Blog

Apakah Data Primer Ada Dalam Metode Penelitian Kepustakaan

Gunungsitoli, 27 Mei Oleh : Try Gunawan Zebua

Apakah data primer ada dalam metode penelitian kepustakaan?

Penelitian (research) merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah (scientific work) yang dilaksanakan dalam rangka mencari jawaban terhadap suatu permasalahan (Azwar, 2017:1). Menurut Ruseffendi (Lestari dan Yudhanegara, 2017:1) penelitian adalah salah satu cara untuk mencari kebenaran melalui metode ilmiah, yaitu merumuskan masalah, melakukan studi literatur, yaitu studi mengenai teori atau hasil penelitian di masa lampau yang berkenaan dengan permasalahan yang dikaji, bila perlu merumuskan praduga-praduga atau hipotesis-hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data, dan mengambil kesimpulan. Menurut Sandjaja (2015:63) cara ilmiah atau metode ilmiah untuk mencari kebenaran melalui prosedur ilmiah adalah penelitian.

Menurut Riduwan (2016:1) penelitian ialah suatu cara ilmiah untuk memecahkan suatu masalah dan untuk menembus batas-batas ketidaktahuan manusia. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan menjawab atau menyelesaikan masalah secara (metode) yang ilmiah. Dengan kata lain dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian itu dapat dilakukan oleh siapapun tanpa terkecuali dan bahkan dimanapun tanpa batasan ruang dan waktu.

Penelitian tersebut ada berbagai jenis, ada itu kualitatif, kuantitatif, campuran, penelitian tindakan kelas, maupun kepustakaan. Pada tulisan kali ini, yang dibahas hanya metode penelitian kepustakaan, terkhusus hanya bagian data primer dan data sekunder saja. Dalam penelitian ada yang disebut sebagai data. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta (Riduwan, 2014:31). Data dalam penelitian itu bisa dalam bentuk kata-kata, angka-angka, maupun ada yang berbentuk grafik, gambar, video, dan suara.

Grafik, gambar, video dan suara itu ada yang berwujud kata maupun angka. Selain itu, ada juga berwujud simbol-simbol atau gambar tertentu. Ada berbagai jenis data, tapi dalam tulisan ini kita hanya membahas klasifikasi data yaitu data primer dan sekunder saja. Dengan kata lain, data tersebut dalam bentuk data primer maupun sekunder. Dalam penelitian itu ada 2 data yaitu data primer dan data sekunder.

Menurut sumbernya (Azwar, 2017:132) data penelitian digolongkan sebagai data primer dan data sekunder. Data primer (Azwar, 2017:132), atau data tangan pertama, adalah data yang diperoleh oleh peneliti langsung dari subjek atau dari responden penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk laboratorium (Nasution, 2019:143). Menurut kedua pendapat di atas, maka data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama (orang pertama) atau dari lapangan.

Sedangkan data sekunder atau data tangan ke dua (Azwar, 2017:132) adalah data yang diperoleh melalui fihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data primer adalah data yang bersumber dari bahan bacaan (Nasution, 2019:143). Sehingga data sekunder adalah data yang berasal dari orang kedua atau dari bahan bacaan.

Dalam metode penelitian kepustakaan, data Pustaka umumnya adalah sumber sekunder, dalam artian bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan (Zed, 2018:5). Dari pernyataan Zed tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam metode penelitian kepustakaan itu ada data primer, namun yang biasanya dipakai adalah data sekunder. Sehingga bukan berarti dalam metode penelitian kepustakaan tidak ada data primer.

Jika kita lihat dari jenis metode penelitian kepustakaan, maka data primer tersebut ada. Misalnya pada jenis kajian tokoh, data primer dalam metode penelitian kepustakaan ini adalah tokoh yang kita kaji atau teliti, sedangkan data sekunder ada orang lain yang menulis tokoh yang diteliti. Misalnya lagi dalam jenis kajian sejarah, data primer dalam metode penelitian kepustakaan ini adalah pelaku langsung dari sejarah, sedangkan data sekunder adalah orang yang menuliskan kisah pelaku sejarah dan orang yang menuliskan kisah sejarah selain pelaku sejarah. Begitu juga jika kita ingin meneliti suatu model pembelajaran tertentu, maka data primer adalah orang yang menciptakan model pembelajaran tersebut, sedangkan data sekunder adalah orang kedua yang menulis model tersebut atau orang selain yang menciptakan model tersebut.

Lihat Pendidikan Selengkapnya Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Lihat Semua Komentar (0)