Blog

Pengembangan Kurikulum Berdasarkan Pendapat Para Ahli

Sebelum membicarakan lebih jauh tentang pengembangan kurikulum, terlebih dahulu kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan kurikulum. Setiap orang, kelompok masyarakat, atau bahkan para ahli pendidikan dapat mempunyai penafsiran yang berbeda tentang pengertian kurikulum. Sekalipun masing-masing definisi mengenai kurikulum tersebut mengandung kebenaran, namun ada baiknya bila kita mencoba menemukan diantara berbagai definisi tersebut, definisi mana yang paling tepat dan paling dapat diterima. Untuk itu pada makalah ini pertama-tama akan saya berikan sejumlah definisi mengenai kurikulum yang pernah dikemukakan oleh para ahli di bidang ini. Selanjutnya, setelah menelaah berbagai definisi tersebut, akan merumuskan suatu definisi yang kita pandang paling tepat, yang dapat kita jadikan sebagai definisi kerja kita mengenai kurikulum 1. Jelaskan pengertian kurikulum? 2. Bagaimana pengertian kurikulum secara sempit / tradisional? 3. Bagaimana Pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum secara tradisional? 4. Bagaimana Penjelasan kurikulum secara luar / modern? 5. Bagaimana Pendapat para ahli tentang definisi kurikulum modern? 6. Dari definisi yang telah disebutkan, definisi mana yang tepat? 1.Dapat mengerti tentang asal kata kurikulum 2. Dapat menjelaskan pengertian kurikulum secara sempit/ tradisional3.Dapat menyebutkan pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum secara tradisional4. Dapat Menjelaskan pengertian kurikulum secara luas / modern 5. Dapat menyebutkan pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum modern 6.Dapat menuliskan pendapat tentang pendapat mana yang paling tepat, serta menyampaikan alasanya. 1. Pengertian Kurikulum Secara Etimologis Webster’s Third New Internasional Distionery menyebut Curriculum berasal dari kata curere. Dalam bahasa latin currerre berarti: 1. Berlari cepat (pada perlombaan lari di stadion) Currerre dikatabendakan menjadi curriculum berarti : 1. Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki. 2. Perjalanan, satu pengalaman tanpa berhenti. b. Perlombaan, pacuan, balap c. Peredaran, gerakan berkeliling lamanya. 4. Lapangan perlombaan, gelanggang, jalan. Menurut “Satuan Pelajaran” SPG yang dibuat oleh Dep. P &K, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yang berarti: “Jarak yang ditempuh”. Semula dipakai dalam lapangan olah raga (Oemar Hamalik:2008;12). 2. Beberapa Definisi Tentang Kurikulum A. Kurikulum dalam arti sempit atau tradisional Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama/tradisional kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran disekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mendapatkan ijazah atau naik tingkat. Carter V. Good mengemukakan pengertian kurikulum adalah a systematic group of course or subject required for graduation in major field of study. Kurikulum merupakan sekumpulan mata pelajaran atau sekwens yang bersifat sistematis yang diperlukan untuk lulus atau mendapatkan ijasah dalam bidang studi pokok tertentu Robert Zaiz (1976) berpendapat curriculum is a resouese of subject matters to be mastered. dimaksudkan kurikulum adalah serangkaian mata pelajaran yang harus dikuasai. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang disajikan guru kepada siswa untuk mendapatkan ijazah atau naik tingkat. Kurikulum semacam ini, tidak lebih dari daftar singkat mengenai sasaran dan isi pendidikan yang diajarkan disekolah atau progam silabus atau pokok bahasan yang akan diajarkan (Arief Lavy:1983). Kurikulum seperti diatas mempunyai kaitan hanya sedikit pada kehidupan, terlepas dari kenyataan yang konkret, sehingga terjadi jurang antara pengalaman dan pendidikan, dan tidak adanya segala macam bentuk tanya jawab atau keikutsertaan murid didalam proses pendidikan (Paul Langrand:1981). B.Kurikulum dalam arti luas atau modern Kurikulum dalam pengertian ini bukan sekadar sejumlah mata pelajaran, tetapi mempunyai cakupan pengertian yang lebih luas, yakni, sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan(Oemar Hamalik:2008:5-6). Pendapat para ahli dibawah ini mencerminkan pngertian kurikulum di atas, antara lain: a. Ronald Doll (1974) mengemukakan bahwa kurikulum …all the experiences which are offered to learners under the auspices or direction of the school”. Dimaksudkan kurikulum meliputi semua pengalaman yang disajikan kepada murid dibawah bantuan atau bimbingan sekolah. b. William B. Ragan(1960) menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut “ The tendency in recent decades has been to use the term in a broader sense to refer to the whole life and progam of the school. The term is used to include all the experiences of children for which the school accepts responsibility. It denotes the results of efferots on the part of the adults of the children the finest, most whole some influences that exist in the culture”. Inti dari penegertian tersebut bahwa kurikulum adalah semua pengalaman murid dibawah tanggung jawab sekolah. c. Harold Spears (1975) memberi batasan kurikulum, bahwa “the curriculum is look upon as being composed of all actual experience pupils have under school direction, writing a course of study became but small part of curriculum”. Bahwa kurikulum tersusun dari semua pengalaman murid yang bersifat actual dibawah bimbingan sekolah, mata pelajaran yang ada hanya sebagian kecil dari progam kurikulum. d. Harold B. Alberty dan Elsie J. Alberty (1952) mendefinisikan kurikulum “all of the activities that are provided for student by the school constitute, its curriculum”. Bahwa kurikulum adalah segala perbuatan yang dilaksanakan sekolah bagi murid-murid. e. Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya :”Curriculum Planning” menguraikan pengertian kurikulum sebagai berikut: “Sum Total of the School efforts to influence learning whether in the classroom, play ground or out of Scooll”.(Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah (Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto :1993:13). f. Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman Pemikiran Bagi Prosedur Perencanaan dan Pengembangan; Kurikulum Perguruan Tinggi, BP3K Dep. P & K 1975, yaitu sebuah pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh para siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan(Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto :1993:13). . g. Dr. Sarimuda Nasution dalam bukunya:”Kurikulum usaha-usaha Perbaikan dalam Bidang Pendidikan dan Administrasi Pendidikan”. h. Menurut “Association for Supervision Curriculum Development A Departemant of the national Education Association” dalam bukunya : Balance in the curriculum tahun 1961 mengemukakan pengertian kurikulum : “all learning opportunities by the school as potential contributions to the balanced development of learners”. (Semua kesempatan belajar yang diberikan oleh sekolah sebagai bantuan demi pengembangan pelajar yang seimbang[1].i. H. Larry Winecoff mengartikan the curriculum is generally defined as a plan developed to fasilities the teaching/learning process under the direction and guidance of school, college or university and its staff members. Pada umumnya kurikulum didefinisikan sebagai suatu perencanaan untuk mengembangkan fasilitas progam belajar mengajar dibawah bimbingan dan petunjuk sekolah, fakultas/universitas dan anggota-anggota stafnya. j. Hamid Hasan (1988) mengemukakan konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu: 1. Kurikulum sebagai suatu ide, yang dihasilkan melalui teori-teori pendidikan, khususnya dalam bidang teori dan pendidikan. 2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat dan waktu. 3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, dalam bentuk praktek pembelajaran. 4. Kurikulum merupakan suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik. k. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar(Undang-Undang No. 2 Tahun 1989). l. Hilda Taba (1962) berpendapat bahwa kurikulum dan pengajaran menurut dia bukan terletak pada implementasinya, tetapi pada keluasan cakupannya. Kurikulum berkenaan dengan cakupan tujuan isi dan metode yang lebih luas atau lebih umum, sedangkan yang lebih sempit lebih khusus menjadi tugas pengajaran. Menurut taba keduanya membentuk satu kontinum, kurikulum terletak pada ujung tujuan umum atau tujuan jangka panjang, sedangkan pengajaran pada ujung lainnya yaitu yang lebih khusus atau lebih dekat. Dari sejumlah pendapat diatas dapat disimpulkan, kurikulum adalah semua pengalaman, kegiatan, dan pengetahuan murid dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah dan guru. Dari uraian diatas membuktikan bahwa kurikulum dalam arti luas/modern mencakup kehidupan murid dan masyarakat. Pemahaman kurikulum semacam ini, seperti apa yang dikemukakan oleh William H. Killpatrick (1957) bahwa the new curriculum becomes the total living of the child so far as the school can influence it or should takes responsibility for developing it. Bahwa kurikulum dalam arti modern meliputi keseluruhan kehidupan anak, sepanjang sekolah dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan tersebut, atau sekolah seharusnya mengambil tanggung jawab atas pengembangan kehidupan tersebut. C.Dari Definisi-definisi diatas, menurut saya definisi kurikulum yang paling tepat dan baik adalah definisi kurikulum menurut Soedijarto dan Hamid Hasan. Menurut Soedijarto, kurikulum adalah sebuah pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh para siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan. Sedangkan Hamid Hasan mengemukakan konsep kurikulum sebagai berikut : a. Kurikulum sebagai suatu ide, yang dihasilkan melalui teori-teori pendidikan, khususnya dalam bidang teori dan pendidikan. b. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat dan waktu. c. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, dalam bentuk praktek pembelajaran. d. Kurikulum merupakan suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik. Menurut saya definisi/konsep dari Soedijarto dan Hamid Hasan merupkan definisi yang menurut saya paling baik, karena mereka merumuskan kurikulum dengan lebih sederhana namun mencakup segala aspek dalam proses, cara, serta untuk menuju suatu tujuan pendidikan. Dari penjabaran pendapat mereka juga dapat diambil intinya bahwa kurikulum dapat diartikan sebagai suatu progam pendidikan, dimana telah kita ketahui bahwa adanya rancangan atau kurikulum formal dan tertulis merupaka cirri utama pendidikan disekolah. Dengan kata lain kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan disekolah. Dapat kita bayangkan, bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan disekolah yang tidak memiliki kurikulum. Pasti pendidikan tersebut tidak dapat berjalan secara baik. Dari pendapat Soedijarto dan Hamid Hasan juga dapat diambil kesimpulan, bahwa kurikulum adalah suatu progam pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Kebaikan dari definisi mereka diatas karena adalah bahwa dalam definisi yang dikemukakan oleh Soedijarto dan Hamid Hasan tersebut mencerminkan hal-hal sebagai berikut : 1. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang mempunyai tujuan. 2. Didalam kegiatan pendidikan itu terdapat suatu rencana yang disusun/diatur. 3. Rencana tersebut dilaksanakan di Sekolah melalui cara-cara yang telah ditetapkan. 4. Cara-cara tersebut diterapkan dengan disertai buku pelajaran, alat mengajar yang dapat dilaksanakan baik secara tertulis maupun praktek dalam pembelajaran. 5. Kurikulum merupakan suatu hasil dari proses pendidikan yang bertujuan untuk mencapai perubahan perilaku dan kemampuan peserta didik Kurikulum sangatlah berperan penting dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia, perubahan-perubahan kurikulum yang ada di Indonesia itu semata-mata hanya untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia ini menjadi lebih baik lagi. Soetopo Hendyat, Soemanto Wasty. 1993. Pengembangan dan Pendidikan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Idi, Abdullah. 2010. Pengembangan KurikulumTeori dan Praktik. Jogjakarta : AR-Ruzz Media. Hamalik, Oemar. 2008. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syarief, Hamid. 1996. Pengembangan Kurikulum. Surabaya: PT. Bina Ilmu Nana, Syaodih Sukmadinata. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.