Blog

Investasi Cekkembali

Pengertian investasi
Penananaman modal atau istilah populernya “investasi” adalah suatu istilah yang dikenal banyak orang, baik dari kalangan biasa, maupun para pelaku dunia bisnis. Investasi sendiri berasal dari kata “invest” yang berarti menanam, menginvestasikan atau menanam uang.

Sementara, menurut UU tentang Penaenaman Modal No.25 tahun 2007 pasal (1) mengatakan: penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negera kesatuan republik indonesia.(kemenkeu-uu nomor 25 tahun 2007).

Secara sederhana investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh return (imbal) atau tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas uang tersebut.

Hartono : Investasi didefinisikan sebagai bentuk penundaan konsumsi saat ini untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu dengan harapan dapat memberikan pendapatan atau keuntungan.

Mulyadi, 2001:284

Pengertian investasi adalah sumber-sumber dalam jangka panjang guna menghasilkan laba di masa mendatang.

Supriyono, 1987:424

Investasi didefinisikan sebagai penanaman modal atau pemilikan sumber-sumber dalam jangka waktu panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode akuntansi dimasa mendatang.

Halim, 2003:2

Investasi merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dimasa mendatang.

Bentuk Investasi
Secara garis besar, bentuk investasi dekelompokkan menjadi dua bagian yakni investasi real investmen & financial asset.

Real investmen (investasi nyata)
Adalah investasi yang melibatkan asset berwujud, atau dengan kata lain menanmkan modal atau membeli aset yang produktif untuk menghasilkan suatu produk tertentu melalui proses produksi. Jenis investasi dalam bentuk real investment, misalnya rumah, tanah, emas, dll.

Financial investmen (investasi keuangan)
Merupakan investasi yang melibatkan asset kontrak tertulis atau dengan kata lain aktivitas jual beli asset keuangan atau surat-surat berharga dengan harapan dapat memperoleh keuntungan. Contoh investasi dalam financial investmen diantaranya tabungan, deposito, raksadana, obligasi, saham, emas, properti, dan lain sebagainya. widyatama.ac.id

Perbedaan kedua bentuk investasi diatas dapat diketahui melalui tingkat likuiditas dari kedua investasi tersebut. Umumnya investasi dalam bentuk real investmen bisa dikatakan sangat sulit untuk dicairkan hal ini dikarenakan terbentur komitmen jangka panjang antara investor dengan perusahaan. Sementara investasi dalam bentuk financial investmen dapat dengan mudah dicairkan karena dapat diperjualbelikan tanpa terikat waktu.

Tujuan Investasi
Menentukan sebuah keputusan dalam sebuah investasi, selain membutuhkan pertimbangan juga dibutuhkan ketegasan dari tujuan yang diharapkan. Demikian hal dalam bidang investasi kita perlu menetapkan sebuah tujuan yang hendak di capai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

1. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam hal investasi tersebut
2. Menghasilkan return atau profit yang diharapkan
3. Menciptakan kemakmuran bagi para pemegang saham
4. Turut andil dalam pembangungan bangsa
5. Membina hubungan baik dengan pihak perusahaan
6. Guna mendapatkan pengawasan terhadap kebijaksanaan maupun kegiatan perusahaan lain
7. Untuk membentuk suatu dana guna tujuan tertentu
8. Untuk tujuan-tujuan lainnya

Jenis-jenis investasi
Seperti dijelaskan diatas bentuk investasi dibedakan menjadi Real investmen (investasi nyata) dan Financial investmen (investasi keuangan). Menurut Jogiyanto (2010:7) dalam bukunya, tentang Portofolio dan Analisis Investasi, pembagian atau jenis investasi digolongkan atas investasi langsung dan investasi tidak langsung.

Investasi langsung
Adalah investasi yang diartikan sebagai pemilikian surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entititas yang resmi dan telah Go Public dengan tujuan mendapakan keuntungan berupa penghasilan dividen atau capital gains.

Investasi tidak langsung
Investasi yang terjadi bilamana surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) sebagai perantara. Kepemilikan aktiva tidak langsung dapat dilakukan melalui lembaga lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara/intermediary.

Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedangang perantara atau disebut sebagai pialang mendapatkan deviden dan capital gain sama halnya seperti dalam investasi langsung, selain itu juga akan mendapatkan penerimaan berupa capital gains atau hasil perdagangan portopolio yang dilakukan oleh perusahaan perantara tersebut.

Pada kelompok investasi tidak langsung terdapat empat jenis alternatif, yaitu investasi yang tidak dapat diperdagangkan (nonmarketable investing), pasar uang, (money market), pasar modal, (capital market), & pasar derivatif (derivatif market). Sementara pada investasi tidak langsung hanya memiliki satu jenis alternatif investasi yakni, perusahaan investasi (invesment companies).

Keuntungan dan kerugian Investasi
Setiap aktivitas yang berbungan dengan kegiatan ekonomi tidak terlepas dengan keuntungan dan kerugian. Umumnya tingkat keuntungan berbanding lurus dengan resiko kemungkan yang terjadi. Begitu juga hal dalam aktivitas investasi pada pasar modal, investor akan dihadapkan dengan keuntungan dan resiko dalam berinvestasi.

Keuntungan berinvestasi di pasar modal
* * Capital gain, yakni keuntungan yang berasal dari hasil jual beli saham (selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai pada saat dibeli).
* Dividen merupakan keuntungan dari perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
* Saham perusahaan, misalnya tanah atau aktiva yang sejenis, nilainya meningkat sejalan dengan waktu dan perkembangan kinerja perusahaan.
* Kelebihan lainnya adalah, saham juga dapat dijaminkan ke bank sebagai agunanan tambahan guna mendapatkan kredit.

Resiko atau kerugian kemungkinan terjadi
* * Capital loss, adalah kerugian yang terjadi dari hasil jual beli saham, (selisih antara nilai jual lebih rendah daripada nilai saham pada saat pembelian).
* Opportunity loss, adalah kerugian berupa selisih suku bunga deposito di kurangi dengan total yang diperoleh dari total investasi
* Perusahaan di likuidasi, akan tetapi nilai likuidasinya lebih rendah dari pada harga beli saham.

Portofolio
Pengertian portofolio adalah sekumpulan kesempatan ivenstasi, sedangkan manajemen portofolio adalah seni pengelolaan sekolompok dana agar dana tersebut tidak hanya dipertahankan nilai semula akan tetapi nilai dan hasil dimasa mendatang dengan cara mengganggap pendapatan yang layak sesuai dengan tingkat resiko.

Tujuan utama dari portofolio adalah mencari kombinasi dari berbagai sekuritas guna memperoleh tingkat keuntungan yang maksimum. Sementara hakekat pembentukan portofolio adalah mengalokasikan dana pada berbagai alternative investasi, sehingga resiko investasi secara keseluruhan dapat diminimalkan.

Fortofolio akan memberikan:

* Expected return maksimum untuk berbagai tingkatan risiko
* Risiko minimum untuk berbagai tingkatan expected return

Proses investasi Portofolio

Proses ini merupakan bagaimana seorang investor seharusnya melakukan investasi pada sekuritas, yakni sekuritas apa yang hendak dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi akan dilakukan.

Langkah yang diperlukan dalam mengambil keputusan (Husnan, 1998:47):

* Menentukan kebijakan investasi

Dalam hal ini pemilik modal menentukan tujuan investasi yang hendak dilakukan serta berapa banyak jumlah yang di investasikan

Pada tahap ini melakukan analisis terhadap individual atau kelompok sekuritas, baik secara teknikal maupun dengan analisis fundamental. Dalam melakukan analisis dengan teknikal menggunakan data (perubahan) harga masa lalu sementara untuk analisis fundamentas berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan.

Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi sekuritas mana yang hendak dipilih & memutuskan proporsi dana yang akan akan di investasikan pada masing – masing sekuritas.

Merupakan pengulangan dari tahap sebelumnya, artinya bila portofolio yang dimiliiki dirasa tidak sesuai dengan prefensi risiko, hama pemilik modal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas yang dimilikinya

* Evaluasi kinerja portofolio

Pada tahap ini investor melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik tingkat keuntungan maupun risiko yang ditanggung.

Penilaian Portofolio

Bagi investor, keputusan dalam berinvestasi tidak lepas dari ketidakpastian dimasa mendatang, artinya didalamnya terdapat risiko. Bagi investor yang telah berpengalaman akan mengambil keputusan investasi kan membentuk portofolio yang dapat memberikan tingkat keuntungan yang maksimum disisi lain risiko yang sama tingkat risiko yang tinggi juga, dengan kata lain memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko minumum.

Peramalan (Forecasting)
Peramalan yang dimaksud adalah cara yang digunakan untuk menafsir atau mengukur kondisi bisnis dimasa mendatang (Adisaputro, 1990).

Proses peramalan ini biasanya dilakukan semaksimal mungkin untuk meminimalkan kesalahan dalam memperkirakan keadaan dimasa mendatang. Peramalan ini bukan untuk mengukur dimasa yang akan datang dengan hasil yang pasti, akan tetapi sekedar usaha untuk mengurangi ketidakpastian yang kemungkinan terjadi dimasa mendatang.

Beberapa kendalan yang perlu diperhatikan:

1. Waktu yang hendak diliput, yaitu rentang waktu masa mendatang dari jangkauan peramalan. Biasanya peramalan kualitatif memiliki rentangan waktu yang lebih panjang bila dibandingkan dengan peramalan kualitatif
2. Tingkah langku, meliputi, jumlah, ketepatan, & tingkah laku dimasa lalu yang tersedia. Pakah tingkah laku data terdapat hubungan persamaan linear, kuadrat atau logaritma dan atau lainnya mempengaruhi tekni peramalan yang digunakan.
3. Tipe model, adalah model yang digunakan merupakan model time series, kausalitas atau model lain yang lebih kompleks dan canggih akan mempengaruhi teknik peramalan.
4. Biaya yang tersedia untuk maksud peramalan dan lebih luas biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek
5. Tingkat ketepatan yang di inginkan, berkaitan dengan kebutuhan manajemen dalam tingkat kecermatan, ketelitian peramalan yang di inginkan. Semakin tinggi tingkat ketelitian yang diharapkan kemungkinan akan memerlukan penggunana teknik peramalan yang lebih kompleks, demikian juga tentang biaya yang perlu disediakan.
6. Kemudahan penerapan, berkaitan dengan kemampuan manajemen, data dan biaya yang tersedia.

Metode time series merupakan salah satu dari beberapa teknik peramalan yang sering digunakan. Metode ini semata-mata berdasarkan pada data dan keadaan dimasa lalu. Bila keadaan dimasa mendatang cukup stabil dalam artian tidak banyak peramalan yang cukup akurat. Teknik peramalan metode ini hanya dibahas khusus pada metode trend, sebab metode trend biasanya dapat digunakan untuk jangka waktu panjang dan menengah.

Metode trend mencakup:

Metode ini digunakan bila scatter diagram dari data masa lalu yang tersedia cendrung merupakan garis lurus.

Y = a + bX

Koefisien a dan b dapat diperoleh

dimana:

Y = variable permintaan

n = jumlah data

X = variable tahun

Digunakan pada saat scatter diagram dari data masa lalu yang tersedia cendrung berbentuk parabola.

Y = a + bX + cX2

Koefisien a, b, dan c dapat diperoleh :

* Metode trend simple exponential

Metode ini digunakan bila data yang tersedia cendrung naik turun dengan perbedaan yang tidak terlelu banyak, akan tetapi secara keseluruhan cendrung naik.

Y1 = abx

Yang dapat diubah dalam fungsi algoritma:

Log Y1 = log a + (log b) X

Bila ∑ X = 0, maka koefisien a dan b dapat diperoleh dengan:

pengertian investasi, bentuk investasi, jenis jenis investasi, materi investasi, tujuan investasi