Blog

PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT PARA AHLI Tujuan Komponen Dan Fungsi Kurikulum

PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT PARA AHLI -Selama kalian sekolah pasti sangat kalian sering mendengar istilah kurikulum. Dunia pendidikan tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya kurikulum ini.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurikulum berarti perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan atau perangkat mata kuliah mengenai keahlian khusus. Secara umum itu sendiri, kurikulum adalah sebuah perangkat dari mata pelajaran serta program pendidikan yang diberikan oleh penyelenggara pendidikan. Isi dari kurikulum ini sendiri berupa rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada siswa dalam satu periode jenjang pendidikan. Dalam pembuatannya pun harus disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan setiap jejang pendidikan dan kebutuhan lapangan kerja.

Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai pengertian kurikulum menurut para ahli.

Berbagai pengertian kurikulum menurut para ahli pun banyak, jadi banyak referensi yang bisa digunakan, tidak hanya Kamus Besar Bahasa Indonesia saja. Berikut ini adalah pengertian kurikulum menurut para ahli;

1. UU No. 20 Tahun 2003
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana serta harapan pengaturan yang berkaitan dengan isi, tujuan, cara serta bahan ajar yang digunakan untuk pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.

2. Valiga, T dan Magel, C
Menurut Valiga, T dan Magel, C, kurikulum adalah suatu urutan pengalaman yang telah ditetapkan pihak sekolah dan pendidik untuk mendisiplinkan tingkah laku serta cara berfikir para peserta didik.

3. Saylor (1958)
Menurut Saylor (1958), kurikulum merupakan keseluruhan usaha pihak sekolah untuk bisa memengaruhi PBM secara langsung, baik itu di dalam kelas, diluar kelas atau di tempat bermain.

4. David Praff
Menurut David Praff, kurikulum adalah seperangkat organisasi dari pendidikan formal atau juga pusah-pusat pelatihan pembelajaran.

5. William B. Ragam dan Robert S. Flaming
Menurut William B. Ragam dan Robert S. Flaming, kurikulum adalah keseluruhan pengalaman para peserta didik yang menjadi tanggung jawab pihak lembaga sekolah.

6. Crow and Crow
Menurut Crow and Crow, kurikulum merupakan rancangan dalam pengajaran yang telah disusun dengan sistematis dan terstruktur dengan tujuan menyelesaikan program dalam mendapatkan ijazah.

7. Grayson (1978)
Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah perencanaan untuk mendapatkan pengeluaran yang diharapkan dari pembelajaran yang telah didapatkan selama bersekolah.

8. Hilda Taba (1962)
Menurut Hilda Taba (1962), kurikulum adalah “a plan of learning” maksudnya adalah kurikulum merupakan sesuatu yang telah direncanakan untuk dipelajari oleh peserta didik.

9. Neagley dan Evans (1967)
Menurut Neagley dan Evans (1967), kurikulum adalah sebuah pengalaman yang dirancang oleh berbagai pihak sekolah demi membantu peserta didi dalam memperoleh hasil yang optimal dalam proses pembelajaran.

10. Daniel Tanner dan Laurel Tanner
Menurut Daniel Tanner dan Laurel Tanner, kurikulum adalah pengalaman dalam pembelajaran yang terencana, terarah secara sistematis dan juga tersusun melalui proses rekonstruksi pengetahuan. Kurikulum sendiri berada di bawah pengawasan lembaga pendidikan, hal ini membuat peserta didik memiliki motovasi dan minar belajar yang tinggi.

11. Inlow (1966)
Menurut Inlow (1966), kurikulum adalah usaha yang menyeluruh yang segaja dirancang dengan khusu untuk membimbing para peserta didik dalam memdapatkan hasil belajar dari kegiatan belajar mengajar yang telah ditetapkan.

12. Good V. Carter (1973)
Menurut Good V. Carter (1973), Kurikulum adalah sukumpulan kursus ataupun urutan pembelajaran yang tersusun secara sistematik.

13. Murray Print
Menurut Murray Print, kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang diberikan dengan langsung kepada para peserta didik oleh lembaga pendidikan dan juga pengalaman yang dapat dinikamti oleh seluruh peserta didik ketika kurikulum telah ditetapkan.

14. George A. Beauchamp (1976)
Menurut George A. Beauchamp (1976), kurikulum ialah dokumen tertulis yang isinya berupa mata pelajaran yang akan diajarkan kepada seluruh peserta didik melalui berbagai disiplin ilmu serta rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

15. Kerr, J,F (1968)
Menurut Kerr, J,F (1968), kurikulum ialah pembelajaran yang dirancang serta dilakukan secara individual tau kelompok, baik dalam lingkup di dalam sekolah atau pun luar sekolah.

16. Hamid Hasan (1988)
Menurut Hamid Hasan (1988), kurikulum bisa dilihat dari 4 sudut pandang yang berbeda, yakni;

* Kurikulum adalah suatu ide yang dihasilkan melalui teori dan penelitian.
* Sebagai suatu rencana tertulis, kurikulum menjadi perwujudan dan bentuk realisasi dari ide. Isinya berupa bahan ajar, tujuan pengajaran, aktivitas belajar, waktu belajar serta media pembelajaran.
* Sebagai suatu kegiatan, kurikulum merupakan pelaksanaan dari rencana tertulisdalam bentuk kegiatan praktek pembelajaran
* Sebagai suatu hasil, kurikulum sebagai konsekuensi dari kegiatan melaui ketercapaian tujuan kurikulum terhadap para peserta didik.

17. Prof. Drs. H. Darkir
Menurut Prof. Drs. H. Darkir, kurikulum adalah alat untuk mencapat tujuan dari pendidikan. Kurikulum menjadi program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga program ini dapat direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar juga pengalaman belajar.

18. H. Hasan (1992)
Menurut H. Hasan (1992), kurikulum harus bersifat fliksibilitas, maksudnya adalah suatu pemikiran kependidikan bagi pendidikan dan latihan. Sehingga dalam posisi teoritis hasi lebih dikembangkan dalam kurikulum sehagai sesuatu hal yang telah terencana juga dianggap sebagai kaidah pengembang kurikulum.

19. Prof. Dr. S. Nasution, M. A.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution, M. A., kurikulum adalah rencana yang telah disusun dengan matan untuk mempermudah proses kegiatan belajar mengajar dibawah tanggung jawab lembaga pendidikan.

20. Harsono (2005)
Harsono (2005), kurikulum adalah ide dan juga gagasan pendidikan yang dilakukan melaui praktek pembelajaran. Saat ini juga, pengertian kurikulum terus berkembang, sehingga maksud dari kurikulum itu sendiri tidak sebatas gagasan pendidikan sajar, tapi juga mencakup seluruh proses pembelajaran yang terstruktur dari institusi pendidikan nasional.

21. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan
Menurut Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan, kurikulum adalah formulasi pedagogis yang paling utama dan terpenting dalam konteks kegiatan belajar mengajar.

22. Drs. Cece Wijaya, dkk
Menurut Drs. Cece Wijaya, dkk, kurikulum memiliki arti yang sangat luas meliputi seluruh program dan kehidupan yang terjadi di dalam sekolah.

23. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005)
Menurut Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005), kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk perencanaan dalam program pedidikan yang dilaksanakan oleh seluruh peserta didik. Kurikulum juga sebagai rencana serta niat, sedangkan pada pelaksanaanya adalah proses kegiatan belajar mengajar. Tokoh yang terlibat dalam proses tersebut adalah tenaga pendidik dan peserta didik.

24. Bara, Ch (2008)
Menurut Bara, Ch, kurikulum dibagi menjadi 4 penjelasan, yaitu;

* Kurikulum sebagai suatu produk
* Kurikulum sebagai suatu program
* Kurikulum sebagai suatu hasil yang akan dicapai
* Kurikulum sebagai pengalaman belajar.
* Donald E. Orlasky, Othanel Smith (1978) & Peter F. Olivva (1982)

25. Donald E. Orlasky, Othanel Smith (1978) & Peter F. Olivva (1982)
Menurut Donald E. Orlasky, Othanel Smith (1978) & Peter F. Olivva (1982), kurikulum adalah sebagai suatu perencanaan maupun program dari pengalaman peserta didik yang diarahkan dan dikembangkan di sekolah.

Tujuan Pembelajaran
Pada proses pelaksanaannya, terdapat beberapa tujuan dari kurikulum ini, berikut adalah tujuan dari kurikulum;

* Sebagai isi dan struktur kurikulum
* Menjadi strategi dalam proses kegiatan belajar mengajar
* Bahan evaluasi dan penilaian.

Komponen-komponen Di Dalam Kurikulum
Kurikulum dibentuk dan dirancang untuk dijadikan alat dalam mencapai tujuan pendidikas secara menyeluruh dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Komponen utama dan penunjang dari kurikulum ini saling terkait satu sama lain.

Berikut ini adalah komponen utama dari kurikulum;

* Tujuan; kurikulum berisi tujuan yang akan dicapai selama proses kegiatan belajar mengajar.
* Materi dan isi; bahan ajar yang akan diberikan kepada para pendidik dan peserta didik dalam periode pembelajaran.
* Sara dan prasarana (media); alat peraga dari sarana prasarana guna menunjang kegiatan belajar mengajar.
* Strategi; taktik yang akan digunakan selama proses kegiatan belajar mengajar.
* Proses belajar mengajar; proses dalam pembelajaran yang meliputi seluruh bentuk apresiasi peserta didik.

Disamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban berbagai fungsi tertentu. Alexander Inglish, dalam bukunyaPrinciples of Secondary Education(1918, dalam Oemar Hamalik, 2009), mengatakan bahwa kurikulum berfungsi sebagaifungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.

1. Fungsi penyesuaian (The Adjustive of Adaptive Function)

Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Karena lingkungan sendiri senantiasa berubah dan bersifat dinamis, maka masing – masing individu pun harus memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis pula. Dibalik itu, lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan. Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, sehingga individu bersifatwell – adjusted.

1. Fungsi Integrasi (The Integrating Function)

Kurikulum berfungsi mendidik pribadi – pribadi yang terintegrasi. Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.

1. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function)

Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan di antara setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orang berpikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi, adanya diferensiasi tidak berarti mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga dapat menghindarkan terjadinya stagnasi sosial.

1. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function)

Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh, misal melanjutkan studi ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar didalam masyarakat. Persiapan kemampuan belajar lebih lanjut ini sangat diperlukan, mengingat sekolah tidak mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa atau apa pun yang menarik perhatian mereka.

1. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)

Perbedaan (diferensiasi) dan pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya. Kedua hal tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem demokratis. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan tersebut, maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel.

1. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)

Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika siswa menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya melalui proses eksplorasi. Selanjutnya siswa sendiri yang memperbaiki kelamahan tersebut dan mengembangkan sendiri kekuatan yang ada. Fungsi ini merupakan fungsi diagnostik kurikulum dan akan membimbing siswa untuk dapat berkembang secara optimal.

Berbagai fungsi kurikulum tadi dilaksanakan oleh kurikulum secara keseluruhan. Fungsi-fungsi tersebut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa, sejalan dengan arah filsafat pendidikan dan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh institusi pendidikan yang bersangkutan.

Hamalik, Oemar. 2009.Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya