Blog

Apa Sih Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Hasil penelitian dapat berupa konsep, fakta, generalisasi, maupun teori. Suatu penelitian memiliki metode, yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kedua metode tersebut dapat kalian pilih sesuai dengan topic penelitian Anda. Penelitian kuantitatif menurut para ahli terdapat beberapa pendapat.

Penelitian biasanya juga dapat mahasiswa akhir yang sedang menempuh skripsi lakukan. Hal ini dalam skripsi menjadi syarat utama seorang mahasiswa untuk sampai di kelulusan, seperti saya ini, hehe. Penelitian kuantitatif menurut para ahli dapat menjadi acuan dalam menjalankan suatu penelitian.

Metode penelitian kualitatif menekankan pada kualitas topik yang kita teliti. Sedangkan metode penelitian kuantitatif, secara umum menggunakan data dalam bentuk angka yang dapat kita olah lebih lanjut menggunakan statistika.

Penelitian kuantitatif menurut para ahli pertama disebutkan oleh Cresswell pada tahun 1994, bahwa penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji suatu teori dengan menggunakan variabel-variabel yang dibutuhkan. Instrumen pengukuran menggunakan angka yang dapat kita analisis dengan prosedur statistic.

Apa itu Penelitian Kuantitatif Menurut Sugiyono?

Apa itu penelitian kuantitatif menurut Sugiyono? Pendapat ini disampaikan pada tahun 2017, Sugiyono menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu metode yang menerapkan filsafat positivisme. Penelitian ini digunakan untuk menguji sampel atau populasi tertentu, pengumpulan data, dan data analisis data yang sifatnya kuantitatif atau statistik yang bertujuan menguji suatu hipotesis.

Penelitian kuantitatif menurut para ahli yang lain juga disampaikan oleh Sudaryana, dkk. (2022), bahwa penelitian dengan metode kuantitatif menekankan analisis data numeric yang diolah dengan metode statistik. Penelitian inferensial dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dimana dengan metode ini signifikansi akan diperoleh dari hubungan antar variabel dari penelitian dengan sampel besar.

Apa saja Karakteristik dari Penelitian Kuantitatif?

Tahukah Anda, apa saja karakteristik dari penelitian kuantitatif? Penelitian yang menggunakan metode ini biasanya memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

* Menggunakan logika positivisme
* Menggunakan pola pikir secara deduktif
* Menggunakan pola prosedur terencana
* Memiliki tujuan untuk menyusun ilmu nomotetik
* Menggunakan pengukuran untuk mendapatkan data
* Melibatkan perhitungan angka
* Tidak melibatkan kondisi emosional

Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli Jurnal

Ada yang udah tathu belum? Kalau belum mari kita mulai! Penelitian kuantitatif menurut para ahli jurnal oleh Mulyadi (2011), berpendapat bahwa metodologi penelitian yang baik akan menghasilkan paradigma dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil pemikiran ini selalu tidak mencukupi dan terbuka untuk perubahan selanjutnya. Artinya, hasil pemikiran melalui perubahan paradigma akan selalu bersifat relatif, hal ini bergantung pada data dan fakta yang kita peroleh dari dunia nyata yang kemudian untuk selanjutnya kita analisis menurut kaidah ilmiah.

Secara umum, penelitian kuantitatif lebih memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks yag ada di permukaan. Namun, masalah kualitatif memiliki masalah di ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.

Penelitian kualitatif menggunakan instrumen diri peneliti. Lincoln dan Guba berpendapat bahwa dalam pendekatan kualitatif peneliti memanfaatkan diri sebagai instrumen. Karena instrumen non manusia sulit kita gunakan untuk menangkap berbagai realitas dan interaksi yang terjadi karena kurang luwes.

Perbedaan penting kedua pendekatan berkaitan dengan pengumpulan data. Metode kuantitatif tertata dengan baik dengan instrumen yang telah kita siapkan sebelumnya sehingga tidak banyak memberi peluang bagi masukan imajinatif, fleksibilitas, ataupun refleksitas. Instrumen yang biasa kita pakai adalah angket (kuesioner). Metode ini peneliti sebagai instrumen, harus mengikuti asumsi kultural serta mengikuti data.