Blog

Pengertian Teori Kepemimpinan Tujuan Fungsi Dan Aspek

Organisasi, kelompok dan perusahaan membutuhkan seorang pemimpin yang membantu mengarahkan pemimpin membantu mengarahkan anggota dalam mencapai tujuan. Teori kepemimpinan sangat berguna dalam hal ini, diterapkan karena memang kepemimpinan memegang peranan penting, jiwa kepemimpinan merupakan bagian dari manajerial.

Kepemimpinan memegang peranan penting, dominan, krusial dan kritikal yang terdapat keseluruhan sebagai upaya peningkatan prestasi kerja. Hal ini menyasar baik individu maupun organisasi, pemahaman teori terkait kepemimpinan. Organisasi atau kelompok hingga perusahaan membutuhkan pemimpin yang mampu mengelola dan meningkatkan kemampuan.

Pengertian Kepemimpinan
Secara umum pengertian adalah kemampuan yang terdapat dalam diri seseorang yang mempengaruhi orang lain dan mengarahkan pihak tertentu guna mencapai tujuan. Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola serta mengarahkan kelompok dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemimpin adalah orang dengan kemampuan untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok atau pihak. Kepemimpinan merupakan kekuatan yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan suatu organisasi dan perusahaan, seorang pemimpin harus dapat mengerahkan organisasi untuk dapat mencapai visi yang sudah ditetapkan.

Kepemimpinan memiliki dua konsep dasar, ilmu dan seni di mana ilmu merupakan teori dari kepemimpinan yang dapat dipelajari dari berbagai sumber. 3 Teori kepemimpinan bisa dipelajari dengan mengikuti pelatihan terkait pengenalan leadership atau metode dari kepemimpinan tersebut, bisa juga dengan membaca buku atau literasi terkait.

Teori Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Menurut Moejiono yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah pengaruh satu arah, dikarenakan seorang pemimpin kemungkinan besar memiliki kualitas tertentu yang membuatnya berbeda dengan pengikutnya.

Disebutkan juga dalam teori sukarela atau compliance induction theorist, yang cenderung melihat kepemimpinan sebagai pemaksa atau pemberi desakan pengaruh secara tidak langsung dan sarana pembentuk suatu kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.

Teori kepemimpinan yang disebutkan oleh Wahjosumidjo merupakan suatu yang melekat pada diri seseorang, dalam hal ini pemimpin berupa sifat-sifat tertentu. Termasuk seperti kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).

Teori kepemimpinan situasional sebagai rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak bisa dipisahkan, termasuk dengan kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin. Kepemimpinan sebagai proses antara hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.

Fiedler menyebutkan teori kepemimpinan sebagai pola dari suatu hubungan antara individu, dengan menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok. Selain itu adapula pengaruhnya terhadap kelompok agar bisa bekerja sama dalam mencapai tujuan.

Teori kepemimpinan menurut Sondang P. Siagian adalah kemampuan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu. Saat menjabat sebagai seorang pemimpin juga memberi pengaruh terhadap orang lain, khususnya dalam hal ini adalah bawahan. Karena dilakukan sebagai kemampuan dalam bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan agar tujuan tercapai.

Ott menjelaskan teori kepemimpinan sebagai proses hubungan antarpribadi yang di dalam seseorang yang bisa mempengaruhi sikap, kepercayaan dan perilaku orang lain. Tentunya proses tersebut kemudian memiliki dampak atau pengaruh yang signifikan.

Tujuan Kepemimpinan

* Membantu Terciptanya Suatu Iklim Sosial yang Baik

Kepemimpinan dalam organisasi memiliki tujuan untuk membantu terbentuknya suatu iklim sosial yang baik. Iklim sosial juga akan mempengaruhi kinerja dan kenyamanan setiap anggota yang terdapat di dalam kelompok. Iklim sosial merupakan suatu konsep yang abstrak dan berada di dalam organisasi, meski abstrak tapi dapat dirasakan pengaruhnya.

Iklim sosial bisa menentukan kesejahteraan psikologis seseorang, bersangkutan dan tercapai tidaknya tujuan organisasi. Iklim sosial perlu dibangun untuk bisa membawa pengaruh secara optimal terhadap pertumbuhan dan pengembangan personal, khususnya terhadap setiap individu yang diinginkan dalam suatu organisasi.

* Membantu Kelompok dalam Menetapkan Prosedur-prosedur Kerja

Kepemimpinan yang ada dalam sebuah organisasi memiliki tujuan untuk membantu menetapkan prosedur kerja yang harus dipatuhi setiap anggotanya. Prosedur kerja merupakan tahapan yang urut dengan tujuan, supaya aktivitas yang dikerjakan bisa berjalan dengan lancar. Munculnya tahapan membuat setiap anggota dalam organisasi tidak bingung melaksanakan tugas.

* Membantu Kelompok untuk Mengorganisasi Diri

Kepemimpinan dalam organisasi memiliki fungsi membantu melakukan organisir setiap anggota dalam mengatasi diri sendiri. Melakukan organisasi pada diri sendiri, dalam artinya mengatur dan menyusun setiap bagian dalam organisasi, baik orangnya maupun yang lain sehingga menjadi kesatuan.

Mengkoordinir yang berarti suatu bagian integral dari seluruh fungsi manajerial dan menjadi inti dari ilmu manajemen. Koordinasi secara etimologis berarti kegiatan penertiban mengatur atau menciptakan segala sesuatu agar berjalan lancar secara bersamaan. Sementara koordinasi merupakan tindakan pengaturan elemen yang sangat kompleks.

* Mengambil Keputusan Sama dengan Kelompok

Kepemimpinan dalam sebuah organisasi mampu membantu dalam mengambil sikap dan keputusan bersama untuk keberlangsungan organisasi. Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci dalam kepemimpinan dengan peran penting. Khususnya saat pemimpin melaksanakan fungsi perencanaan yang menyangkut dengan keputusan penting.

Pengambilan keputusan bisa dianggap sebagai hasil atau keluaran dari proses mental hingga kognitif dengan bawaan pada pemilihan suatu jalur tindakan antara beberapa alternatif yang tersedia. Dalam proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan akhir, kemudian dibuat mencapai tujuan lewat pelaksanaan dan tindakan.

* Memberi Kesempatan Kepada Kelompok untuk Belajar dari Pengalaman

Kepemimpinan dalam sebuah organisasi, kelompok dan perusahaan memberi tujuan berupa kesempatan pada kelompok tersebut untuk bisa mengambil pelajaran dari pengalaman. Kesempatan menjadi sebuah waktu dengan keterkaitannya terhadap keleluasaan, peluang dan sebagainya, selain itu juga memiliki makna sebagai waktu yang diberikan memperbaiki sesuatu.

Baca juga: Pengertian Organisasi dan Teori-teorinya

Fungsi Kepemimpinan
Fungsi ini bersifat perintah, suatu perintah kepada orang atau anggota kelompok dengan jelas hingga yang diberi perintah melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Fungsi instruktif memposisikan pemimpin sebagai pengambil keputusan serta pemberi tugas kepada para anggota, sementara anggota hanya bertugas menjalankan instruksi yang diberikan.

Fungsi konsultatif bersifat dua arah, terkait gaya kepemimpinan yang menganut kebiasaan mendengar pendapat dan pertimbangan anggota sebelum pengambilan keputusan. Fungsi kepemimpinan menempatkan anggota organisasi atau bawahan melakukan konsultasi dengan pemimpin dalam mencari solusi terbaik mencari tujuan bersama.

Fungsi partisipasi dalam pengambilan dan keikutsertaan, partisipasi mengarah pada keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam mencapai sebuah tujuan dan adanya pertanggungjawaban di dalamnya. Partisipasi merupakan bentuk demokrasi, orang-orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan.

Fungsi ini menempatkan pemimpin mampu mendorong semua anggota atau pengikutnya untuk dapat berpartisipasi dan memberi inisiatif dalam proyek bersama. Fungsi partisipasi dalam kepemimpinan dalam membuat anggota organisasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tak hanya sekadar mendengar dan menjalankan, serta pengambilan dalam proses mencapai tujuan.

Fungsi delegasi memiliki arti perwakilan, utusan dengan proses penunjukkan secara langsung maupun musyawarah. Penunjukkan yang tujuannya mengutus seseorang menjadi perwakilan suatu kelompok atau organisasi. Kepemimpinan dengan fungsi delegasi, memuat pemimpin mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain atau anggota yang sesuai.

Fungsi pengendalian para anggota, suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini agar pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan, fungsi pengendalian dalam kepemimpinan dalam arti pemimpin mengendalikan semua aktivitas atau pekerjaan. Hal ini agar pengerjaan dan penyelesaian efektif untuk mencapai tujuan.

Fungsi Kepemimpinan Dalam Organisasi

Kepemimpinan dalam organisasi sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan dengan tepat dan efisien, meskipun tanpa adanya seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan, membuat suatu organisasi akan sulit mencapai tujuan. Tak ada sosok yang membantu mengarahkan, menyatukan kemudian menjadi pendoman.

Tujuan menjadi penjelasan secara luas dari visi dan misi yang akan dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan sebagai kuantitatif yang menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja bisnis lewat kesimpulan yang diambil.

Tujuan kepemimpinan untuk memberi motivasi kepada orang lain, bisa pada anggota untuk dapat melakukan hal baik dan membuat maksimal kemampuan dalam diri. Adanya sosok dengan jiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan kurang mendapat motivasi sehingga bersemangat dalam mencapai tujuan.

Tak ada sosok pemimpin memiliki sosok yang bisa mencapai pedoman dan contoh, baik dalam organisasi. Selain itu tidak akan terpacu untuk mencapai sesuatu atau tidak merasa mempunyai kewajiban melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah serta ketekunan seorang individu mencapai tujuan.

Teori Kepemimpinan Transformasional
Gagasan mengenai dua jenis kepemimpinan menurut Bernard Bass beserta rekan-rekannya, 4 teori kepemimpinan transaksional dan transformasional. Kepemimpinan transaksional melibatkan pertukaran tenaga kerja untuk memberi penghargaan. Kepemimpinan transformasional didasarkan pada kepedulian, kepada anggota atau karyawan, stimulasi intelektual dan visi kelompok.

Teori kepemimpinan transformasional mengacu pada kata transformasi, artinya perubahan dan teori kepemimpinan transformasional merupakan sebuah teori dengan arah untuk dapat memanusiakan manusia. Teori kepemimpinan didasari dengan adanya hubungan positif antara atasan dan bawahan, kondisi yang membentuk kepemimpinan yang efektif.

Pemimpin transformasional bisa membangun semangat, mengubah cara pikir hingga memberi inspirasi anggota atau bawahannya dalam mencapai hasil yang sudah ditargetkan tanpa membuat anggota merasa tertekan. Gaya teori kepemimpinan kontemporer ini membuat pemimpin selalu ingin mengelola organisasi, perusahaan atau lembaga yang dipimpinnya.

Aspek Kepemimpinan Transformasional
Vision merupakan kemampuan dalam diri seseorang untuk menggambarkan, menjelaskan dan meyakinkan anggota atau bawahan mengenai kondisi masa depan yang diinginkan pemimpin hingga cara mewujudkannya.

Power atau kekuatan adalah kemampuan diri dalam memengaruhi, mengendalikan dan menguasai orang lain atau kelompok. Sehingga mampu mendapatkan dukungan kuat dalam mencapai sebuah tujuan.

Yang dimaksud dengan self confidence adalah adanya kepercayaan diri untuk melakukan tindakan yang sumbernya berasal dari pengalaman seputar hal-hal yang terjadi pada kehidupan ke depannya.

Demikian penjelasan mengenai teori kepemimpinan, mulai dari pengertian hingga aspek-aspek yang ada di dalamnya. Sampoerna University merupakan perguruan tinggi yang terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mahasiswa, tentunya bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggulan di Indonesia.

Sampoerna University menjadi perguruan tinggi internasional dengan standar pendidikan Amerika Serikat. Menawarkan program akademik dengan berbasis Indonesia, Sampoerna University menjadi lembaga pendidikan bagian dari Sampoerna Schools Systems Indonesia. Menyelenggarakan program pendidikan di bawah lisensi dan otoritas kredensial Kementerian Republik Indonesia.

Dapatkan informasi terkait program yang ada di Sampoerna University dengan mengisi data dibawah ini dan team kami akan siap melayani Anda.

Referensi
Qubisa