Blog

Pengertian Metafisika Menurut Para Ahli

Paradigma.eu.org, Pengertian Metafisika Menurut Para Ahli – Metafisika merupakan cabang utama filsafat (bersama dengan epistemologi dan aksiologi) atau sering disebut juga sebagai filsafat sistematis. Metafisika sering disalahartikan dengan mengaitkannya dengan hal-hal mistis, meskipun dalam filsafat sendiri metafisika tidak melulu berkaitan dengan hal ghaib.

Pengertian metafisika menurut Bagus (2002: ), sebagai berikut:

Etimologi
Inggris: metaphysics. Latin: metaphysica dari bahasa Yunani meta ta physica (sesudah fisika); dari kata meta ( setelah, melebihi) dan physikos (menyangkut alam) atau physis (alam) (Bagus, 2002: 623).

Terminologi
a. kajian menyeluruh, koheren, dan konsisten tentang realitas sebagai suatu keseluruhan. Dalam arti ini metafisika digunakan secara bergantian dengan sebagian besar arti dari filsafat sinoptik dan kosmologi.

b. Studi tentang yang-ada sebagai yang-ada dan bukan tentang yang-ada dalam bentuk suatu keberadaan partikular (objek, entitas, aktivitas). Dalam arti ini, ia sinonim dengagn ontologi dan filsafat pertama.

c. Studi tentang ciri-ciri alam semesta yang sangat umum, bersifat tetap, dan mencakup: eksistensi, perubahan, waktu, hubungan sebab-akibat, tempat, substansi, identitas, keunikan, perbedaan, kesatuan, keanekaan, kesamaan, dan ketunggalan.

d. Studi tentang realitas terakhir-realitas sebagai mana terbentuk dalam dirinya sendiri yang terpisah dari tampakan-tampakan yang bersifat ilusif yang disajikan dalam persepsi kita.

e. Studi tentang dasar (prinsip, alasan, sumber, sebab) eksistensi segala sesuatu yang mendasari, serta peunu dalam dirinya sendiri, yang tidak tergantung da yang sepenuhnya menentukan sendiri, yang justru menjadi dasar bagi eksistensi yang lain.

f. Studi tentang realitas transenden yang merupakan sebab semua eksistensi. Dalam arti ini, metafisika menjadi sinonim dengan teologi naturalis.

g. Studi tentang segala sesuatu yang bersifat rohani (gaib, adikodrati, supranatural, immaterial) dan yang tidak dapat dijelaskan dengan metode-metode penjelasan yang ditemukan dalam ilmu-ilmu alam.

h. Studi tentang apa yang berdasarkan dengan kodratnya harus ada dam tidak dapat menjadi selain dari apa adanya.

i. Studi kritis terhadap asumsi-asumsi yang mendasari, yang digunakan oleh sistem-sistem pengetahuan kita dalam pernyataannya tentang apa yang nyata. Dalam arti ini, metafisika sinonim dengan definisi-definisi dari flsafat dengan epistemologi.

Referensi:
Bagus, Lorens, 2002, Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.