Blog

PENGERTIAN KETERAMPILAN MEMBACA SEBAGAI ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA

Pengertian Keterampilan membaca siswa. Kegiatan pembelajaran di sekolah pada umumnya mencakup 4 (empat) keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menurut Hodgson (Tarigan 2008:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak dapat terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tidak tertangkap atau dipahami, dan proses membaca tidak terlaksana dengan baik.
Menurut Tarigan (2008:7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Berdasarkan konsep ini, membaca merupakan upaya untuk menghubungkan lisan atau cetakan dengan makna bahasa lisan.

Sejalan dengan di atas, Nurjamal, dkk (2013:4) menyatakan bahwa membaca seperti halnya menyimak merupakan aktivitas kunci untuk mendapatkan informasi. Dengan banyak membaca seseorang akan memperoleh berbagai informasi, sehingga akan memudahkan dalam berbicara atau menulis.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses kegiatan kompleks yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh arti, serta memahami bahan bacaan yang dipengaruhi aspek fisik dan mental yang melalui dua tahapan, yaitu proses membaca dan hasil membaca.

Tujuan utama membaca menurut Tarigan (2008:9) adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna atau arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi juga untuk menemukan sesuatu yang dapat untuk dikembangkan lebih lanjut berdasarkan bahan bacaan yang dibaca.Tujuan membaca bergantung pada keinginan pembaca untuk memperoleh informasi dari sebuah bacaan. Apabila bahan bacaan berbeda, maka tujuan membaca pun pasti akan berbeda.

Ada dua aspek keterampilan membaca yaitu keterampilan mekanisdan pemahaman. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill) yang dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup: (1) pengenalan huruf, pengenalan unsur-unsur linguistik seperti fonem, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain. (2) pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis), (3) kecepatan membaca bertaraf lambat (Tarigan 2008:11).

Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehensive skill) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup : (1) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (2) memahami signifikansi atau makna antara lain maksud dan tujuan pengarang, relevansi keadaan budaya, reaksi pembaca, (3) evaluasi dan penilaian isi dan bentuk, (4) kecepatan membaca yang fleksibel yang mudah disesuaikan dengan keadaan. Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam aspek mekanis maka aktivitas yang sesuai adalah membaca nyaring, sedangkan untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam aspek pemahaman aktivitas yang sesuai adalah membaca dalam hati.Menurut Henry GT (1997: 11) secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca yaitu:

1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat di anggap berada pada urutan yang lebih rendah (Lower order). Aspek itu mencangkup antara lain:

* Pengenalan bentuk huruf
* Pengenalan unsur-unsur linguistik fonem/ grafem, kata, frase, pola klause, kalimat dan lain-lain.
* Pengenalan hubungan/korespodensi pola ejaan dan bunyi, (kemampuan menyetarakan bahan tertulis atau “to bark at print”) Kecepatan membaca bertarap lambat.

2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (Comprehension skills) yang dapat di angka, berada pada urusan yang lebih tinggi (higher order). Aspek itu mencangkup antara lain :

* Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang relevansi/ keadaan, kebudayaan hak sipembaca).
* Evaluasi atau jawaban penilaian isi bentuk
* Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan