Blog

Penjelasan Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli

1. Definisi Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada (Moleong, 2011). Informan pada penelitian kualitatif berjumlah minimal 5-6 orang (Streubert & Carpenter, 2003).

Dalam teori lain, (Sugiyono, 2005) menjelaskan jika penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci.
2. Metode Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli
Adapun penjelasan metode penelitian kualitatif menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1. Saryono (2010)
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
2. Sugiyono (2011)
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen).

Di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

3. Sugiyono (2010:3)
Mengemukakan bawa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan data sesuai dengan kebutuhan.
4. Nasution (2003:5)
Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.

Pada pendapat lain, Nasution juga mengemukakan bahwa penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan kuantitatif, karena tidak menggunakan alat-alat pengukur.

Disebut naturalistik karena situasi lapangan penelitian bersifat “natural” atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test.

5. Christianingsih (2007: 89)
Mengungkapkan bahwa “Penelitian merupakan instrumen utama (key instrumen) untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data dalam penelitian kualitatif”.
3. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif Kelima pendangan dasar perbedaan tersebut antara lain: 1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, serta dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu(nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu(idiographic statements).
4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.

4. Tujuan Penelitian Kualitatif
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
5. Etika penelitian kualitatif:
1. Informed consent, hal ini ditujukan agar informan dalam penelitian ini mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Mahasiswa yang mau dan bersedia menjadi informan dalam penelitian ini menandatangani lembarinformed consentyang disediakan. Jika mahasiswa menolak untuk menjadi informan, maka peneliti pun tidak memaksakan.
2. Privacy, sebelum melakukan wawancara peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada informan untuk mewawancarai secara mendalam tentang pengalaman mahasiswi dalam mengatasi nyeridysmenorrheadengan kompres hangat.
3. Confidentiality,informasi yang diberikan oleh informan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Informasi tersebut hanya akan diketahui oleh peneliti dan pembimbing atas persetujuan informan dan hanya sekelompok data tertentu yang disajikan sebagai hasil penelitian, kemudian data rekaman dihapus jika sudah tidak diperlukan lagi.
4. Selfdetermination, informan bisa mengajukan keberatan dan mengundurkan diri untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
5. Anonimity(tanpa nama), untuk menjaga kerahasiaan identitas informan, maka peneliti tidak mencantumkan nama asli informan melainkan peneliti menggunakan kode atau inisial untuk menunjuk informan.
6. Protection from discomfort, peneliti berusaha menjaga kenyamananinforman dengan melakukan wawancara di tempat dan waktu yang ditentukan informan.

6. Instrumen Penelitian
Moleong (2011) menjelaskan bahwa instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. Peran peneliti pada pendekatan penelitian kualitatif dalam pengumpulan data di lapangan adalah sebagai instrumen penelitian.

Peneliti bertugas menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menyajikan (display)data, melakukan verifikasi dan membuat kesimpulan dari temuan di lapangan sebagai jawaban dari masalah yang diteliti.

7. Prosedur Analisis Data
Pengolahan data pada penelitian ini dimulai dengan pendokumentasian data dengan menyusun data-data hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan berupa rekaman dan catatan lapangan, kemudian mengubahnya menjadi bentuk transkrip wawancara.

Selanjutnya peneliti memberi kode untuk mempermudah proses analisis data dengan memberikan garis bawah dan kode untuk kata-kata kunci yang diperoleh dari transkrip wawancara tersebut.

Setelah kata-kata kunci didapat, peneliti mengambil arti dari setiap kata kunci dan mengelompokkannya menjadi beberapa kategori.

Selanjutnya kategori-kategori yang sejenis dikelompokkan dalam satu tema dan dibagi dalam tujuan khusus. Informasi dianalisis secara manual yang disusun untuk menemukan alternatif pemecahan masalah.