Blog

Pengertian Kepemimpinan Sifat Fungsi Teori Tujuan Dan Gaya

Pengertian Kepemimpinan ini merupakan sebuah kemampuan yang terdapat di dalam diri seseorang untuk bisa atau dapat memengaruhi orang lain atau juga memandu pihak tertentu untuk dapat mencapai tujuan.

Sementara itu, definisi pemimpin di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ini merupakan orang yang memimpin. Jadi, seorang pemimpin tersebut kemudian wajib mempunyai kemampuan untuk dapat memengaruhi atau juga memandu sekelompok orang/pihak.

untuk dapat mengerti lebih dalam lagi mengenai pengertian kepemimpinan ini, maka kita dapat merujuk pada beberapa pendapat para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Kepimpinan ini merupakan Sebuah proses di dalam mengarahkan atau juga memengaruhi kegiatan atau aktivitas terkait sebuah organisasi atau juga kelompok demi mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan ini adalah kemampuan di dalam diri seseorang serta juga mencakup sifat-sifat, seperti halnya kemampuan, kepribadian, serta juga kesanggupan. Kepemimpinan tidak dapat atau bisa dipisahkan dari gaya, perilaku, serta kedudukan pemimpin berkaitan serta interaksinya dengan para pengikut dan juga situasi.

Kepemimpinan ini bisa atau dapat diartikan yakni sebagai kemampuan seseorang saat menjabat yakni sebagai pimpinan organisasi tertentu di dalam memengaruhi orang lain, khususnya itu adalah bawahannya. Hal Ini kemudian dilakukan supaya mereka mampu untuk bertindak serta berpikir sesuai yakni dengan arahan tertentu supaya tujuan dapat atau bisa tercapai dengan mudah.

Kepemimpinan ini merupakan perilaku individu pada saat memimpin aktivitas atau kegiatan di dalam kelompok atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan bersama atau shared goal.

Terdapat segala macam definisi kepemimpinan, namun secara umum, seluruhnya itu merujuk pada adanya tindakan untuk dapat memengaruhi seseorang atau juga sekelompok orang.

Elemen Kepemimpinan

Elemen-elemen adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan Diri.
Ini merupakan bagian pertama yang mana kita memulai sebagai pemimpin. Secara Normal serta relevan, kepercayaan diri tersebut kemudian akan memberikan kontribusi supaya suatu misi untuk kemudian mencapai tujuan tertentu dengan seksama.

2. Ketegasan (Decisiveness)
Dalam hal ini, seorang Pemimpin harus bersedia untuk kemudian membuat keputusan serta berdiri dengan kesetiaan dan juga komitmen dibelakang pelaksana yang menjalankan keputusannya.

3. Intuisi
Intuisi kemudian sangat penting disebabkan karna sebagian besar keputusan seorang pemimpin tersebut harus melibatkan hal ini, lebih dari sekedar angka dikertas. Perlu untuk dicatat, Intuisi merupakan keadaan pikiran yang bebas, berisi sebuah imajinasi. Intuisi dengan berdasarkan pengalaman hidup dimasa lalu serta juga data-data faktual dimasa kini, cenderung tersebut kemudian akan memberikan suatu lompatan besar di dalam memasuki kawasan imajinatif itu dimasa depan, atau untuk bahasa sederhananya ialah estimasi atau perkiraan.

4. Empati.
Empati did alam ulasan ini merupakan suatu kemampuan untuk kemudian merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik serta juga mencoba menyelesaikan masalah, dan juga mengambil perspektif orang lain.

Teori Kepemimpinan

Terdapat beberapa teori yang harus dipahami berhubunfan kepemimpinan. Teori ini diantaranya sebagai berikut

1 .Teori Karakter
Teori karakter ini adalah sebuah teori yang menitikberatkan karakter-karakter tertentu yang mampu untuk menyukseskan kepemimpinan. Contohnya ialah, seperti karakter fisik, ketegasan, inteligensi, serta sebagainya.

Teori tersebut kemudian dipercaya oleh banyak orang, namun juga tak jarang dihampiri kritik, salah satunya berhubungan karakteristik fisik. Di dalam teori karakter, fisik yang terlihat tegap serta juga kuat dianggap yakni sebagai karakter pemimpin terbaik.

Tentu Anda tahu betul bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya tepat. Pasalnya, belum tentu orang yang terlihat kuat tersebut punya jiwa kepemimpinan yang tinggi.

2 .Teori Perilaku
Di dalam teori perilaku, dijelaskan tentang beberapa perilaku yang mencerminkan karakter pemimpin. Perilaku ini kemudian terbagi menjadi dua. Yang pertama ini merupakan suatu job centered serta yang kedua ialah employee centered.

Job centered ini merupakan sifat kepemimpinan yang berfokus pada pekerjaan. Sementara dari itu, employee centered tersebut berfokus pada kondisi para karyawan atau juga bawahan di sebuah proyek.

3. Teori Kepemimpinan Situasional
Teori yang kemudian dikembangkan oleh Hersey serta Blanchard ini mempunyai titik berat pada kematangan para pengikut atau juga bawahan.

Kesuksesan dari suatu tujuan tersebut bergantung di matang-tidaknya para bawahan, oleh karna itu pemimpin diharapkan mampu untuk menganalisis apakah para bawahannya telah atau sudah cukup matang atau belum.

Dapat atau bisa disimpulkan bahwa terdapat segala macam perbedaan pendapat berhubungan teori kepemimpinan. Namun, yang pasti, kepemimpinan yang sukses itu tidak hanya berlandaskan pada faktor pemimpin saja, namun juga para bawahan.

Fungsi Kepemimpinan

Hamdani Nawawi di dalam bukunya yang dengan judul Kepemimpinan yang Efektif menjelaskan mengenai segala macam fungsi kepemimpinan diantaranya sebagai berikut.

1 .Fungsi Instruktif
Fungsi ini kemudian menempatkan pemimpin yakni sebagai pengambil keputusan serta pemberi tugas terhadap para bawahannya. Sementara dari itu, para bawahan tersebut memiliki tugas untuk menjalankan segala instruksi yang kemudian diperintahkan oleh para pemimpin.

2. Fungsi Konsultatif
Berbeda fungsi pertama, fungsi konsultatif ini sifatnya dua arah. Bawahan tersebut bisa atau dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk kemudian mencari jalan terbaik di dalam mencapai tujuan bersama.

Pemimpin kemudian diharapkan cukup bijak serta punya pengetahuan berhubungan hal yang sedang dikerjakan supaya atau agar bisa mengarahkan bawahannya itu dengan baik.

3. Fungsi Partisipasi
Dalam fungsi ini, pemimpin mampu untuk mengaktifkan partisipasi para pesertanya sehingga kemudian mereka juga turut berpartisipasi serta juga berinisiatif di dalam suatu proyek. Para bawahan ini tidak hanya sekadar menjalankan perintah saja.

4. Fungsi Delegasi
Di dalam fungsi delegasi, pemimpin tersebut mampu untuk mendelegasikan sebuah wewenang kepada orang lain yang memang sesuai yakni dengan tugas tersebut.

Bukan hanya mampu untuk memerintah, ia juga harus mampu untuk kemudian mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada para bawahannya.

5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian memiliki arti pemimpin mampu untuk kemudian mengendalikan segala aktivitas atau kegiatan bawahannya supaya efektif ini memiliki tugas untuk mencapai tujuan serta tidak keluar jalur.
Di dalam menjalankan fungsi ini, dibutuhkan pemimpin yang tegas serta juga pemimpin yang teliti di dalam mengamati bawahannya.

Tujuan Kepemimpinan

Dibawah ini merupakan tujuan dari kepemimpinan diantaranya sebagai berikut :

1. Mencapai Tujuan
Kepemimpinan ini adalah sebuah hal yang dibutuhkan di dalam perusahaan/kelompok supaya tujuan bisa atau dapat tercapai.

Tanpa adanya satu pun pihak yang memiliki jiwa pemimpin, tujuan sulit untuk kemudian dicapai disebabkan karna tidak ada sosok yang bisa atau dapat dijadikan pegangan.

2. Memotivasi Orang Lain
Tujuan lain dari kepemimpinan ini merupakan untuk memotivasi orang lain supaya dapat atau bisa melakukan sebuah hal dengan baik serta memaksimalkan kemampuan.

Apabila tidak ada sosok pemimpin, maka banyak orang yang kemudian akan mengalami demotivasi disebabkan karna mereka tidak terpacu akan sesuatu atau juga tidak merasa mempunyai kewajiban untuk melakukan hal tertentu.

Sifat Pemimpin

Terdapat beberapa sifat pemimpinan diantaranya sebagai berikut :

1 .Punya Pendirian
Sebagai seorang pemimpin, kamu kemudian wajib untuk punya pendirian yang teguh. Pendirian kuat ini tidak akan membuat kamu mudah goyah serta juga membuat kamu konsisten di dalam menjalankan sesuatu.

Coba bayangkan apabila pendirian kamu itu mudah goyah. Sudah pasti kamu akan mudah untuk kemudian dipengaruhi orang lain serta tak dapat atau bisa mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan baik.

2. Proaktif
Pemimpin itu harus proaktif. Pemimpin tidak boleh pasif, disebabkan karna apabila seorang pemimpin memiliki sifat pasif, tujuan itu tidak akan kunjung tercapai, bahkan hal ini akan membuat bawahan itu tidak mempunyai rasa hormat kepadanya.

Seorang pemimpin yang baik punya inisiatif kuat akan segala macam hal sehingga bawahan pun dapat atau bisa mengandalkannya di dalam segala macam situasi.

3. Jujur
Kejujuran mutlak ini kemudian harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sosok yang jujur ini merupakan sosok yang dapat atau bisa diandalkan dalam segala hal serta tidak akan menggagalkan suatu tujuan itu hanya untuk kepentingan pribadinya.

Sosok pemimpin yang jujur kemudian tidak hanya dapat atau bisa dipercaya. Dia juga dapat atau bisa menjerumuskan bawahannya serta juga mengatakan hal-hal yang sebenarnya itu tidak sesuai dengan kenyataan.

4. Komunikatif
Komunikatif ini maksudnya adalah pemimpin mampu untuk menyampaikan segala macam hal dengan jelas serta tidak menimbulkan kesalahpahaman. Untuk bisa atau dapat mempunyai sifat ini, pemimpin tersebut harus tahu bagaimana metode komunikasi yang baik.

Metode komunikasi yang baik ini maksudnya adalah komunikasi yang persuasif, yang mampu untuk kemudian menarik orang untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan. Selain dari itu, pemimpin yang baik ini juga semestinya terhindar dari kesalahan penyampaian pesan.

5. Terbuka terhadap Pendapat
Seseorang tentu boleh menjadi cerdas, namun akan percuma apabila mereka tidak terbuka terhadap ilmu serta juga pendapat baru. Seorang pemimpin wajib terbuka itu terhadap tiap pendapat yang ada serta juga tidak boleh menutup diri.

Apabila seorang pemimpin tersebut menutup diri dari pendapat serta wawasan, mereka tidak akan bisa atau dapat menjadi orang yang lebih baik serta juga membuat tujuan tak kunjung tercapai.

Pemimpin yang tertutup yakni dengan pendapat atau juga wawasan juga tak akan mampu untuk kemudian menganalisa kelebihan serta potensi bawahannya.

6. Tidak Mudah Iri
Pada dasarnya, pemimpin ini kemudian memang seseorang yang lebih unggul daripada bawahan. Tetapi, bukan berarti pemimpin tersebut apabila bawahannya unggul di dalam suatu hal serta justru berusaha untuk terlihat lebih baik.

Pemimpin yang baik harus bisa atau dapat mengarahkan bawahannya, namun juga tetap mampu untuk mengapresiasi bawahannya atas sesuatu yang sukses mereka lakukan.

7. Visioner
Tentu kita juga tahu bahwa seorang pemimpin yang baik tak mungkin dapat atau bisa meramal, namun setidaknya mereka punya kemampuan analisis kuat serta dapat atau bisa merencanakan segala macam hal serta juga membuat perkiraan mengenai apa yang terjadi dengan berdasarkan data-data yang ada.

8. Sabar
Akan terdapat banyak cobaan yang didapatkan oleh seorang pemimpin. Kunci dari hal ini pasti kesabaran yang besar. Tanpa adanya kesabaran, bagaimana cara pemimpin tersebut dapat atau bisa menyelesaikan suatu masalah itu dengan kepala dingin? Pemimpin yang kurang sabar tentu akan mudah menyerah bahkan juga sebelum ia mencapai tujuannya.

Macam Gaya Kepemimpinan

Dibawah ini merupakan macam gaya kepemimpinan diantaranya sebagai berikut :

1 .Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin itu dengan kepemimpinan otokratis ini adalah pemimpin yang dominan di dalam segala macam tindakan serta juga keputusan yang diambil. Kekuasaan pemimpin ini kemudian sangat mutlak serta hampir tidak ada celah untuk para bawahan untuk memberikan masukan.

Gaya kepemimpinan tersebut biasa hadir di dalam organisasi militer yangmana kekuasaan pemimpin amat mutlak dan juga adanya pemisahan tegas antara atasan serta juga bawahan.

2. Kepemimpinan Birokrasi
Kepemimpinan birokrasi ini biasa diterapkan di dalam kantor pemerintahan atau juga perusahaan besar yang sudah atau telah mempunyai budaya kuat mengakar sejak lama. Gaya kepemimpinan birokrasi tersebut kemudian mengatur segala macam hal secara sistematis.

Terdapat aturan yang sudah atau telah ditetapkan untuk urusan tertentu, sehingga untuk di dalam konteks ini, bawahan tersebut tidak punya ruang untuk kemudian mendobraknya serta juga harus mengikuti regulasi yang ada.

3. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan yang satu ini kemudian memberikan ruang bagi bawahan untuk kemudian berpartisipasi lebih dalam pembuatan sebuah keputusan. Pendapat bawahan itu didengarkan tentu apabila memberikan pandangan baru serta juga sesuai dengan tujuan apa yang ingin dicapai.

Hubungan yang terjalin antara atasan serta juga bawahan ini sangat bersahabat dan juga hangat serta tidak ada suasana otoriter. Gaya kepemimpinan macam ini kemudian sangat cocok diterapkan pada perusahaan rintisan atau juga organisasi nirlaba.

4. Kepemimpinan Delegatif
Pada gaya kepemimpinan delegatif, para bawahan ini kemudian diberikan kebebasan oleh para pemimpin. Maka dari itu, bawahan tersebut punya ruang untuk kemudian melakukan hal-hal sesuai itu dengan keyakinan mereka serta juga mampu untuk mengambil keputusan sendiri.

Namun, kepemimpinan delegatif tersebut hanya bisa atau dapat diterapkan apabila para bawahan itu sudah cukup matang di dalam mengambil keputusan, disebabkan karna jika tidak, para bawahan tersebut kemudian akan mengambil keputusan yang salah.

Indikator Gaya Kepemimpinan

Menurut Kartono (2008), gaya kepemimpinan seseorang itu bisa atau dapat dilihat serta dinilai dari beberapa indikator ialah sebagai berikut:

Kemampuan Mengambil Keputusan.
Pengambilan keputusan ini merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi serta juga mengambil tindakan yang menurut perhitungan ini ialah tindakan yang paling tepat.

Kemampuan Memotivasi.
Kemampuan Memotivasi ini merupakan Daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi tersebut kemudian mau serta rela untuk menggerakkan kemampuannya (di dalam bentuk keahlian atau juga keterampilan) tenaga serta waktunya untuk menyelenggarakan segala macam kegiatan atau aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya serta menunaikan kewajibannya, di dalam rangka pencapaian tujuan serta segala macam sasaran organisasi yang telah atau sudah ditentukan sebelumnya.

Kemampuan Komunikasi.
Kemampuan Komunikasi ini merupakan kecakapan atau juga kesanggupan penyampaian gagasan, pesan, atau juga pikiran kepada orang lain itu dengan tujuan orang lain itu memahami apa yang dimaksudkan itu dengan cukup baik, secara langsung lisan atau pun juga tidak langsung.

Kemampuan Mengendalikan Bawahan.
Seorang Pemimpin ini kemudian harus mempunyai keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya itu dengan menggunakan kekuatan pribadi atau juga kekuasaan jabatan dengan secara efektif sertapada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk itu di dalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan yakni dengan nada yang bervariasi yakni mulai dari nada tegas sampai pada meminta atau juga bahkan mengancam. Tujuannya ini merupakan agar tugas-tugas dapat atau bisa terselesaikan dengan baik.

Tanggung Jawab.
Seorang pemimpin ini kemudian harus mempunyai tanggung jawab kepada bawahannya. Tanggung jawab bisa atau dapat diartikan yakni sebagai kewajiban yang wajib memikul jawab, menanggung, menanggung segala sesuatunya itu atau juga memberikan jawab serta menanggung akibatnya.

Kemampuan Mengendalikan Emosional.
Kemampuan Mengendalikan Emosional ini merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan hidup kita. Semakin baik kemampuan kita di dalam mengendalikan emosi itu tentu semakin mudah kita untuk akan meraih kebahagiaan.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Kepemimpinan, Sifat, Fungsi, Teori, Indikator, Elemen, Tujuan, Gaya, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih