Blog

Pengertian Sampel Ciri Cara Membuat Macam Dan Contohnya

Sampel sejatinya dapatlah dikatakan sebagai kumpulan jenis data penelitian yang lebih kecil serta dipilih dari populasi yang lebih besar dengan menggunakan metode seleksi yang telah ditentukan. Elemen-elemen ini dikenal sebagai titik sampel, unit sampling, ataupun pengamatan.

Disisi lainnya. Membuat sampel adalah metode yang efisien dalam melakukan penelitian seperti dalam kebanyakan kasus, tidak mungkin atau sangat mahal dan memakan waktu untuk meneliti seluruh populasi dan karenanya meneliti sampel memberikan wawasan yang dapat diterapkan pada seluruh populasi.

Sampel dalam arti penelitian ilmiah dan statistik adalah bagian yang representatif dari serangkaian kumpulan populasi penelitian.

Seringkali tidak praktis-jika bukan tidak mungkin-untuk mengakses seluruh populasi untuk penelitian atau pengumpulan data. Sebuah survei yang melibatkan kebiasaan tidur mahasiswa, misalnya, akan sulit sekali untuk mengumpulkan data dari semua siswa saat ini, dan sebuah eksperimen yang meneliti efek kelebihan populasi pada tikus Norwegia tidak pernah bisa memasukkan semua spesimen yang ada.

Oleh karena itulah, untuk mengatasi masalah itu, peneliti hanya mengakses kelompok sampel. Karakteristik sampel harus sesuai dengan populasi sehingga hasil percobaan atau survei yang dilakukan pada sampel dapat ditiru jika memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi.

Sampel atau adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti maupun dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, bukan bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik atau tidaknya sampel yang diambil.

Ukuran sampel ialah persentase kecil dari populasi yang digunakan untuk analisis statistik. Misalnya, ketika ingin mencari tahu berapa banyak orang yang akan memilih orang tertentu dalam pemilihan, tidak mungkin (baik secara finansial atau logistik) untuk bertanya kepada setiap orang di suatu negara tentang preferensi pemilihan mereka.

Oleh sebab itu, diambil sampel kecil dari suatu populasi. Ukuran sampel dapat beberapa ratus atau beberapa ribu tergantung pada karakteristik yang diinginkan peneliti dari sampel populasi tersebut, dan seberapa akurat hasil yang diinginkan peneliti.

Adapun definisi sampel menurit para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Sugiyono (2006), Sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
2. Arikunto (2002), Sampel ialah bagian yang representatif dari populasi yang diteliti.
3. Soehartono (2004), Sampel ialah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap mampu menggambarkan populasi.

Sampel yang baik setidaknya memiliki dua karakteristik yang lengkap, antara lain yaitu sebagai berikut;

Akurasi adalah sejauh mana tidak ada bias dari sampel. Ketika sampel diambil dengan benar, ukuran perilaku, sikap, atau pengetahuan (atau variabel pengukuran) dari beberapa elemen sampel akan kurang dari ukuran variabel-variabel yang sama yang diambil dari populasi.

Juga, ukuran perilaku, sikap, atau pengetahuan elemen sampel lain akan lebih dari nilai populasi. Variasi dalam nilai sampel ini saling mengimbangi, menghasilkan nilai sampel yang dekat dengan nilai populasi. Agar efek pengimbang ini terjadi, harus ada cukup elemen dalam sampel, dan mereka harus ditarik dengan cara yang tidak mendukung terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Presisi diukur dengan kesalahan estimasi standar, jenis pengukuran standar deviasi; semakin kecil kesalahan estimasi standar, semakin tinggi presisi sampel. Desain sampel yang ideal menghasilkan kesalahan estimasi standar yang kecil. Namun, tidak semua jenis desain sampel memberikan perkiraan presisi, dan sampel dengan ukuran yang sama dapat menghasilkan jumlah kesalahan yang berbeda.

Cara Membuat Sampel
Dalam membuat atau menentukan sampel penelitian, terdapat strategi yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel, yaitu strategi pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian harus secara alami mengalir dari desain penelitian dan metode penelitian yang dipilih, serta mempertimbangkan isu-isu etika penelitian.

Untuk mengatur strategi pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, kita harus mengikuti tiga langkah yaitu;

1. Memahami istilah-istilah kunci dan prinsip-prinsip dasar
2. Menentukan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan untuk memilih unit yang akan menjadi sampel
3. Mempertimbangkan kepraktisan dalam memilih strategi pengambilan sampel untuk penelitian (misalnya dari segi waktu yang dimiliki, akses pada sampel, dan lain-lain).

Dalam pengambilan sampel, terlebih dahulu kita harus mengetahui dasar-dasarnya yaitu dengan memahami istilah seperti unit/kasus/objek, sampel, kerangka pengambilan sampel, populasi, ukuran sampel, pengambilan sampel acak, bias pengambilan sampel, dan istilah-istilah lainnya.

Jika sebagai peneliti, Anda sudah yakin bahwa Anda memahami prinsip-prinsip dasar pengambilan sampel ini, maka selanjutnya Anda harus mengetahui dua kelompok besar teknik pengambilan sampel untuk memilih unit yang akan Anda sertakan dalam sampel Anda. Teknik tersebut meliputi:

Dengan menggunakan teknik ini setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti. Teknik pengambilan sampel secara acak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri.

1. Pengambilan Acak Sederhana (Simpel Random Sampling)

Yaitu sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random. Tabel angka random ialah tabel yang dibuat dalam komputer yang berisikan angka-angka yang terdiri atas kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas.

Pengambilan acak secara sederhana bisa menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun tanpa pengembalian.

Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan dalam menghitung standard error. Sedangkan, kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.

1. Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)

Yaitu sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Sebagai contoh, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya adalah 1/5.

Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1 sampai dengan 5, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.

Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu lebih praktis dan hemat dibandingkan dengan pengambilan acak sederhana. Sedangkan, kekurangannya yaitu tidak dapat digunakan pada penelitian yang heterogen sebab tidak dapat menangkap keragaman populasi heterogen.

1. Pengambilan acak berdasarkan lapisan (Stratified random sampling)

Yaitu sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan lapisan-lapisan tertentu dan tiap-tiap lapisan mempunyai jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu tepat dalam menduga populasi sebab variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel.

Sedangkan, kekurangannya yaitu harus mempunyai informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian. Selain itu, terkadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.

1. Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)

Yaitu sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan pada areanya. Masing-masing area mempunyai jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu lebih tepat menduga populasi sebab variasi dalam populasi bisaterwakili dalam sampel.

Sedangkan, kekurangannya yaitu membutuhkan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.

1. Tidak Acak (Non Random Sampling)

Dengan menggunakan teknik ini masing-masing anggota tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel, karena ada intervensi tertentu dari peneliti dan biasanya peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.

1. Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)

Yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara tiba-tiba berdasarkan pada siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya yaitu ketika reporter TV mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat.

Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya yaitu belum tentu responden mempunyai karakteristik yang dicari oleh peneliti.

Yaitu teknik pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu praktis sebab jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya yaitu bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.

Yaitu teknik pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya yaitu belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

1. Pengambilan Beruntun (Snowball Sampling)

Yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Dimulai dengan memberikan wawancara penelitian pada satu responden.

Kemudian, responden penelitian tersebut akan menunjukkan responden lain, dan responden lain itu pun akan menunjukkan responden berikutnya, begitu seterusnya hingga terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti.

Kelebihan Sampel
Ada beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh jika menggunakan sampel dalam suatu penelitian. Yaitu;

1. Mengurangi biaya & waktu: Karena menggunakan sampel mengurangi jumlah orang yang harus dijangkau, itu mengurangi biaya dan waktu. Bayangkan waktu yang dihemat antara melakukan penelitian dengan populasi jutaan vs melakukan penelitian dengan menggunakan sampel.
2. Pengurangan penyebaran sumber daya: Jelas bahwa jika jumlah orang yang menjadi bagian dari studi kasus penelitian jauh lebih rendah karena sampel, sumber daya yang dibutuhkan juga jauh lebih sedikit. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam meneliti sampel jauh lebih kecil daripada tenaga kerja yang dibutuhkan dalam meneliti seluruh populasi.
3. Akurasi data: Karena sampel menunjukkan populasi, data yang dikumpulkan akurat. Juga, karena ada keinginan responden untuk berpartisipasi, angka putus survei jauh lebih rendah yang meningkatkan validitas dan keakuratan data.
4. Data Intensif & lengkap: Karena jumlah responden yang lebih rendah, data yang dikumpulkan dari sampel intensif dan lengkap. Lebih banyak waktu dan upaya yang dapat diberikan kepada masing-masing responden daripada harus mengumpulkan data dari banyak orang.
5. Menerapkan sifat-sifat yang diperoleh dari sampel ke populasi yang lebih besar: Karena sampel merupakan indikasi dari populasi yang lebih besar, aman untuk mengatakan bahwa data yang dikumpulkan dan dianalisis dari sampel, sifat-sifatnya dapat diterapkan pada populasi yang lebih besar dan itu akan berlaku.

Contoh Sampel
Adapun contoh penentuan sampel dalam penelitian misalnya saja;

Misalnya untuk melakukan riset pasar, tentu akan melibatkan populasi dalam jumlah yang besar. Namun membuat penghitungan seluruh populasi praktis tidak mungkin. Oleh karena itu perlu diambil sampel yang mewakili ukuran yang dapat dikelola dari populasi ini.

Data kemudian dikumpulkan dari sampel-sampel ini dalam bentuk survei, jajak pendapat, dan kuesioner dan analisis data ini kemudian diekstrapolasi ke populasi yang lebih besar.

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa dalam pengambilan sampel berbasis probabilitas, semua anggota suatu populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih, yang membantu memastikan bahwa sampel tersebut akan mewakili populasi tersebut.

Kelebihan dari pengambilan sampel dengan teknik ini yaitu dapat mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya yaitu memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.

Nah, demiakianlah serangkaian artikel yang telah dituliskan secara lengkap kepada pembaca terkait dengan pengertian sampel menurut para ahli, ciri, contoh, kelebihan, kekurangan, dan cara membuatnya. Semoga materi ini memberikan wawasan serta pengetahuan.