Blog

Perbedaan Hadits Dan Sunnah Yang Benar Menurut Ulama Fiqih Hadits

> Apasih perbedaan hadits dan sunnah?, atau ini hanya beda penyebutan saja sedangkan artinya sama?, ins sya Allah kita akan bahas pada artikel ini, simak uraiannya.

Kata sunnah akhir-akhir ini begitu populer, khususnya dalam dunia kajian atau pengajian, yang sering mengatakan, itu tidak sesuai sunnah atau begini yang sesuai sunnah.

Kalau hadits dari dulu sudah populer dengan sebutan hadis dari Bukhari, hadis riwayat Muslim, atau ini amalan yang sesuai hadist.

Kita harus tahu dulu arti dari hadits dan sunnah, agar pemahaman kita tidak salah dan rancu.

Arti Hadits

Hadits menurut bahasa adalah perkataan atau pembicaraan sedangkan Hadits menurut istilah syar’i adalah semua yang datang dari Nabi Muhammad Sallalahu alaihi wassalam setelah beliau diutus menjadi Nabi berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan.

Hadits juga sebagai penjelas dari Al Quran dan menjadi dasar hukum suatu masalah dalam islam kedua setelah Al Quran.

Hadist terbagi menjadi 4 yaitu, hadis sahih, hasan, dhoif dan maudhu.

Ulama hadist sebenarnya banyak, tapi yang umum untuk di ambil sebagai rujukan hukum ada 7 Imam yaitu: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah.

Arti Sunnah

Arti sunnah secara bahasa adalah kebiasaan, metode atau jalan. Sedangkan secara Syar’i menurut ulama hadits adalah semua yang datang dari Nabi Muhammad Sallalahu alaihi wassalam setelah beliau diutus menjadi Nabi berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan (sama dengan hadits).

Sedangkan menurut Ulama Fiqih adalah jika di kerjakan dapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa, inilah istilah sunnah yang banyak kita pahami, yaitu sunnah menurut Ulama Ahli Fiqih.

Perbedaan Hadits dan Sunnah Menurut Ahlinya

Perbedaan antara hadits dan sunnah sekarang ini hanya sebagai istilah atau penyebutan saja, hakikatnya adalah sama. Yaitu semua yang datangnya dari Nabi berupa perkataan, perbuatan dan penetapan.

Berbeda halnya jika kita berbicara tentang masalah fiqih, karena dalam istilah fiqih, Sunnah adalah, jika amalan tersebut dikerjakan maka kita akan mendapatkan pahala dan jika di tinggalkan tidak berdosa.

Kesimpulan
Hadits menurut istilah syar’i adalah semua yang datang dari Nabi Muhammad Sallalahu alaihi wassalam setelah beliau diutus menjadi Nabi berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan.

Sunnah Terbagi 2 yaitu:

> 1. Menurut Ulama hadits yang mempunyai arti sama dengan hadits hanya beda istilah atau penamaannya saja.

2. Menurut Ulama Fiqih yaitu amalan yang jika di kerjakan akan mendapatkan pahala dan jika di tinggalkan tidak berdosa.

jadi yang perlu kita perhatikan adalah apakah penyebutan sunnah itu dalam masalah hadits atau fiqih, karena mempunyai makna yang berbeda.

Yang sekarang banyak di ucapkan, semisal “ini sesuai sunnah” atau “sunnahnya adalah begini dan begitu”, ucapan ini berarti sedang berbicara menurut ulama hadits.

Jika ada yang mengatakan sholat dhuha adalah sunnah, maka ini sedang berbicara masalah fiqih, yang artinya kalau kita mengerjakan sholat dhuha maka akan dapat pahala, jika tidak sholat tidak mengapa.

dari pemaparan di atas, kami harap anda bisa menjelaskan perbedaan hadits dan sunnah secara gamblang, yaitu kita harus tahu dulu pembicaraan tersebut dalam ranah hadits atau fiqih. Wallahu a’lam.

*
*