Blog

Pengertian Konseling Menurut Para Ahli

Jelaskan pengertian konseling menurut para ahli? Dan Jelaskan pula tujuan serta karakteristiknya! Nah, untuk membeda ke-3 pertanyaan ini, mari kita bersama-sama mengikuti pembahasan berikut.

Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya“dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami”. Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”

Pada hakekatnya psikologi konseling menunjuk pada studi ilmiah mengenai aspek- aspek psikis yang terlibat dalam proses konseling, yaitu aspek psikis pada konselor, klien dan pada interaksi antara konselor dengan klien (Mappiare, 2006).

Tujuan konseling itu sendiri sangat beragam, tergantung pada orientasi teoretis dan masalah konseli (klien). Sejumlah teori menekankan pada perubahan dalam kognisi dan pemahaman. Teori lain juga menekankan pada perubahan emosi dan perilaku, dan ada juga teori yang bertujuan untuk pengembangan dan pertumbuhan dalam diri individu.

Ciri utama konseling adalah dilakukan oleh konselor yang memiliki kemampuan professional. Ada keterlibatan individu yaitu konselor dan klien, yang menghendaki adanya perubahan perilaku pada klien.

Selain itu, konseling merupakan proses yang dinamis dan proses belajar untuk menciptakan hubungan untuk saling menghargai dan menghormati, dan terpenting, seorang konselor menjamin kerahasiaan kliennya.

Artikel terkait: Definisi Psikologi Menurut Para Ahli.

Sejumlah pendapat menerangkan secara gambling bahwa konseling sebuah wawancara untuk memecahkan masalah perilaku pada klien. Untuk lebih jelas, mari kita bedah bersama-sama pengertian konseling pada pembahasan berikut.

Wikipedia
Dikutip dari laman Wikipedia, Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Istilah konseling pertama kali digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Berikutnya diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered).

Schertzer dan Stone (1980)
Menurut pendapat Schertzer dan Stone, konseling adalah upaya seseorang untuk membantu individu lain melalui interaksi yang bersifat pribadi sehingga akan mampu membuat suatu keputusan yang menjadi dianggap sebagai keputusan terbaik.

Jones (1951)
Menurut Jones, konseling adalah kegiatanyang dikumpulkan atas permasalahan tertentu untuk kemudian diberikan cara penyelesainnya oleh yang bersangkutan.

Pietrofesa
Menurut Pietrofesa, konseling adalahpertemuan tatap muka yang bersifat rahasia antra konselor dan konseli, sehinggga hal tersebur menunjukan adanya suatu sikap penerimaan dan pemberian antra keduanya untuk memecahkan masalah yang ada.

Winkell (2005)
Menurut pendapat Winkell, konseling adalah serangkaian kegiatan pokok dalam bentuk bimbingan tujuan agar konseli dapat mengambil keputusan sendiri atas dasar tanggung jawab terhadap bebagai persoalan yang dihadapinya.

Shertzer & Stone (1974)
Menurut pendapat Shertzer & Stone konseling adalah suatu proses penangan individu yang sedang mengalami masalah untuk kemudian individu tersebut merasa lebih tenang dan menyenangkan melalui interaksi antra konselor dan konseli.

Berdnard & Fullmer (1969)
Menurut pendapat Berdnard & Fullmer konseling adalah upaya pemahaman diantra hubungan individu untuk berusaha mengungkapkan kebutuhan, potensii, dan motivasi yang unik dari individu yang sedang mengalami suatu permasalahn tertentu.

Tohari Musnawar (1992)
Menurut Tohari Musnawar konseling adalah suatu proses pemberian bantuan terhadap individu yang mengalami permasalahan agar menemukan permasalahannya tersebut sehingga individu yang bersangkutan dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat.

APGA (American Personel Guidance Association)
APGA mendefinisikan konseling sebagai terjadinya hubungan antara seseorang yang mengalami masalah dan memerlukan bantuan untuk mengatasi permasahannya tersebut sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik dari permasalahan yang dialamiya.

Talbert (1959)
Menurut pendapat Talbert, konseling adalah hubungan seseorang dengan orang lain yang dilakukan dengan tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan tersebut mampu menunjukan kemampuan-kemampuan dalam upaya memberikan solusi yang terbaik dari apa yang dialami oleh klien.

Montesen dan Scmuller
Montesen dan Scmuller pada bukunya yang berjudul Guidence in Today’s school memberikan pengertian bahwa konseling adalah counseling may, therefore, be defined as a personto person prosess in which one person is helped by another to increase in understanding and ability to meet his probems.

Gustad
Gustad pada bukunya yang berjudul Rules and relation ship in Counseling memberkan pengertian bahwa konseling adalah counseling is a learning-oriented prosess carried on in simpole one to social environment in which the counselor, professionalally competent in relevant psycological skill and knowledge, seeks to assist the client by methods appropriate to the latter’s needsm and within the context of the total personal program, to learn how to p[ut such understanding into effect in relation to more clearly perceived, realitically defined goals, to the end that the client may become a happier and more productive member of society.

British Association of Counselling (1984) yang dikutip oleh Mappiare (2004)
Menurut pendapat Mappiare, Konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.

Burk dan Stefflre (1979) yang dikutip Latipun (2001)
Menurut pendapat Burk dan Stefflre, Konseling mengindikasikan hubungan profesional antara konselor terlatih dengan klien, hubungan yang terbentuk biasanya bersifat individu ke individu, kadang juga melibatkan lebih dari satu orang suatu misal keluarga klien. Konseling didesain untuk menolong klien dalam memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap suatu masalah yang sedang mereka hadapi melalui pemecahan masalah dan pemahaman karakter dan perilaku klien.

Pietrofesa, Leonard dan Hoose (1978) yang dikutip oleh Mappiare (2004)
Menurut pendapat Pietrofesa, Leonard dan Hoose, Konseling merupakan suatu proses dengan adanya seseorang yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dari hati kehati antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas hubungan.

Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004)
Menurut Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004) Konseling bukan hanya proses pembelajaran individu akan tetapi juga merupakan aktifitas sosial yang memiliki makna sosial. Orang sering kali menggunakan jasa konseling ketika berada di titik transisi, seperti dari anak menjadi orang dewasa, menikah ke perceraian, keinginan untuk berobat dan lain-lain. Konseling juga merupakan persetujuan kultural dalam artian cara untuk menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan institusi sosial.

James F. Adam
Menurut pendapat James F. Adam, Konseling adalah Suatu pertalian timbal balik antara 2 orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu yang lain (conselee) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan denfgan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan waktu yang akan datang.

Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101)
Menurut pendapat Prayitno, Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.

Jones (Insano, 2004 : 11)
Menurut pendapat Jones (Insano, 2004 : 11), Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

Prayitno dan Erman Amti (2004:105)
Menurut pendapat Prayitno dan Erman Amti (2004:105), Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukanmelalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Winkel (2005:34)
Menurut Winkel, Konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingandalam usaha membantukonseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagaipersoalan atau masalah khusus.

Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 )
Menurut pendapat A. Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 ), Konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.

Gibson ( 1985 )
Gibson mendefinisikan Konseling sebagai hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Edwin C. Lewis ( 1970 ) dalam Abimanyu dan Manrihu ( 1996:9 )
Pengertian Konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah ( klien ) dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat ( konselor ) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan perilaku-perilaku yangmemungkinkannya berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan lingkungannya.

Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974
Menurut pendapat Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974, Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang individu,masing-masing disebut konselor dan klien.

Dilakukan dalam suasana yang profesional, yang bertujuan dan berfungsi sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.

Smith,dalam Shertzer & Stone(1974)
Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone(1974), Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan.

Bantuan yang diberikan dengan menginterprestasikan fakta-fakta atau data, baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya, khususnya menyangkut pilihan-pilihan, dan rencana-rencana yang disusun.

Division of Conseling Psychologi
Menurut Division of Conseling Psychologi, Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu

Mc. Daniel, (1956)
Menurut pendapat Mc. Daniel, (1956), Konseling adalah Suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan.

Patterson (1959)
Menurut C. Patterson (1959), Konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental konseli.

Bila definisi ini dikaji lebih jauh, maka beberapa ciri-cirinya yang menonjol akan terlihat : (1) merupakan suatu proses, (2) bisa dilakukan dengan satu atau lebih konseli, (3) konselor harus dipersiapkan secara professional, dan (4) hubungan antar pribadi yang andalannya adalah upaya bersama.

Saefudin, Abdul Bari : 2002
Konseling Menurut Saefudin dan Abdul Bari, Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut.

Cavanagh
Menurut Cavanagh, pendapat Konseling merupakan Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh.

Artikel lain: Definisi Konflik Menurut Para Ahli, Fase dan Manjemen Konflik.

Tujuan Konseling
Setelah memahami pengertian konseling, saatnya kita memahami tujuan dari konseling, berikut penjelasannya.

Tujuan konseling untuk klien dapat dilihat dari harapan dan kebutuhan klien yang menjadi latar belakang mengapa klien datang untuk mendapatkan layanan konseling perlu dipertimbangkan dan dipertimbangkan juga.

Karena beberapa klien menginginkan setelah mendapatkan layanan dari konseling akan dijawab pertanyaan yang selama ini mengganggunya, dengan kata lain klien telah dapat menemukan cara untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan konseling adalah kombinasi dari dua sisi.

Seorang konselor harus memahami secara mendalam pengetahuan dan perkembangan kehidupan manusia, konselor harus pandai memperhatikan masalah dan kebutuhan kliennya, karena klien yang dia hadapi bukan masalah yang sama yang dia hadapi.

Pada umumnya, konseling bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan individu. Selain itu, juga membantu mereka untuk dapat memainkan peran aktif dalam lingkungan sosial mereka.

Tujuan konseling menurut para ahli, tujuan konseling adalah untuk memfasilitasi perubahan perilaku, meningkatkan keterampilan untuk menangani masalah, meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan dan meningkatkan hubungan antar individu.

Krakteristik Konseling
Dari berbagai definisi yang dikemukakan ada beberapa kemiripan. Kemiripan ini menyangkut ciri utama konseling, sebagai berikut:

1. Konseling dilakukan oleh seorang konselor yang memiliki kemampuan untuk secara profesional menangani masalah yang berkaitan dengan keputusan pribadi, sosial, karier dan pendidikan dan memahami proses psikologis dan dinamika perilaku dalam klien.
2. Konseling melibatkan interaksi dan komunikasi antara dua orang, yaitu konselor dan klien baik secara langsung (bahasa verbal) dan tidak langsung (non verbal).
3. Tujuan dari hubungan konseling adalah perubahan perilaku pada klien sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh klien. Konselor berupaya memfasilitasi dan memberikan dukungan, bersama dengan klien untuk membuat solusi alternatif untuk masalah demi perubahan dengan cara yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam konseling.

Selain itu, tujuan lain yang ingin dicapai dalam konseling, terutama pada klien adalah

1. Klien akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dirinya sendiri.
2. Memiliki wawasan yang lebih realistis dan penerimaan obyektif terhadap dirinya sendiri.
3. Hindari gejala kecemasan dan kesalahan.

1. Konseling adalah proses yang dinamis, di mana klien individu dibantu untuk mengembangkan diri, mengembangkan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
2. Konseling adalah proses pembelajaran terutama bagi klien untuk mengembangkan perilaku baru dan membuat pilihan, keputusan mereka sendiri (otonom) terhadap perubahan yang diinginkan.
3. Hubungan yang saling menghormati dan menghormati sehingga timbul rasa saling percaya, dengan kata lain konselor menjamin kerahasiaan klien.

Karakteristik lain dari konseling juga dijelaskan dalam beberapa point berikut ini, diantaranya:

Konseling sebagai kegiatan bantuan
Kegiatan bantuan yang dimaksud bukan dalam bentuk materi atau personil berdasarkan belas kasihan, namun, ini adalah bantuan profesional dengan mempertimbangkan berbagai pendekatan dan teknik konseling.

Konseling mendorong perubahan
Proses konseling yang dilakukan diharapkan dapat membawa klien menuju perubahan yang berarti. Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan cara berpikir, dalam memandang suatu materi pelajaran,

dalam sikap atau perilaku, dalam menilai seseorang, yang tidak dapat dipisahkan dari masalah yang dihadapi. Melalui konseling, konselor dapat membantu klien mengenal dan memahami lebih banyak dari dan lingkungan mereka secara efektif.

Konseling bersifat Rahasia
Masalah individu adalah masalah yang sangat pribadi dan terkadang sulit diungkapkan kepada orang lain. Jika klien secara sukarela datang ke konselor untuk mengungkapkan masa lalunya dan masalahnya, konselor diharuskan untuk menyimpang rahasia dengan bijak. Karena itu konselor perlu memperhatikan etika konseling.

Konseling untuk Meningkatkan hubungan antar individu
Bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien harus didasarkan pada kebutuhan psikologis-sosial klien. Konselor harus berusaha menerima dan memahami situasi apa adanya. Konselor harus mendorong klien untuk menjadi dirinya sendiri.

Konseling berupa Wawancara
Metode dan teknik utama dalam konseling adalah wawancara. Wawancara adalah bagian inti dari konseling. Wawancara yang digunakan adalah wawancara konseling, yaitu wawancara yang dilakukan ketika konselor berhadapan langsung dengan klien, dengan mempertimbangkan aturan yang berlaku dalam konseling. Melalui wawancara, konselor dapat menggali beberapa informasi dari klien dan memberikan layanan bantuan profesional yang dibutuhkan oleh klien.

Setelah wawancara selesai, konselor harus membuat catatan kapan konselor akan menghadapi masalah khusus, atau ketika ia harus merujuk kepihak lain.

1. Data Pribadi Klien: nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, pendidikan, agama, alamat, anak-anak dari saudara kandung, informasi tentang saudara kandung, hidup bersama siapa, dan lainnya.
2. Data Pribadi Orangtua Klien: nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, pernikahan jumlah, anak kandung, jumlah anak tiri / adopsi, pendidikan, pekerjaan tetap / tambahan, penghasilan sebualan, dan lainnya.
3. Masalah Utama Klien: deskripsi masalah utama klien.
4. Sejarah masalah klien: perjalanan masalah, pengembangan masalah, kesulitan di sekolah, upaya yang telah dilakukan, dan lainnya.
5. Catatan Konseling: tanggal pertemuan dengan klien atau orang tua klien, masalah yang timbul, perilaku klien, perilaku orang tua, kesimpulan, saran, rencana tindak lanjut, dll.

Baca juga: Definisi Kepribadian menurut Para Ahli.

Kesimpulan
Berdasarkan sejumlah definisi yang dikemukan oleh para ahli diatas, tujuan serta karakteristiknya, dalam konseling terdapat beberapa aspek penting didalamnya, yaitu:

1. Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang ditandai dengan teratasinya masalah yang dialami oleh klien.
2. Konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
3. Konseling merupakan suatu proses bantuan secara profesional antara konselor dan klien yang bertujuan membantu individu (klien) dalam memecahkan masalahnya agar individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sesuai potensi atau kemampuan yang ada pada dirinya.
4. Konseling bertujuan untuk memfasilitasi perubahan perilaku, meningkatkan keterampilan untuk menangani masalah, meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan dan meningkatkan hubungan antar individu.

Oke, demikian pembahasan tentang pengertian konseling, tujuan dan karakteristiknya. Mudah-mudahan bisa menambah wawasan Anda dalam memahami perilaku diri sendiri dan orang lain.