Blog

Pengertian Para Ahli Dan Tujuan

Home » Pembelajaran » Keterampilan Membaca

Keterampilan adalah suatu keahlian untuk melaksanakan suatu hal yang sedang berlangsung. Menurut KBBI (2007: 1180) keterampilan merupakan kapabilitas untuk membereskan task atau tugas.

Sedangkan Membaca adalah suatu teknik yang dilaksanakan oleh seorang pembaca agar bisa mendapatkan informasi dan pesan pada sebuah teks yang ditulis oleh seorang penulis, ini terungkap pada karya Hodgson (Tarigan, 2008: 7).

Keterampilan membaca adalah kapasitas seseorang dalam memahami, menafsirkan, membaca dan memecahkan kode bahasa pada teks tertulis.

Dengan kemampuan membaca yang baik, seseorang bisa menyesuaikan dan menanggapi sebuah komunikasi tertulis seperti pesan, email, surat dsb dengan lebih mudah.

Penggunaan keterampilan membaca pada pembelajaran sangat penting, karena bisa menunjang siswa dalam hal pemahaman materi dan menghindarkan kesalahpahaman.

Dengan adanya keahlian membaca ini peserta didik juga akan mampu menelaah berbagai informasi yang nantinya akan memberikan output berupa pengalaman, wawasan, pengetahuan dan perilaku yang baru.

Tujuan Membaca
Misi utama dalam membaca adalah untuk meraih informasi secara akurat dan baik dari sebuah teks. Dengan adanya tujuan atau misi dalam membaca, pembaca akan lebih mengerti apa yang sedang atau akan dibaca.

Berikut beberapa poin dari tujuan membaca:

* Menghayati keindahan isi pada sebuah teks.
* Membacakan teks kepada peserta didik bisa membuat mereka lebih memahami sebuah bacaan.
* Mengulas kembali pengetahuan yang telah lampau sehingga pengetahuan tersebut menjadi lebih solid.
* Mengkoneksikan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.
* Mengumpulkan data sebagai tujuan untuk menyelesaikan laporan berbentuk tulisan maupun tulisan.
* Memahami sebuah struktur bacaan.
* Menambah wawasan, pengetahuan, makna pada sebuah bacaan untuk peningkatan level sosial individu dan kelompok grup belajar.

Jenis Membaca
Membaca diklasifikasikan menjadi dua level yaitu permulaan dan lanjutan, berikut penjelasannya:

* Level Permulaan, adalah aktivitas membaca dengan cara membunyikan atau melafalkan kata dan kalimat dengan baik sehingga informasi terserap lebih efektif.
* Level Lanjut, syarat untuk bisa membaca level lanjut adalah pembaca harus sudah terbiasa dengan keterampilan membaca permulaan. Dalam pelaksanaannya level lanjut merupakan cara membaca di dalam hati.

Dalam penerapannya, keterampilan membaca ada dua kategori, yakni membaca dalam hati serta membaca nyaring, berikut penjelasannya:

Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah metode membaca yang dilafalkan dengan lantang dengan suara keras serta harus cermat dalam mengatur jeda dan tanda baca. Ini bertujuan agar para pendengar bisa menyimak dengan baik.

Membaca nyaring dikategorikan menjadi dua yaitu secara teknik dan estetik. Kedua keterampilan tersebut memerlukan artikulasi kata yang jelas, fasih dan intonasi yang seimbang.

* Membaca teknik mengharuskan pembaca untuk jelas dalam hal artikulasi kata dan pemahaman mendalam mengenai isi bacaan.
* Membaca estetik menekankan pada kehalusan hati agar dalam pembacaanya bisa terdengar indah. Pembacaan estetika sering diterapkan pada pembacaan puisi dan pembacaan Al-Quran.

Lihat juga: Penggunaan Tanda Baca

Membaca Dalam Hati
Teknik pembacaan ini dilaksanakan di dalam hati. Dalam praktiknya pembacaan ini dilakukan dengan cara mata menghayati tiap baris tulisan yang sedang dibaca, sedangkan mulut tidak bersuara dan bergerak.

Karena teknik ini dilakukan dan dihayati oleh seorang individu, maka pembacaan ini memiliki sifat yang personal. Membaca dalam hati sendiri terdiri dari bermacam-macam kategori yakni kritis, intensif, cepat, apresiatif dan ekstensif.

Membaca Intensif
Adalah aktivitas membaca yang dilaksanakan secara serius. Membaca secara intensif ini bertujuan agar pembaca bisa membangkitkan keterampilan membaca dengan kritis

Membaca Ekstensi
Adalah pembacaan yang dilaksanakan secara luas. Dalam praktiknya pembaca akan memilih berbagai macam bacaan yang bertujuan agar wawasan dan pengetahuan pada pembaca bisa direngkuh sehingga melahirkan pengetahuan baru yang dalam dan luas.

Membaca Kritis
Teknik ini bukanlah membaca untuk mengkritik tetapi kategori membaca yang dilaksanakan dengan penuh kebijaksanaan, kehati-hatian, radikal, evaluatif dan komprehensif.

Membaca Kreatif
Adalah aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh makna baru dari sebuah pengetahuan. Cara membaca kreatif adalah mengklasifikasikan setiap gagasan-gagasan yang ada lalu mengintegrasikan pengetahuan gagasan tersebut ke dalam gagasan yang telah ada sebelumnya.

Membaca Cepat
Sesuai dengan namanya, digunakan untuk menyelesaikan bacaan dengan jumlah halaman yang tebal dengan waktu singkat. Membaca cepat dilakukan dengan kecepatan 320 hingga 430 kata dalam satu menit.

Membaca Apresiatif
Adalah pembacaan yang bertujuan untuk menikmati sebuah keindahan teks. Keindahan yang bisa dirasakan dengan hati dan penghayatan sehingga pembaca dapat mengapresiasi gagasan yang ada dalam tulisan.

Implementasi Keterampilan Membaca Dalam Pembelajaran

Pada aktivitas pembelajaran keterampilan membaca bisa diimplementasikan dalam beberapa bentuk, yakni:

Metode Eja
Untuk level pertama keterampilan membaca, siswa dapat dikenalkan dengan bentuk huruf sesuai dengan urutan alfabet. Selanjutnya siswa diberi pengetahuan tentang kata-kata untuk merangkainya. Aktivitas selanjutnya siswa bisa diperkenalkan dengan kalimat yang simpel dan efisien.

Metode Bunyi
Pada metode ini siswa akan di ajarkan mengenai bunyi kata, selanjutnya siswa ditugaskan untuk membunyikan kata. Siswa harus bisa melafalkan kata atau huruf dengan artikulasi yang jelas.

Metode Suku Kata
Pada metode ini siswa akan dikenalkan pada baris suku kata berupa da, di, du ,de, do sesuai dengan urutan alfabet. Selanjutnya suku kata disusun secara urut menjadi bentuk kata sampai menjadi kalimat.

Metode Kata
Pada bagian ini kata dalam kalimat akan dikenalkan kepada siswa. Bagaimana kata bisa dirangkai hingga menjadi sebuah kalimat utuh.

Metode Global
Metode ini mengharuskan siswa untuk mempresentasikan suatu bahasa dan imajinasi. Ini bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah gambar, patung dan objek lain yang bukan tulisan. Siswa harus menerangkan objek yang di tunjuk dan kemudian menerangkannya tanpa bantuan teks.

Keterampilan Pemahaman Membaca (Reading comprehension)
Apa itu pemahaman bacaan (reading comprehension)? Reading comprehension adalah keterampilan membaca untuk memahami apa yang sedang dibaca. Dengan adanya keterampilan pemahaman bacaan yang kuat maka keterampilan literasi juga akan meningkat, seperti menafsirkan dan mengidentifikasi makna pada teks akan semakin lebih mudah.

Kelancaran
Kefasihan mengacu pada beberapa faktor, yang pertama adalah kemampuan untuk membaca secara jelas, kedua adalah kemampuan untuk memecahkan kode kosakata baru dengan cepat, (ini dapat kita temui pada bacaan yang memiliki kata asing tetapi kita secara tidak sadar mengetahui maknanya, walaupun arti maknanya masih samar, namun kita tetap paham dengan kata tersebut).

Kefasihan adalah bunyi saat seseorang membaca, entah itu membaca dalam hati atau membaca nyaring. Karena faktor-faktor tersebut bisa mempengaruhi kemampuan pemahaman bacaan seseorang.

Kosa kata
Untuk mengerti apa yang sedang dibaca, kita perlu tahu sebagian besar kata dalam teks. Mengetahui banyak kosakata (terutama kosakata asing) akan memberi banyak keuntungan dalam pemahaman bacaan.

Selain itu keuntungan yang bisa didapat adalah kita bisa membuat asumsi, membentuk ide dan bisa memahami teks yang di baca secara lebih mudah.

Siswa biasanya mempelajari arti kata melalui pengalaman namun akan lebih baik lagi bila guru mau menginstruksikan, agar mereka bisa tahu mana saja kata yang penting untuk diingat.

Kesimpulan
Kesimpulan adalah cara untuk mengambil keputusan dari apa yang telah dibaca. Ketika membuat kesimpulan, siswa akan bisa menghubungkan informasi teks ke ide lalu ke opini mereka sendiri, sehingga mereka bisa mengidentifikasi makna dari apa yang telah dibaca.

Penyimpanan (Retensi)
Pemahaman membaca seringkali mengenai mempertahankan apa telah dibaca. Pemahaman didasarkan pada retensi informasi. Dengan melatih keterampilan meringkas dan mengingat dari apa yang telah dibaca, seseorang bisa lebih kuat pemahamannya dalam bacaan.

Kesimpulan
Terdapat banyak cara untuk bisa membantu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Apabila siswa bisa memahami salah satu keterampilan membaca, maka mereka akan lebih mudah dalam memahami bacaan.

Guru harus bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan siswa agar mereka bisa cepat menangkap esensi atau inti suatu bacaan.

Cari tahu juga apa saja yang menimbulkan masalah bacaan pada siswa. Perlu diingat bahwa siswa yang mengalami kesulitan membaca bukan berarti mereka bukan siswa yang pintar. Namun beberapa siswa memerlukan dukungan dan dorongan ekstra untuk mendapatkan kemajuan.

Referensi

> Sultan (2018). Membaca Kritis: Mengungkap Ideologi Teks dengan Pendekatan Literasi Kritis. Yogyakarta: Baskara Media. ISBN .
Ade Husnul Khotimah, Dadan Djuanda, Dadang Kurnia (2016). “Keterampilan Membaca Cepat Dalam Menemukan Gagasan Utama“. Jurnal Pena Ilmiah. 1 (1): 342. ISSN Lutviatus Sofah (2013). “Penerapan Teknink Scanning Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Sidoarjo”. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1 (2): 3. ISSN Tarigan, Henry Guntur (1979). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa