Blog

Pengertian Kebudayaan Wujud Unsur Sifat Fungsi Cirinya

Pengertian Kebudayaan – Perbedaan fundamental antara insan dengan mahluk lain (hewan) merupakan bahwa insan ialah mahluk yang berbudaya, hal diakibatkan manusia diberi anugerah yang paling berharga oleh tuhan yakni budi atau akal pikiran. Dengan akal benak itulah insan dapat membuat kebudayaan yang mengakibatkan kehidupannya paling jauh bertolak belakang dengan kehidupan hewan.

Oleh karena itu, insan sering dinamakan mahluk sosial budaya, dengan kata lain mahluk yang mesti hidup bareng dengan insan lain dalam sebuah kesatuan yang di sebut dengan masyarakat. Di samping itu, manusia ialah mahluk yang membuat kebudayaan dan dengan berbudaya itulah manusia berjuang mencukupi keperluan hidupnya.

Pengertian secara umum tentang kebudayaan dapat berbagai macam. Akan tetapi, selesai pada intinya yang melulu satu yaitu teknik hidup yang dimiliki bareng oleh kumpulan masyarakat tertentu. Terbentuk dari tidak sedikit unsur dan menyeluruh.

Walaupun tidak terdapat aturan tertulisnya, kebiasaan dapat mempunyai sifat memaksa sekaligus menyerahkan pedoman guna berperilaku agar kehidupan lebih bermartabat dan bersahaja.

Kebudayaan adalah hasil dari karya cipta, rasa, dan karsa manusia. Lingkupnya mencakup tidak sedikit aspek kehidupan laksana hukum, keyakinan, seni, adat atau kebiasaan, susila, moral, dan pun keahlian. Kehadirannya dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, gagasan, dan pendapat meskipun kebiasaan berwujud abstrak.

Berikut adalah definisi kebudayaan menurut beberapa para ahli:

1. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang lantas disebut sebagai superorganic. Berdasarkan keterangan dari Andreas Eppink, kebudayaan berisi keseluruhan definisi nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta borongan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, ekstra lagi segala pengakuan intelektual dan artistik yang menjadi karakteristik suatu masyarakat.

2. Edward Burnett Tylor
kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terdapat pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan beda yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

3. A.l. Kroeber dan C.Kluekhohn
Mengenai definisi kebudayaan, tidak sedikit defenisi atau batasan definisi kebudayan yang dikatakan oleh semua ahli atau sarjana. Seperti dua orang sarjana antropologi amerika telah sukses mengumpulkan serta meneliti 160 buah defenisi mengenai kebudayaan yang berasal dari sekian banyak sarjana dan penulis.

4. E. B. Taylor
Dalam buku nya primitive culture menyampaikan bahwa, kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terdapat pengetahauan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan yang beda yang diperoleh dari seorang sebagai anggota masyarakat.

5. Ralph Linton
Dalam bukunya the cultural background of petsonality, menyampaikan defenisi kebudayaan bahwa , sebuah kebudayaan ialah konfigurasi dari tingkah tingkah laku yang di pelajari dan hasil dari tingkah laku yang unsur-unsur penentunya dimiliki bareng dan dilanjutkan oleh anggota masyarakat tertentu.

6. M.Jacobs dan B.J.Stern
Dalam bukunya general antropologi mencatat bahwa kebudayaan merangkum keseluruhan yang meliputi format teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda (kebudayan) yang semua tersebut adalah warisan sosial.

7. Prof, Takdir Alisyahbana
Prof, Takdir Alisyahbana mengemukakan kebudayaan merupakan manifestasi dari teknik berfikir. Untuk takdir definisi kebudayaan amatlah luas, sebab seluruh laku dan tindakan dapat di pulangkan pada hasil teknik berfikir.

8. Koentjaraningrat
kebudayaan ialah keseluruhan sistem gagasan, perbuatan dan hasil karya insan dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan kepunyaan diri manusian dengan belajar.

9. Parsudi Suparlan
Parsudi Suparlan mendefenisi kan kebudayaan sebagai mahluk sosisal yang di pakai nya untuk mengetahui dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamannya serta menjadi landasan untuk terwujud nya perilaku (tingkah laku) manusia. kebudayaan dalam hal ini sebagai merkanisme control untuk kelakuan dan tindak kan sebagai pola prilaku manusia.

Baca juga: Kedudukan Wawasasan Nusantara Bagi Indonesia

Wujud Kebudayaan
Apabila kita mendalami pengertian kebudayaan seperti yang dijelaskan sebelumnya jelas kebudayaan tidak mempunyai wujud nyata atau konkret laksana sesuatu yang dapat disaksikan dan diraba.

Berdasarkan keterangan dari analisis itu kebudayaan melulu ada dalam alam pikiran insan para penyokong kebudayaan yang bersangkutan, wujudnya hanyalah adalah ide, pandangan hidup, peraturan atau norma yang dianut oleh semua anggota masyarakatnya, yang bilamana dilaksanakan secara konsekuen dan tertata akan mencetuskan prilaku yang di anggap layak dan bisa diterima.

Secara lebih mendetail Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan kedalam tiga wujud, yaitu:

* kebudayaan sebagai kompleks gagasan atau usulan yang mempunyai sifat abstrak, karena melulu ada dalam alam benak manusia.
* kebudayaan sebagai perumahan tingkah laku atau tindakan manusia.
* Kebudayaan sebagai perumahan hasil tindakan manusia, yang pada lazimnya berwujud benda-benda, sampai-sampai disebut kebudayaan material.

Dari seluruh defenisi semua ahli atau sarjana antropologi diatas dapat anda ketahui bahwa kebiasaan (kebudayaan) tersebut berasal dari alam benak manusia, perilaku atau tindakan, benda-benda yang dibuat manusia.

Dan kebudayaan di untuk kan sebagai pedoman atau latar belakang tindakan insan untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya. Tetapi tidak seluruh kebudayaan tersebut di kelompok kan sebagai tingkah laku dan benda-benda sepeti misal gerak reflek saat kita merasa gatal dan anda akan langsung mengaruknya sebab perilaku laksana ini melulu lah gerak sepontan saja yang tanpa proses berpikir.

Kebudayaan selalu bersangkutan dengan proses beranggapan manusia sebelum beraksi dan membuat suatu yang di ingginkannya. Kebudayaan pun tidak bergantung pada warisan biologis dan pewarisan melalaui unsure genetic, karena kebudayaan tersebut di dapatkan seseorang melewati proses belajar dalam kehidupan masyarakat anggota wrga yang terkait.

Jika ditinjau dari asal katanya kebiasaan berasal dari bahasa sangsekerta yakni buddhayah yang berati budi dan akal, jadi kebiasaan dapat ditafsirkan sebagai sebuah sistem pengetahuan teknik dan pola pikir insan dalam bersikap dan sebagai usulan yang menjadi pedoman hidupnya atau hal-hal yang terkaitdengan budi atau akal.

Unsur-unsur Kebudayaan
Berikut adalah unsur-unsur dari kebudayaan:

1. Kesenian
Setelah mengisi kebutuhan jasmani manusia pun memerlukan sesuatu yang bisa memenuhi keperluan psikis mereka sampai-sampai lahirlah kesenian yang bisa memuaskan.

2. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul sebab manusia dapat menciptakan barang-barang dan sesuatu yang baru supaya dapat memenuhi keperluan hidup dan membedakan insan dengam makhluk hidup yang lain.

3. Sistem Organisasi Masyarakat
Sistem yang muncul sebab kesadaran insan bahwa meskipun dibuat sebagai makhluk yang sangat sempurna tetapi tetap memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing antar pribadi sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

4. Bahasa
Sesuatu yang bermula dari melulu sebuah kode, tulisan sampai berubah sebagai lisan guna mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan telah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal laksana bahasa Inggris.

5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem yang timbul sebab manusia dapat menciptakan barang-barang dan sesuatu yang baru supaya dapat memenuhi keperluan hidup dan membedakan insan dengam makhluk hidup yang lain.

6. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir sebab setiap insan mempunyai akal dan benak yang bertolak belakang sehingga menimbulkan dan menemukan sesuatu yang bertolak belakang pula, sampai-sampai perlu disampaikan supaya yang lain pun mengerti.

7. Sistem Religi
Kepercayaan insan terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul sebab kesadaran bahwa terdapat zat yang lebih dan Maha Kuasa.

Baca juga: Cara Melestarikan Dan Menjaga Lingkungan Hidup

Sifat-sifat Esensi Kebudayaan
Sifat esensi kebudayaan merupakan ciri-ciri eksklusif dari suatu kebudayaan yang setiap masyarakat yang berbeda. Sifat-sifat esensi kebudayaan itu antara lain sebagai berikut.

* Kebudayaan terwujud dan dapat tersalurkan dengan perilaku manusia.
* Kebudayaan sudah ada terlebih dahulu yang melampaui lahirnya sebuah generasi tertentu dan pun tidak bakal dapat mati dengan habisnya umur generasi yang terkait tersebut.
* Kebudayaan tersebut dibutuhkan oleh insan dan pun dapat diwujudkan tingkah lakunya.
* Kebudayaan ini merangkum suatu aturan-aturan yang berisikan mengenai kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan pun yang ditolak.

Semua kebudayaan itu senantiasa bergerak disebabkan dinamis sebab pada dasarnya gerak kebudayaan merupakan gerak pada manusia tersebut sendiri. Gerak ataupun dinamika insan sesama antar manusia, atau pun dari satu wilayah kebudayaan dengan wilayah lain. Dinamika yang membawa kebudayaan dari sebuah masyarakat ke masyarakat yang beda itulah mengakibatkan terjadinya akulturasi.

Pada dasarnya unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat gampang diterima antara lain merupakan sebagai berikut:

* Pada bagian Kebudayaan kebendaan, merupakan seperti alat-peralatan yang khususnya dan mudah digunakan dan pun dapat dialami sangat bermanfaat untuk masyarakat yang menerimanya.
* menulis yang tidak sedikit tersebut dipergunakan oleh orang Indonesia yang dipungut dari sebuah unsur-unsur kebudayaan barat.
* Unsur yang terbukti membawa suatu guna besar laksana radio transistor dll.
* Unsur yang dengan mudah pun disesuaikan dengan suasana masyarakat yang menerima suatu.
* unsur laksana mesin penggiling padi dengan yang ongkos murah dan pun pengetahuan teknis yang sederhana, yang dipakai untuk bisa melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.

Fungsi Kebudayaan dalam Masyarakat
Kebudayaan adalah hal tak terpisahkan dan masyarakat. Di mana terdapat masyarakat, di situ terdapat kebudayaan. Kebudayaan adalah penopang kelangsungan hidup masyarakat. Kebudayaan mempunyai faedah tertentu dalam masyarakat. Fungsi tersebut dapat kita pahami menurut sudut pandang teori sosiologi.

Berdasarkan keterangan dari teori fungsional-struktural, kebudayaan berfungsi untuk merawat seluruh proses dalam masyarakat. Pertama-tama, kebudayaan bermanfaat mempersatukan masyarakat dan membuat stabilitas.

Hal tersebut terwujud melalui keikhlasan masyarakat untuk menerima nilai-nilai inti sebagai pedoman kehidupan bersama. Lebih lanjut, kebudayaan memungkinkan masyarakat memenuhi sekian banyak kebutuhan hidupnya, baik tersebut kebutuhan jasmani maupun non-fisik.

Sebagaimana sudah dibicarakan di atas, kebudayaan terdiri atas empat wujud. Keempat wujud kebudayaan tersebut semuanya merupakan keperluan masyarakat.

* Wujud kesatu kebudayaan berupa benda-benda fisik, terutama bermanfaat untuk mengisi kebutuhan jasmani masyarakat.
* Wujud kedua kebudayaan berupa sistem sosial, terutama bermanfaat untuk memenuhi keperluan untuk mengatur kehidupan bersama.
* Wujud ketiga kebudayaan berupa sistem budayaberfungsi guna memenuhi keperluan emosional-spiritual (makna hidup)
* Wujud keempat kebudayaan berupa nilai budaya atau terutama bermanfaat untukmemenuhi keperluan identitas diri atau kumpulan masyarakat.

Sementara itu, menurut keterangan dari sudut pandang teori konflik sosial, kebudayaan terutama bermanfaat untuk meemelihara ketidaksamaan sosial. dengan kata lain, kebudayaan sesungguhnya bermanfaat untuk memelihara kekuasaan kelompok tertentu dalam masyarakat terhadap kumpulan lainnya.

Adanya kekuasaan kelompok itu akan memunculkan ketidakpuasan kumpulan lain. Hal tersebut pada gilirannya bakal mendorong timhulnya evolusi sosial Apabila dicermati, kedua sudut pandang itu memiliki kebenaran masing-masing.

Oleh karena itu dua-duanya mempunyai pandangan yang saling melengkapi dalam memahami faedah kebudayaan. Atas dasar kedua pandangan tersebut dapat diputuskan bahwa kebudayaan minimal memiliki faedah sebagai berikut.

Dari ketiga faedah tersebut, faedah kebudaayan guna dapat mempersatukan masyarakat umumnya kian problematis. Hal tersebut karena masyarakat sekarang ingin adalah masyarakat beragam budaya.

Tak Jarang yang terjadi kebudayaan bukannya mempersatukan masyarakat, tetapi justru memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, kendala masyarakat sekarang ialah bagaimana membuat supaya kehudayaan dapat berfungsi mempersatukan masyarakat di tengah situasi keragaman kebudayaan.

Dalam bahasa inggris, kebudayaan dinamakan culture, yang berasal dari kata latin colere, yakni mengubah atau mengerjakan. Bisa ditafsirkan juga sebagai mengubah tanah atau bertani. Kataculture pun kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.

Kebudayaan sebagai penciptaan, penerbitan dan pengolahan nilai-nilai insani. Tercakup di dalamnya usaha membiasakan bahan alam mentah serta hasilnya. Di dalam bahan alam, alam diri dan alam lingkungannya baik jasmani maupun sosial, nilai-nilai diidentifkasikan dan dikembangkan sampai-sampai sempurna. Membudayakan alam, memanusiakan manusia, menyempurnakan hubungan keinsanian adalah kesatuan tak terpisahkan.

Baca juga: Ada Banyak Manfaat Limbah Yang Perlu Anda Ketahui

Ciri-ciri Kebudayaan
Secara umum ciri-ciri kebudayaan ialah sebagai berikut:

* Kebudayaan bisa dipelajari
* Kebudayaan bisa diwariskan
* Kebudayaan hidup dan berkembang dalam masyarakat
* Kebudayaan bisa berubah
* Kebudayaan mempunyai sifat terintegrasi.

Perubahan Budaya
Seperti yang sudah disebut-sebut sebelumnya, bahwa budaya ialah hal yang dinamis dan sering kali berubah. Perubahan kebiasaan ini diprovokasi oleh sejumlah hal yaitu:

* Invention, yakni penemuan atau pembuatan hal baru lazimnya berupa teknologi contohnya penemuan telepon dan komputer.
* Discovery, yakni penemuan terhadap sebuah benda atau gejala yang telah ada sebelumnya contohnya penemuan Benua Amerika oleh Colombus. Colombus melulu menemukan Benua Amerika, bukan menciptakan.
* Difusi, yakni proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan contohnya penyebaran kebiasaan KPOP ke semua penjuru dunia.

Contoh Kebudayaan Di Indonesia
Indonesia memang dikenal sebagai negara yang memiliki beraneka ragam kebudayaan yang hidup bersebelahan dengan tentram selam bertahun – tahun. Tak heran bila tidak sedikit masyarakat luar sana yang tertarik dan hendak mempelajari kebudayaan Indonesia. Contoh kebudayaan Indonesia yang masih bertahan sampai saat ini ialah:

1. Ngaben
Ngaben adalah tradisi masyarakat Bali dalam memperlakukan orang yang telah wafat. Mereka percaya bahwa api bakal mensucikan, sampai-sampai orang yang sudah meninggal dibuatkan upacara tertentu yang kemudian dihanguskan sampai menjadi abu. Selanjutnya, abu akan dikoleksi dalam suatu wadah yang nantinya bakal dilarung ke laut.

2. Yamko Rambe Yamko
Mungkin sebagain dari Anda melulu tahu bahwa Yamko Rambe Yamko ialah sebuah nyanyian dari masyarakat Papua saja. Pada kenyataannya, tak melulu sebatas lagu namun ini ialah syair mengenai kesedihan sebab peperangan. Syair ini bermunculan pada zaman dahulu semenjak masa penjajahan. Sampai kini masih sering digunakan masyarakat Papua dalam upacara peringatan.

3. Tradisi Bakar Batu
Ini pun adalah bagian dari kebudayaan masyarakat Timur Indonesia. Mereka akan menghanguskan batu sebagai tanda syukur untuk Tuhan atas berkah dan hasil bumi yang melimpah. Bakar Batu pun menjadi simbol perdamaian atau gencatan senjata, sebab sejak dahulu antar suku di wilayah Timur Indonesia tidak jarang kali terjadi peperangan.

4. Tanam Sasi
Ini adalah bagian dari upacara kematian yang dilaksanakan oleh di antara suku di Kabupaten Merauke. Sasi ialah kayu yang ditanam untuk mengenang 40 hari kematian seseorang. Sasi akan ditarik keluar setelah hari ke 1000.

5. Wiwitan
Tradisi ini tidak sedikit dilakukan oleh masyarakat Jawa yang bermata pencaharian sebagai petani guna mensyukuri hasil panen mereka. Wiwitan dilaksanakan dengan menyembelih ayam kampung, menyajikannya dengan nasi uduk. Di samping itu, petani yang bersangkutan pun membuat sesaji tertentu yang akan ditaruh di ladang dan dekat hasil panen mereka.

Demikianlah artikel tentang Kebudayaan ini semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kalian, terimakasih.