Blog

Pengertian Sejarah Dengan 3 Teori

Psikologi industri (Foto: satujam.com)> Psikologi industri dan organisasi merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi. Sejarah perkembangan bidang ini sangatlah panjang bahkan dimulai dari sebelum perang dunia. Terdapat 3 macam teori yang berkenan dengan psikologi industri dan organisasi beserta ruang lingkupnya.Riska Putri – Organisasi.co.id

Ada kalanya kita perlu mendorong dan memotivasi diri sendiri untuk bekerja lebih giat. Namun, saat kita mulai merasa lelah, jangan membohongi diri sendiri dengan berkata “aku masih bisa”. Ada hal yang lebih penting dari sekedar memotivasi diri, yaitu menyadari bahwa diri kita sedang membutuhkan bantuan.

Seseorang pernah berkata “saat kita kelelahan dan dalam kondisi yang rapuh, yang kita butuhkan bukan uang maupun hiburan, karena yang sebenarnya kita butuhkan adalah bantuan.” Hal ini tentu saja berlaku bagi semua orang termasuk para karyawan. Maka dari itu, dalam sebuah perusahaan butuh seorang psikolog, terutama psikolog industri dan organisasi.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai psikologi industri dan organisasi, mari kita simak ulasan berikut ini.

Pengertian Menurut Para Ahli
Psikologi industri menurut para ahli (Foto: universitaspsikologi.com)Pengertian Psikologi

Menurut Jhon Locke, psikologi adalah semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat indranya.

Menurut Rene Descartes, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai gejala pemikiran atau gejala kesadaran manusia, terlepas dari badannya.

Pengertian Industri

Menurut George T. Renner, industri merupakan semua kegiatan manusia dalam ekonomi produktif atau memproduksi barang dan jasa.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1984 tentang perindustrian. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi, menjadi barang dengan nilai tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Pengertian Organisasi

Menurut Max Weber, organisasi merupakan sebuah kerangka hubungan sosial yang sifatnya terstruktur di mana dalamnya tercantum wewenang, pembagian kerja dan tanggung jawab untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

Menurut James D. Mooney, organisasi merupakan sebuah bentuk perserikatan yangdibuat oleh sekelompok orang demi mewujudkan sebuah atau beberapa tujuan bersama.

Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi

Menurut Blum dan Naylor, psikologi industri dan organisasi merupakan aplikasi dari fakta dan prinsip psikologi pada suatu masalah dalam konteks bisnis dan industri.

Organisatoris lain baca ini: Kepemimpinan dalam Organisasi:6 Jenis, Fungsi, Bentuk

Menurut A. S. Munandar, psikologi industri dan organisasi adalah bidang keilmuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang ada kaitannya dengan perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik secara perorangan maupun kelompok.

Sejarah Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi

Hingga saat ini tidak ada tanggal pasti kapan lahirnya psikologi industri dan organisasi. Namun, para ahli menyebutkan bahwa ada dua peristiwa penting yang menandai awal mula psikologi industri dan organisasi.

Peristiwa pertama yaitu terbitnya buku karangan The Theory of Advertising karya Walter Dill Scott pada tahun 1903. Buku ini dipandang sebagai buku pertama yang membahas psikologi dalam dunia kerja.

Kemudian peritiwa yang kedua yaitu terbitnya buku Psychology and Industrial Efficiency karya Hugo Munsterberg pada tahun 1910.

Psikologi industri dan organisasi pertama kali mendapatkan sorotan ketika perang dunia pertama. Pada waktu itu banyak calon tentara yang harus terfilter dan harus mendapat posisi di berbagai unit yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Oleh karena itu, pelaksanaan tes ini melibatkan para psikolog untuk mengukur kemampuan mental para calon tentara yang terkenal dengan Army Alpha dan Army Beta.

Sejarah Perkembangan Psikologi Industri Lainnya..

Army Alpha sendiri akan berisi calon tentara yang bisa membaca dan menulis, sedangkan Army Beta akan berisi calon tentara yang buta aksara.

Salah satu tokoh dari sejarah psikologi industri dan organisasi adalah Frank Gilberth dan istrinya Lilian Gilberth. Pasangan ini mempelajari gerakan para pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelelahan. Setelah suaminya meninggal, Lilian meneruskan kariernya sebagai konsultan di bidang industri.

Kemudian pada tahun 1924 terlaksananya sebuah menelitian di Pabrik Western Electric Company, di Hawthorne, Illinois. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa aspek fisik seperti intensitas penerangan, suhu, serta kelembaban udara tidak mempengaruhi efisiensi pekerja.

Selain itu, hasil lain ditemukan bahwa para pekerja merubah perilakunya dan menjadi lebih produktif ketika mereka sadar sedang dipelajari peneliti. Produktifitas juga meningkat saat karyawan mendapatkan perhatian dari manajernya.

Lalu, selama perang dunia kedua, kekurangan tenaga kerja terampil mengakibatkan perusahaan harus meningkatkan pelatihan dalam perusahaan.

Pada masa ini berkembang tes AGCT (Army General Classification Test). Kemudian, pada tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan mulai berkembang pesat.

Selanjutnya pada tahun 1970-an, isu-isu psikologi mengenai motivasi dan kepuasan pekerja mulai mendapatkan sorotan secara luas dan banyak teori mulai berkembang.

Pada tahun 1971 terbit buku yang berjudul Beyond Freedom and Dignity karya B. F. Skinner, dengan terbitnya buku ini menyebabkan penggunaan teknik modifikasi perilaku dalam organisasi meningkat.

Pada tahun sebelumnya berlakunya metode statistic terbatas pada tes dan korelasi hingga pada tahun 1980an sampai 1990an menggunakan path-analysis dan multivariate analysis of variance yang merupakan metode statistik yang lebih canggih. Kemudian, metode-metode seleksi lain terus berkembang menjadi lebih baik dan lebih canggih.

Pada era modern seperti saat ini perkembangan yang paling terasa adalah adanya teknologi komputer. Di mana beberapa seleksi dan surat lamaran dapat terlaksana dengan mudah menggunakan komputer.

Selain itu baik rapat maupun pengawasan dapat dilakukan melalui komputer secara jarak jauh. Dengan demikian pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

3 Tahap Perkembangan Teori Psikologi Industri dan Organisasi
Teori Klasik

Gagasan ini berkembang sejak abad ke-19 atau sekitar tahun 1800an. Teori ini terkenal juga sebagai teori mesin. Dalam teori ini teruraikanbahwa organisasi sebagai lembaga tersentralisasi. Dalam teori ini manusia dianggap seperti mesin di mana dapat dipasang setiap saat dan diganti sesuai dengan perintah pemimpin. Adapun 4 unsur pokok teori ini, yaitu disiplin, doktrin, kekuasaan, dan pelayanan.

Organisatoris lain baca ini: Komunikasi Integratif: Pengertian, Teori, dan Benefit

Teori klasik kemudian berkembang menjadi 3 aliran, antara lain:

* Teori birokrasi dengan pelopornya adalah Max Weber
* Manajemen ilmiah yang mulai berkembang oleh Frederick Taylor pada tahun * Gagasan administrasi yang dikembangkan oleh Lyndall Urwick dan Henry Fayol

Teori Neoklasik

Pendapat ini terkenal juga sebagai teori hubungan manusaiwi. Teori ini muncul untuk menyempurnakan teori klasik. Dalam teori ini menitiberatkan aspek sosial dan psikologis karyawan yang menjadi individua tau kelompok kerja. Hugo Munsterberg adalah pencetus dari teori neoklasik ini.

Dalam teori neoklasik ada 3 hal yang penting dalam pembagian kerja, yaitu:

* Perluasan kerja yang menjadi kebalikan spesialisasi pekerjaan
* Partisipasi semua orang dalam pengambilan keputusan
* Manajemen dari abwah ke atas akan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Teori Modern

Konsep modern ini berkembang sejak tahun 1950. Ide ini muncul akibat ketidakpuasan akan dua teori sebelumnya. Teori ini terkenal juga dengan teori terbuka. Teori ini merupakan gabungan dari teori klasik dan teori neoklasik. Menurut teori ini, semua unsur organisasi saling bergantung dan menjadi satu kesatuan. Dalam teori ini semua unsur organisasi dilibatkan.

Ruang Lingkup serta Contoh Psikologi Industri dan Organisasi

Ruang lingkup psikologi industri dan organisasi menurut Michael G. Aamodt (2004), terbagi menjadi 4 bidang utama, yaitu:

Psikologi Personalia (Personnel Psychology)

Psikis personalia berkaitan dengan analisis jabatan, rekrutmen dan seleksi karyawan, mengurus sistem upah dan gaji, pelatihan karyawan, dan evaluasi kinerja karyawan.

Psikologi Organisasi (Organizational Psychology)

Psikologi organisasi membahas tentang cara meningkatkan performa kerja karyawan dalam organisasi atau perusahaan. Misalnya dengan cara memotivasi karyawan. Selain itu, psikologi organisasi juga berhubungan dengan manajemen konflik, komunikasi organisasi, kepemimpinan, hingga kepuasan kerja.

Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)

Dalam bidang ini berhubungan dengan pengkajian meotde-metode yang digunakan untuk melatih dan mengembangkan kinerja karyawan. selain itu dalam psikologi pelatihan dan pengembangan akan ikut terlibat dalam program team building dan segala sesuatu yang bertujuan untuk mengembangkan kinerja karyawan.

Ergonomic (Human Factor/Ergonomics)

Dalam bidang ini, akan dibahas mengenai inetraksi manusia dengan mesin, serta kelelahan maupun stres fisik karyawan. Biasanya psikolog dalam bidang ini akan fokus pada merancang alat yang nyaman bagi pekerja. Misalnya desain kursi yang nyaman bagi pekerja.

Organisatoris lain baca ini: Struktur Lini Dan Staff: Ciri dan Penerapannya

Sedangkan menurut Muchinsky (2000), ruang lingkuppsikologi industri dan organisasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu:

Seleksi dan Penempatan (Selection and Placement)

Psikolog dalam bidang ini akan bekerja untuk menyeleksi karyawan, menempatkan karyawan sesuai dengan minat dan keterampilannya, serta akan berkaitan dengan promosi karyawan. Selain itu, psikolog yang bekerja dalam bidang ini juga akan menangani masalah penempatan karyawan.

Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)

Psikolog dalam bidang ini akan berkaitan dengan identifikasi keterampilan karyawan yang nanti perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan kinerjanya. Misalnya keterampilan dalam mengoperasikan komputer.

Manajemen Kinerja (Performance Management)

Psikologi industri dan organisasi juga terlibat dalam manajemen kinerja. Pekerjaan yang akan dilakukan oleh psikolog dalam bidang ini adalah menangani penentuan nilai kinerja karyawan terhadap suatu organisasi. Psikolog tersebut juga akan terlibat dalam mengukur kinerja tim, unit dalam organisasi, dan kinerja organisasi itu sendiri.

Pengembangan Organisasi (Organization Development)

Psikolog yang bekerja dalam bidang ini harus memiliki kepekaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dalam organisasi. Selain itu, psikolog tersebut perlu menganalisis struktur organisasi agar dapat menoptimalkan kepuasan dan efektivitas pekerja, kelompok pekerja, dan konsumen.

Kualitas Kehidupan Kerja (Quality Worklife)

Psikolog yang bekerja dalam bidang ini harus memiliki kepekaan terhadap faktor-faktor yang akan berpengaruh pada kesehatan dan produktivitas karyawan. Selain itu, psikolog tersebut memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas kehidupan kerja karyawan, baik dari kesehatan maupun emosi karyawan, karena hal inilah yang akan mempengaruhi produktivitas organisasi.

Ergonomi (Ergonomics)

Psikolog yang bekerja dalam bidang ini harus memiliki pengetahuan dan memahami fisiologi, kesehatan industri, dan desain sistem kerja yang memungkinkan para karyawan untuk bekerja secara efektif. Selain itu, dalam bidang ini juga akan berhubungan dengan rancangan alat, peralatan, dan mesin-mesin yang sesuai dengan keterampilan manusia.

Daftar Pustaka