Blog

21 Pengertian Geografi Menurut Para Ahli Di Dunia

Sebagai salah satu cabang ilmu yang banyak dipelajari di dunia, geografi cukup diminati dan juga sangat menarik karena mempelajari mengenai Bumi (baca: struktur lapisan bumi). Karena geografi ini sangat penting untuk dipelajari, maka geografi dipelajari oleh banyak ilmuwan. Menurut para ahli atau ilmuwan tersebut, geografi mempunyai arti yang bervariasi, meskipun pada intinya masih sama. Maka dari itulah kita akan mengetahui pengerian geografi dahulu menurut para ilmuwa atau para ahli. Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari geografi menurut para ahli.

Menurut Lobeck pada tahun 1939 yang dimaksud dengan geografi adalah studi atau ilmu pengetahuan yang membahas tentang hubungan- hubungan yang ada di antara kehidupan dengan lingkungan fisik (baca: fungsi lingkungan).

Eratosthenes merupakan seorang ilmuwan yang hidup pada abad ke satu atau permulaan tahun Masehi. Dalam pandangannya terhadap geografi, eratosthenes ini mempunyai pendapat sendiri mengenai pengerytan geografi ini. menurut Eratosthenes, geografi berasal dai kata“geographica”. Geograpica menurut Eratosthenes, geografi adalah penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka bumi.

Ilmuwan yang namanya dikenal oleh dunia, dialah Claudius Ptolomaeus. Iluwan dunia yang satu ini juga berkontribusi dalam memberikan pengertian mengenai geografi. Menurit Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta sari sebagian dan seluruh permukaan Bumi.

Immanuel Kant adalah ilmuwan yang sangat terkenal di dunia. Immanuel Kant juga memberikan pendapatnya mengenai pengertian geografi. Menurut Immanuel Kant, geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda- benda, hal- hal atau gejala- gejala yang tersebuar dalam wilayah di permukaan Bumi (baca: bumi datar atau bulat).

Menurut Mackinder, Geografi adalah ilmu yang mempunyai fungsi utama menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.

Pada tahun 1960, Hartshorne mengemukakan mengenai pengerian dati geografi, yakni ilmu yang berkepentingan dalam memberikan deskripsi yang teliti, beraturan serta rasional mengenai sifat variabel dari pemukaan Bumi (baca: kerak bumi).

Ullman, seorang ilmuwan yang pada tahun 1954 mengutarakan pengertian dari geografi. Menurut Ullman, geografi adalah interaksi antar ruang. Pengertian yang singat namun cukup menyatakan bahwa yang dinamakan geografi ini berhubungan dengan ruang di permukaan Bumi.

Menurut seorang ilmuwan yang bernama Alexander Von Humboldt, geografi adalah studi yang mempelajari tentang pengaruh lingkungan alam terhadap manusia. Menurut Alexander Von Humboldt, geografi ini berkaitan dengan alam dan juga makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

Selanjutnya adalah Strabo. Strabo pada tahun 1970 mengutarakan pengertian dari geografi. Menurut Strabo, geografi adalah sesuatu atau bidang yang erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat dari Strabo ini lebih lanjut dikembangkan dan dikenal dengan konsep Natural Attribute of Place.

Menurut Karl Ritter, geografi adalah suatu telaah Bumi sebagai tempat hidup manusia. Hal- hal yang menjadi objek studi geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi (baca: fenomena alam yang menakjubkan di dunia), baik organik maupun non organik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

Selanjutnya adalah ilmuwan Ekblaw dan Mulkerne. Menurut kedua ilmuwan ini, geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang Bumi dan kehidupannya, yang mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita hubi serta tempat rekreasi yang kita nikmati. Pendapat dari Ekblaw dan Mulkerne ini lebih luas dan mencakup hingga kehidupan sosial masyarakat.

Menurut ilmuwan Elsworth Huntington, geografi adalah studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta penduduk yang menghuninya. Elsworth juga menjelaskan bahwa adanya hubungan timbal balik antara gejala dan juga sifat- sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.

Selanjutnya masih dengan ilmuwan dari manca negara. Dialah Paul Vidal de La Blance. Menurut Paul Vidal de La Blance, geografi adalah studi mengenai kualitas negara- negara, dimana penentuan suatu kehidupan tergantung pada bagiamana manusia mengelola alam ini.

Ilmuwan Friederich Ratzel memberikan pendapatnya mengenai pengertian geografi. Menurut Friederich Ratzel, geografi ini berhubungan dengan perwilayahan di permukaan Bumi. Pendapat Ratzel mengenai geografi ini tertuang dalam bukunya yang berjudul Politische Geographie. Konsep yang dikemukakan oleh Ratzel ini diberi nama Lebensraum yang mempunyai arti wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. dalam mengamati geografi, Ratzel melihat bahwa suatu negara cenderung meluaskan Lebensraumnya sesuai dengan kekuatan yang dimiliki oleh negara tersebut.

Nah, selanjutnya giliran ilmuwan atau ahli dari dalam negeri. Ialah Prof. Bintarto. Pada tahun 1981, Prof. Bintarto mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian dari geografi. Menurut Prof. Bintarto, yang dinamakan geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala- gejala di permukaan Bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan regional yang digunakan untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.

Masih pada pendapat ilmuwan dari dalam negeri. Ialah Daldjoeni yang mengemukakan pengertian dari geografi. Pengertian geografi menurut Daldjoeni adalah ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok. Tiga hal pokok tersebut adalah spasial atau ruang, ekologi, serta region atau wilayah. Menurut Daldjoeni, dalam hal spasial geografi mempelajari tetang persebaran gejala, baik yang bersifat alami maupun manusiawi di muka Bumi. Dalam hal ekologi, geografi mempelajari tentang bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungan. Sementara dalam hal region, geografi mempelajari tentang wilayah sebagai tempat tinggal manusia dan juga makhluk hidup lainnya berdasarkan kesatuan fisiografisnya.

Basri Mustofa mengemukakan pendapat bahwa geografi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang persamaan serta perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.

Tehun 1996, Herioso Setiyono memberikan pengertian Geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya serta merujuk terhadap pola persebaran horisontal di permukaan Bumi.

Selanjutnya adalah ilmuwan Von Rithoffen. Von Rithoffen merupakan ilmuwan dari manca negara yang berkontribusi memberikan pendapat mengenai pengertian geografi. Menurut Von Rithoffen, geografi adalah studi tentang gejala dan sifat- sifat permukaan Bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala- gejala dan sifat tersebut.

Menurut James, geografi merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan, hal ini karena bidang ilmu pengetahuan selalu dimulai dari keadaan muka bumi yang kemudian beralih pada studi ilmu pengetahuan masing- masing.

Haris pada tahun 2012 menjelaskan tentang pengertian geografi. Menurut Haris, geografi adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji segala aspek- aspek yang ada di permukaan Bumi dengan konsep spasial untuk pemanfaatan pembangunan yang ada di permukaan Bumi.

Nah, itulah beberapa pengertian dari geografi menurit para ahli atau ilmuwan, baik ilmuwan dari manca negara maupun ilmuwan dari Indonesia. Dari pengertian- pengertian yang telah disebutkan di atas, kita bisa menarik benang merah menjadi suatu kesimpulan mengenai pengertian geografi. Kesimpulannya, pengertian geografi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bumi atau geosfer, manusia dengan lingkungan atau kependudukan dari berbagai sudut pandang.

Cabang- cabang Ilmu Geografi
Pertama yang akan kita bahas adalah geografi fisik. Geografi fisik merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang bentang lahan atau landscape, yakni bagian ruang dari permukaan Bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bentuk lahan. Geograi dititik beratkan pada lapisan hidup atau life layer dari lingkungan fisik, yakni zona tipis dari daratan dan juga dari lautan yang mana di dalamnya terdapat sebagian besar kehidupan. Cabang ilmu geografi fisik ini diperinci lagi menjadi beberapa aspek atau cabang ilmu yang lebih spesifik, yakni sebagai berikut:

* Meteorologi dan klimatologi, yakni merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala cuaca yang ada di atmosfer (baca: lapisan atmosfer) dan juga iklim (baca: iklim di Indonesia).
* Hidrologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerakan dan juga distribusi air yang ada di Bumi (baca: jenis air di Bumi).
* Hidrografi, merupakan cabang ilmu geografi yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan air yang ada di permukaan bumi.
* Oceanografi, merupakan cabang ilmu pengetahuan dan juga studi mengenai kelautan beserta semua aspek yang terdapat di dalamnya, seperti batuan yang membentuk dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air laut serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik dari dalam maupun dari luar.
* Geologi, merupakan cabang ilmu yang menjelaskan tentang bagaimana Bumi terbentuk dan bagaimana perubahan Bumi dari waktu ke waktu.
* Geomorfologi, merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan lahan dan juga sejarahnya.
* Ilmu tanah, merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai hal ihwal yang dari suatu tanah, jenis tanah dan juga sifat- sifat yang dimiliki oleh tanah tersebut.
* Geografi tanah, merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanah, yang meliputi sifat tanah, genesis, penyebaran, dan juga penerapannya dalam kehidupan manusia. sekilas geofrafi tanah mirp dengan ilmu tanah, namun keduanya berbeda dimana geografi tanah ini lebih detail daripada ilmu tanah yang khusus mempelajari mengenai tanah itu sendiri.
* Biologi, yakni cabang ilmu yang mempelajari mengenai makhluk hidup, baik manusia, binatang maupun tumbuh- tumbuhan.
* Biogeografi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme dalam ruang dan waktu beserta dengan faktor- faktor yang mempengaruhinya, membatasi dan menentukan pola penyebaran jarak.

Itulah beberapa cabang ilmu yang menjadi rincian dari ilmu geografi fisik. Kesemua cabang tersebut bermanfaat bagi kehidupan sehari- hari.

Selanjutnya adalah geografi teknik. Geografi teknik merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari cara- cara memvisualisasikan dan juga menganalisis data data dan informasi geografis dalam bentuk peta, foto udara, diagram, serta citra hasil pengibdraan jauh. Beberapa cabang ilmu geografi teknik, yakni sebagai berikut:

* Kartografi, merupakan cabang ilmu dari geografi teknik yang menjelaskan teknik atau cara membuat peta yang menjayikan hasil- hasil ukuran dan juga pengumpulan data dari berbagai unsur permukaan bumi yang telah dilaukan oleh surveyor, geograf, kartograf dan lain sebagainya.
* Penginderaan jauh, merupakan ilmu dan juga seni memperoleh informasi mengenai objek, daerah maupun gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa adanya kontak langsung terhadap objek, daerah maupun gejala yang dikaji.
* Sistem Informasi Geografis (SIG), merupakan sistem informasi berbasik komputer yang dapat menyimpan, mengelola, memproses, dan menganalisis data geografis dan juga non geografis, serta menyediakan informasi dan grafis secara terpadu.

Nah, itulah beberapa macam cabang ilmu yang merupakan cabang dari ilmu geografi teknik. Cabang ilmu geografi teknik ini akan selalu dikembangkan seiring dengan kemajuan teknologi yang dipakai oleh manusia demi mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Cabang ilmu geografi yang ketiga adalah geografi manusia. geografi manusia merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang manusia, dalam ruang, meliputi jumlah penduduk, aktivitas ekonomi, penyebaran penduduk, dinamika penduduk, politik, dan juga sosial budaya. Seperti halnya geografi fisik dan juga geografi teknik, geografi manusia juga dipecah menjadi beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah sebagai berikut:

* Geografi ekonomi, merupakan ilmu yang membahas tentang bagiaman manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, pola lokasi dan persebaran industri, beserta seluk beluk tentang komunikasi.
* Ekonomi, merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang usaha- usaha manusia dalam rangka mencapai kemakmuran, gejala- gejalanya dan juga hubungan timbal balik dari usaha tersebut.
* Geografi politik, merupakan ilmu yang mempelajari mengenai unit- unit politik, wilayahnya, perbatasan, beserta dengan ibukotanya dengan unsur- unsus kekuatan nasional dan juga politik internasioal.
* Politik, merupakan cabang ilmu yang membahas tentang kegiatan usaha pada suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk mennetukan tujuan – tujuan yang telah dipilih oleh suatu negara dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.
* Demografi, merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang persoalan dan juga keadaan perubahan- perubahan penduduk.
* Geografi penduduk, merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang variasi- variasi kualitas ruang dalam demografi dan juga non demografi dari penduduk da konsekuensi- konsekuensi sosial dan juga ekonomi yang berasal dari rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi- kondisi yang terdapat di dalamnya yang diberikan dari suatu unit maupun suatu daerah.

Prinsip- prinsip Ilmu Geografi
1. Prinsip Distribusi atau Persebaran

Prinsip pertama dari ilmu geografi adalah prinsip distribusi atau persebaran. Kita semua mengetahui bahwa permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan Bumi) mempunyai kondisi yang tidak sama dan juga tidak rata. Permukaan Negara Indonesia yang subur (baca: ciri tanah subur dan tidak subur), banyak tumbuhan, tanahnya banyak mengandung mineral, dan juga mempunyai banyak perairan tidak akan sama dengan Negara timur tengah yang sebagian besar tanahnya tandus, jarang pepohonan dan juga banyak gurun pasir (baca: gurun pasir terbesar di dunia) . Sehingga ketidaksamarataan ini meliputi bentang alam dan juga komponen biotik serta abiotiknya. Untuk mengkaji semua ini maka diperlukan suatu prinsip persebaran atau distribusi. Jadi, prinsip Distribusi atau persebaran yang ada di dalam ilmu geografi ini muncul karena adanya fenomena geografi yang tidak merata di muka Bumi (baca: kerak Bumi).

Ilmu geografi bertugas memberikan gambaran mengenai penyebaran fenomena alam dan juga sebab terjadinya. Dengan memperhatikan penyebaran suatu fenomena alam yang terjadi, maka pengungkapan atau pemecahan persoalan atau masalah yang berkaitan dengan fenomena tersebut akan dapat terarah dengan baik. Tidak cukup disitu, namun penggunaan prinsip penyebaran ini juga dapat mengungkap hubungan antara satu fenomena dengan fenomena yang lainnya secara menyeluruh, bahkan dapat digunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang. Prinsip persebaran atau distribusi dalam ruang ini akan menjadi kunci pertama dalam mempelajari ilmu geografi. Berdasar pada prinsip distribusi ini, maka selanjutnya akan ditetapkan prinsip- prinsip geografi yang lainnya.

Sebagai contoh penerapan dari prinsip ini adalah persebaran kandungan minyak bumi dan juga kandungan gas yang ada di wilayah Indonesia. Kandungan kedua bahan tambang ini tidaklah merata, dan lebih banyak terdapat di Indonesia bagian barat. Sementara di Indonesia bagian timur, kita akan mendapatkan lebih banyak bahan tambang yang berupa mineral. Semua ini dapat diketahui dan dikaji lebih lanjut dengan menerapkan prinsip persebaran atau prinsip distribusi yang dimiliki oleh cabang ilmu geografi.

1. Prinsip Interrelasi atau Keterkaitan

Selain prinsip distribusi atau penyebaran, dalam ilmu geografi kita juga akan menemukan prinsip yang lain, yaitu prinsip interrelasi atau keterkaitan. Prinsip interrelasi ini merupakann prinsip untuk menelaah hubungan yang saling terkait antara satu gejala dengan gejala lainnya yang ada di dalam satu ruang yang sama. Prinsip interrelasi atau keterkaitan ini merupakan kelanjutan dari prinsip yang pertama yakni distribusi aatau persebaran. Setelah pola penyebaran dan juga fakta- fakta geografi yang ada di dalam satu runag terlihat, maka prinsip ini siap digunakan, yakni menguraikan hubungan yang ada di dalam ruangan tersebut antara satu gejala dengan gejala yang lainnya. Mengapa ilmu geografi menggunakan prinsip ini? Tentu saja ilmu geografi menganut prinsip ini karena adanya hubungan yang saling terkait antara alam dan juga manusia. meski demikian, prinsip interrelasi ini tidak hanya terjadi antara alam dan juga manusia, namun juga manusia dengan manusia ataupun alam dengan alam. Melalui hubungan yang terjadi, maka pengungkapan karakteristik gejala atau fakta geografis mengenai tempat atau wilayah tertentu juga dapat dilakukan.

Contoh penerapan prinsip interrelasi atau keterkaitan ini adalah usaha pembukaan lahan di hutan (baca: manfaat hutan) yang diperuntukkan untuk keperluan area pertambangan akan meyebabkan terjadinya penebangan hutan dan juga berubahnya ekosistem satwa atau binatang dan juga tumbuhan yang ada di wilayah hutan tersebut. Selain itu juga fenomena banjir (baca: jenis banjir) yang terjadi akibat penebangan hutan di wilayah hulu ataupun kekeringan yang berkepanjangan sebagai akibat dari adanya La Nina.

1. Prinsip Deskripsi atau Penggambaran

Prinsip geografi yang ketiga adalah prinsip deskripsi atau penggambaran. Bila di bangku sekolahan kita mendapatkan pelajaran Bahasa Indonesia yang menjelaskan tentang paragraf deskripsi merupakan paragraf yang isinya tentang penggambaran detail suatu objek. Maka sesuai dengan nama deskripsi tersebut, prinsip deskripsi atau penggambaran dari Ilmu geografi adalah prinsip untuk memberikan penjelasan lebih jau mengenai gejala- gejala yang terjadi di muka bumi yang diamati. Saat pola penyebaran suatu fenomena dan keterkaitannya dalam suatu ruang, maka tugas dari ilmu geografi selanjutnya adalah mendeskripsikn hal- hal tersebut. Geografi menganut prinsip deskripsi ini ditujukan untuk menggambarkan fenomena di geosfer yang memerlukan deskripsi baik berbentuk tulisan, tabel, gambar ataupun grafik yang disajikan melalui fakta, gejala dan masalah sebab- akibat secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Prinsip deskripsi ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai karakteristik yang spesifik pada gejala- gejala geografi. Gejala- gejala geografi memiliki dimensi yang berupa titik, garis, bidang maupun ruang. Bentuk- bentuk deskripsi harus dapat memberikan penjelasan kepada para pembaca agar dapat memahami mengenai makna yang akan dibahas. Prinsip deskripsi ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik dari gejala geografi yang dipelajari, hubungan antar gejala dan juga distribusi keruangannya. Dalam ilmu geografi, urutan kegiatan geografi adalah pengumpulan data, pengklasifikasian data, pemetaan, deskripsi taip satuan pemetaan. Sehingga kita mengetahui bahwa deskripsi baru dapat dibuat setelah dilakukan pemetaan mengenai kajian geografi yang dimaksud. Contoh dari prinsip deskripsi atau penggambaran ini adalah peta persebaran curah hujan, persebaran lempeng tektonik di dunia.

Prinsip selanjutnya dari prinsip geografi adalah prinsip korologi. Prinsip ini dimaksudkan untuk menelaah gejala, fakta, maupun permasalahan yang ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interrelasinya, interaksinya dan juga integrasinya dalam suatu ruang tertentu. Ruang yang dimaksud ini menunjukkan karakteristik kesatuan gejala geografi, kesatuan fungsi, dan juga kesatuan bentuk. Misalnya dalam melihat definisi Bumi, kita tidak hanya meliput tentang bagian luar dari kerak Bumi saja, namun juga mencakup lapisan atmosfer yang mengelilingi Bumi, air yang ada di Bumi baik yang ada di permukaan Bumi maupun air tanah, beserta dengan makhluk hidup yang tinggal di Bumi tersebut.

Penerapan prinsip ini pada bidang geografi contohnya adalah ketika seorang petani sedang melakukan kegiatan di sawahnya dengan segala kondisi geografi pada saat itu, beserta dengan fenomena- fenomena geosfer yang berlangsung. Demikianlah informasi mengenai pengertian geografi, cabang ilmu geografi dan juga prinsip- prinsip geografi, semoga bermanfaat utuk kita semua.