Blog

Pengertian Nilai Agama Ciri Dan Contohnya

Pengertian nilai dalam agama sejatinya menjadi serangkaian pengetahuan mendasar yang berupa ajaran-ajaran bersumber dari Tuhan YME, yang meliputi pikiran, keyakinan, akhlak, dan segala sesuatu yang berorientasi kepada implementasi dalam berkehidupan di lingkungan masyarakat.

Banyak kegiatan yang menjadi contoh penerapan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja amanah dalam Islam yang disebut sebagai tanggung jawab terkait apa yang diberikan oleh individu lain kepada diri kita.

Nilai agama dalah gabungan dari beberapa sistem sosial yang mengatur tata perilaku, kepercayaan, kaidah sosial dalam menjalani beragam contoh hubungan sosial antara sesama mahluk ciptaan-Nya, serta tata cara beribadah kepada Tuhan YME.

Pembentukan sekalis penerapan nilai agama merupakan suatu upaya dalam pengembangan potensi dan pengetahuan individu dan kelompok mengenai ajaran yang bersumber dari firman Tuhan YME seperti akhlak dan akidah.

Nilai agama adalah segala bentuk peraturan sekaligus ketentuan hidup yang harus diterima oleh setiap manusia sebagai perintah, larangan, dan ajaran yang bersumber dari Tuhan secara langsung, sehingga jikalau dilanggar akan mendapat siksa dari Tuhan di akhirat nantinya.

Adapun pengertian nilai agama yang telah dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

1. Emile Durkheim, Nilai agama adalah sistem terpadu yang terdiri atas praktik dan kepercayaan, yang berhubungan dengan hal yang suci dan mempersatukan umat dalam suatu contoh komunitas.
2. Edward Burnett Tylor, Nilai agama ialah suatu kepercayaan yang sifatnya spiritual dan menyatakan bahwa keyakinan seperti ini muncul sebagai penjelasan kepada dunia.
3. Anthony F.C. Wallace, Nilai agama merupakan seperangkat upacara yang dirasionalkan melalui mitos dan digerakkan melalui kekuatan supranatural dengan tujuan untuk mencapai terjadinya perubahan terhadap manusia dan semesta.
4. Luckmann, Definisi nilai agama ialah seperangkat kemampuan organisme manusia untuk membangkitkan alam biologis melalui pembentukan makna yang sifatnya objektif, memiliki daya tarik moral yang mengikat.
5. Moenawar Chalil, Nilai agama adalah tingkah laku manusia dalam menjalin hubungan dengan spiritual sebagai konsekuensi atas kehidupan.
6. Michel Meyer, Arti nilai agama adalah seperangkat kepercayaan dan ajaran-ajaran yang mengarah kepada tingkah laku manusia terhadap Tuhan YME, sesama manusia dan terhadap diri sendiri.
7. Spranger, Makna nilai agama adalah tatanan yang dijadikan pedoman oleh individu untuk menentukan keputusan dalam lingkungan sosial.
8. Horrocks, Nilai agama adalah sesuatu yang menjadikan pertimbangan dalam menentukan keputusan mengenai sesuatu yang hendak dicapai.

Ciri Nilai Agama
Adapun karakteristik yang ada dari nilai agama adalah:

1. Dapat mempengaruhi pengembangan dalam diri di lingkungan sosial
2. Memiliki pengaruh yang beragam dalam masyarakat
3. Disosialisasikan sejak individu dilahirkan
4. Sebuah konstruksi yang terbentuk melalui pedoman beragama yaitu kitab suci
5. Disosialisasikan melalui beberapa macam proses sosial seperti kontak sosial dan bentuk intrakasi sosial
6. Saling berkaitan dengan nilai-nilai yang lainnya sehingga dapat membentuk pola dan sistem dalam masyarakat
7. Keberadaannya mendarah daging (internalize value)

Bentuk Nilai Agama
Bentuk Nilai AgamaNilai agama terdiri dari beberapa bentuk, yaitu antara lain:

1. Akidah, merupakan sebuah sistem dari kepercayaan dan keyakinan yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya.
2. Akhlak, yaitu seperangkat perilaku atau sifat dari seorang individu yang telah melekat dalam diri. Dari sifat-sifat tersebutlah, kemudian menimbulkan perbuatan yang mudah dilaksanakan tanpa harus memikirkan pertimbangan terlebih dulu.
3. Ibadah, yaitu sebuahh bentuk pengabdian individu terhadap Tuhannya dengan berorientasikan pahala.

Tujuan Pembentukan Nilai Agama
Adapun tujuan pembentukan nilai-nilai agama dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Agar terhindar dari adanya krisis identitas diri yang membuat seorang individu tidak dapat menentukan nasibnya sendiri.
2. Menajadikan bekal berupa ajaran-ajaran agama sebagai pedoman hidup.
3. Agar hidup seorang individu menjadi lebih terarah dan memilikitujuan yang jelas.
4. Tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat luas.

Faktor Pengaruh Pembentukan Nilai Agama
Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan nilai agama dalam masyarakat, antara lain:

Definisi lembaga keluarga merupakan institusi pertama dalam proses pendidikan seorang individu. Keluarga yang sangat religius memberikan dampak besar dalam pembentukan nilai agama dalam diri seorang individu. Artinya, tahap sosialisasi aspek ketuhanan dalam diri individu selalu dilakukan.

Pendidikan sangat berpengaruh terhadap pembentukan nilai-nilai agama dalam diri seorang individu. Dengan adanya pendidikan, individu dapat mengatur segala sikap dan tindakannya dalam bermasyarakat. Selain itu, pendidikan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa religius individu.

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sosial tempat individu menjalankan kehidupan sosialnya. Lingkungan termasuk dalam faktor yang memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam upaya pembentukan nilai-nilai agama pada individu.

Sumber Nilai Agama
Hadirnya niali agama dalam masyarakat bersumber pada 3 hal, yaitu sebagai berikut:

Nilai yang bersumber dari Tuhan dapat ditemukan melalui ajaran agama yang telah tetuang dalam kitab suci di masing-masing agama. Nilai agama yang dapat memberikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku di dalam menjalani hidup.

1. Bersumber dari masyarakat

Nilai agama yang sejatinya bersumber dari masyarakat terbentuk melalui sebuah kesepakatan bersama, dan hal tersebut dinilai memiliki hal yang baik dan luhur sebagai pedoman dalam berperilaku bermasyarakat sehingga mencapai keteraturan sosial di dalamnya.

Dalam setiap diri individu memiliki hal yang sifatnya luhur. Hal tersebut antara lain seperti halnya dengan kejujuran dan keuletan dalam menjalani hidup.

Contoh Nilai Agama
Adapun untuk beragam contoh nilai dalam agama di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;

1. Mewujudkan kehidupan yang rukun dan harmonis dalam lingkungan bermasyarakat sesuai dengan ajaran-ajaran agama yang dianut.
2. Tidak menghambur-hamburkan uang untuk memeuhi hasrat duniawi.
3. Memelihara keasrian dan kebersihan lingkungan dan alam sekitar.
4. Menyantuni anak-anak yatim piatu yang berada di panti asuhan disaat sedang memiliki banyak rejeki.
5. Tidak mengeksploitasi secara berlebih sumber daya alam yang tersedia untuk kelangsungan kehidupan generasi di masa mendatang.
6. Tidak melakukan perjudian dengan tujuan untuk menyambung hidup.
7. Tidak melakukan tindakan provokatif mengatasnamakan agama.
8. Menciptakan kedamaian dengan cara saling berbagi terhadap sesama.
9. Melaksanakan ibadah pada waktu yang telah ditentukan.
10. Menjunjung tinggi perintah agama dan menjauhi segala larangan-Nya.
11. Tidak membuang sampah sembarangan.
12. Membantu teman saat tertimpa musibah tanpa memandang agama yang dianutnya.
13. Membantu masayrakat sekitar dalam membangun tempat peribadatan.
14. Mematuhi kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.
15. Mewujudkan cita-cita dengan menggunakan usaha sendiri tanpa harus berbuat kecurangan.
16. Tidak memaksakan kehendak individu lain untuk mengikuti apa yang menjadi kehendak kita.
17. Mengedepankan tenggang rasa dalam bermasyarakat.
18. Bertoleransi dalam mejalani kehidupan sosial.
19. Tidak mencontek saat ujian sedang berlangsung.
20. Tidak mengganggu saat umat beragama lain sedang melakukan prosesi peribadatan.
21. Mengikuti gotong royong membersihkan lingkungan.
22. Tidak membicarakan keburukan orang lain.
23. Memelihara kebersihn dan keutuhan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
24. Tidak menyebarkan berita bohong kepada masyarakat luas.
25. Tidak menyebarkan kebencian kepada masyarakat luas.
26. Memberikan masukan yang sifatnya posiif terhadap kinerja pemerintah.
27. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara.
28. Tidak ikut mabuk-mabukan.
29. Tidak melanggar rambu lalu lintas saat sedang berkendara.
30. Selalu berpikir positif dalam menyikapi sesuatu.
31. Berperilaku sopan terhadap orang yang usianya lebih tua dari kita.
32. Bertanggung jawab ketika merusak barang yang bukan milik sendiri.
33. Tidak melakukan tindakan korupsi sebagai bentuk keamanan yang diberikan
34. Menghindari sikap suap menyuap

Demikianlah penjelasan tentang pengertian nilai agama menurut para ahli, ciri, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui tulisan ini wawasan dan sumber inspirasi yang mendalam bagi segenap pembaca, terutama bagi yang membutuhkan materinya.

Rating: 3.5/5. From 6 votes.