Blog

Sosiologi Menurut Para Ahli Beserta Ciri Hakikat Dan Objek Kajian

> Bagaimana asal usul Sosiologi hingga menjadi ilmu pengetahuan? Di artikel ini, kita akan membahas definisi, ciri, hakikat, objek kajian, dan fungsi Sosiologi untuk kehidupan. Setiap harinya, kita berinteraksi dengan orang lain. Baik melalui online atau tatap muka. Berpamitan pada orangtua sebelum ke sekolah, mengobrol dengan teman, mengucapkan terima kasih ke abang ojol yang sudah mengantar pulang, dan sebagainya. Hal ini kita sebut sebagai interaksi sosial.

Manusia adalah makhluk sosial. Kita nggak bisa hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain. Interaksi yang didapat pun nggak semuanya bersifat positif. Ada yang mengarah ke konflik, atau bahkan perpecahan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang terjadi pada masyarakat.

Nah, ilmu yang mengkaji tentang hubungan masyarakat ini kita sebut sebagai Sosiologi.

Pengertian Ilmu Sosiologi
Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa Latin, terdiri dari kata socius yang artinya teman atau kawan, danlogos yang berarti ilmu pengetahuan. Maka, Ilmu Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan gejala sosial antar individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.

Sejarah Lahirnya Ilmu Sosiologi
Ilmu Sosiologi tidak lahir dengan sendirinya. Ada 2 peristiwa besar di dunia yang melatarbelakangi lahirnya Ilmu Sosiologi. Ya benar! Jawabannya, Revolusi Industri dan Revolusi Perancis. Hmm, apa sih hubungan mereka dengan Sosiologi?

1. Revolusi Industri
Revolusi ini terjadi di benua Eropa pada abad ke 18 yang ditandai dengan berkembangnya teknologi. Masyarakat yang semula bercocok tanam (agraris) beralih menggunakan teknologi mesin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penggunaan Mesin pada Revolusi Industri (sumber: britannica.com)

2. Revolusi Perancis
Kedua, revolusi Perancis. Revolusi ini mengubah sistem pemerintahan kerajaan menjadi republik. Hal ini disebabkan Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette yang sewenang-wenang. Saat itu, masyarakat Perancis dibagi menjadi 3 golongan. Golongan 3 diwajibkan untuk membayar pajak ke negara, sedangkan golongan 1 dan 2 dibebaskan dari pungutan tersebut. Wah, nggak adil!

Ilustrasi Revolusi Perancis (sumber: livescience.com)

Dari dua revolusi itu, muncul masalah sosial seperti pengangguran dan kerusuhan. Lalu, tokoh yang bernama August Comte berpikir bahwa diperlukan ilmu untuk mempelajari perubahan sosial, masalah sosial yang timbul, serta penyelesaiannya.

Pengertian Ilmu Sosiologi Menurut Para Tokoh
Kata Sosiologi pertama kali muncul di dalam buku ““Cours De Philosophie Positive” karya August Comte. Dialah tokoh yang memperkenalkan Ilmu Sosiologi pada kita. Filsuf berkebangsaan Perancis ini juga dijuluki sebagai Bapak Sosiologi, lho.

Selain August Comte, terdapat tokoh-tokoh lain yang mengemukakan pandangannya terhadap Ilmu Sosiologi. Seperti Emile Durkheim, Max Weber, Soerjono Soekanto, dan beberapa tokoh berikut ini:

1. Auguste Comte
Sosiologi adalah studi tentang hukum dasar dari gejala sosial yang di dalamnya dibedakan menjadi sosiologi statis dan dinamis.

2. Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara-cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya.

3. Max Weber
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tindakan sosial.

4. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala gejala sosial, gejala non sosial, dan ciri-cirinya.

5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial.

6. Soerjono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada kemasyarakatan yang bersifat umum untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

7. Astrid S. Susanto
Sosiologi tidak sekadar mempelajari berbagai hubungan dalam masyarakat, tetapi mempelajari gejala-gejala di dalamnya yang terjadi berulang-ulang.

8. Mayor Polak
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yaitu antar hubungan dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.

9. Roucek dan Warren
Sosiologi mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok.

10. William F. Oghburn dan Mayer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

Baca juga: Pengertian, Objek Kajian, dan Cabang Ilmu Geografi

Ciri-ciri Ilmu Sosiologi
Siapa yang belum hafal ciri-ciri Ilmu Sosiologi? Sebagai ilmu pengetahuan, Sosiologi memiliki empat ciri, yaitu Empiris, Teoritis, Kumulatif, Non Etis.

1. Empiris

Sosiologi memiliki ciri Empiris, artinya ilmu yang diperoleh berdasarkan observasi, sesuai akal sehat, sesuai fakta, serta tidak menghasilkan sesuatu yang bersifat spekulatif.

2. Teoritis
Sosiologi memiliki ciri Teoritis, artinya Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang selalu berusaha menyusun kesimpulan (abstraksi) dari hasil observasi. Abstraksi atau kesimpulan ini digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

3. Kumulatif
Sosiologi juga memiliki ciri Kumulatif, artinya disusun atas teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori terdahulu.

4. Non Etis
Ciri Sosiologi yang terakhir, yaitu Non Etis, artinya tidak mempermasalahkan baik buruknya sesuatu, tetapi menganalisis sebab akibat dan menjelaskannya secara mendalam. Iklan dulu kali ya? Hehehe. Nggak punya waktu buat bimbel di luar rumah? Daftar live teaching Brain Academy Online, yuk. Ada ratusan ribu video belajar, kelas interaktif bersama STAR Master Teacher, bebas tanya PR, dan konseling. Coba gratis dulu kalau ragu!

Hakikat Ilmu Sosiologi
Oke, kita lanjut ya. Adapun hakikat Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dapat dijelaskan melalui 7 pembahasan berikut:

1. Sosiologi adalah Ilmu Sosial
Sosiologi bukanlah ilmu alam atau kerohanian. Sosiologi merupakan bagian ilmu sosial yang membahas gejala-gejala pada masyarakat.

2. Sosiologi adalah Ilmu Kategoris
Sosiologi merupakan Ilmu Kategoris, bukan Normatif. Sosiologi meneliti hal-hal yang terjadi saat itu, bukan mengenai apa yang semestinya terjadi atau seharusnya terjadi.

3. Sosiologi adalah Ilmu Murni dan Ilmu Terapan
Dalam ilmu pengetahuan, posisi Ilmu Sosiologi sebagai Ilmu Murni digunakan untuk memperoleh pengetahuan melalui penelitian. Contoh: Gilang meneliti faktor terjadinya kenakalan remaja di kota Bandung.

Disamping itu, Sosiologi sebagai Ilmu Terapan digunakan untuk memecahkan masalah praktis untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Contoh: Gilang menemukan upaya pencegahan kenakalan remaja di kota Bandung.

4. Sosiologi adalah Ilmu Abstrak
Sosiologi mengkaji bentuk-bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh.

5. Sosiologi Menghasilkan Pola Umum
Sosiologi meneliti dan mencari prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.

6. Sosiologi adalah Ilmu Umum
Sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang terjadi pada masyarakat.

7. Sosiologi adalah Ilmu Rasional
Hasil penelitian ilmu Sosiologi dapat diterima dengan akal sehat (logis).

Baca juga: Jenis, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan Sistem Ekonomi di Dunia

Objek Kajian Sosiologi
Melihat pengertian, ciri, dan hakikatnya, sudah pasti objek kajian Ilmu Sosiologi adalah masyarakat itu sendiri, yang terdiri atas Objek Material dan Objek Formal. Berikut perbedaan dan contohnya:

1. Objek Material
Objek material dalam Sosiologi adalah gejala sosial atau fenomena yang tampak di kehidupan masyarakat. Sifatnya bisa positif atau negatif. Contoh gejala sosial positif seperti kesetaraan gender atau pemerataan akses pendidikan. Sedangkan contoh gejala sosial negatif seperti diskriminasi atau pernikahan di bawah umur.

2. Objek Formal
Objek Formal dalam Sosiologi adalah hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan itu. Jika objek material Sosiologi berupa pernikahan di bawah umur, maka objek formalnya adalah manusia yang terlibat, penyebab, dan akibat dari pernikahan di bawah umur.

Baca juga: Latihan Soal PTS Kelas 10 IPS Semester 1 Tahun Fungsi dan Peran Ilmu Sosiologi
Kira-kira kenapa ya kita harus belajar Sosiologi? Apa fungsinya untuk kehidupan bermasyarakat? Lalu, jika kita memilih jurusan kuliah Sosiologi, pekerjaan apa yang akan kita lakukan di masa depan?

1. Fungsi Sosiologi
Sosiologi memiliki 3 fungsi, yaitu Pembangunan, Penelitian, dan Pemecahan Masalah. Hal ini selaras dengan posisi Sosiologi sebagai Ilmu Murni dan Ilmu Terapan. Kalau masih bingung, baca kembali penjelasan Hakikat Sosiologi di paragraf sebelumnya, ya.

a. Fungsi Pembangunan
Sosiologi berfungsi menyediakan data yang diperlukan untuk tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembangunan.

Contoh: Sebelum memindahkan ibukota RI yang semula berada di DKI Jakarta ke Penajam Paser, Kalimantan Timur, pemerintah memerlukan data untuk memprediksi kesiapan dan dampak yang terjadi di wilayah tersebut. Data yang diteliti seperti kondisi masyarakat, infrastruktur, dan lain-lain.

b. Fungsi Penelitian
Sosiologi berfungsi memberikan data tentang berbagai gejala sosial atau fenomena yang terjadi.

Contoh: Meningkatnya pernikahan di bawah umur selama pandemi COVID-19, membuat para Sosiolog berusaha mencari faktor-faktor yang melatarbelakangi fenomena pernikahan di bawah umur. Apakah dari faktor ekonomi, sosial, budaya, atau lainnya.

c. Fungsi Pemecahan Sosial
Sosiologi berfungsi memberikan alternatif solusi permasalahan berdasarkan data yang ada.

Contoh: Setelah dilakukan penelitian terhadap fenomena pernikahan di bawah umur saat pandemi, ditemukan solusi berupa pendidikan seks agar orangtua dan anak memahami dampak dari pernikahan yang terlalu cepat.

2. Peran Sosiolog
Terakhir, peran sosiolog dalam kehidupan. Kamu nggak perlu khawatir tentang pekerjaan lulusan Sosiologi. Secara umum, peran sosiolog dibagi menjadi 3, yaitu Pendidik, Konsultan Pembangunan, dan Peneliti.

a. Peran Pendidik
Peran sosiolog sebagai pendidik adalah mengajarkan, mengembangkan Ilmu Sosiologi, serta memberikan contoh fenomena berdasarkan konsep Sosiologi.

Contoh: Guru, Dosen, dan Tutor.

b. Peran Konsultan Pembangunan
Peran Sosiolog sebagai konsultan pembangunan adalah membantu memprediksi dampak dari kebijakan sosial yang bisa terjadi.

Contoh: Analis Kebijakan dan Konsultan. Kamu bisa bekerja di kantor pemerintahan atau perusahaan konsultan terbesar di dunia seperti McKinsey dan Boston Consulting Group.

c. Peran Peneliti
Peran Sosiolog sebagai peneliti adalah mengumpulkan dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan.

Contoh: UX Researcher. Profesi ini mungkin masih terdengar asing untukmu. UX Researcher adalah orang yang mencari informasi mengenai perilaku, kebutuhan, dan masalah yang dialami oleh pengguna aplikasi di ponsel. Informasi tersebut diolah menjadi data untuk memperbaiki tampilan atau fitur aplikasi menjadi lebih baik.

See? Sosiologi selalu dibutuhkan dari dulu sampai saat ini. Bahkan, kamu juga dapat berkarir di perusahaan teknologi dan multinasional. Jadi, nggak usah bingung mau jadi apa kalau kuliah Sosiologi, ya. Mau belajar lebih dalam mengenai Ilmu Sosiologi? Coba kelas gratis Brain Academy aja. Temukan cabang terdekat dari kotamu, isi formulir, dan tunggu balasan dari kakak admin Brain Academy. Sampai bertemu di kelas, ya~

Referensi:

Riswanto. 2009.Sosiologi SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudarsono, Agus, dan Agustina Tri. 2016. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sumber Gambar:

Revolusi Industri [Daring]. Tautan: /story/the-rise-of-the-machines-pros-and-cons-of-the-industrial-revolution

Revolusi Perancis [Daring]. Tautan: /how-many-french-revolutions.html

(Diakses Agustus 2022)