Blog

Pengertian Wawancara Tujuan Jenis Ciri Dan Cara Membuatnya

Wawancara bisa dikatakan sebagai percakapan yang terjadi ketika pertanyaan diajukan kepada seseorang untuk mendapatkan tanggapan atau jawaban yang diperlukan. Oleh karena itulah dalam arti penelitian wawancara paling sedikit dilakukan dua orang yang senantisa melibatkan pewawancara yang bertugas mengoordinasikan proses percakapan dan mengajukan pertanyaan dan orang yang diwawancarai yang menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu.

Disisi lain, pelaksanaan wawancara dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon. Bahkan pada saat ini internet juga dapat digunakan sebagai alat untuk wawancara. Oleh karena alasan itulah maka tepat jikalau wawancara adalah kebutuhan untuk mengumpulkan informasi mendalam tentang pendapat, pemikiran, pengalaman, dan perasaan orang.

Wawancara tentusaja sangatlah berguna ketika menelisi topik penyelidikan terkait dengan masalah yang membutuhkan pertanyaan kompleks dan penyelidikan yang cukup. Sehingga dalam proses pelaksanaannya pewawancara memiliki beberapa langkah yang dilakukan guna merekam informasi yang diperoleh dari orang yang diwawancarai.

Terkadang pula proses ini terjadi dengan menuliskannya di kertas, kadang-kadang dengan perekam video atau audio, tergantung pada konteks dan tingkat informasi dan lama wawancara. Wawancara memiliki durasi waktu, dalam arti bahwa wawancara memiliki awal dan akhir.

Wawancara adalah serangkaian proses percakapan di mana pertanyaan diajukan dan jawaban diberikan dengan mengacu pada percakapan empat mata antara pewawancara dan orang yang diwawancarai. Prihal ini pewawancara mengajukan pertanyaan yang ditanggapi oleh orang yang diwawancarai, oleh karena itulah informasi dapat ditransfer dari orang yang diwawancarai ke pewawancara.

Adapun definisi wawancara menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Lexy J. Moleong, Wawancara ialah suatu percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu, oleh karena itulah pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk memperoleh informasi secara yang lisan bertujuan untuk mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.
2. Charles Stewart dan W.B. Cash, Pengertian wawancara ialah proses interaksi dengan sebuah tujuan serius yang mempunyai maksud dan tujuan untuk bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas tanya jawab.
3. Denzig, Arti wawancara ialah suatu kegiatan yang dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka suatu percakapan, di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
4. Robert Kahn dan Channel, Makna wawancara ialah sebagai suatu pola khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu dan difokuskan pada konten yang spesifik dengan suatu proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
5. Koentjaraningrat, Definisi wawancara ialah suatu cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan sebuah informasi dan secara lisan pembentukan responden penelitian, untuk berkomunikasi secara tatap muka.
6. Sugiyono, Arti wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan jaringan telepon.
7. Arikunto, Wawancara ialah serangkaian dialog yang dilakukan pewawancara untuk mendapatkan informasi dari terwawancara dalam sebuah mekanisme penelitian.

Ciri Wawancara
Ciri-ciri wawancara, yakni;

1. Dilakukan secara bertatap muka
2. Dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan fakta
3. Ada orang yang diwawancarai (pewawancara)
4. Ada orang yang diwawancarai (narasumber)

Macam-macam bentuk wawancara, yakni;

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara di mana tidak ada serangkaian pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya, meskipun pewawancara biasanya memiliki topik tertentu yang ingin mereka liput selama wawancara. Wawancara tidak terstruktur mengalir seperti percakapan sehari-hari dan cenderung lebih informal dan terbuka.

Biasanya gaya wawancara yang digunakan peneliti untuk membangun hubungan dan kenyamanan dengan responden, dan sangat membantu ketika peneliti membahas topik yang sensitif. Dengan cara ini diharapkan peneliti dapat mendapatkan informasi yang lebih kaya dan mendalam.

Jika memilih gaya wawancara ini, perlu diingat bahwa mungkin harus melakukan beberapa putaran wawancara dengan responden untuk mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan. Karena tidak menggunakan protokol wawancara standar, terkadang narasi responden mengalihkan percakapan dari aspek lain dari topik penelitian yang ingin dikaji. Penjelasan ini bisa dikatakan bagian dari gaya percakapan yang dibutuhkan metode wawancara ini.

Wawancara semi terstruktur adalah metode penyelidikan kualitatif yang menggabungkan seperangkat pertanyaan terbuka yang telah ditentukan sebelumnya (pertanyaan yang mendorong diskusi) dengan kesempatan bagi pewawancara untuk mengeksplorasi tema atau respons tertentu lebih lanjut.

Wawancara semi terstruktur tidak membatasi responden pada serangkaian jawaban yang ditentukan sebelumnya (tidak seperti kuesioner terstruktur). Wawancara semi terstruktur digunakan untuk memahami bagaimana intervensi bekerja dan bagaimana mereka dapat ditingkatkan.

Hal ini juga memungkinkan responden untuk membahas dan mengangkat masalah yang mungkin tidak dipertimbangkan oleh peneliti.

Jika peneliti memutuskan untuk memilih metode wawancara ini, perlu memahami bahwa metode ini menawarkan banyak fleksibilitas bagi peneliti. Peneliti tidak perlu khawatir untuk melakukan beberapa putaran wawancara karena protokol wawancara akan membuat peneliti tetap fokus pada pengumpulan semua informasi yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Meskipun itu adalah tujuan dengan protokol wawancara, mungkin ada kebutuhan untuk penyelidikan tambahan sehingga peneliti bisa mendapatkan detail lebih lanjut tentang pikiran, perasaan, dan pendapat responden.

Wawancara tersetruktur adalah wawancara yang secara ketat mematuhi penggunaan protokol wawancara untuk membimbing peneliti. Ini adalah gaya wawancara yang lebih kaku, karena hanya pertanyaan pada protokol wawancara yang diajukan. Akibatnya, tidak banyak peluang untuk menyelidiki dan mengeksplorasi lebih lanjut topik yang dibicarakan responden saat menjawab pertanyaan wawancara.

Metode ini dapat menguntungkan ketika peneliti memiliki daftar pertanyaan wawancara yang komprehensif, karena membantu menargetkan fenomena atau pengalaman spesifik yang sedang diselidiki peneliti. Itu membuat wawancara berlangsung secara bijaksana dan akan mengumpulkan informasi yang benar yang dibutuhkan peneliti, jadi peneliti tidak perlu banyak melakukan wawancara lanjutan untuk pertanyaan yang terlewatkan atau terlupakan.

Tujuan Wawancara
Wawancara memiliki beberapa tujuan atau sasaran, diantaranya yaitu:

1. Mendapatkan data dari tangan pertama (primer).
2. Sebagai pelengkap teknik pengumpulan lainnya.
3. Menguji hasil pengumpulan data lainnya.

Kelebihan dan Kelemahan Wawancara
Penggunaan wawancara dalam suatu penelitian memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihannya

Antara lain;

1. Berguna untuk memperoleh informasi terperinci tentang perasaan, persepsi, dan pendapat pribadi
2. Memungkinkan pertanyaan yang lebih rinci ditanyakan
3. Biasanya mencapai tingkat respons yang tinggi
4. Ambiguitas dapat diklarifikasi dan jawaban yang tidak lengkap dapat ditindaklanjuti
5. Kata-kata yang tepat dapat dirancang untuk responden dan makna yang tepat dari pertanyaan yang diklarifikasi
6. Orang yang diwawancarai tidak dipengaruhi oleh orang lain dalam kelompok

Kekurangannya

Antara lain:

1. Bisa sangat memakan waktu: mengatur, mewawancarai, menyalin, menganalisis, umpan balik, melaporkan
2. Bisa mahal
3. Pewawancara yang berbeda dapat memahami dan menuliskan wawancara dengan cara yang berbeda.

Cara Membuat Wawancara
Cara Membuat WawancaraTerdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti dalam melakukan contoh wawancara penelitian, antara lain:

Rancang pertanyaan wawancara
Cara dengan;

1. Pikirkan tentang siapa yang akan Anda wawancarai
2. Pikirkan tentang jenis informasi apa yang ingin Anda peroleh dari wawancara
3. Pikirkan mengapa Anda ingin mengejar informasi mendalam tentang topik penelitian Anda

Kembangkan panduan wawancara
Prosesnya melalui;

1. Perkenalkan diri Anda dan jelaskan tujuan wawancara
2. Rancang pertanyaan Anda sehingga orang yang diwawancarai dapat membantu menjawab pertanyaan penelitian Anda
3. Buat urutan pertanyaan / topik Anda dengan mengelompokkannya dalam tema
4. Pastikan Anda dapat dengan mudah berpindah-pindah antara pertanyaan / topik
5. Pastikan pertanyaan Anda jelas dan mudah dipahami
6. Jangan bertanya pertanyaan utama

Merencanakan dan mengelola logistik
Susunannya pembuatan pedoman wawancara ini dilakukan dengan;

1. Apakah Anda akan membawa pewawancara kedua?
2. Apakah Anda akan membawa notulen?
3. Apakah Anda akan merekam wawancara? Jika demikian, apakah Anda punya waktu untuk menyalin rekaman wawancara?
4. Di mana Anda akan mewawancarai responden? Di mana pengaturan dengan gangguan paling sedikit?
5. Berapa lama setiap wawancara yang akan berlangsung?
6. Apakah Anda perlu membahas persyaratan kerahasiaan?

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa wawancara merupakan tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal. Biasanya pendapat tersebut untuk dimuat di surat kabar. Sehingga dalam tanya jawab direksi (kepada personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan, bahkan tanya jawab peneliti dengan manusia sumber (narasumber).

Tetapi yang dipahami dalam suatu penelitian, terutama penelitan kualitatif, terkadang peneliti akan bertanya-tanya jenis wawancara apa yang terbaik untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Jawabannya adalah bahwa itu tergantung pada desain penelitian dan apa yang ingin dicapai oleh peneliti. Ada tiga jenis wawancara yang dapat dipilih oleh peneliti, yaitu wawancara tidak terstruktur, semi terstruktur, dan terstruktur.

Proses ini dilakukan informasi dapat ditransfer ke dua arah. Ini adalah komunikasi, tidak seperti pidato, yang menghasilkan aliran informasi satu arah. Wawancara biasanya dilakukan secara langsung dan tatap muka, walaupun teknologi komunikasi modern seperti Internet telah memungkinkan terjadinya percakapan di mana pihak-pihak yang dipisahkan secara geografis, seperti dengan perangkat lunak konferensi video, dan wawancara telepon dapat terjadi tanpa kontak visual.

Oleh karena itulah wawancara dapat berkisar dari wawancara tidak terstruktur dan percakapan terbuka di mana tidak ada rencana yang telah ditentukan dengan pertanyaan yang telah diatur sebelumnya, hingga percakapan yang sangat terstruktur di mana pertanyaan-pertanyaan spesifik muncul dalam urutan tertentu.

Demikianlah serangkaian artikel yang telah dituliskan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian wawancara menurut para ahli, tujuan, jenis, ciri, contoh, dan cara membuatnya dalam sebuah penelitian. Semoga melalui materi ini bisa menambah wawasan.