Blog

Pengertian Demokratisasi Secara Umum Dan Menurut Para Ahli

Home » Pengertian » PKN » Pengertian Demokratisasi Secara Umum dan Menurut Para Ahli

Apa itu Demokratisasi? Menurut sumber paling terpercaya yaitu wikipedia.org, Demokratisasi adalah transisi ke rezim politik yang lebih Demokratis. Transisi ini biasanya terjadi dari rezim otoriter (bentuk organisasi sosial yang ditandai dengan penyerahan kekuasaan) ke rezim demokrasi secara menyeluruh.

Contohnya seperti dari sistem politik otoriter ke sistem politik semi-demokrasi atau dari sistem politik semi-otoriter ke sistem politik demokrasi. Hasil dari sistem Demokratisasi ini bisa dilihat pada negara yang menganut sistem ini seperti Britania Raya yang semakin menguat sistem dekomrasinya, dan juga mundur seperti Argentina.

Selain itu banyak pola Demokratisasi yang digunakan untuk menggambarkan fenomena mengenai politik lainnya, contohnya seperti apakah sebuah negara terlibat dalam perang atau apakah ekonomi negara tersebut tumbuh.

Demokratisasi sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dipengaruhi oleh sejarah, pembangunan ekonomi, dan masyarakat madani (masyarakat yang beradab). Dengan diberlakukannya sistem Demokratisasi, tujuan utamanya adakah menjamin rakyat untuk punya hak dalam memilih dan suara dalam sistem politik yang ada dinegaranya.

Pengertian Demokratisasi Menurut Para Ahli
Setelah melihat definisi diatas, maka dengan demikian demokratisasi dimaksudkan sebagai suatu proses/kondisi menuju tatanan yang demokratis. Anders Uhlin (1998:13) menyebutkan bahwa demokratisasi adalah sebagai proses menuju demokrasi, yakni semakin meningkatnya penerapan pemerintahan rakyat pada lembaga, masalah dan rakyat yang sebelumnya tidak diatur menurut prinsip-prinsip demokrasi tersebut.

Lebih jauh Lawson menyebut demokratisasi berarti perubahan dari rezim otoriter ke rezim yang lebih demokratis, yakni perubahan norma dan Lebih jauh Lawson menyebut demokratisasi berarti perubahan dari rezim otoriter ke rezim yang lebih demokratis, yakni perubahan norma dan prinsip yang dianut oleh organisasi politik negara (Lawson, dalam Uhlin, 1998:13).

Sedangkan menurut salah satu tokoh negarawan Indonesia, B.J. Habibie. Demokrasi adalah suatu perubahan (baik itu secara perlahan maupun secara cepat) ke arah Demokrasi. Demokratisasi secara tidak langsung menjadi tuntutan global yang tidak bisa dihentikan. Jika demokratisasi tidak dilakukan, maka bayara yang harus diterima adalah balkanisasi, perang saudara dan kemunduran ekonomi yang sangat parah. (B.J. Habibie, 2005)

Dengan melihat beberapa definisi dan pengertian mengenai Demokratisasi di atas, bahwa merubah sistem pemerintahan memerlukan proses yang tidak mudah. Karena bila perubahan sistem terjadi, pastinya ada beberapa orang yang tidak ingin melakukan perubahan dari sistem lama ke sistem Demokrasi, atau orang yang tidak bisa menyesuikan diri dengan sistem baru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran individu cukup berpengaruh dalam perubahan sistem. Olah kareana itulah, setiap individu harus punyai tanggung jawab.

Demokratisasi sendiri biasanya terjadi ketika melihat para negara penganut sistem Demokrasi terlihat lebih maju, dan itupun menimbulkan sebuah ekspektasi jika merubah sistem ke Demokrasi akan membuat sistem politik menjadi lebih baik, seperti halnya negara demokrasi lain yang lebih mapan. Dengan kata lain pengaruh dari dunia internasional cukup berpengaruh dalam hal Demokratisasi.

Selain itu, masih ada faktor-faktor lain (eksternal) yang mempengaruhi sebuah negara untuk melakukan Demokratisasi, diantaranya adalah Contagion, Control, dan Conditionaly.