Blog

Perbedaan Hadits Sunnah Hadits Sunnah Khabar Dan Hadits Sunnah Atsar

Jakarta – Al Quran dan hadits menjadi dua sumber utama panduan hidup bagi tiap muslim. Keduanya menyediakan jawaban yang menembus batasan waktu untuk muslim yang merasa bimbang, bingung, dan tersesat.

Jika Al Quran adalah firman Allah SWT yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW, maka hadits adalah segala hal yang bersumber dari Rasulullah. Hadits identik dengan istilah sunnah, khabar, dan atsar.

Dikutip dari tulisan Hadits Zaman Rasulullah SAW dan Tata Cara Periwatannya oleh Sahabat yang ditulis Riza Nazlianto, makna istilah tersebut sebetulnya hampir sama. Keempatnya adalah muradif atau sinonim terkait Islam.

“Hadits, sunnah, khabar dan atsar adalah muradif menyangkut ajaran Islam yang diterima melalui periwatannya. Namun pada kenyataannya, para pakar ada yang memberi pengertian berbeda pada istilah tersebut,” tulis penulis yang merupakan dosen prodi Ahwal Al-Syaksiyyah (ASY) pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tapaktuan, Aceh Selatan.

Perbedaan hadits, sunnah, hadits sunnah khabar, hadits sunnah atsar
Berikut adalah perbedaan, persamaan, dan pengertian dari istilah-istilah tersebut

A. Hadits
Dalam buku Mushthalahul Ḥadīts dijelaskan, hadits adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan, taqrir, serta hal ikhwalnya. Taqrir adalah bentuk persetujuan Nabi SAW berupa pendiaman atau tanpa sanggahan.

Pengertian hadits terikat pada unsur perkataan, perbuatan, taqrir, dan hal ikhwal yang dilakukan Rasulullah SAW. Hal inilah yang menjadi batasan pengertian hadits dan menjadi standar para ulama.

B. Sunnah
Sunnah adalah semua yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW dalam bentuk perkataan, perbuatan, pernyataan yang berhubungan dengan penetapan hukum syara.’ Ketetapan ini berlaku setelah pengangkatan menjadi rasul atau sesudahnya.

Pengertian ini bersumber dari ulama hadits yang berpendapat, sunnah adalah segala hal mencakup perilaku dan pribadi Nabi SAW. Sementara ulama ushul dan fuqaha menyatakan, sunnah adalah karakter dan kebiasaan Nabi sebagai peletak dasar hukum syara’ yang menjadi landasan ijtihad.

C. Hadits sunnah khabar
Khabar mengacu pada pengertian berita yang disampai dari seseorang kepada yang lain. Menurut para ulama hadits, khabar bisa datang dari sahabat atau tabi’in sehingga dikenal hadits marfu’, mauquf, dan maqruf. Mereka yang meriwayatkan khabar disebut akhbary atau khabary.

Dengan penjelasan ini, khabar adalah segala berita yang datangnya dari selain Nabi Muhammad SAW. Khabar bisa dari orang-orang terdekat Nabi yang dikenal saleh dan dapat dipercaya, yaitu sahabat dan tabi’in.

D. Hadits sunnah atsar
Atsar adalah jamak dari utsur yang artinya bekasan atau sisa sesuatu. Para fuqaha menggunakan istilah ini untuk perkataan dari ulama salaf, tabi’in, sahabat dan lainnya. Atsar kadang dianggap lebih umum dibanding hadits dan khabar.

Dengan penjelasan ini, atsar dapat diartikan sebagai sisa atau bekas sesuatu yang datangnya dari selain Nabi SAW. Misalnya dari sahabat dan tabi’in yang menjadi saksi kehidupan Rasulullah SAW dan dapat dipercaya.

Penjelasan tentang perbedaan hadits, sunnah, khabar, dan atsar semoga dapat meningkatkan wawasan keislaman tiap muslim.

Simak Video “Jual Parsel Buah-buahan, Pedagang Lumajang Raih Untung 10 Kali Lipat”
[Gambas:Video 20detik]
(row/lus)