Blog

Pengertian Sejarah Fungsi Tujuan Unsur Dan Jenis

Seni tari di Indonesia sangat beraneka ragam jenisnya. Mulai dari sabang hingga merauke setiap suku bangsa memiliki tarian daerahnya masing-masing. Hal ini yang membuat Indonesia memiliki kekayaan adat kebudayaan kesenian.

Secara umum seni tari adalah cabang seni yang mengungkapkan keindahan, ekspresi, hingga makna tertentu melalui media gerak tubuh yang disusun dan diperagakan sedemikian rupa untuk memberikan penampilan dan pengalaman yang menyenangkan atau menumbuhkan horison baru bagi penontonnya.

Pengertian seni tari

Namun banyak sekali pertanyaan yg muncul seperti apa yang dimaksud seni tari itu sendiri? Jelaskan pengertian seni tari menurut 5 para ahli!

Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam.

Seni tari yaitu suatu ketentuan bentuk-bentuk gerakan tubuh dan ruang.

Seni tari adalah irama musik yang sebagai pengiring bisa digunakan untuk mengungkapkan maksud dan suatu tujuan yang ingin disampaikan oleh pencipta tari melalui penari.

Seni tari adalah sebuah gerakan ritmis yang mempunyai tujuan untuk menghadirkan sebuah karakter manusia, yang sebagaimana mereka bertindak dan menderita.

Menurut Soedarsono menyatakan bahwa seni tari ialah sebuah ekspresi jiwa manusia yang melalui gerak-gerak yang indah dan ritmis.

Menurut Hawkins mendefinisikan bahwa seni tari yaitu suatu ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam sebuah imajinasi ke dalam bentuk media gerak yang sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya.

Sejarah seni tari

Sejarah seni tari terbagi menjadi 5 era, berikut penjelasannya.

1. Era Primitif
Dimulai dari awal sebelum adanya kerajaan di Indonesia, tarian dipercaya sebagai sebuah daya magis nan sakral.

Jadi, tercipta tarian yang dipakai berdasarkan kepercayaan mereka. Salah satunya yaitu tari hujan, tari eksorsisme, tari kebangkitan, dan lainnya.

Penciptaan tari ini didasari serta diilhami dari gerakan alam serta meniru gerakan makhluk hidup.

Seperti misalnya menirukan gerakan seekor binatang yang ingin diburu. Umumnya, tari di era primitif dilakukan secara bersama – sama atau berkelompok.

2. Era Hindu Buddha
Sejarah kesenian tari di Indonesia lalu berlanjut pada masa penyebaran Hindu Buddha, yang mana terpengaruh oleh budaya yang dibawa pedagang.

Mulai dari era Hindu Buddha, sebuah tarian mulai memiliki standardisasi serta patokan, karena ada sebuah literatur tentang seni tari.

Literatur kesenian tari ini dikarang oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis gerak tangan mudra.

3. Era Islam
Pada era penyebaran agama Islam, tarian cumaa diperagakan oleh orang – orang dari luar Indonesia dan dilakukan pada saat hari raya.

Lalu, perkembangan seni tari di Indonesia pada era Islam dimulai tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua.

Dengan dibaginya kerajaan Mataram Islam, kedua kerajaan ini mulai menunjukkan identitas mereka lewat seni tari. Jadi, tarian yang ditampilkan bisa jadi sebuah ciri khas dan identitas dari masing – masing kerajaan.

4. Era Penjajahan
Sejarah kesenian tari di Indonesia mengalami kemunduran di era penjajahan dikarenakan suasana saat itu sedang kacau.

Tapi, seni tari yang diperagakan di istana tetap dilaksanakan bahkan terpelihara dengan baik. Pada masa penjajahan, kesenian tari cuma diperagakan pada acara – acara penting kerajaan.

Salah satu contoh tarian yang diilhami dari perjuangan rakyat masa penjajahan adalah Tari Prawiroguno. Tarian ini merupakan tari tradisional yang berasal dari Jawa Tengah dan menggambarkan gagahnya prajurit masa itu.

Prajurit dalam tarian ini memakai senjata dan tameng sebagai alat buat melindungi diri dari musuh yang akan menyerang.

5. Era Setelah Merdeka
Seni tari terus kembali berjalan setelah Indonesia merdeka, jadi tarian bisa dilakukan buat upacara adat dan juga keagamaan.

Kadang, tarian ini juga berkembang saat ini sebagai sebuah hiburan. Selain itu, saat ini udah mulai banyak anak muda yang mulai tertarik dengan dunia tari.

Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya anak muda yang menyukai tari dan bisa memperagakan berbagai macam jenis tari. Mulai dari tari tradisional bahkan sampai tari modern.

Fungsi seni tari

Berikut merupakan beberapa fungsi seni tari.

Sarana upacara
Ada beberapa seni tari yang fungsinya sebagai sarana upacara banyak macamnya, seperti untuk upacara keagamaan atau upacara penting lainya.

contohnya adalah tari pendet dari Bali yang digunakan saat upacara keagamaan, para penari membawa bokor yang berisi bunga sebagai sesaji untuk persembahan. Selain itu ada tari Gantar dari Kalimantan, disajikan saat upacara adat selamatan untuk Dewi Sri.

Sarana Hiburan
Biasanya seni tari jenis ini tujuannya untuk menghibur penonton, penonton yang ikut terhibur juga ikut menari karena lagunya enak dan mengasyikkan.

Contoh tari hiburan adalah tari Tayub dari Jawa Tengah, ini adalah tari hiburan yang dipertunjukkan sehabis panen, tari Giring-Giring dari Kalimantan, tari Serampang Duabelas dari Sumatera dan tari Maengket.

Sarana Penyaluran Terapi
tari jenis ini ditunjukkan untuk yang berkebutuhan khusus seperti penyandang cacat fisik. Penyalurannya dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Sarana Pendidikan
tari jenis ini mempunyai tujuan untuk mendidik anak agar bersikap dewasa dan terjaga dari pergaulan yang melanggar norma-norma.

Sarana Pergaulan
tari jenis ini merupakan tari yang melibatkan beberapa orang. maka dari itu kegiatan itu bisa berfungsi sebagai sarana pergaulan

Sarana Pertunjukkan
tari jenis ini dipentaskan atau dipertunjukkan dengan persiapan yang matang dari segi artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional dan tema yang menarik. Tari pertunjukkan juga mempunyai peran untuk mengembangkan pariwisata daerah.

Salah satu contohnya adalah Sendratari Ramayana yang dipertunjukkan untuk menarik para wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Sarana Katarsis
katarsis artinya pembersihan jiwa. Seni tari ini sebagai sarana katarsis yang mudah dilaksanakan oleh orang-0rang yang mempunyai penghayatan seni mendalam seperti para seniman.

Tujuan seni tari

Seni tari selain memiliki fungsi, juga terdapat beberapa tujuan, antara lain:

1. Melestarikan kebudayaan negeri sendiri. Sebagai warga negara Indonesia sebaiknya kita juga harus turut melestarikan kebudayaan leluhur kita sendiri.
2. Meningkatkan kreatifitas. Umumnya belajar tarian daerah mendorong kita untuk menjadi lebih kreatif dengan berbagai gerakan yang kita pelajari.
3. Mengajak untuk berimajinasi. Gerakan-gerakan setiap tarian mempunyai makna tersendiri. Contohnya, pada tari Remo, Jawa Timur. Gerakannya terinspirasi dari gerakan-gerakan lelaki dari cara mereka melihat, bergerak, dan yang lainnya.
4. Untuk dapat menemukan hubungan antara tubuh dan eksistensi.
5. Sebagai pembentuk kepribadian.

Unsur seni tari

Berikut ini unsur-unsur seni tari yang terdiri dari unsur utama dan pendukung, yaitu:

Unsur Utama seni tari
Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya adalah wiraga atau raga. Sebuah tarian harus bisa menampakkan gerakan badan dalam posisi apa pun.

Unsur penting selanjutnya adalah irama. Pasalnya, setiap tarian harus punya irama yang bisa memadukan musik pengiring dengan gerakan badan yang dilakukan oleh seorang penari. Irama ini pun harus mempunyai tempo yang sesuai.

Selain raga dan irama, seni tari harus mempunyai unsur rasa. Sebuah tarian harus mampu menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang disampaikannya lewat sebuah gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.

Unsur Pendukung seni tari
Seni tari juga mempunyai unsur pendukung yang bisa memaksimalkan ekspresi seni tari. Beberapa unsur tersebut adalah sebagai berikut:

Sebuah tarian tentu akan terlihat lebih indah jika mampu melakukan kolaborasi seluruh anggota badan. Tak hanya mengandalkan tangan dan kaki saja, melainkan juga turut mengombinasikan raut wajah hingga lirikan mata. Hal tersebut tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika melakukan sebuah tarian.

Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang diwujudkan dengan adanya pengiringan musik yang ritmis dan sesuai. Musik ini harus disesuaikan dengan gerakan badan yang membentuk sebuah tarian.

Perpaduan akan gerakan dan alunan musik ini, bisa membuat penari atau bahkan orang lain larut dalam ekspresi dan tarian.

Selain gerakan dan iringan, riasan wajah dan kostum merupakan unsur pendukung agar seni tari lebih maksimal dan menarik perhatian.

Tentunya, tidak akan lengkap jika sebuah tarian tanpa kostum atau riasan wajah yang membuatnya terkesan hambar dan biasa-biasa saja.

Bahkan, selain riasan dan kostum, pola lantai atau blocking pun harus diperhatikan sehingga rapi dan enak dipandang.

Jenis seni tari

Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:

Tari Tunggal
Tari tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong, dan tari kukilo.

Tari Berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

Tari Kelompok atau Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan banyak penari.

Elemen dasar tari
Seni tari terdapat beberapa elemen-elemen. Elemen gerak tari sejatinya bukanlah serangkaian gerakan yang dibuat mengikuti keindahan saja, namun mengandung pengartian dan pemaknaan khusus yang diintegrasikan kedalamnya.

Elemen dasar tari adalah sebagai berikut

Elemen Ruang
Elemen dasar dalam seni tari yang pertama adalah ruang. Ruang disini diartikan sebagai keberadaan penari saat pementasan, yang membatasi gerakan dan bisa dijangkau oleh tangan, kaki serta tubuh si penari.

Untuk jenis ruang sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu Ruang yang diciptakan penari, dan Ruang gerak atau tempat penari melakukan gerak. Dalam penjabarannya, elemen dasar ruang misalnya seperti :

1. Posisi, yaitu arah dalam gerakan tari yang arah nya berhadapan dan juga arah gerak (ke depan muka, ke belakang, sudut kanan-kiri dan samping kanan-kiri)
2. Leve atau Tingkatan Gerak
3. Jangkauan dari gerak penari.

Selain arah hadap yang diciptakan penari, terdapat pula arah gerak yang terbentuk saat pementasan, diantaranya adalah :

* Arah maju mundur
* Samping kanan-kiri
* Arah zig-zag
* Arah berputar terbalik maupun searah jarum jam.

Selain penjelasan di atas, dalam elemen dasar tari yang pertama ini, ada juga yang disebut dengan level / tingkatan gerak. Berikut penjelasannya :

1. Level Atas : Gerakan yang diperagakan penari dengan memberi penampilan mulai dari posisi kaki menjinjit, kaki tetap menjinjit dan sampai dengan gerakan – gerakan tari yang lain nya seperti lompat
2. Level Sedang : Level sedang akan tercipta saat penari menampilkan gerakan sambil duduk.
3. Level Rendah : Gerakan yang muncul saat posisi berdiri dan posisi kaki sedikit menekuk sampai dengan posisi kaki di luruskan kembali.

Elemen Waktu
Elemen dasar tari selanjutnya yakni waktu dan tempo gerakan dalam tarian. Pada prakteknya, terdapat 2 jenis unsur yang tergabung dalam elemen waktu ini, yakni adalah :

* Tempo : asalah waktu yang dipergunakan penari dalam menampilkan tarian hingga selesai, mulai dari tari lambat hingga cepat, dengan berbagai variasi gerakan yang menciptakan irama gerak
* Irama : irama adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan gerak yang berkaitan dengan tempo dan dinamika, yakni cepat ke sedang / sedang ke cepat / lambat ke cepat, intinya sesuai dengan karakter gerak dan tempo yang berbeda.

Elemen Tenaga
Selain ruang dan waktu, elemen dasar tari juga meliputi tenaga. Dimana tenaga berfungsi sebagai pengatur sekaligus pengendali dalam setiap gerakan yang dilakukan, tujuannya untuk menghasilkan penampilan yang indah.

Sehingga, saat melakukan penampilan, seorang penari harus menguasai beberapa hal, yakni :

1. Kemampuan menghemat tenaga
2. Kapan waktunya menambah kekuatan
3. Menempatkan setiap tenaga dengan tepat dan cermat
4. Serta mengakhirinya dengan tegas, kuat atau lembut.

Saat penari melakukan gerakan dengan menggunakan tenaga, maka penari bisa melakukan gerakan sebagai faktor yang berhubungan dengan tenaga, seperti :

* Intensitas : adalah gerakan tari yang berkaitan dengan suatu kuantitas dari tenaga dalam tarian, sehingga akan menghasilkan suatu gerakan dengan tingkat ketenagaan
* Aksen : adalah gerakan tari yang akan muncul ketika penari melakukan gerakan dengan cara tiba – tiba dan kontras, hal ini sering juga di sebut dengan tekanan.
* Kualitas : adalah suatu gerakan tari yang timbul dengan cara menggunakan atau menyalurkan tenaga. Jika di dalam gerakan yang akan melakukan memiliki intensitas yang tinggi, maka bisa menggunakan tenaga yang tinggi atau sebaliknya pula.

Beberapa Fungsi Tenaga dalam Tari diantaranya adalah :

1. Sebagai awal penggerak, mengawali gerak sesuai dengan karakter gerak mulai dari kekuatan penuh, lembut, ringan dan siap berpose ditempat.
2. Sebagai pengatur gerak, Penari mengatur tenaganya dari awal hingga selesai.
3. Sebagai penutup, Penari menutup tarian dengan tenaga yang tersisa dan tidak terkesan terengah- engah atau kelelahan dan mengesankan.