Blog

PENGERTIAN DAN TIPOLOGI DESA

a. Pengertian Desa Desa berasal dari bahasa India yaitu “swadesi” yang berarti tempat asal atau tanah leluhur yang merajuk pada satu kesatuan hidup dengan satu kesatuan norma dengan batas yang jelas. Menurut para ahli : – Roucek dan Warren, desa sebagai bentuk diteruskan antara penduduknya dengan lembaga diwilayah mereka tinggal, yaitu diladang-ladang yang berserak dan kampung yang menjadi pusat aktivitas. – Iyanatullah (1977), desa merupakan satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa dan mengadakan pemerintahan sendiri. – Siagian (1983), desa sebagai suatu kesatuan hukum dimana telah ada sejak beberapa keturunan dan mempunyai ikatan sosial yang hidup dan tinggal menetap di suatu tempat tinggal tertentu dengan adat istiadat dijadikan landasan hukum dan memiliki seorang pemimpin formil yaitu kepala desa. b. Tipologi Desa Berdasarkan mata pencarian pokok, tipologi desa dibedakan menjadi, 1. Desa Pertanian Desa pertanian dalam arti sempit yaitu desa pertanian dengan lahan basah dan desa dengan lahan kering. Desa pertanian dalam arti luas misalnya desa perkebunan milik masyarakat, yaitu desa konvensional, desa perkebunan milik swasta yaitu desa profesional, desa nelayan misalnya tambak, perikanan, peternakan. 2. Desa Industri Desa industri memiliki ciri-ciri : – Alat-alat pertanian modern dan tradisional – Memproduksi barang-barang dan kerajinan Berdasarkan Pola Pemukiman Menurut Landis, ada 4 tipe desa pertanian 1. Farm Village Type, suatu desa dimana orang berdiam bersama dalam siatu tempat dengan sawah ladang berada disekitar tempat itu. 2. Nebulous Farm Village Type, suatu desa dimana jumlah orang yang berdiam bersama dalam suatu tempat, sebagian lainnya menyebar di luar tempat tersebut. 3. Arranged Isolated Farm Type, Desa dimana orang-orang berdiam disekitar jalan-jalan yang berhubungan dengan trade center (TC), dan selebihnya adalah sawah ladang mereka. 4. Pure Isolated Farm Type, desa dimana orang berdiam tersebar bersama sawah ladang mereka. Berdasarkan Perkembangan penduduk. 1. Desa Tradisional. ciri-ciri desa ini adalah : – Pada masyarakat suku terasing – Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin. 2. Desa Swadaya Cirinya : – Masyarakatnya tergantung kemampuan pemimpin – Kehidupan tergantung faktor alam yang belum diolah – Kehidupan dinilai menurut keturunan dan luas lahan yang dimiliki 3. Desa Swakarya Cirinya : – Mulai ada pembaharuan – Mulai ada demokrasi dalam pembangunan – Kedudukan dinilai berdasarkan jasa dan keterampilan 4. Desa Swasembada Cirinya : – Masyarakat telah maju – Telah mengenal mekanisasi teknologi – Partisipasi masyarakat efektif – Penilaian sosial berdasarkan kemampuan dan keterampilan seseorang