Blog

Strategi Pengertian Tingkatan Dan Jenisjenisnya

UmumStrategi adalah salah satu aspek yang paling dibutuhkan di masa sekarang. Strategi yang tepat sudah pasti akan membawa keuntungan.

Keuntungan yang didapatkan dalam cakupan kecil dapat bermanfaat bagi diri sendiri, dan dalam lingkup luas bisa bermanfaat bagi sebuah banyak orang.

Lalu Apa itu strategi? Seberapa pentingkah strategi saat ini?

Temukan jawabannya dalam ulasan berikut.

Pengertian Strategi Menurut Para Ahli

Strategi merupakan sebuah tindakan yang mempunyai sifat untuk terus meningkat dan ditingkatkan secara terus-menerus. Strategi dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang tujuan yang akan dicapai atau diharapkan.

Strategi diambil dari bahasa Yunani, dan berasal dari kata Strategos yang berarti Komandan Militer. Kata ini telah digunakan sejak masa demokrasi Athena.

Pada awalnya, kata ini memang berkaitan dengan masalah kemiliteran. Namun, seiring berjalannya waktu, kata ini berkembang dan digunakan pada bidang lainnya seperti ekonomi, perdagangan, olahraga, pemasaran dan lain sebagainya.

Untuk dapat mengetahui pengertian strategi lebih dalam lagi, beberapa pengertian strategi menurut para ahli dapat Anda ketahui dalam penjelasan berikut.

* Kuncoro
> Menurut Kuncoro, strategi adalah pembuatan kerangka kerja dari aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Strategi juga dibuat untuk dijadikan sebagai pedoman dalam mengkoordinasikan seluruh aktivitas.

Dengan membuat strategi, perusahaan dapat menyesuaikan serta mempengaruhi lingkungan kerja yang setiap waktu terus berubah-ubah. Strategi yang diutarakan oleh Kuncoro juga membentuk lingkungan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan.

* Andrew
> Menurut Andrew, pengertian strategi bisa dipahami sebagai sebuah pola untuk menentukan sasaran atau tujuan, kebijakan, dan rencana umum. Pola ini dibuat untuk mencapai standar atau tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal.

Dalam membuat strategi juga sudah harus menetapkan dan mendefinisikan bisnis atau usaha apa yang akan dijalankan oleh perusahaan maupun non-perusahaan. Perlu juga menetapkan apa yang akan diraih dalam waktu dekat dan jangka panjang.

* David
> Menurut David, strategi adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi tersebut juga dapat diartikan sebagai tindakan potensial yang membutuhkan tindakan managerial yang tepat.

Selain manajemen (managerial) juga dibutuhkan sumber daya perusahaan yang matang dalam jumlah yang besar. Agar berhasil, manajemen harus dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman dan menguasai bidang managerial ini.

Strategi yang sudah direncanakan sebelumnya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang. Khususnya untuk 5 tahun pertama sejak berdirinya perusahaan.

* Hit, Ireland, dan Hoskisson
> Menurut Hit, Ireland, dan Hoskisson, pengertian strategi bisa dipahami sebagai rangkaian komitmen serta tindakan yang sudah dirancang dalam rangka memanfaatkan kompetensi untuk mendapatkan keunggulan yang bersifat kompetitif.

Dalam perspektif diatas, bisnis dapat diartikan sebagai persaingan atau pertempuran. Oleh karena itu, membuat aturan atau strategi adalah tameng yang tepat bagi masing-masing perusahaan.

Tingkatan Strategi

Penjelasan singkat mengenai pengertian strategi menurut para ahli ini sangat penting dipahami.

Setelah memahaminya, Anda juga perlu mengetahui tentang apa saja tingkatan strategi. Berikut penjelasannya.

1. Enterprise Strategy
Ini adalah strategi yang berhubungan dengan masyarakat yang merespon sebuah perusahaan atau organisasi. Dalam perusahaan, respon tersebut tentu dilakukan pada produk yang diluncurkannya di tengah masyarakat sebagai konsumen produk tersebut.

Pada dasarnya, strategi ini bisa dipahami sebagai sebuah interaksi yang dilakukan perusahaan dengan masyarakat luar. Masyarakat luarnya sendiri bukan hanya konsumen, namun juga lembaga lain seperti pemerintah, badan, maupun organisasi lain yang berhubungan dengannya.

Dalam penerapannya, strategi ini dilakukan dengan diwujudkannya relasi dengan beberapa komponen di luar perusahaan dengan tujuan menguntungkan perusahaan sendiri.

Selain itu, penerapan strategi ini juga dilakukan dalam rangka menunjukkan kesungguhan perusahaan untuk ikut serta mengambil peran di tengah masyarakat. Peran yang dimaksud adalah memberikan pelayanan maupun menyediakan kebutuhan dengan cara yang terbaik.

2. Strategi Korporasi (Corporate Strategy)
Strategi korporasi adalah strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan. Keberadaan strategi ini digunakan agar perusahaan dapat tumbuh secara keseluruhan serta manajemen strategi produk dapat dilakukan dalam segala lini.

Strategi korporasi sendiri pada dasarnya terdapat dalam beberapa jenis. Macam-macam strategi korporasi adalah sendiri diantaranya adalah sebagai berikut.

* Strategi Pertumbuhan
Ini adalah strategi yang penting peranannya di awal berdirinya sebuah perusahaan. Lebih tepatnya, strategi yang dibuat untuk menangani masa pertumbuhan perusahaan sebagaimana namanya.

* Strategi Stabilitas
Untuk yang satu ini adalah strategi yang dibuat untuk menangani kemerosotan yang sedang dialami perusahaan. Strategi stabilitas fokus menangani masalah pada bagian kemerosotan pendapatan perusahaan dan tujuannya adalah kembali membuat perusahaan stabil seperti sedia kala.

Tentu saja strategi ini sangat penting peranannya di sebuah perusahaan dan bisnis. Dengan kestabilan yang bagus, maka masa depan perusahaan pun akan semakin cerah.

* Retrenchment Strategy
Untuk yang satu ini merupakan strategi yang dibuat untuk mengurangi atau meminimalisir usaha yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Strategi Bisnis (Business Strategy)
Strategi bisnis atau Business Strategy merupakan strategi yang dibuat untuk menangani masalah produk. Selain itu, strategi ini juga digunakan untuk menangani unit bisnis.

Strategi bisnis memfokuskan pada masalah perbankan, dan posisi bersaing produk maupun jasa dalam dunia pemasaran.

4. Strategi Fungsional
Sesuai dengan namanya, Strategi fungsional adalah strategi yang dibuat untuk menangani masalah yang terjadi di level fungsional. Misalnya seperti masalah pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, operasional dan sejenisnya.

Selain itu, strategi fungsional juga bertanggung jawab atas riset serta pengembangan strategi di bagian fungsional. Target dari strategi fungsional adalah dapat meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga dapat bersaing dan menjadi lebih unggul dari para kompetitornya.

Jenis-jenis Strategi
Sebelum masuk ke pembahasan selanjutnya, apakah Anda sudah memahami penjelasan sebelumnya?

Jika sudah, selanjutnya Anda perlu memahami pula apa saja jenis-jenis strategi.

Yuk simak apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis strategi dalam daftar bawah ini.

1. Strategi Integrasi
Seusai namanya, ini adalah strategi yang difungsikan dalam penyatuan beberapa aspek. Strategi integrasi sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe. Ketiganya disesuaikan dengan arah integrasinya, yakni ke depan, ke belakang, dan horizontal.

* Integrasi kedepan (Forward Integration)
Integrasi ke depan merupakan integrasi yang dilakukan untuk meningkatkan kendali dan memberikan pengaruh terhadap pengecer atau distributor. Strategi ini sangatlah penting. Apalagi saat ini semakin banyak perusahaan manufaktur yang juga telah menjalankan strategi integrasi.

Kebanyakan perusahaan manufaktur menjalankan strategi integrasi dengan cara membuat web. Melalui website inilah perusahaan dapat menjual langsung produk mereka kepada konsumen.

Strategi semacam ini akhir-akhir ini telah menyebabkan gejolak di beberapa industri. Namun demikian, bagi para pengusaha, penerapan strategi ini dengan cara tersebut telah memberikan dampak yang cukup baik bagi pemasaran produknya.

* Integrasi ke Belakang
Integrasi ke belakang adalah berbagai macam strategi yang digunakan untuk meningkatkan dan melakukan kontrol atas pemasok. Intinya, ini adalah kebalikan arah dari strategi sebelumnya.

Strategi seperti ini cocok digunakan untuk berbagai situasi. Misalnya, saat perusahaan pemasok tidak bisa atau dapat diandalkan, harga produk terlalu mahal. Contoh lainnya seperti saat pemasok tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

Meskipun begitu, saat ini, untuk mengikuti perkembangan zaman dan menyamakan kedudukan dengan perusahaan besar lainnya, banyak perusahaan mengurangi jumlah pemasok dan lebih meningkatkan kualitas pelayanan. Ini membuat penggunaan strategi ini cukup berkurang.

* Integrasi Horizontal
Jika dua jenis strategi sebelumnya berlawanan yang berarti keduanya berhubungan, untuk integrasi ini cukup berbeda. Strategi integrasi yang satu ini hubungannya lebih pada perusahaan lain yang menjadi pesain.

Lebih rincinya, integrasi horizontal tersebut bisa dipahami sebagai kegiatan akuisisi perusahaan yang menjadi pesaing dan line of businessnya sama dengan perusahaan yang mengakuisisinya.Tentu saja ini adalah salah satu strategi yang cukup penting dipahami.

Jika diterapkan, strategi ini juga akan memberikan dampak yang cukup tinggi. Dengan menerapkannya, beberapa keuntungannya adalah peningkatan penjualan perusahaan, meningkatkan keuntungan, serta peningkatan pemasaran yang potensial untuk perusahaan.

2. Strategi Intensif
Sebagaimana strategi integrasi, strategi intensif tentu juga terdiri dari beberapa jenis. Lebih jelasnya, strategi ini dapat dikelompokkan menjadi tiga komponen seperti berikut.

* Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar memiliki tugas untuk meningkatkan pangsa pasar terhadap produk ataupun jasa yang sudah terdapat di pasar. Peningkatan pangsa pasar dapat dilakukan melalui usaha pemasaran yang optimal.

Strategi jenis ini dapat dijalankan dengan dimodifikasi atau dikombinasikan dengan jenis strategi lain. Bisa pula dijalankan hanya dengan satu jenis strategi saja.

Penetrasi pasar yang dapat dilakukan diantaranya adalah menambahkan jumlah pramuniaga, melakukan promosi penjualan, memasang iklan dan meningkatkan aspek publikasi.

* Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar adalah upaya yang dilakukan untuk memperluas area pemasaran untuk memperkenalkan produk atau jasa di wilayah tertentu. Wilayah yang dipilih haruslah yang memiliki daya beli konsumen yang tinggi, sehingga penjualan produk bisa naik.

Di samping penetrasi pasar, tentu saja strategi yang satu ini cukup penting juga untuk diterapkan. Dampak yang akan diberikan saat pasar berhasil diperluas pun akan sangat baik bagi perusahaan. Dengan penjualan produk yang meningkat, tentu pendapatan perusahaan pun juga akan demikian.

* Pengembangan Produk
Pengembangan produk dilakukan untuk meningkatkan jumlah penjualan. Pada dasarnya, ada banyak langkah yang bisa dilakukan dalam pengembangan produk sendiri.

Salah upaya yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah memperbaiki maupun memodifikasi produk maupun jasa yang sudah ada. Selain itu, perusahaan juga bisa mengembangkan produk baru, maupun produk tambahan yang sesuai dengan kriteria produk lama yang sudah ada.

Pada umumnya, pengembangan produk akan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk penelitian dan pengembangan. Karena itulah, pengembangan ini harus dilakukan dengan serius dan disertai riset pasar yang jelas.

Dengan demikian, besarnya biaya yang dikeluarkan tidak akan merugikan perusahaan. Nah, saat hasil pengembangan produk pun berhasil diterima pasar dengan baik, maka hal ini juga akan memberi keuntungan besar bagi perusahaan.

3. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi ini erat kaitannya dengan penambahan produk dalam sebuah perusahaan. Strategi yang satu ini juga terdapat dalam 3 jenis. Ketiga jenis strategi diversifikasi tersebut masing-masing akan dijabarkan di bawah ini.

* Diversifikasi Konsentris
Biasanya, yang disebut dengan strategi diversifikasi jenis ini adalah penambahan produk yang masih ada kaitannya dengan produk sebelumnya. Ini dilakukan dengan tujuan agar produk yang saat ini sudah ada penjualannya bisa meningkat secara lebih signifikan.

Selain itu, hal ini juga disebut demikian saat perusahaan bersaing dengan organisasi atau perusahaan lain yang memiliki pertumbuhan lambat atau bahkan tidak tumbuh dalam industri.

Termasuk juga ketika ada produk baru, dan masih terkait pula, serta bisa ditawarkan atau dijual dengan harga yang bersaing. Demikian pula ketika ada produk baru yang masih terkait dan memiliki fluktuasi dari penjualan musiman yang dapat menyeimbangkan fluktuasi penjualan perusahaan.

Di Samping itu, sebenarnya masih banyak lagi strategi yang termasuk dalam jenis ini. Katakanlah seperti saat produk yang dimiliki saat ini sedang berada dalam tahap daur hidup produk yang menurun maupun saat saat organisasi atau perusahaan memiliki tim manajemen strategi yang kuat.

* Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal tentu juga berkaitan dengan penambahan produk atau jasa dalam sebuah perusahaan. Secara rinci, ini lebih pada kegiatan menambah produk atau jasa yang tidak terkait dengan produk lama dan ditujukan untuk pelanggan yang sudah ada.

* Diversifikasi Konglomerat
Perusahaan yang mengakuisisi pada umumnya memiliki kemampuan manajemen strategi yang baik. Selain itu juga memilikinya tingkat finansial, teknik serta pemasaran yang baik. Hal ini adalah salah satu aspek penerapan diversifikasi ini.

Aspek-aspek tersebut kemudian akan diaplikasikan kepada perusahaan yang masih rendah. Cara ini dapat memberikan laba atau meningkatkan performa dari perusahaan yang lemah tersebut. Dengan begitu, perusahaan yang mengakuisisi pun akan mendapatkan keuntungan yang tinggi.

4. Strategi Defensif
Untuk jenis strategi yang satu ini kaitannya lebih erat dengan masalah biaya.

Secara umum, strategi ini juga dibagi dalam beberapa kelompok sesuai penerapannya. Sedangkan untuk rinciannya ada di bawah ini.

* Rasionalisasi Biaya
Strategi yang satu ini bisa dipahami sebagai restrukturisasi dalam pembiayaan. Lebih jelasnya, ini diterapkan dengan menghemat biaya operasional dan aset sekaligus mengusahakan peningkatan penjualan saat laba sedang mengalami penurunan.

* Divestasi
Selanjutnya, untuk strategi yang satu ini dilakukan melalui penjualan bagian dari perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan modal tambahan. Modal ini selanjutnya juga akan digunakan untuk kepentingan perusahaan itu sendiri.

Umumnya, arah penggunaan modal tersebut adalah untuk investasi strategi yang lebih penting maupun untuk kepentingan akuisisi yang diharapkan dapat menguntungkan perusahaan.

Jenis strategi ini sebenarnya juga bisa masuk dalam kategori rasionalisasi biaya. Sedangkan bagian yang dilepas dalam hal ini adalah bagian perusahaan atau organisasi yang dianggap kurang menguntungkan perusahaan.

Kriteria lainnya juga bisa jadi adalah bagian yang membutuhkan biaya terlalu besar dalam pengembangannya. Atau bisa juga bagian yang memang tidak cocok dengan tujuan maupun aktivitas lain yang dilakukan di perusahaan tersebut.

* Likuidasi
Jenis terakhir dari strategi defensif ini adalah likuidasi. Bisa dikatakan bahwa strategi ini merupakan langkah akhir dari sebuah perusahaan sekaligus pengakuan atas kekalahan perusahaan dalam bersaing.

Strategi ini akan sangat sulit untuk diterapkan. Jika bukan pilihan terakhir, tentu tidak akan dilakukan di perusahaan manapun. Sedangkan penerapannya adalah dengan menjual secara bertahap seluruh aset yang dimiliki perusahaan.

Meski sangat berat dilakukan, hal ini sebenarnya sering terjadi. Jika sebuah perusahaan sudah mengalami masalah keuangan yang begitu berat dan tidak menemukan jalan lain, maka ini adalah pilihan satu-satunya.

Sampai disini, tentu Sahabat Tedas sudah memahami betul apa itu strategi, apa saja tingkatan dan jenisnya, dan bagaimana penerapannya dalam sebuah bisnis dan perusahaan. Dalam bisnis sendiri, ada banyak hal yang mempengaruhi penerapan strategi dan hal tersebut perlu diperhatikan dengan baik.

Halo, Perkenalkan nama saya Aldy, Saya merupakan penulis artikel yang berasal dari Kota Hujan. Hobi bermain game online, membaca artikel dan menonton berita & semoga saja artikel yang saya tulis untuk Sahabat Tedas.id dapat bermanfaat yah, selamat membaca.