Blog

Pengertian Pariwisata Jenis Unsur Manfaat Dan Bentuknya

Pengertian Pariwisata – Saat ini istilah pariwisata banyak digunakan di semua lingkungan. Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan teknologi, tempat wisata semakin mudah dikunjungi.

Saat kita berpergian ke suatu tempat yang ingin kita kunjungi saat sedang liburan sering disebut dengan pariwisata, dan istilah ini sering dikaitkan dengan liburan atau rekreasi. Untuk lebih jelasnya mari simak artikelnya dibawah ini.

Pariwisata adalah rangkaian kegiatan dan aktivitas perjalanan yang dilakukan manusia baik secara individu maupun kelompok dari satu tempat ke tempat lain untuk sementara waktu guna mencapai keseimbangan, kedamaian, ketentraman, keharmonisan, dan kebahagiaan spiritual.

Pendapat lain pariwisata adalah kegiatan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh manusia dalam kurun waktu tertentu setelah direncanakan, dengan tujuan untuk bersantai atau hiburan, kemudian kembali ke tempat pemberangkatan.

Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata Pari yang artinya bersama atau berkeliling, dan wisata yang artinya perjalanan. Dengan demikian, dari asal kata pariwisata dapat diartikan sebagai kegiatan bepergian dari satu tempat ke tempat lain yang menjadi tujuan wisata yang perjalanannya dilakukan dengan perencanaan.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan kebutuhan manusia untuk menjaga kesehatan mentalnya. Dengan pariwisata, suasana hati seseorang dapat berubah menjadi lebih baik dan meningkatkan pemahaman serta kecintaannya pada alam.

Berikut adalah pengertian pariwisata menurut beberapa para ahli:

1. Sinaga
Pariwisata menurut Sinaga adalah perjalanan terencana yang dilakukan secara perorangan atau berkelompok dari satu tempat ke tempat lain untuk menghasilkan kepuasan dan kenikmatan saja.

2. Kodhyat
Pariwisata menurut Kodhyat adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang bersifat sementara dan dilakukan secara individu atau kelompok untuk menemukan keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan baik dari segi sosial, budaya, alam dan keilmuan.

3. Prof. Salah Wahab
Pariwisata menurut Prof. Salah Wahab merupakan kegiatan manusia yang dengan sengaja diupayakan dan ditawarkan secara bergantian antara masyarakat dalam satu negara dan luar negeri, termasuk mempekerjakan orang dari daerah lain selama beberapa waktu dalam mencari dan memperoleh kepuasan yang timbul.

4. Suwantoro
Pariwisata menurut Suwantoro adalah proses di mana seseorang ditelantarkan sementara dengan alasan di luar tempat tinggalnya agar tidak menghasilkan uang.

5. Soekadijo
Pariwisata menurut Soekadijo merupakan fenomena yang kompleks dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat hotel, objek wisata, oleh-oleh, pemandu wisata, angkutan wisata, agen perjalanan, restoran, dll.

6. Kusdianto
Pariwisata menurut Kusdianto adalah struktur organisasi negara dan swasta yang terlibat dalam pengembangan, produksi, dan pemasaran produk jasa yang memenuhi kebutuhan wisatawan.

Baca juga: Pengertian Kurikulum

Jenis-jenis Pariwisata
Berikut adalah jenis-jenis dari pariwisata:

1. Wisata Pantai
Merupakan kegiatan wisata yang didukung oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing, menyelam dan olah raga air lainnya, termasuk akomodasi, makanan dan minuman serta prasarana.

2. Wisata Etnik
Merupakan sebuah perjalanan untuk menyaksikan perwujudan budaya dan gaya hidup masyarakat tertentu yang dianggap menarik.

3. Wisata Cagar Alam
Wisata cagar alam adalah perjalanan yang banyak dikaitkan dengan cita rasa keindahan alam, kesegaran udara pegunungan, keajaiban hewan langka, dan tumbuhan yang jarang ditemukan di tempat lain.

4. Wisata Buru
Wisata Buru adalah perjalanan yang dilakukan di negara-negara di mana kawasan perburuan atau hutan dibenarkan oleh pemerintah dan dipromosikan oleh berbagai agen perjalanan atau agen perjalanan.

5. Wisata Olahraga
Wisata ini memadukan kegiatan olah raga dengan kegiatan wisata. Kegiatan di wisata ini bisa berupa kegiatan olah raga aktif yang mengharuskan wisatawan untuk berolahraga secara langsung. Kegiatan lainnya dapat berupa kegiatan olahraga pasif. Dimana wisatawan tidak berlatih, tetapi hanya menjadi penikmat dan pecinta olahraga.

6. Wisata Kuliner
Motivasi dalam wisata jenis ini tidak hanya sekedar mengisi perut dengan berbagai keistimewaan dari destinasi wisata dan memanjakannya, tetapi pengalaman menarik juga menjadi motivasi. Pengalaman makan dan memasak dari berbagai makanan khas dari masing-masing daerah membuat pengalaman tersebut semakin spesial.

7. Wisata Religius
Wisata Religius ini biasanya dilakukan untuk kegiatan yang bersifat keagamaan, religius dan ketuhanan, seperti ziarah kubur ke walisongo dan lain sebagainya.

8. Wisata Agro
Wisata ini memanfaatkan agribisnis sebagai objek wisata dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan rekreasi. Dimana usahatani yang biasa dimanfaatkan dapat berupa kegiatan lahan, peternakan, perkebunan, kehutanan dan perikanan.

9. Wisata Gua
Wisata gua merupakan kegiatan menjelajahi bagian dalam gua dan menikmati pemandangan di dalam gua.

10. Wisata Belanja
Wisata belanja ini menjadikan berbelanja sebagai daya tarik utamanya.

11. Wisata Ekologi
Wisata ekologi ini merupakan salah satu bentuk pariwisata yang menarik minat wisatawan untuk mengkhawatirkan ekologi alam dan sosial.

12. Wisata Budaya
Wisata ini meliputi kelompok budaya, monumen nasional, bangunan bersejarah, kota, desa, bangunan keagamaan, dan lokasi bersejarah lainnya.

Unsur-unsur Pariwisata
Pariwisata yang baik harus memiliki daya tarik, kemudahan perjalanan, fasilitas dan layanan, serta promosi. Pembangunan pariwisata harus didukung dengan perencanaan yang matang dan mencerminkan tiga dimensi yang menarik, yaitu industri pariwisata, kelestarian lingkungan (sumber daya alam) dan masyarakat setempat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Menurut Kurniawan (2015), unsur-unsur pariwisata adalah sebagai berikut:

1. Infrastruktur
Infrastruktur yang memadai diperlukan untuk mendukung layanan dan struktur pendukung. Pembangunan infrastruktur menawarkan keuntungan tidak langsung (dapat digunakan) bagi warga dan mendukung pengembangan pariwisata.

Hal ini tidak hanya menyangkut pembangunan infrastruktur transportasi (jalan raya, pelabuhan, rel kereta api, dll.), Tetapi juga penyediaan saluran air minum, penerangan listrik, dan saluran air limbah.

2. Fasilitas Pelayanan
Ragam fasilitas dan layanan semakin dikembangkan dan terdiversifikasi sejalan dengan perkembangan arus wisata. Perkembangan pertokoan dan jasa di tempat wisata diawali dengan pelayanan dasar (pedagang makanan, minuman atau warung makan).

Jasa komersial (pedagang, pengrajin atau jasa lainnya), dan pelayanan untuk kemudahan dan kesenangan. (Toko pakaian, toko furnitur, dll.), Lalu layanan terkait keamanan (dokter, apotek, polisi, dan pemadam kebakaran) dan terakhir perkembangan lainnya juga memengaruhi penjualan barang mewah.

Baca juga: Pengertian Asuransi

3. Akomodasi
Tempat tinggal dapat dibedakan antara yang dibangun untuk tujuan umum (hotel, motel, wisma, resor) dan yang khusus dibuat untuk individu untuk menampung keluarga, kenalan atau anggota asosiasi tertentu.

4. Transportasi
Perkembangan lalu lintas mempengaruhi arus wisatawan dan juga perkembangan pembangunan perumahan. Selain itu, perkembangan rekayasa lalu lintas juga mempengaruhi fleksibilitas arah perjalanan.

Jika angkutan dengan kereta api linier, industri atau keindahannya tidak banyak, dengan adanya mobil arah perjalanan bisa lebih beragam. Demikian pula dapat mengatasi berbagai kendala alam dalam perjalanan udara (waktu yang lebih singkat).

5. Atraksi
Atraksi atau daya tarik dapat dihasilkan dari kondisi alam (keindahan pemandangan, flora dan fauna, sifat unik perairan laut, danau), benda buatan (museum, katedral, masjid kuno, makam kuno, dll.) Atau elemen budaya dan acara (seni, adat istiadat, Makanan dan sebagainya).

Manfaat Pariwisata
Berikut adalah manfaat dari pariwisata:

* Pariwisata dapat membantu melindungi budaya nasional dan lingkungan. Kehadiran banyak wisatawan akan membuat masyarakat setempat semakin peduli terhadap pelestarian objek wisata, baik itu seni budaya tradisional, keindahan alam, bangunan maupun peninggalan sejarah.
* Membuka peluang bisnis bagi masyarakat sekitar tempat wisata.
* Kesehatan mental seseorang meningkat karena melakukan aktivitas yang menyenangkan selama liburan.
* Meningkatkan pendapatan suatu negara, baik itu dalam bentuk pajak wisata, penukaran mata uang atau belanja wisatawan, selama berada di tempat wisata.
* Menemukan lebih banyak peluang kerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar tempat wisata.

Tujuan Pariwisata
Tujuan pariwisata adalah:

* Untuk kebutuhan kerja atau bisnis, perjalanan dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan jasa tenaga kerja atau terkait dengan aktivitas seseorang.
* Untuk kebutuhan rekreasi (liburan) agar waktu luangnya bermanfaat bagi kesehatan mental, pengetahuan dan masih banyak lagi.

Baca juga: Pengertian Bisnis

Bentuk Pariwisata
Bentuk dari pariwisata dibagi menjadi lima, yaitu:

Yang paling penting, Anda harus tahu apakah wisatawan tersebut berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Jika asalnya di negaranya sendiri, artinya selama perjalanan wisatawan tersebut hanya berpindah ke wilayah negaranya untuk sementara, yang disebut pariwisata domestik. Kalau datang dari dalam negeri disebut pariwisata internasional.

Kategori ini dapat dibagi menjadi wisata udara, wisata laut, wisata kereta api dan mobil, tergantung pada apakah wisatawan datang dengan pesawat, kapal, kereta api atau mobil.

Perbedaan ini diperhitungkan dari jumlah wisatawan yang datang, baik yang datang sendiri maupun secara rombongan. Begitulah istilah pariwisata individu dan pariwisata kelompok lahir.

Kedatangan seorang wisatawan ke suatu tempat atau negara juga dihitung berdasarkan lama tinggal di tempat atau negara tersebut. Hal ini menimbulkan istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang bergantung pada kondisi yang diberlakukan suatu negara untuk mengukur panjang atau pendeknya waktu yang dimaksud.

Kedatangan wisatawan dari luar negeri membawa devisa. Masuknya mata uang asing ini memiliki efek positif pada neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan, ini dikenal sebagai pariwisata aktif. Sementara kepergian seorang warga negara ke luar negeri memiliki efek negatif pada neraca pembayaran di luar negeri, disebut pariwisata pasif.

Demikianlah artikel tentang Pariwisata ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kalian, terimakasih.