Blog

Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Dan Cara Melakukannya

JasindoPT.com – Sering kali kita bertanya apa sih tugas dan tanggung jawab orang tua saya kepada saya? atau sebaliknya apa sih kewajiban saya sebagai orang tua terhadap anak-anak saya? Bagaimana cara mendidik anak saya supaya jadi orang hebat? Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan simak artikel berikut ini yang kami kutip dari berbagai sumber, semoga terjawab.

Pengertian Orang Tua

Jika mengacu pada KBBI, penulisan yang tepat adalah “orang tua”. Penulisan untuk kata “orang tua” yang disambung tersebut jika berkaitan dengan status dan bukan tentang usia dari orang tersebut.

Sedangkan kata Orangtua yang digabung, berdasarkan pada beberapa sumber, lebih ke usianya atau orang yang sudah lanjut usia.

Pengertian Orang Tua Menurut KBBI yaitu

1. Ayah/Ibu kandung
2. (Orang Tua) orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dan sebagainya); orang-orang yang dihormati (disegani) di kampung; tetua

Pengertian Orang Tua Menurut Wikipedia

Orang tua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial.

Umumnya, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak dan panggilan ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini.

Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak) dan ayah tiri (suami ibu biologis anak).

Pengertian Orang Tua Menurut Para Ahli

Menurut Thamrin Nasution, orang tua merupakan setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu.

Menurut Hurlock, orang tua merupakan orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan.

Tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan.

Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orang tua kerena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.

Mama/Papa atau Mami/Papi merupakan salah satu sebutan lain untuk orang tua. Pemanggilan ibu/ayah dengan sebutan mama/papa sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Indonesia. Dalam bahasa gaul, orang tua disebut dengan Bonyok (Bokap/Nyokap).

Tugas dan Tanggung Jawab Orang tua Menurut Undang-Undang di Indonesia
Di Indonesia, tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anak diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2004. UU tersebut merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Pasa 26 Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap mencakup beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

1. Mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anak
2. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya
3. Mencegah anak menikah pada usia dini
4. Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti anak.

Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak
Kewajiban orang tua terhadap anak adalah upaya yang harus dilakukan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak di berbagai bidang.

Tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, seperti memberi nafkah atau makan sehari-hari, orang tua juga dituntut untuk mendidik anak sejak usia dini.

Lantas, apa saja tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anak? Simak ulasannya yang dirangkum dari NSW Goverment:

1. Mengajarkan Nilai-nilai Agama
Salah satu kewajiban orang tua terhadap anak yaitu mengajarkan nilai-nilai agama. Setiap orang tua dituntut untuk selalu membimbing dan menanamkan nilai-nilai agama kepada anak sejak usia dini.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, seperti mengajak ke tempat ibadah, membaca doa sehari-hari, atau mengenalkan kitab suci.

2. Membentuk Kepribadian Anak
Mother and son, toddler boy, sitting on the bed, holding hands, looking at each other ” data-medium-file=”/2022/05/jss.04.jpg?w=300″ data-large-file=”/2022/05/jss.04.jpg?w=612″ src=”/2022/05/jss.04.jpg?w=612″ alt=”” class=”wp-image-5088″ srcset=”/2022/05/jss.04.jpg 612w, /2022/05/jss.04.jpg?w= w, /2022/05/jss.04.jpg?w= w” sizes=”(max-width: 612px) 100vw, 612px” />Sebagaimana kita tahu, keluarga adalah tempat pendidikan utama seorang anak. Oleh sebab itu, kewajiban orang tua terhadap anak adalah menanamkan nilai-nilai moral melalui contoh yang baik agar diteladani anak.

Caranya cukup sederhana, orang tua harus selalu menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang.

Sebaliknya, jika orang tua berperilaku tidak baik di dalam rumah, tentu hal ini akan dicontoh oleh anak. Sehingga, sebisa mungkin orang tua harus selalu berperilaku atau memberikan contoh yang baik kepada anak.

3. Menanamkan Nilai-nilai Sosial Sejak Dini
We love eachother so much ” data-medium-file=”/2022/05/jss.05.jpg?w=300″ data-large-file=”/2022/05/jss.05.jpg?w=612″ src=”/2022/05/jss.05.jpg?w=612″ alt=”” class=”wp-image-5089″ srcset=”/2022/05/jss.05.jpg 612w, /2022/05/jss.05.jpg?w= w, /2022/05/jss.05.jpg?w= w” sizes=”(max-width: 612px) 100vw, 612px” />Sejak kecil, anak harus dikenalkan dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Selain itu, menanamkan sikap gotong-royong, tolong-menolong, menjaga kebersihan, dan tidak berbuat onar di ruang lingkup sosial menjadi kewajiban orang tua terhadap anak.

Dengan mengajarkan beberapa sikap sosial tersebut sejak dini, nantinya anak akan tumbuh menjadi orang yang peduli dengan sesama.

4. Mengajarkan Tanggung Jawab
Kewajiban orang tua terhadap anak selanjutnya, yaitu mengajarkan tanggung jawab. Setiap orang tua perlu meminta pertanggungjawaban anak atas perilaku dan tindakannya. Sehingga, orang tua harus menetapkan batasan dengan anak ketika dia berperilaku tidak baik.

Contoh paling sederhana ketika anak menunda pekerjaan rumahnya,orang tua perlu perlu memberikan konsekuensi. Misalnya, seperti kegiatan akhir pekan ditunda sampai pekerjaan selesai.

5. Mengajarkan Kemandirian
Mengajarkan kemandirian menjadi salah satu kewajiban orang tua terhadap anak. Sikap mandiri ini sebaiknya diajarkan dan ditanamkan sejak anak berusia dua hingga lima tahun. Dengan mengajarkan keterampilan yang disesuaikan usianya, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri.

Selain itu, ada saatnya anak perlu belajar menenangkan diri secara emosional, seperti mengikat tali sepatu, memakai baju sendiri, dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak akan lebih mandiri dan tidak selalu bergantung dengan orang lain.

Orang tua merupakan contoh pertama yang akan diikuti oleh anaknya. Sejauh ini, tidak ada ukuran pasti tentang benar atau salah dalam mendidik anak, setiap orang tua pasti memiliki caranya masing-masing.

Namun, kita perlu mengetahui besarnya peran orang tua dalam mendidik anak, seperti:

* Memberikan stimulasi yang baik agar tumbuh kembang anak berjalan optimal
* Membentuk kebiasaan baik
* Menyediakan nutrisi seimbang yang berdampak pada sistem imun anak
* Dan mengetahui bagaimana cara melakukan hal-hal tersebut

Yuk, Ma, kita bahas bersama apa saja peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.

Melansir dari nutriclub.co.id berikut ini adalah peran orang tua dalam mendidik anak dan cara melakukannya:

1. Memberikan Stimulasi Untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anakh
Menurut penelitian, terdapat hubungan langsung antara perkembangan kemampuan sosial dan emosional anak yang optimal dengan keberhasilan secara akademis. Seorang anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tua, keluarga, pengasuh, maupun guru dapat bekerja sama dan bergaul dengan lebih baik.

Hal ini juga membuat sang anak menjadi lebih percaya diri atas kemampuannya untuk mempelajari hal baru. Kemampuan sosial dan emosional dipengaruhi oleh pengalaman yang dialami selama hidup, genetik, dan temperamen. Sehingga, sebagai panutan pertama anak, Mama perlu memberikan contoh yang positif. Beberapa hal suportif yang dapat Mama lakukan:

* Beri anak kesempatan untuk bermain dengan kelompok teman seusianya. Bermain bersama dapat mengajari anak untuk bersikap kooperatif.
* Ajari anak untuk mengenali perasaan yang dialaminya, seperti senang, marah, atau sedih.
* Dorong anak untuk mencoba hal-hal baru. Bantu mereka untuk melihat kemampuan mereka.
* Dorong anak untuk berimajinasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan permainan, kostum, atau alat peraga lainnya.
* Bantu mereka menjelajahi dunia dan mengenal orang-orang di dalamnya sehingga anak terbiasa untuk berinteraksi dengan orang dalam beragam usia.
* Berikan contoh perilaku yang baik dan murah hati saat Mama berinteraksi dengan orang lain.

2. Orang Tua Berperan sebagai Pelatih Anak
Orang tua dapat melatih keahlian dan bakat anak dengan memberikan Si Kecil sarana dan prasarana untuk mencapai cita-cita. Misalnya, orang tua berlatih dan memberikan pertanyaan untuk memaksimalkan potensi kecerdasan otak anak.

3. Mendukung Pendidikan Anak
Tak hanya memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal, Mama juga memiliki peran penting dalam pendidikan anak, terutama pada awal-awal sekolah, yaitu dari TK sampai SD. Siswa yang memiliki orang tua yang aktif memiliki kemungkinan hampir dua kali lebih berhasil dalam bidang akademis.

Mama perlu membuat anak menyadari bahwa belajar adalah hal penting, menyenangkan, dan harus dilakukan. Berikut adalah hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk mendukung pendidikan anak:

* Mengasah keterampilan dalam mengasuh anak.
* Membantu mengajar anak di rumah agar Mama memahami dan lebih terlibat dengan proses pendidikan anak.
* Melakukan komunikasi yang baik dan lancar dengan anak, sehingga mereka terbiasa bercerita apa saja dan merasa nyaman bergantung dengan orangtuanya.
* Melakukan komunikasi dua arah yang teratur dengan sekolah atau guru untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah.
* Aktif mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan oleh sekolah.

4. Membantu Anak Mengelola Emosi
Perkembangan emosi pada anak dimulai sejak dini. Jika anak mendapatkan pendidikan yang tak sesuai, tentu akan berpengaruh terhadap masa depan anak. Karena itu, orangtua berperan untuk membantu anak mengelola emosi.

5. Menciptakan Suasana Belajar Yang Nyaman Untuk Anak
Selain harus mejaga daya tahan tubuh di tengah pandemi, anak juga harus belajar di rumah. Hal ini membuat orang tua berperan membuat suasana belajar anak menjadi lebih nyaman.

6. Memberikan Nutrisi
Untuk tumbuh kembang anak yang optimal, kondisi tubuh anak harus tetap prima. Selain itu, dengan kesehatan yang optimal, proses pembelajaran yang dijalani anak di sekolah tentu akan menjadi lebih lancar.

Pastikan anak sudah mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi, dan minum yang cukup. Berikut adalah hal-hal yang dapat Mama lakukan agar anak mendapatkan nutrisi yang sehat dan seimbang:

* Berikan teladan pola makan yang baik. Menurut survei yang dilakukan, hampir 70% anak di bawah 12 tahun mengikuti contoh perilaku makan yang serupa dengan orang tuanya.
* Membeli buah-buahan dan sayuran dibandingkan makanan ringan.
* Mengajarkan cara untuk mengontrol porsi makan yang sesuai, tidak sedikit ataupun terlampau banyak. Hal ini dapat mempengaruhi rutinitas pola makan yang baik.
* Mengajarkan anak untuk menghargai waktu makan dengan keluarga. Menurut penelitian, keluarga yang makan bersama cenderung makan lebih sehat.
* Mencoba resep makanan sehat yang baru setiap minggunya. Anak perlu mendapatkan paparan 10 sampai 15 kali makanan sebelum mereka terbiasa dengan rasanya. Buah dan sayuran baru dapat disajikan dalam potongan kecil, Mama juga bisa menyiapkan dengan beragam saus untuk membuatnya lebih enak.
* Jangan biarkan anak makan di depan televisi. Suatu penelitian mengungkapkan anak prasekolah yang memiliki kebiasaan menonton televisi lebih dari dua jam setiap harinya memiliki risiko berat badan berlebih tiga kali lipat dibandingkan anak yang jarang menonton televisi. Hal ini disebabkan perhatian anak teralihkan dari rasa kenyang yang normal.
* Menjadikan sarapan prioritas agar otak dan tubuh mendapatkan energi yang cukup setiap harinya.
* Menyiapkan bekal yang sehat untuk makan siang. Dengan membawakan bekal, Mama dapat meningkatkan nutrisi yang dibutuhkan anak, memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang baik walaupun sedang di luar rumah.
* Menyiapkan makanan yang dikonsumsi di antara jadwal makan utama yaitu snack. Pada umumnya, orang tua memilih snack yang praktis untuk diberikan seperti biskuit dan keripik. Namun, sebaiknya snack diberikan sebagai kesempatan orang tua untuk memberikan asupan nutrisi lebih bagi anak seperti bubur kacang hijau, roti selai, buah-buahan, jus dan susu.

7. Menstabilkan Emosional Anak
Kasih sayang Mama dan Papa akan berpengaruh terhadap kondisi emosional anak. Tunjukkanlah kasih sayang Mama dan Papa. Dengan demikian, anak akan tumbuh menjadi individu dengan emosional yang baik.

8. Melatih Komunikasi Pada Anak
Komunikasi adalah cara yang mudah untuk menghindari kesalahpahaman antaranak dan orang tua. Oleh karena itu, jalinlah komunikasi dengan anak agar apa yang anak sampaikan dapat terwujud.

9. Ajarkan Anak Tentang Kejujuran
Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak selanjutnya adalah mengajarkan Si Kecil tentang kejujuran. Hal itu memiliki manfaat besar jika diajarkan sejak dini.

10. Peka Terhadap Kebutuhan Anak
Jika anak membutuhkan sesuatu, sebaiknya orang tua peka terhadap kebutuhan anak. Mengapa demikian? Sebagian anak ada yang tidak melontarkan secara langsung apa yang dia inginkan.

Demikian informasi mengenai pengertian Orangtua, tugas dan tanggung jawab beserta peran orang tua dalam mendidik anak. Semoga bermanfaat, ya Ma!