Blog

Mengapa Dalam Pencatatan Laporan Keuangan Harus Sistematis

Laporan keuangan adalah komponen penting pada bisnis yang harus tersedia. Sebagai pebisnis, Anda pasti akan selalu membutuhkannya. Untuk itulah Anda perlu memahami bagaimana laporan keuangan bekerja. Anda bisa memulainya dari mempelajari pengertian laporan keuangan, jenis-jenis, dan bentuknya.

Walaupun bukan Anda yang nanti membuat laporan keuangan, Anda tetap harus mengerti berbagai istilah di dalamnya. Di sini akan dijelaskan
berbagai macam hal yang berkaitan dengan laporan keuangan.

Baca juga: 5 Jenis Laporan Keuangan Terdiri dari Berbagai Fungsi

Apa yang Dimaksud dengan Laporan Keuangan?
Pengertian laporan keuangan
adalah catatan keuangan sebuah usaha pada satu periode akuntansi yang menunjukkan kinerja perusahaan. Laporan keuangan ada yang disediakan dalam satu bulan atau satu tahun.

Segala hasil perhitungan transaksi perusahaan wajib tercantum di laporan keuangan, sehingga pemilik usaha akan tahu uang usahanya didapatkan dari mana dan digunakan untuk apa saja.

Penyusunan laporan keuangan perusahaan itu tidak langsung jadi. Harus dibuat catatan atas laporan
keuangan lengkap dulu setiap harinya. Data keuangan perusahaan harus disediakan sebaik-baiknya. Apalagi perusahaan besar, biasanya laporan keuangan yang dimilikinya lebih rumit dan kompleks.

Untuk menentukan dan membuat laporan keuangan diperlukan orang yang ahli. Biasanya ahli akuntansi yang melakukannya. Namun, pemilik usaha juga perlu memahaminya supaya bisa membaca hasil laporan dengan benar.

Fungsi Laporan Keuangan untuk Bisnis
Laporan
keuangan mempunyai berbagai macam fungsi untuk bisnis. Setelah pengertian laporan keuangan, ini adalah fungsinya yang perlu dimengerti.

* Sebagai pertanggungjawaban perusahaan
* Bahan evaluasi ⭐⭐⭐⭐⭐
* Menilai kinerja perusahaan

1. Sebagai Pertanggungjawaban Perusahaan
Fungsi laporan keuangan salah satunya adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan. Perusahaan bisa berdiri tentu bukan
karena usahanya sendiri, ada andil investor dalam hal ini. Investor juga perlu tahu keadaan keuangan perusahaan.

Selain itu, laporan keuangan juga bisa dijadikan catatan tanggung jawab perusahaan dalam pembayaran pajak pada pemerintah secara rutin.

Kehadiran laporan keuangan juga menunjukkan perusahaan bersangkutan bekerja secara profesional dan bisa dipercaya.

2. Bahan evaluasi ⭐⭐⭐⭐⭐
Laporan keuangan juga
digunakan sebagai bahan evaluasi usaha. Dari laporan keuangan, Anda dapat menemukan adanya masalah di keuangan perusahaan, kemudian menemukan solusi tepat untuk memperbaikinya di periode berikutnya. Evaluasi ini bisa dilakukan per bulan atau tiap tahun.

3. Menilai kinerja perusahaan
Laporan keuangan punya fungsi untuk mengukur kinerja perusahaan pada satu periode. Misalnya, ketika hasil laporan menunjukkan perusahaan memperoleh laba besar, itu berarti
perusahaan sedang mempunyai kinerja bagus.

Sebaliknya, saat perusahaan merugi, berarti bisnis perusahaan sedang mengalami kemunduran.

Dari kedua hasil tersebut, pemilik usaha bisa mencari solusi untuk mengatasi kemunduran atau memikirkan langkah selanjutnya menjadikan usaha semakin berkembang.

Apa Jenis-jenis Laporan Keuangan?
Jenis laporan keuangan itu ada banyak sesuai fungsi dan tujuan. Selain pengertian laporan
keuangan, ini adalah laporan keuangan yang perlu Anda pahami.

* Laporan Arus Kas
* Laporan Laba Rugi
* Laporan Perubahan Modal
* Laporan Balance Sheet
* Catatan atas Laporan Keuangan

1. Laporan Arus Kas
Pengertian laporan keuangan arus kas adalah catatan yang menyediakan
arus kas masuk dan keluar perusahaan. Laporan ini juga digunakan untuk memprediksi kondisi arus kas di periode selanjutnya.

Laporan keuangan satu ini penting untuk memastikan likuiditas atau kemampuan perusahaan dalam melunasi berbagai kewajiban jangka pendek dan kinerja aktiva bersih milik perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi
Sesuai
dengan namanya, pengertian laporan keuangan laba rugi untuk menunjukkan bahwa perusahaan meraih laba atau malah mengalami kerugian untuk periode tertentu.

Laporan laba rugi terbagi jadi 2 jenis, ini dia jenisnya.

* Laporan laba rugi single step
* Laporan laba rugi multiple step

a. Laporan laba
rugi single step

Laporan laba rugi jenis ini adalah yang paling sederhana, sehingga mudah disusun dan dipahami. Laporannya terdiri dari satu pendapatan dan satu pengeluaran. Biasanya digunakan pada usaha kecil.

Persamaan yang berlaku untuk laporan keuangan sederhana ini adalah:

Pendapatan bersih = (penghasilan + laba) – (beban + rugi)

b. Laporan laba rugi multiple step
Laporan
laba rugi satu ini yang paling rumit. Terdiri dari berbagai persamaan, tidak hanya pendapatan dan pengeluaran, tapi juga ada bagian operasional yang terdiri dari pendapatan dan biaya. Ditambah dengan bagian non operasional yang mencakup pendapatan dan biaya juga.

Ada persamaan tambahan pada laporan keuangan satu ini:

* Laba kotor = penjualan bersih – Harga Pokok Penjualan
* Penghasilan operasi = laba kotor – beban
operasional

* Penghasilan bersih = pendapatan operasional – item non operasional
* Laba bersih = Laba kotor – (biaya operasi + non operasi)

Biasanya jenis laporan laba rugi ini cocok untuk perusahaan yang besar. Penyusunannya pun memerlukan waktu lebih lama karena banyaknya data keuangan dan informasi tambahan yang perlu dimasukkan.

3. Laporan Perubahan Modal
Pengertian laporan
keuangan perubahan modal adalah catatan yang menunjukkan perubahan modal atau aktiva bersih yang dimiliki perusahaan untuk satu periode.

Modal perusahaan ketika berdiri dan ketika berjalan pasti banyak mengalami perubahan. Indikator perubahan modal yang bagus adalah jumlah modal saat ini dengan jumlah modal sebelumnya bertambah. Itu artinya ada perkembangan pada
usaha.

Sebaliknya, apabila jumlah modal berkurang, itu artinya kinerja perusahaan ada masalah dan perlu solusi untuk memperbaikinya di periode selanjutnya.

4. Laporan Balance Sheet
Laporan balance sheet bisa kita sebut juga dengan neraca. Pengertian laporan keuangan neraca adalah catatan keuangan
yang menunjukkan harta, kewajiban, dan modal yang dimiliki perusahaan.

Ketiga item tersebut harus seimbang di bagian kanan dan kiri. Tidak boleh ada sisa atau selisih. Jika seimbang, artinya data keuangan dimasukkan secara benar dan perhitungan masing-masing item dilakukan sesuai prosedur. Itulah yang membuatnya dinamakan sebagai balance sheet.

Laporan neraca hadir untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan
secara keseluruhan, jadi penting untuk ada di setiap periode.

Bisa dikenal juga dengan sebutan CALK adalah catatan yang dipakai sebagai informasi tambahan mengenai keadaan keuangan perusahaan pada satu periode.

Tujuannya adalah untuk menjelaskan masing-masing hasil pada perhitungan laporan keuangan perusahaan lebih rinci.

Biasanya CALK hadir pada perusahaan publik
yang melantai di bursa saham, jadi perlu memberikan informasi sejelas-jelasnya pada para pemegang saham.

Laporan keuangan ini tidak harus ada di setiap perusahaan. Namun, jika perusahaan ingin menyediakannya untuk kepentingan tertentu tidak masalah.

Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana?
Menyusun laporan keuangan harus dilakukan secara sistematis dan cermat agar tidak ada satu pun data yang terlewat atau malah salah
hitung. Jika ada kesalahan data atau salah hitung, harus dilakukan perbaikan secepatnya.

Berikut ini adalah cara membuat laporan keuangan sederhana yang bisa membantu Anda menyusun urutan laporan keuangan secara cermat.

* Mengumpulkan dan memasukkan segala transaksi di jurnal
* Memindahkan data keuangan dari jurnal ke buku besar
* Membuat neraca saldo
* Menyusun jurnal penyesuaian
* Membuat neraca lajur
* Membuat laporan keuangan
* Membuat jurnal penutupan
* Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan

1. Mengumpulkan dan memasukkan segala transaksi di jurnal
Langkah pertama untuk laporan keuangan adalah memasukkan data semua transaksi perusahaan untuk satu periode. Semua pencatatan dilakukan secara rinci terlebih dulu di jurnal.

Yang termasuk
transaksi adalah pemasukan, pengeluaran, penyewaan, penukaran barang, dan lainnya.

Tugas akuntan adalah mengumpulkan bukti-bukti transaksi itu. Bukti transaksi berguna untuk menyatakan bahwa transaksi valid. Bukti transaksi bisa berupa faktur, kuitansi, nota, dan lainnya.

2. Memindahkan data keuangan dari jurnal ke buku besar
Setelah seluruh transaksi dimasukkan lengkap di jurnal, tugas berikutnya adalah memindahkan data yang sudah
rapi itu ke buku besar.

Pencatatan di buku besar lebih kompleks karena memuat akun-akun terkait transaksi perusahaan. Melakukan pemindahan ini tidak sulit jika pencatatan di jurnal sudah dilakukan secara tepat.

3. Membuat neraca saldo
Setelah pencatatan di buku besar selesai, tugas berikutnya adalah membuat neraca saldo yang terdiri dari kredit dan debit untuk rekening atau akun yang sudah tertera pada buku besar.

Bentuk
dari neraca saldo terdiri dari aktiva atau aset dan pasiva atau liabilitas punya perusahaan. Kredit dan debit harus menghasilkan perhitungan yang sama alias seimbang.

4. Menyusun jurnal penyesuaian
Laporan keuangan itu memang rumit, jadi membutuhkan yang namanya penyesuaian. Hal ini dapat terjadi karena ada catatan transaksi yang terlewat atau
ada transaksi tambahan yang terjadi selama masa penyusunan laporan keuangan.

Hal ini biasanya dilakukan mendekati akhir periode akuntansi. Data-data keuangan yang diperlukan kembali dikumpulkan.

Perusahaan juga jadi bisa membaca saldo-saldo perkiraan yang menandakan keadaan keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Pemimpin usaha biasanya menggunakan jurnal penyesuaian untuk melakukan perencanaan di periode yang baru.

5. Membuat
neraca lajur

Neraca jenis ini dibutuhkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan agar lebih tertata. Caranya adalah dengan memasukkan data baru di neraca saldo yang dibetulkan menurut jurnal penyesuaian.

Hasil dari penyusunan saldo terbaru dan yang paling benar pun muncul di neraca saldo. Dengan begini, akuntan bisa melanjutkan penyusunan laporan secara menyeluruh.

6. Membuat laporan keuangan
Anda pun bisa
memulai penyusunan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, balance sheet, arus kas, dan laporan penting lainnya.

Data-data yang dibutuhkan sudah dikumpulkan, Anda jadi tinggal menyusun dan menghitungnya dengan benar. Penyusunannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan biasanya memiliki deadline tersendiri.

7. Membuat jurnal penutupan
Setelah laporan keuangan selesai,
Anda perlu menyusun jurnal penutup. Jurnal ini termasuk penting sebab dijadikan sebagai catatan keuangan penutup periode saat ini.

Caranya adalah memasukkan rekening sementara ke rekening laba rugi, lalu dipindahkan lagi ke rekening laba yang ditahan atau yang tidak dibagi. Seluruh saldo kemudian dinolkan.

8. Menyiapkan neraca saldo setelah
penutupan

Penyusunan neraca saldo dibutuhkan untuk mengecek keseimbangan saldo kredit dan debit dari rekening nyata atau yang masih terbuka, bukan dari data rekening yang sudah ditutup.

Yang ada di dalam neraca saldo jenis ini adalah harta, kewajiban, dan modal yang dihasilkan di akhir periode. Neraca saldo setelah penutupan berguna untuk jadi neraca awal di periode selanjutnya.

Baca juga:

Manfaat Neraca Lajur untuk Penyusunan Laporan Keuangan

Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai pengertian laporan keuangan, fungsi, jenis, dan cara membuat. Sebagai pebisnis, laporan keuangan adalah makanan Anda sehari-hari. Anda membutuhkannya agar bisa memproyeksikan bisnis di masa depan lebih baik lagi.

Sukses Membangun UMKM dengan
Pinjaman Dana melalui Modal Rakyat

Pelaku UMKM yang terhalang dana saat ingin mengembangkan usaha, tidak perlu cemas akan hal itu, Modal Rakyat bisa menyediakan modal yang Anda butuhkan dalam waktu relatif cepat.

Proses pengajuan dana di Modal Rakyat mudah karena semua prosesnya melalui online. Modal Rakyat juga aman, dibuktikan dengan izin legal
OJK yang didapatkannya.

Anda boleh ajukan pinjaman dari Rp500 ribu hingga yang paling besar Rp2 miliar. Anda akan dikenakan bunga dengan besaran kompetitif.

Ajukan pinjaman usaha sekarang juga pada Modal Rakyat untuk mengabulkan impian Anda.

Mengapa neraca harus disusun secara sistematis?
Oleh karena itu, neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan. Sedangkan laporan rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu.Pencatatan keuangan untuk usaha tentunya akan membantu Anda mengetahui berapa modal usaha yang sudah dikeluarkan sehingga mempermudah dalam menentukan target dan rencana kedepannya. Tidak hanya pengeluaran saja, catatan pemasukan juga sangat penting dilakukan oleh setiap perusahaan.Kenapa laporan keuangan harus disusun?
Memastikan posisi keuangan, profitabilitas dan kinerja. Menentukan arus kas masuk dan keluar. Mengetahui hasil transaksi dalam perusahaan. Menyediakan informasi terkait sumber daya keuangan dan kewajiban yang harus selesai.Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda harus memiliki pembukuan keuangan yang akurat: Menyimpan pembukuan yang akurat akan membantu Anda menentukan harga jual produk Anda secara akurat. Mengetahui apakah Anda mengalami kerugian atau mendapatkan keuntungan dan mengetahui besaran dari keduanya.

————————
#Mengapa #dalam #pencatatan #laporan #keuangan #harus #sistematis