Blog

Pertanyaan Tentang Populasi Dan Sampel

Rumus Slovin –

Detik hendak mengerjakan sebuah penekanan, terutama dengan menggunakan populasi dan spesimen, apakah
Grameds

tahu sekiranya dalam prosesnya ternyata membutuhkan sebuah rumus? Yap, rumus tersebut adalah rumus slovin. Rumus slovin ini biasanya digunakan bikin menghitung dan menentukan sampel secara tepat detik melakukan penelitian di bidang apapun. Keberadaan sampel ini bukan berharga keseluruhan subjek atau sasaran dalam penggalian, cuma hanya sekadar perwakilan nan memberikan paparan masyarakat terbit populasi nan hendak diamati. Maka itu, cak bagi menentukan dan menghitung sampel itu tidak dasar dilakukan sedemikian itu belaka, melainkan harus menganut pada konsep rumus slovin.

Dalam suatu penelitian, keberadaan populasi itu sangatlah banyak sehingga lain mungkin kita bak pemeriksa akan sanggup meneliti setiap populasi yang ada, sehingga akan lebih efektif seandainya menggunakan sampel saja. Berhubung spesimen ini adalah perwakilan berusul total populasi, maka keberadaannya belaka berjumlah belasan atau puluhan sahaja, bergantung pada banyaknya total populasi. Lalu, bagaimana
sih

konsep dari rumus slovin itu? Apa pula definisi dari populasi dan spesimen? Apakah rumus slovin akan berkenaan dengan teknik sampling? Cukuplah, kendati
Grameds

memahami akan hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

/

Apa Itu Rumus Slovin?

Lega dasarnya, konsep bersumber rumus slovin yakni suatu rumus yang digunakan cak bagi menentukan ukuran sampel. Galibnya, rumus ini terdapat di intern trik-muslihat metodologi penelitian sebab memang rumusnya berkenaan dengan kegiatan penelitian, terutama nan mengandalkan populasi dan sampel. Rumus ini berbunyi, “rumus slovin digunakan buat menentukan ukuran sampel penelitian dengan tingkat signifikasi nan bisa dipilih, apakah akan menggunakan 0,05 (5%) maupun 0,01 (1%)”. Nah, berikut ini adalah rumus slovin:

Mualamat:

n = jumlah sampel

N = besaran populasi

e = batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam spesimen alias tingkat signifikansi yakni 0,05 (5%) atau 0,01 (1%)

Konseptual Cak bertanya:

1. Daniel tengah melakukan sebuah penelitian di sebuah Rumah Sakit Permata Bunda. Diketahui jumlah populasi sebanyak 150 pegawai. Seandainya dihitung menggunakan rumus slovin dengan tingkat signifikansi adalah 0,05 (5%). Maka berapakah jumlah spesimen paling kecil yang harus diambil maka itu Daniel?

Jawab:

Jadi, setelah dihitung menggunakan rumus slovin yang mempunyai tingkat signifikasi 0,05 (5%), maka jumlah percontoh paling kecil yang harus diambil yakni sebanyak 109 sida-sida di Rumah Sakit Permata Bunda.

2. Meta tengah melakukan sebuah pengkhususan di sebuah Rumah Guncangan Mentari Jingga. Diketahui jumlah populasi sebanyak 150 personel. Sekiranya dihitung menunggangi rumus slovin dengan tingkat denotasi adalah 0,01 (1%). Maka berapakah jumlah sampel paling yang harus diambil maka dari itu Meta?

Jawab:

Jadi, sehabis dihitung menggunakan rumus slovin nan memiliki tingkat signifikasi 0,01 (1%), maka jumlah percontoh minimal yang harus diambil oleh Meta adalah sebanyak 107,7 nan kemudian dibulatkan menjadi 148 pegawai di Rumah Sakit Matahari Jingga.

Pengertian Populasi dan Sampel Dalam Pendalaman

Populasi dan spesimen privat suatu pengkhususan itu memang pada dasarnya farik. Namun, bukan rendah manusia yang belum mencerna dan memperlainkan antara keduanya. Populasi adalah negeri generalisasi yang berupa subjek alias objek nan hendak diteliti dan diambil kesimpulannya, sementara sampel adalah sebagian berpunca populasi.

Populasi Eksplorasi

Menurut Sugiyono (2015:117), berpendapat bahwa populasi adalah kawasan abstraksi yang kasatmata objek atau subjek nan memiliki kualitas dan karakteristik tertentu. Karakteristik ini sudah lalu ditetapkan sebelumnya maka itu peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu lain harus berupa orang
kok, tetapi juga dapat maujud bahan dan benda kalimantang lainnya.

Sugiyono (2017:81) sekali lagi membedakan populasi ini menjadi dua varietas yakni populasi sampling (populasi penelitian) dan populasi korban (target populasi). Populasi sampling alias populasi sampling ini adalah unit analisis yang memasrahkan keterangan dan data yang diperlukan dalam proses studi. Sementara populasi sasaran alias target populasi adalah seluruh unit analisis nan berkecukupan di dalam distrik penelitiannya. Maka dari itu, populasi incaran punya ukuran yang makin raksasa dibandingkan dengan populasi sampling.

Sampel Penelitian

Sebelumnya, telah dijelaskan secara sederhana bahwa sampel eksplorasi itu boleh dianggap andai perwakilan dari populasi. Dengan kata tak, spesimen ini cuma sebagian besar dari populasi belaka dan bertindak sebagai agen semenjak populasi tersebut. Nah, hasil penelitian nan diperoleh berbunga sampel dapat digeneralisasikan plong populasi yang ada.

Menurut Sugiyono (2011:81), keberadaan sampel ini menjadi babak semenjak jumlah dan karakteristik nan dimiliki makanya populasi tersebut. Dengan demikian boleh disimpulkan bahwa percontoh ialah sebagian bersumber banyaknya populasi nan karakteristiknya hendak diselidiki sekaligus menjadi perwakilan atas keseluruhan populasinya. Maka dari itu, jumlah sampel tentu belaka lebih sedikit bersumber populasi karena memang saja kantor cabang saja. Namun perlu diperhatikan bahwa saat hendak mencuil sampel itu harus yang dapat menggantikan populasi secara keseluruhan. Penarikan sampel tentu sangat diperlukan apabila populasi berjumlah sangat besar dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi yang ada. Dalam kejadian ini biasanya pemeriksa akan memperalat teknik sampling.

Apa Itu Ukuran Sampel Penggalian?

Bikin menentukan sampel penelitian itu tidak dapat dilakukan secara main tubruk, harus menunggangi perhitungan dan acuan tabel yang telah dikembangkan oleh para tukang. Secara umum, bagi penelitian korelasional maka jumlah spesimen minimum ialah 30. Darurat dalam pengkajian eksperimen, jumlah sampel minimum adalah 15 yang diambil dari masing-masing kelompok. Dulu, takdirnya n domestik penelitian survey, maka jumlah spesimen minimum adalah 100.

Roscoe (1975) telah memberikan acuan umum bakal menentukan ukuran percontoh saat hendak melakukan sebuah riset, yakni riil:

1. Ukuran percontoh nan tepat bakal kebanyakan penggalian adalah lebih bermula 30 dan kurang bersumber 500. Bergantung pada kuantitas populasi nan ada.
2. Jika sampel akan dipecah menjadi sub sampel (menurut kategori pria/wanita, junior/senior, dan tidak sebagainya), maka ukuran sampel paling adalah 30 bakal setiap kategorinya.
3. Dalam penelitian multivariate (termaktub pada analisis regresi berganda), maka dimensi sampel moga sepuluh barangkali lebih raksasa dari besaran variabel penelitian.
4. Bakal pengkajian eksperimental secara sederhana, maka dilakukan kontrol eksperimen yang ketat, ialah dengan ukuran spesimen kecil antara 10-20.

Arikunto Suharsimi (2005) kuak bahwa “…jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mereka dapat menentukan kurang lebih 25 – 30% berpokok jumlah tersebut.” Nah, apabila jumlah anggota subjek intern populasi hanya meliputi antara cucu adam, maka reklamasi data sebaiknya memperalat teknik pol. Semata-mata, jikalau peneliti hendak menunggangi teknik wawancara dan observasi (pengamatan), maka besaran tersebut ada baiknya untuk dikurangi hanya, kemudian menyetarafkan kemampuan pengkaji.

Situasi-Situasi yang Perlu Diperhatikan Privat Menentukan Ukuran Sampel

Terdapat dua kejadian yang menjadi bahan pertimbangan internal upaya penentuan dimensi sampel, yakni 1) akurasi (presisi); dan 2) keyakinan (confidence).

Kerumahtanggaan hal ini, mengacu pada seberapa dempet taksiran percontoh dengan karakteristik populasi. Semakin damping kita menginginkan hasil sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, maka akan semakin tinggi pula presisi yang diperlukan. Nah, semakin hierarki akurasi, maka akan semakin besar kembali ukuran sampel yang diperlukan, terutama jika diversitas kerumahtanggaan populasi tersebut besar.

Privat situasi ini, mengacu plong fungsi berbunga kisaran variabilitas intern revolusi pengutipan sampel berusul rata-rata sambel. Variabilitas ini kebanyakan disebut dengan standar error dan disimbolkan sebagai S-x. Dalam keyakinan, nantinya akan menunjukkan seberapa optimistis taksiran kita khusyuk berlaku bagi populasi.

Tingkat keimanan bisa membentang dari 0-100%. Keagamaan 95% biasanya konvensional digunakan pada studi sosial alias membahu. Maksud dari keyakinan 95% (alpha 0.05) ini adalah “sedikitnya terdapat 95 dari 100 prediksi spesimen nan akan mencerminkan populasi sebenarnya”.

Memafhumi Teknik Sampling

Bikin
Grameds

yang tengah mengerjakan atau hendak melakukan sebuah penelitian, karuan tidak asing
dong

dengan teknik sampling ini. Yap, teknik sampling adalah teknik pengambilan percontoh yang secara umum terbagi menjadi dua spesies yakni probability sampling dan non-probability sampling. Internal teknik pengambilan sampel dengan cara kemungkinan, besarnya peluang untuk terpilih sebagai subjek mutakadim diketahui. Sementara dalam cara non-peluang, besarnya peluang elemen untuk ditentukan sebagai anasir tidak diketahui.

1. Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik pengutipan sampel nan mengasihkan kebolehjadian setara kepada setiap anggota populasi untuk menjadi percontoh. Dalam teknik ini nantinya akan membentangi sejumlah teknik turunan sekali lagi, tutur tetapi suka-suka: simple random sampling, berstruktur sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling. Terimalah, berikut ini yakni penjelasannya.

a) Simple Random Sampling

Yakni teknik minimal sederhana (simple), berupa sampel akan diambil secara acak tanpa memperhatikan pangkat yang ada di kerumahtanggaan populasi tersebut.

Misalnya, terdapat sebuah pengkajian yang dilakukan di SD Muara Batu nan memiliki populasi siswa sebanyak 500 orang. Sang peneliti akan menentukan jumlah spesimen dengan berdasarkan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan adalah 5%, sehingga kuantitas sampelnya adalah 205 murid. Jumlah spesimen 205 ini lebih lanjut akan diambil secara acak, tanpa memperhatikan kelas, usia, dan diversifikasi kelamin murid.

b) Berstruktur Sampling

Yakni teknik sampling dengan menggunakan nomor urut dari populasi. Nomor urut ini dapat ditetapkan sendiri oleh pihak peneliti maupun nomor identitas tertentu, misalnya urutan nomor ruangan, usap nomor kostum, dan lainnya.

Misalnya, terdapat suatu penelitian yang dilakukan di sebuah Perusahaan Neo CityZen yang memiliki populasi sebanyak 125 karyawan. Pihak peneliti akan cekut sampel berdasarkan nomor urut genap (2, 4, 6, 8, dst) atau nomor ganjil (1, 3, 5, 7, dst). Lain sekadar itu saja, nomor urut juga dapat didasarkan pada nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dst).

c) Proportionate Stratified Random Sampling

Sebenarnya, teknik ini dekat setinggi dengan Simple Random Sampling, cuma internal penentuan sampelnya terlazim mengaibkan strata (tahapan) yang ada di dalam populasi.

Misalnya, terwalak suatu penggalian nan dilakukan di sebuah firma PT. NADAO yang mempunyai populasi berjumlah 125 karyawan. Dengan memperalat rumus slovin nan mempunyai tingkat kesalahan 5%, maka diperoleh percontoh berjumlah 95 orang. Populasi itu seorang telah terbagi dalam tiga tingkatan yakni marketing, produksi, dan penjualan.

* Marketing: 15 basyar
* Produksi: 75 orang
* Penjualan: 35 anak adam

Maka, jumlah spesimen harusnya diambil berdasarkan per pangkat dengan rumus n = (populasi kelas / jumlah populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan. Beralaskan rumus tersebut, maka akan mendapatkan hasil substansial:

* Marketing : 15 / 125 x 95 = 11,4 dibulatkan 11
* Produksi : 75 / 125 x 95 = 57
* Penjualan : 35 / 125 x 95 = 26.6 dibulatkan 27

Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut ialah 11 + 57 + 27 = 95 percontoh.

d) Disproportionate Stratified Random Sampling

Merupakan teknik yang hampir mirip dengan nomor tiga, sahaja terdapat ketidakprofesionalan dalam penentuan sampelnya, yang mana didasarkan lega suatu pertimbangan. Pertimbangan ini faktual apabila terdapat anggota populasi berstrata saja cacat proporsional pembagiannya.

Misal: terdapat sebuah eksplorasi di PT. HYYH dengan populasi berjumlah 1000 sida-sida dan strata (tingkatan) didasarkan pada tingkat pendidikan, adalah SMP, SMA, D-3, S-1, dan S-2. Namun, jumlahnya tidak seimbang, yakni:

* SMP : 100 orang
* SMA : 700 cucu adam
* DIII : 180 khalayak
* S1 : 10 insan
* S2 : 10 cucu adam

Plong tinggi tersebut, terlihat bahwa jumlah karyawan S-1 dan S-2 sangat tidak seimbang maupun terlalu kecil jika dibandingkan dengan strata lainnya, sehingga dua kelompok ini seluruhnya dapat dijadikan seumpama sampel.

e) Cluster Sampling

Adalah teknik yang digunakan apabila mata air data atau populasi sangat luas, misalnya penduduk di satu kewedanan atau kabupaten. Nah, bagi menentukan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih sangat ditetapkan secara acak semata-mata menunggangi teknik

Proportional Stratified Random Sampling.

Kok sedemikian itu? Karena kuantitas populasi setiap wilayah itu berbeda-selisih.

2. Non-Probability Sample

Artinya, setiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan atau probabilitas untuk menjadi sampel. Dalam kejadian ini, terdapat enam teknik yakni: Sampling Berstruktur, Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, dan Snowball Sampling. Cukuplah, berikut ini adalah penjelasannya.

a) Sampling Sistematis

Yakni metode pengambilan spesimen secara acak berstruktur dengan interval (jarak) tertentu dari suatu kerangka percontoh yang mutakadim diurutkan.

b) Sampling Kuota

Yaitu teknik pengambilan percontoh dengan menentukan jumlah sampel berpangkal populasi dengan ciri tertentu sampai kuota (jatah) nan diinginkan. Misal: terdapat penelitian mengenai persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar master di 10 sekolah. Maka spesimen kuota dapat ditetapkan dengan masing-masing sekolah merupakan 10 siswa.

c) Sampling Insidental

Adalah teknik penentuan sampel nan terjadi secara kebetulan (accidental) berdapat penyelidik, lantas dianggap sekata dengan karakteristik sampel yang telah ditentukan sebelumnya.

Bak: terwalak penajaman akan halnya kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Mall XXI. Sebelumnya, pihak peneliti mutakadim takhlik karakteristik yakni positif semangat di atas 15 waktu dan pertama kalinya memencilkan ke Mall XXI. Maka siapa hanya yang bercocok pihak penyelidik di dalam Mall XXI tersebut, terutama yang menetapi karakteristik, dapat dijadikan andai spesimen.

d) Sampling Purposive

Yaitu teknik penentuan sampel dengan adanya pertimbangan khas sehingga cukup dijadikan ibarat spesimen. Eksploitasi teknik ini biasanya terdapat kerumahtanggaan variasi penajaman kualitatif.

Misal: terdapat penekanan dengan persoalan positif daya resistan mesin. Maka sampel yang ditentukan adalah para teknisi maupun ahli mesin yang telah memafhumi tipe permasalahan tersebut.

e) Sampling Jenuh

Ialah sampel yang mewakili semesta jumlah populasi. Dalam metode ini, biasanya dilakukan apabila populasi memang katai merupakan abnormal dari 100. Misalnya, terdapat penajaman tentang prestasi guru di SMA JTBC. Saja, karena kuantitas suhu di sana hanyalah 35 orang sekadar, maka semua guru tersebut dijadikan andai sampel investigasi.

f) Snowball Sampling

Yaitu teknik penentuan besaran sampel yang tadinya kecil, kemudian terus-menerus membesar, layaknya bola salju. Lazimnya, teknik ini akan digunakan pada jenis penelitian kualitatif.

Andai: terdapat investigasi tentang pola peredaran narkoba di wilayah X. Percontoh awalnya ialah 5 orang napi, kemudian terus berkembang sampai mencangkup pihak–pihak enggak. Sampel tersebut akan terus berkembang sampai informasi dapat ditemukan secara menyeluruh.

Sumber:

Syatriani, Dwi.
Rumus Slovin. Academia.

Baca Kembali!

* Teknik Pengambilan Sampel Intern Penelitian
* Contoh Proposal Penelitian yang Baik Beserta Strukturnya
* Signifikasi dan Fungsi Proposisi Penelitian
* Konotasi Populasi dan Sampel Privat Penelitian Kuantitatif
* Contoh Pengkhususan Kuantitatif
* Pengertian dan Karakteristik Pengkhususan Sosial
* Signifikansi Incaran Penelitian dan Mandu Menentukannya
* Metode Penelitian Studi Kasus
* Segala apa Itu Variabel Studi?
* Urutan Kerangka Ajuan dan Pendirian Membuatnya yang Baik
* Pengertian, Keberagaman, Khasiat Metodologi Pengkhususan
* Pengertian Penelitian Kualitatif
* Pangsa Lingkup Penelitian dan Cara Menentukannya
* Instrumen Eksplorasi Beserta Jenis-Jenisnya

ePerpus yakni layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk melancarkan dalam mengelola perpustakaan digital Ia. Klien B2B Persuratan digital kami menutupi sekolah, perkumpulan, korporat, sampai tempat ibadah.”

* Custom batang kayu
* Akses ke ribuan taktik dari penerbit berkualitas
* Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Engkau
* Cawis n domestik platform Android dan IOS
* Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat pemberitahuan analisis
* Makrifat perangkaan lengkap
* Permintaan aman, praktis, dan efisien

Source: /literasi/rumus-slovin/

Posted by: caribes.net