Blog

Pengertian Kelompok Sosial Proses Syarat Ciri Macamnya

Pengertian Kelompok Sosial – Manusia ialah makhluk sosial yang sejatinya tidak jarang kali mempunyai naluri guna hidup bersama. Manusia memerlukan komunikasi dalam menyusun kelompok, sebab melalui komunikasi orang dapat menyelenggarakan ikatan dan lebih dekat satu sama lain.

Terdapat dua urusan yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok, yaitu hasrat manusia untuk bersatu dengan manusia lain, dan hasrat guna bersatu dengan kondisi alam di sekitarnya.

Kelompok sosial merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai harapan, destinasi yang sama, serta memiliki kesadaran diri sebagai anggota kelompok.

Seperti diketahui, insan adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat mencungkil diri dari hubungan dengan orang lain guna berinteraksi dan bertahan hidup.

Mereka butuh menjalin hubungan dengan orang lain cocok kepentingan mereka. Sebagai dampak dari hubungan yang terjadi antarindividu tersebut lantas lahirlah kelompok-kelompok sosial yang dilandasi oleh keserupaan kepentingan bersama.

Terbentuknya suatu kumpulan sosial sebab adanya naluri insan yang selalu hendak hidup dengan orang lain guna hidup bersama.

Berikut merupakan definisi kelompok sosial menurut beberapa para ahli.

1. Soerjono Soekanto
Menurut keterangan dari Soerjono Soekanto, kumpulan sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan insan yang hidup bareng karena saling bersangkutan di antara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi.

2. Paul B.Horfon
Horfon menyatakan bahwa kumpulan sosial yaitu kumpulan insan yang mempunyai kesadaran bakal keanggotaannya dan saling berinteraksi.

3. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren
Kedua ahli sosiologi ini mendefinisikan kumpulan sosial sebagai kumpulan yang terdiri atas dua atau lebih insan dan salah satu mereka terdapat sejumlah pola interaksi yang dapat dicerna oleh anggota atau orang beda secara keseluruhan.

4. Mayor Polak
Polak mengartikan kumpulan sosial sebagai sebanyak orang yang satu sama beda mempunyai hubungan sebagai suatu struktur untuk mengisi kepentingan bersama.

5. Wila Huky
Kelompok sosial menurut keterangan dari Huky yakni suatu unit yang terdiri atas dua atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.

6. George Homans
Kelompok sosial ialah kumpulan pribadi yang mengerjakan kegiatan, interaksi, dan mempunyai perasaan untuk menciptakan sesuatu borongan yang terorganisir dan bersangkutan secara timbal balik.

7. Robert K. Merton
Diambil dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, kumpulan sosial menurut keterangan dari Merton ialah adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi cocok dengan pola-pola yang sudah mapan.

8. Bierstedt
Masih dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, Bierstedt mendefinisikan kumpulan sosial sebagai kumpulan yang anggotanya memiliki kesadaran jenis, bersangkutan satu dengan yang lain, namun tidak terbelenggu dalam ikatan organisasi.

Baca juga: Pengertian Budaya Organisasi

Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Fitrah manusia sebagai makhluk sosial mendorong insan untuk berinteraksi dengan sesamanya. Manusia saling memerlukan satu sama lain.

Karena sifat dasar tersebut, kumpulan sosial dengan gampang terbentuk secara alami. Adanya interaksi menjadikan mereka berkumpul, membuat kumpulan baik terorganisir atau tidak, kemudian membuat pekerjaan di dalamnya.

Semakin panjang interaksi mereka, semakin powerful ikatan yang terjalin. Semakin powerful ikatan tersebut, semakin powerful persatuan dan kesatuan di dalam kumpulan tersebut.

Kuatnya ikatan perasaan di dalam kumpulan tersebut diprovokasi oleh keserupaan dalam tujuan, pemikiran, hobi, cita-cita, perilaku, dan sebagainya.

Di samping itu, ada sejumlah dorongan yang menjadikan manusia perlu untuk berkelompok. Pendorong-pendorong itu dapat diulas melalui keterangan di bawah ini:

1. Dorongan untuk Bertahan Hidup
Salah satu keperluan manusia ialah dengan bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini diakibatkan oleh keperluan manusia guna saling bantu menolong. Melakukan pekerjaan ekonomi saja, insan memerlukan insan lainnya, baik sebagai produsen, distributor, ataupun konsumen.

2. Dorongan untuk Meneruskan Garis Keturunan
Kebutuhan lain insan yang tidak barangkali dapat dijangkau oleh dirinya sendiri ialah mempunyai garis keturunan. Untuk memiliki keturunan, seseorang mesti menikahi lawan jenisnya. Dari pernikahan itu akan terbentuk kumpulan sosial kecil berupa keluarga.

3. Dorongan Menambah Efektivitas dan Efisiensi Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan seorang diri, terlebih tanpa pembagian tugas dan manajemen yang baik tentunya paling melelahkan. Bayangkan saya contohnya dalam suatu keluarga, seorang ibu mesti menggali nafkah, merapikan urusan lokasi tinggal tangga, mendidik anak, memasak, dan lain-lain dan seluruh itu digarap sendiri, pasti melelahkan.

Tidak adanya efektivitas, efisiensi, dan pembagian tugas dalam pekerjaan mengakibatkan pekerjaan terasa paling berat.

Hingga terbentuklah bermacam-macam kumpulan sosial. Ada yang menurut hobi. Ada yang menurut cita-cita. Ada yang menurut pemikiran. Bahkan terdapat yang menurut keserupaan nasib.

Mereka membentuk kumpulan sosial guna saling menguatkan satu sama lain. Karena pada dasarnya, insan akan kendala untuk berusaha sendiri.

Baca juga: Pengertian Relay

Kelompok Sosial VS Kelas Sosial
Kelompok sosial bertolak belakang dengan ruang belajar sosial. Jika kumpulan sosial terbentuk secara alami sebab adanya ikatan perasaan dan kebutuhan, ruang belajar sosial tercipta sebab adanya perbedaan tingkatan antara insan satu dengan insan lainnya.

Kelas sosial pada lazimnya muncul sebab adanya pihak yang memandang diri atau kelompoknya lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.

Syarat Kelompok Sosial
Sebuah kumpulan dapat disebutkan sebagai kumpulan sosial jika memenuhi sejumlah syarat di bawah ini, yaitu:

1. Adanya Interaksi Antar Anggota
Adanya kumpulan sosial guna mewadahi interaksi anggotanya. Sebuah kumpulan yang tidak mempunyai interaksi tidak dapat disebutkan sebagai kelompok, melainkan melulu kumpulan individu.

2. Interdependen
Anggota satu dengan lainnya saling memprovokasi perilaku dan sikap.

3. Kesadaran
Setiap anggota mempunyai kesadaran bakal keterlibatannya di dalam kumpulan tersebut.

4. Adanya Kesamaan
Adanya kesamaan, baik tersebut nasib, penderitaan, daerah, profesi, dan lainnya, bisa mempererat ikatan antar anggota.

5. Rasa Menjadi Bagian
Perasaan dan persepsi ini mesti dipunyai oleh anggota dari kumpulan sosial. Dengan merasa menjadi unsur kelompok, seseorang bisa merasakan guna adanya kumpulan sosial.

6. Struktur
Adanya struktur akan membimbing anggota untuk mengemban peran dan tugasnya sebagai unsur dari kumpulan sehingga eksistensi kelompok sosial bisa dirasakan.

Ciri-ciri Kelompok Sosial
Jika ditemukan ciri-ciri seperti di bawah ini, maka dapat dikatakan sebagai kumpulan sosial:

* Adanya motivasi, dorongan, dan motif yang sama antara satu pribadi dengan lainnya.
* Adanya pembagian tugas atau penegasan faedah sehingga setiap mempunyai kesadaran peran dan wewenangnya di dalam kelompok.
* Adanya dampak dari interaksi yang dilaksanakan oleh anggota satu dengan anggota lainnya.
* Terbentuknya norma di dalam kumpulan yang cocok dengan nilai-nilai yang diangkat oleh anggota.
* Kepentingan berlangsung dan berproses.
* Ditemukannya pergerakan yang dinamis dalam aktivitasnya.

Baca juga: Pengertian Logika

Klasifikasi Kelompok Sosial
Kelompok sosial dipecah menjadi sejumlah klasifikasi, yakni sebagai berikut:

* Berdasarkan atas teknik terbentuknya, seperti kumpulan semu dan kumpulan nyata.
* Berdasarkan kualitas hubungan antar anggotanya, seperti kumpulan primer (hubungan ingin informal) dan kumpulan sekunder (hubungan ingin formal).
* Berdasarkan kekuatan ikatan antar anggotanya, laksana paguyuban dan patembayan.
* Berdasarkan pencapaian tujuannya, seperti kumpulan formal (mempunyai aturan sendiri) dan kumpulan informal (mempunyai tujuan bareng namun tidak resmi).

Macam-macam Kelompok Sosial
* Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok. Contoh kumpulan kecil ialah keluarga, kumpulan yang lebih banyak misalnya RT, RW, dan seterusnya.
* Berdasarkan interaksi erat tidaknya hubungan dalam kelompok, dipisahkan menjadi paguyuban dan patembayan.
* Berdasarkan proses terbentuknya, ada kumpulan nyata dan kumpulan semu.
* Berdasarkan kepentingan dan wilayah.
* Berdasarkan kelangsungan kepentingan.
* Berdasarkan derajat organisasi.

Demikianlah penjelasan tentang Kelompok Sosial dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.