Blog

Data Primer Dan Sekunder Fungsi Dan Penjelasanya Schmuid

Data Primer dan Sekunder – Merupakan dua jenis data yang harus diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas. Dua jenis data dibedakan berdasarkan cara pengumpulannya dan perannya.

Artikel ini merangkum pengertian data primer dan sekunder dengan menggunakan contoh pembaca yang mencari informasi tentang kedua jenis data tersebut.

Peranan data primer sebenarnya lebih bersifat primer dibandingkan dengan data sekunder. Namun, peran data sekunder tidak boleh diremehkan. Data sekunder mengintegrasikan data primer untuk mendukung kualitas hasil penelitian.

Pengumpulan data primer dan sekunder sangat berbeda. Pendekatan penelitian yang berbeda dapat menyebabkan metode pengumpulan data penelitian yang berbeda. Kami segera mengkaji pemahaman tentang data primer dan sekunder.

Data primer dan data sekunder
Data primer dan data sekunderPengertian Data Primer
Seperti istilah tersirat, data primer adalah data primer atau dasar yang digunakan dalam suatu pencarian.

Data primer dapat digambarkan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari peneliti atau responden atau informan. Pengecualian untuk penelitian kuantitatif.

Dengan pemahaman ini, kita dapat memahami bahwa pengambilan data primer melibatkan kontak atau komunikasi langsung antara peneliti dan informan.

Apa yang terjadi ketika data diakses melalui komunikasi seperti telepon dan internet? Jika alat komunikasi tersebut hanya untuk keperluan transmisi data atau informasi, maka data tersebut tergolong data primer.

Berbeda dengan data primer, data sekunder merupakan data pelengkap. Kata tambahan di sini menyiratkan bahwa pencarian tanpa data primer dapat dianggap berkualitas rendah karena datanya tidak lengkap.

Pengertian Data Sekunder
Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh bukan dari tangan pertama melainkan dari tangan kedua, ketiga atau seterusnya.
Pengecualian juga penelitian kuantitatif. Beberapa peneliti mengutip dokumen-dokumen seperti literatur/teks akademik, majalah, surat kabar, brosur, dan lain-lain.

Karena dokumen biasanya ditulis oleh pihak ketiga, seperti jurnalis atau penulis skenario yang bukan informan penelitian, maka data yang digunakan dalam dokumen tersebut tentunya bukan dari tangan pertama.

Menempatkan dokumen sebagai contoh data sekunder adalah hal biasa. Namun, perlu diingat bahwa ini tidak selalu tepat karena tergantung pada pencarian.

Misalnya, dalam pencarian menggunakan desain pencarian analisis ucapan, data dokumen yang dianalisis tetapi salah disebut sebagai data sekunder. Dengan kata lain, ketika mendefinisikan data sekunder, proyek penelitian yang digunakan harus diperhitungkan.

Cara Membuat Data Primer dan Data Sekunder
Di awal telah dijelaskan bahwa kedua jenis data tersebut berbeda tergantung dari jenis perolehan datanya. Data tangan pertama disebut data primer, sehingga untuk berbicara. Jadi, bagaimana Anda sampai di sana?

Bagaimana cara mendapatkan data yang paling penting dalam pembahasan metode atau teknik pengumpulan data?

Teknik pengumpulan data antara penelitian kualitatif dan kuantitatif pada umumnya berbeda tergantung dari rumusan masalahnya.

Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian menentukan bagaimana data primer & sekunder dikumpulkan.

Kami akan membahas contoh pengumpulan data primer dan sekunder dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Penelitian yang menggunakan metode gabungan atau mix method hanyalah kombinasi dari keduanya.

Penelitian kualitatif
Pengumpulan data primer dan sekunder dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara. Beberapa teknik yang sangat umum digunakan adalah sebagai berikut:

Wawancara Mendalam (detail)
Wawancara mendalam/in-depth interview selalu menjadi senjata utama dalam pengumpulan data kualitatif dari penelitian primer. Hasil wawancara mendalam biasanya berupa narasi lisan deskriptif. Cerita lisan dicatat atau direkam dan kemudian dimasukkan ke dalam transkrip.

Transkrip hasil wawancara rinci adalah teks yang digunakan sebagai data utama.

Jika perlu, transkrip tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa yang digunakan dalam penelitian. Wawancara mendalam adalah salah satu teknik utama untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif.

Pada fase aplikasi tentunya tidak semua narasi transkripsi digunakan sebagai data. Peneliti harus hati-hati memilih data mana yang akan diproses dan dianalisis.

Hasil transkripsi merupakan fakta naratif yang potensial sebagai data kualitatif primer.

Pengamatan
Teknik observasi dapat digunakan sebagai data primer atau sekunder, tergantung relevansinya dengan rumusan masalah.

Jelasnya, jika pertanyaan penelitian relevan untuk dijawab dengan observasi, maka metode observasi menjadi sumber datanya sebuah primer.

Observasi dapat berupa teks, gambar atau foto, video, rekaman audio, dll.

Berbagai jenis data tersebut dapat menjadi data utama dalam penelitian kualitatif.

Misalnya kita mempelajari pola pakaian mahasiswa di Papua. Data berupa foto yang diambil di situs dapat menjadi data utama yang menjadi dasar argumentasi kami.

Dokumen
Sebagaimana disebutkan di atas, dokumen dapat berupa data primer, dapat juga berupa data sekunder.

Misalnya, kami melakukan penelitian yang membandingkan dua buku rahasia untuk penulis Amerika dan Indonesia yang cepat kaya yang diterbitkan pada tahun yang sama.

Metode yang kami gunakan adalah analisis wacana kritis. Oleh karena itu kedua literatur tersebut merupakan sumber data yang paling penting untuk penelitian kami karena kami akan menganalisisnya secara langsung.

Ketika kita meneliti konstruksi sosial kekayaan, dengan menggunakan literatur salah satu dari dua referensi, maka buku menjadi sumber data sekunder.

Baca juga: Sosialisasi Primer dan Sosialisasi Sekunder?

Penelitian kuantitatif
Pengumpulan data primer dan sekunder dengan metode penelitian kuantitatif juga dapat dilakukan dengan berbagai cara:

Survei Penelitian
Pada umumnya sumber data kuantitatif diperoleh melalui survei dengan menyebarkan kuesioner atau angket sebagai alat penelitian.

Survei ini dapat dilakukan oleh peneliti atau pihak lain saja, sehingga peneliti hanya perlu mengolah datanya saja.

Perlu dicatat bahwa meskipun peneliti kuantitatif menggunakan data yang dikumpulkan dari bagian lain dalam arti bukan tangan pertama, data yang digunakan masih dapat diberikan sebagai data primer.

Misalnya, penelitian pengembangan tenaga kerja di Indonesia tahun 2018. Peneliti menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menganalisisnya.

Dengan demikian, data CPM merupakan data primer. Definisi yang membedakan antara data primer dan data sekunder oleh karena itu tergantung pada pendekatan penelitian yang digunakan.

Dokumen
Seperti halnya penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif menggunakan dokumen seperti studi pustaka sebagai metode pengumpulan data.

Analisis pidato adalah metode penelitian kualitatif. Artinya, studi pustaka/dokumen digunakan sebagai sumber data sekunder dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian, metode pengumpulan data penelitian dipengaruhi oleh pendekatan penelitian.

Oleh karena itu, sebelum mengumpulkan data primer dan sekunder, pembaca harus memahami pendekatan penelitian yang digunakan. Jadi, tanyakan metode pengumpulan data mana yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Baca juga:apa itu jurnal?