Blog

Pengertian Hipotesis Menurut Ahli Jenis Dan MacamMacam Hipotesis Penelitian Berdasarkan Bentuknya

Saat menulis karya ilmiah, ada satu bagian yang tidak boleh dilewatkan, yaitu hipotesis penelitian. Bagian ini cukup krusial, termasuk dalam skripsi dan tesis.

Jadi, kita memang harus menyertakan hipotesis ini demi persyaratan menyelesaikan skripsi dan tesis. Maka bisa dikatakan bahwa hipotesis memiliki peran penting dalam sebuah penelitian.

Namun, sebenarnya apa pengertian hipotesis itu? Agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan mengenai hipotesis penelitian menurut ahli, ciri, jenis dan macam-macam hipotesis penelitian berdasarkan bentuknya berikut!

Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Ahli
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu masalah penelitian, dimana kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis sendiri akan menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin pelajari.

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang hubungan fenomena yang kompleks, maka perumusannya menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian.

Peneliti harus selalu terbuka terhadap fakta dan kesimpulan sebelumnya yang memperkuat atau bertentangan dengan prediksi mereka.

Jadi dalam hal ini, telaah teoritis dan temuan penelitian yang relevan berfungsi untuk menjelaskan masalah dan menetapkan prediksi tentang jawaban atas pertanyaan penelitian.

Untuk lebih jelasnya, berikut kami sajikan beberapa pengertian hipotesis menurut para ahli:

1). Dr. S. Nasution (dalam Nasution: 2000)

Menurut Prof. Dr. S. Nasution, hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati dalam upaya untuk memahaminya

2). James E Greighton (dalam Nanang Martono (2010:57))

Hadir juga definisi hipotesis dari James E Greighton, yakni dukungan tentatif atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati.

3). Lungberg (dalam Nanang Martono (2010:57))

Definisikan hipotesis tak lain adalah sebagai generalisasi tentatif, generalisasi tentatif valid yang masih diuji.

4). Goode dan Han (dalam Nanang Martono (2010:58))

Menurut Goode dan Han, hipotesis adalah proposisi yang harus dimasukkan untuk menguji dan menentukan validitas. Tepatnya, hipotesis hadir untuk menyatakan apa yang harus dicari.

5). Nachmias (dalam A Muri Yusuf (2005:163))

Hipotesis merupakan jawaban tentatif terhadap masalah penelitian. Jawabannya dinyatakan dalam hubungan yang berupa variabel bebas dan variabel terikat.

6). Gay, Mills, Airasian (2009:71) Zikmund (1997:112)

Proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentatif menjelaskan fakta atau fenomena disebut dengan hipotesis. Hipotesis juga terkait dengan kemungkinan jawaban atas pertanyaan penelitian.

7). Erwan Agus Purwanto & Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137)

Selanjutnya Erwan Agus Purwanto & Dyah Ratih Sulistyastuti juga memberikan definisi hipotesis. Tak lain sebagai pernyataan atau tuduhan yang selama masalah penelitian masih lemah atau belum tentu benar, sehingga harus diuji secara empiris.

8). Mundilarso

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah dengan tingkat kebenaran yang masih harus diuji dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.

9). Kerlinger (1973)

Jika melihat definisi hipotesis menurut Kerlinger, merujuk pada pernyataan dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.

10). Best, John W, Kahn, James V (2003:11)

Best, John W, Kahn dan James V berkata bahwa “Sebuah penelitian ilmiah atau hipotesis adalah pernyataan afirmatif formal yang memprediksi hasil studi tunggal. Termasuk didalamnya penjelasan tentatif atau hubungan antara dua atau lebih variabel”

11). Nanang Martono (2010:57)

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara. Dimana kebenarannya harus diuji kebenarannya atau ringkasan kesimpulan teoritis yang diperoleh melalui tinjauan pustaka.

Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Tanpa pemikiran yang matang, tentu penelitain yang dilakukan tidak akan berjalan dengan baik.

Hipotesis juga perlu ditulis dengan argumen yang jelas dan kuat, tak lain agar pembaca memahami argumen yang di jelaskan.

Untuk itu, adapun perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri berikut:

1). Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk pernyataan deklaratif, bukan kalimat tanya.

2). Hipotesis berisi pernyataan tentang hubungan antara setidaknya dua variabel penelitian.

3). Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menjelaskan fakta.

4). Hipotesis harus dapat diuji. Hipotesis dapat diuji secara khusus menunjukkan bagaimana variabel penelitian diukur. Serta bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel tersebut.

5). Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

Jenis Hipotesis Penelitian
Setelah memahami pengertian dari hipotesis penelitian, mari kita lanjutkan dengan melihat jenis hipotesis itu sendiri.

Nah, hipotesis dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hipotesis alternatif dan hipotesis nol dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut!

1). Hipotesis Alternatif

Hipotesis kerja sering juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun, ada kalanya hipotesis dilambangkan dengan H1. Jadi, hipotesis alternative berfungsi untuk menyatakan hubungan antara variabel X dan variabel Y.

Hipotesis ini juga dapat menunjukkan perbedaan antara kedua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya. Misalnya dalam kajian adanya hubungan antara tingkat kemiskinan dengan ketersediaan lapangan kerja.

2). Hipotesis Nol

Hipotesis nol (null hypotheses) biasanya dilambangkan dengan Ho. Nama lain dari hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamakan demikian karena sering digunakan dalam penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik.

Berbeda dengan hipotesis, Ho menjelaskan bahwa tidak ada hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya. Contohnya seperti: tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan siswa dengan kesempatan kerja

Macam-Macam Hipotesis Menurut Bentuknya
Bentuk hipotesis penelitian sendiri ibedakan menjadi tiga jenis, hsebab ipotesis penelitian memiliki arti tersendiri berdasarkan jenisnya.

Jenis-jenis ini berkaitan erat dengan jenis penelitian yang akan di lakukan. Berikutnya adalah berbagai hipotesis menurut bentuknya:

1). Hipotesis Relasional atau Asosiatif

Hipotesis ini diartikan sebagai jawaban sementara terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Jadi, hipotesis ini dirumuskan berdasarkan rumusan masalah asosiatif atau menggambarkan suatu hubungan. Dalam pengertian lain, hipotesis asosiatif secara eksplisit atau eksplisit menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Contoh hipotesis adalah orang yang sudah menikah memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi daripada orang yang belum menikah. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa ada hubungan antara status perkawinan dengan tingkat kepercayaan diri seseorang.

Selain itu, hipotesis digolongkan sebagai hipotesis relasional karena hubungan kedua variabel digambarkan secara eksplisit.

Dengan membaca hipotesis penelitian relasional, peneliti dapat dengan mudah mengetahui apakah ada hubungan antara kedua variabel. Selanjutnya peneliti juga bisa mengetahui variabel apa yang digunakan dalam penelitian.

2). Hipotesis Deskriptif

Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif menunjukkan hubungan antar variabel secara implisit. Jadi hubungannya cenderung tersembunyi, tidak sejelas hipotesis penelitian.

Hipotesis deskriptif hanya memberikan gambaran tentang sampel penelitian. Misalnya, separuh penduduk pulau Jawa adalah petani dan contoh lainnya adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK yang tinggi.

Pada contoh pertama variabel penelitian yang ditemukan adalah populasi dan pekerjaan. Sedangkan variabel dari contoh kedua adalah tingkat aktivitas organisasi dan IPK.

3). Hipotesis Perbandingan

Jenis hipotesis terakhir, hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan nilai perkiraan dalam satu atau lebih variabel dalam sampel yang berbeda.

Sedangkan menurut Ridwan, hipotesis komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban atas pembedaan masalah. Singkatnya, hipotesis komparatif adalah dugaan sementara dari rumusan masalah komparatif. Dimana artinya variabelnya sama, hanya saja populasi, sampel, atau keadaannya berbeda.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian hipotesis menurut ahli, ciri, jenis dan macam-macam hipotesis penelitian berdasarkan bentuknya.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan hipotesis penelitian. Terimakasih ya sudah berkunjung.