Blog

4 Jenis Flek Hitam Di Wajah Dan Cara Mengatasinya

TEMPO.CO, Jakarta – Kulit merupakan organ terbesar dari tubuh manusia tapi sering kali terabaikan. Banyak orang melakukan kebiasaan buruk yang memicu kerusakannya. Contohnya, keluar rumah tanpa perlindungan matahari sehingga terpapar radiasi ultraviolet. Paparan ini memicu atau memperburuk pigmentasi penyebab flekhitam.

Gangguan pigmentasi pada kulit muncul dalam banyak bentuk. Dermatologis dari India, Swati Tripathi, berbagi sedikit pengetahuan tentang flek hitam yang sering muncul di wajah.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kulit memiliki melanin, pigmen utama yang menentukan warna kulit. Melanin diproduksi oleh melanosit epidermis melalui oksidasi enzimatik tirosin, suatu proses yang dikenal sebagai melanogenesis yang terjadi di dalam melanosom.

Nah, dari sekian banyak gangguan pigmentasi, inilah yang paling sering ditemui.

1. Melasma

Melasma ditandai dengan bercak coklat hiperpigmentasi hingga coklat keabu-abuan di wajah. Itu bisa dangkal, dalam, atau campuran.

Penyebab pasti melasma saat ini tidak diketahui, paparan sinar UV, peningkatan kadar estrogen (terutama selama kehamilan atau penggunaan kontrasepsi oral), predisposisi genetik dan obat-obatan fototoksik diketahui mempengaruhi. Faktor lain seperti disfungsi ovarium, tiroid dan /atau penyakit hati juga dapat mempengaruhi keparahan melasma.

2. Hiperpigmentasi pasca inflamasi

Hiperpigmentasi pasca inflamasi (PIH) adalah kelainan kulit pigmentasi setelah jerawat atau bahkan cedera ringan. Meski sudah sembuh, tanda-tanda gelap pada kulit sering kali tak mau pergi. PIH dapat berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan mengganggu kualitas hidup.

3. Lentiko atau flek hitam

Bintik coklat muda sampai coklat tua sering terjadi terutama di daerah yang terkena sinar matahari. Bintik ini dianggap sebagai tanda klinis photoaging dan jumlahnya meningkat seiring bertambahnya usia. Semakin banyak jumlah lentigin, paparan sinar matahari berisiko rendah membentuk kanker kulit.

4. Hiperpigmentasi periorbita

Hiperpigmentasi periorbital (POH) juga dikenal sebagai lingkaran hitam dapat bersifat genetik, karena efek bayangan, hiperpigmentasi pasca inflamasi. Paparan sinar matahari mungkin jadi penyebabnya.

Tak ada orang yang ingin memiliki flek hitam akibat pigmentasi di wajah. Jadi, selalu pakai tabir surya saat keluar rumah, konsumsi antioksidan, dan berkonsultasi dengan dokter kulit.

Baca juga:Alasan Antioksidan Wajib dalam Perawatan Kulit Usia 35-an

TIMES OF INDIA

Selaluupdateinfo terkini. Simakbreaking newsdan berita pilihan dariTempo.codi kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik/tempodotcoupdateuntuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.