Beberapa konsep pemikiran Socrates diantaranya:

• Objek pemkirannya bukan alam semesta, tetapi manusia.

• Manusia merupakan makhluk dasar yang dapat mengatur perilakunya dan hidup bermasyarakat.

• Satu – satunya kebahagiaan manusia adalah perbuatan baik.

2. Plato
Plato berpendapat bahwa ide bukan semata-mata subjektif, tetapi juga objektif serta dapat terlepas dari subjek pemikir. Ada ide umum dan ada juga ide konkrit.

3. Aristoteles
Aristoteles merupakan seorang filsuf yang pemikirannya bersifat saintifik, sistematis, serta menggunakan metode empiris.

Ada delapan bagian pemikiran dari aristoteles:

● Logika (nalar atau jalan pikiran)

● Filsafat alam (fisika atau semesta)

● Psikologi (jiwa manusia)

● Biologi (hayati)

● Metafisika

● Etika (moral)

● Politik dan Ekonomi

● Poetika dan Retorika

E. Pengaruh Filsuf Setelah Aristoteles
1. Skeptisme & Sinisme
Skeptisisme membahas penangguhan keyakinan dan kurangnya kepercayaan pada apapun, sedangkan sinisme membahas terhadap kemunduran atau kegagalan dalam masyarakat. Kritik terhadap ideologi skeptisisme dan sinisme menurut para filsuf saling bertentangan, apakah mereka sesuai atau tidak berdasarkan kebutuhan.

2. Epicureanisme & Stoicisme
Epicureanime dan stoicisme bertentangan dengan klaim skeptis dan sinis. Menurutnya, apa yang ditawarkan filosofi tentang kehidupan sehari-hari tidak ada artinya. Kedua filsuf mengungkapkan dukungan mereka untuk moralitas pada orang secara eksplisit, dan keduanya berdasarkan pengetahuan dari dunia nyata.

3. Neoplatonisme
Menurut Plotinus, seseorang hanya dapat memahami kebenaran yang abadi dan tidak dapat diubah dengan merenungkan cara kerja jiwa yang paling dalam. Plotinus percaya bahwa dari satu tuhan memancarkan roh, dari roh memancarkan jiwa, dan dari jiwa memancarkan fisik.

4. Emphasis on Spirit
Yesus sendiri bukanlah filsuf. Yesus berkata bahwa pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat berasal dari tuhan. Dengan itu, pengetahuan akan mengarahkan perilaku manusia.

5. Abad Kegelapan
Abad kegelapan dikenal sebagai abad yang menandai awal dari bagian abad pertengahan. Ditandai dengan penjarahan Roma oleh Visigoth pada tahun 410 M dan kematian Agustinus pada tahun 430 M, serta pengunduran diri kaisar Romawi terakhir pada tahun 476M. selama abad inilah agama dan budaya Islam mulai berkembang di Eropa.

6. Pengaruh Islam Yahudi
Setelah abad kegelapan, budaya Islam muncul dan berkembang menjadi pengaruh yang signifikan di dunia. Muhammad lahir di Mekah pada tahun 571 M, dan ketika dia berada di usia pertengahan, Tuhan mengiriminya wahyu yang mengarahkannya untuk mengajarkan agama Islam pada umat manusia. Pengikutnya disebut orang Muslim. Ajaran-ajarannya terkandung dalam Al-Qur’an. Setelah Muhammad wafat pada tahun 632 M, umat Islam telah menguasai Arabia, Syria, Mesir, Persia, Sisilia, dan Spanyol dalam waktu 30 tahun.

7. Rekonsiliasi Iman dan Nalar Kristen
Menurut St. Anselmus, iman Kristen membutuhkan dukungan persepsi dan akal. Dia berpandangan bahwa untuk memahami tuhan harus menggunakan akal.

8. Skolastitisme
Skolastisisme adalah semacam pemikiran Kristen abad pertengahan yang didirikan di atas filsafat Aristoteles dan menekankan pada landasan intelektual iman Kristen. Mereka yang berusaha mensintesis filsafat Aristoteles dengan agama Kristen disebut Skolastik.

9. William dari Occam
William dari Occam dikenal dengan prinsip “Pisau Occam”. Pisau Occam adalah gagasan yang menyatakan tidak perlu berasumsi apa pun saat menjelaskan apa pun, dengan kata lain penjelasan harus selalu dibuat sesederhana mungkin.

10. Sebelum Masa Renaissans
Selama abad 14 dan 15, filsafat masih membahas agama. Hal ini menimbulkan dua golongan yaitu yang percaya dan tidak percaya. Pada masa ini banyaknya orang-orang percaya sihir, takhayul dan lainnya.

F. Perkembangan Sains Modern dan Tokoh-Tokohnya dalam Perkembangan Ilmu Psikologi
1. Permulaan Sains Modern
Sains modern mulai berkembang pada abad pertengahan yaitu periode abad ke-14 hingga abad ke-18, dan dikenal sebagai masa Renaissance. Masa Renaissance atau masa kelahiran kembali merupakan masa yang menaruh perhatian dalam bidang seni, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Masa ini juga dikenal dengan era kembalinya kebebasan manusia dalam berpikir yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad pertengahan. Orientasi pemikiran pada masa renaissance ini dikenal bersifat Antroposentris (segala sesuatu diukur ukuran manusia, bukan lagi Tuhan). Pada masa ini ilmu-ilmu yang menggunakan pendekatan empiris menjadi semakin dominan, sesuatu yang selalu dapat dirasakan sampai sekarang.

2. Tokoh-tokoh yang Berperan dalam Sains Modern
a. Nicolaus Copernicus ( )

Lahir di Torun sebuah kota di Polandia. Dalam bukunya yang berjudul The Revolutions of the Heavenly Spheres . Ia berpendapat bahwa bumi dan planet-planet lain mengelilingi matahari, sehingga matahari menjadi pusat alam semesta (Heliosentrisme) pendapatnya ini bertentangan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (Geosentrisme).

b. Johannes Kepler ( )

Lahir di Jerman pada 27 Desember 1571 merupakan seorang matematikawan dan juga seorang astronom. Melalui pengamatan matematis, Kepler menemukan bahwa lintasan planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips, sama halnya dengan teori Copernicus. Dia mengamati bahwa kecepatan sebuah planet berbanding terbalik dengan jaraknya dari matahari. Akhirnya, ditariklah kesimpulan bahwa semua gerakan planet yang berbeda dapat dijelaskan dengan satu pernyataan matematis.

c. Galileo Galilei ( )

Lahir di Pisa, Italia pada 15 Febuari 1564 merupakan seorang matematikawan dan memiliki peran besar dalam kehidupan sains modern. Galileo adalah seorang yang memandang alam semesta sebagai sebuah mesin sempurna yang cara kerjanya hanya dapat dipahami dalam istilah matematika. Galileo sangat mendukung teori dari Copernicus ia membuat buku yang menghancurkan semua argument yang menentang teori Copernicus.

d. Issac Newton ( )

Lahir pada 25 Desember 1642 Woolsthorpe, England. Merupakan seorang fisikawan, matematikawan, pandai astronomi, filsuf dunia, dan juga alkimiawan. Newton menyadari fakta bahwa dia mendapat manfaat dari pekerjaan orang-orang yang mendahuluinya dan berkata, “If I look further, it is by standing on the shoulders of the giants” (Blackburn, 1994, p.260). Kata “raksasa” yang dimaksud Newton adalah Copernicus, Kepler, dan Galileo. Seperti Galileo, Newton memahami alam semesta sebagai mesin yang kompleks dan sah yang diciptakan oleh Tuhan.