Blog

Memahami Ekologi Pengertian Piramida Dan Ruang Lingkupnya

> Apa itu ekologi? Berikut definisi, ruang lingkup, dan macam-macam piramida ekologi dalam kehidupan. Kebayang nggak kalau di bumi ini hanya tersisa manusia? Tidak ada hewan, tidak ada tumbuhan, air sungai mengering, bahkan bakteri pun lenyap. Kehadiran mereka sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Nah, ilmu yang mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Apakah kamu sudah mempelajarinya di sekolah? Kalau lupa, baca artikel ini dulu ya!

Pengertian Ekologi
Dalam bahasa Yunani,oikos artinya habitat danlogosberarti ilmu. Ekologi merupakan cabang ilmu Biologi yang membahas hubungan antar makhluk hidup dengan makhluk hidup lain serta lingkungan di sekitarnya. Istilah ekologi pertama kali ditemukan oleh Ernst Haeckel, seorang ahli biologi dan zoologipada tahun 1869.

Ruang Lingkup Ekologi
Apa saja yang dibahas di dalam ekologi? Tentu saja bermacam-macam. Bukan cuma ekosistem, tetapi juga bioma, populasi, komunitas, piramida ekologi, hingga simbiosis antar makhluk hidup.

1. Ekosistem
Ekosistem merupakan tempat organisme berinteraksi dengan habitatnya. Jika kamu pernah mendengar istilah “bioma”, kata ini merujuk pada area di permukaan bumi dengan kondisi lingkungan dan organisme yang mirip. Sebuah ekosistem bisa memiliki lebih dari satu bioma yang disebabkan oleh perbedaan komponen biotik dan abiotiknya. Hmm, biar nggak bingung, simak penjelasannya di bawah ini, oke?

a. Komponen Penyusun Ekosistem

Di dalam ekosistem, terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup, meliputi: bakteri, protista, tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan abiotik terdiri dari komponen tak hidup, seperti: tanah, udara, air, cahaya matahari, curah hujan, garam mineral, suhu, dan sebagainya.

b. Bioma

Bioma Terestrial

Adalah bioma yang terdapat pada ekosistem daratan. Ada tundra, taiga, hutan gugur, stepa, savana, hutan hujan tropis, dan gurun. Bioma terestrial dibedakan berdasarkan jumlah curah hujan, suhu, serta jenis flora dan fauna yang berada di tempat tersebut.

* TundraSuhu di Tundra sangatlah dingin, yaitu sekitar -30 sampai 12 derajat Celcius dengan curah hujan 25 cm setiap tahunnya. Kamu dapat menemukan tumbuhan lumut dan lichenes di sini. Beruang dan rusa kutub menjadi fauna khas bioma Tundra, karena hanya merekalah yang bisa bertahan di suhu rendah.

* Taiga Meskipun tergolong area dingin, suhu di Taiga lebih hangat dibandingkan Tundra, yaitu sekitar -10 sampai 25 derajat Celcius. Curah hujannya berkisar antara cm per tahun. Jenis flora yang dapat kamu temui yaitu pohon pinus dan cemara. Sedangkan fauna yang mendominasi bioma Taiga biasanya beruang hitam dan serigala.

* Hutan Gugur / Hutan Hujan Temperata Mau lihat burung hantu? Kamu bisa berkunjung ke hutan gugur nih. Selain burung hantu, ada pula rusa, pohonmaple danoak. Suhu di hutan gugur sekitar -1 sampai 22 derajat Celcius dengan curah hujan 77 hingga 152 cm per tahun.

* Stepa Di sini kamu akan menemukan hamparan rumput yang sangat luas. Nggak heran, banyak rusa, bison, sampai kangguru lucu yang mencari makan. Suhu di kawasan stepa memang lumayan panas, bisa mencapai 40 derajat Celcius! Sedangkan curah hujannya berkisar 25 hingga 50 cm per tahun.

* Savana Tahukah kamu? Indonesia memiliki savana yang terdapat di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Berbeda dengan stepa yang hanya didominasi rerumputan, Savana juga dikelilingi oleh semak dan pepohonan. Satwa yang terdapat di savana antara lain: sapi, kambing, kerbau, jerapah, bahkan macan. Suhu di sini berkisar antara derajat Celcius.

* Hutan Hujan Tropis Hutan tropis merupakan bioma yang kaya akan keanekaragaman hayati. Curah hujan di wilayah ini cukup tinggi, yaitu sebanyak cm/tahun dengan suhu 29 derajat Celcius. Indonesia memiliki banyak bioma hutan tropis di setiap pulaunya. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan biodiversitas tertinggi di dunia.

* Gurun Gurun merupakan bioma dengan curah hujan terendah, yaitu kurang dari 25 cm per tahun. Suhu di gurun sangat panas dan kering, bisa mencapai 78 derajat Celcius. Hal ini membuat gurun hanya dapat ditempati oleh flora dan fauna tertentu, seperti kaktus, ular, dan unta.

Bioma Akuatik
Adalah bioma yang terdapat pada ekosistem perairan. Terdiri dari bioma air tawar dan bioma air laut. Keduanya dibedakan berdasarkan kadar garam dan tingkat kedalaman air.

* Bioma Air Tawar (fresh water) Bioma air tawar memiliki kadar garam yang sangat rendah, yaitu kurang dari 1%. Bioma air tawar digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu Lotik (sungai) dan Lentik (danau). Arus air di lotik lebih deras dan dangkal, sedangkan arus air di lentik cenderung tenang dan lebih dalam.

* Bioma Air Laut (marine)Bioma air laut memiliki kadar garam cukup tinggi, sekitar 3,5 %. Contoh flora yang hidup di perairan laut yaitu pohon bakau dan rumput laut. Sedangkan faunanya beranekaragam, seperti udang, cumi-cumi, ikan tuna, terumbu karang, dan sebagainya. Secara umum, bioma air laut dibagi menjadi 2 wilayah, yakni wilayah air laut danperairan payau.

c. Populasi dan Komunitas
Populasi adalah kumpulan individu atau organisme dari spesies yang sama, berada di area dan waktu yang bersamaan. Contoh: sekelompok sapi di peternakan.

Sedangkan komunitas adalah kumpulan populasi dari berbagai spesies yang pada wilayah yang sama. Contoh: di kawasan Savana, terdapat populasi sapi, populasi kerbau, populasi semut, populasi semak-semak, serta populasi pepohonan.

2. Bentuk Interaksi Antar Makhluk Hidup
Sepanjang hidupnya, organisme atau makhluk hidup akan terus berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun, tidak semua interaksi bersifat menguntungkan. Ada yang menimbulkan kerugian, bahkan tidak menghasilkan apa-apa. Supaya lebih paham, simak 7 simbiosis antar organisme di bawah ini!

a. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah interaksi yang saling menguntungkan. Ada 2 jenis mutualisme, yaitu obligat dan fakultatif.

Mutualisme obligat terjadi apabila kedua organisme tidak bisa hidup tanpa kehadiran organisme lainnya. Contoh: interaksi antara jamur dengan alga agar keduanya tidak mati.

Sedangkan mutualisme fakultatif merupakan bentuk simbiosis yang saling menguntungkan tetapi tidak ketergantungan. Contoh: interaksi antara burung jalak yang memakan kutu dari badan kerbau. Namun, burung jalak masih bisa hidup tanpa harus makan kutu dari kerbau. Begitu pun sebaliknya.

b. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah interaksi yang menguntungkan 1 spesies saja, sedangkan spesies lainnya tidak terpengaruh apa-apa.

Contoh: interaksi antara bunga anggrek yang menempel dengan pohon besar agar memperoleh cahaya matahari.

c. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah interaksi yang menguntungkan 1 spesies dan menimbulkan kerugian bagi spesies lainnya.

Contoh: interaksi antara tali putri yang mengambil nutrisi dari tumbuhan inang. Lama-kelamaan, inang tadi bisa mati deh.

d. Simbiosis Amensalisme

Simbiosis amensalisme adalah interaksi yang merugikan 1 spesies saja, sedangkan spesies lainnya tidak terpengaruh apa-apa. Interaksi ini disebabkan oleh alelokimia, yaitu zat kimia yang dihasilkan organisme tertentu yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme lain.

Contoh: jamur penicillium notatum menghasilkan antibiotik yang dapat membunuh bakteri staphylococcus.

e. Simbiosis Netralisme

Simbiosis netralisme adalah interaksi dari spesies berbeda di tempat yang sama tetapi tidak saling mempengaruhi.

Contoh: Interaksi antara kucing dengan ayam di halaman rumah. Mereka hidup berdampingan tanpa saling memakan satu sama lain. Kecuali kalau kucing kamu dikasih ayam goreng, mungkin bakal doyan kali ya? Hehe.

f. Simbiosis Predasi
Simbiosis predasi adalah kondisi di mana salah satu organisme memangsa organisme lainnya untuk dijadikan makanan. Organisme yang memangsa disebutpredator, sedangkan yang dimangsa dikenal dengan istilahprey. Contoh: macan memangsa rusa.

g. Simbiosis Kompetisi

Simbiosis kompetisi adalah interaksi antar organisme yang saling memperebutkan sumber daya yang sama dengan jumlah terbatas. Sumber daya yang dimaksud bisa berupa makanan, wilayah, atau pasangan. Ada 2 jenis kompetisi, yaitu intraspesifik dan interspesifik.

Kompetisi intraspesifik terjadi pada spesies yang sama. Contoh: Dua zebra jantan memperebutkan seekor zebra betina.

Sedangkan kompetisi interspesifik terjadi pada spesies yang berbeda. Contoh: singa dan hyena memangsa zebra untuk dijadikan santapan.

3. Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah susunan tingkatan trofik yang menunjukkan kepadatan populasi, berat organisme, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik secara berurutan dalam ekosistem. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu:

a. Piramida Jumlah

Piramida Jumlah menunjukkan jumlah organisme dalam tiap tingkatan. Idealnya produsen harus lebih banyak supaya seimbang agar tidak menimbulkan kompetisi dan berujung pada penurunan populasi. Pada gambar di atas, jumlah tumbuhan lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat 1.

b. Piramida Biomassa

Piramida Biomassa menunjukkan berat organisme hidup dari masing-masing tingkatan trofik. Piramida ini terdapat di ekosistem terestrial dan akuatik.

Pada ekosistem terestrial, yang menjadi produsen adalah pohon yang memiliki massa lebih berat dibandingkan konsumen tingkat 1. Pada ekosistem akuatik, yang berperan sebagai produsen di laut adalah plankton, dengan massa kurang dari 1kg.

c. Piramida Energi

Piramida energi menunjukkan jumlah energi setiap tingkatan trofik. Cahaya matahari sebagai sumber energi utama untuk tumbuhan. Energi cahaya berubah jadi energi kimia melalui rantai makanan. Pada piramida ini, jumlah energi yang bisa dimanfaatkan hanya sekitar 10% Masih belum paham? Tenang, kamu bisa rebahan sambil dengerin penjelasan dari STAR Master Teacher Brain Academy lho! Gurunya lulusan PTN ternama, dan ada fitur klinik PR buat bantu ngerjain soal-soal sulit. Kalau ragu, bisa coba gratis dulu kok!