Blog

Motivasi Kerja Adalah Pengertian Indikator Dan Contohnya

Setiap karyawan tentu pernah mengalami kejenuhan dalam menghadapi rutinitas kerja setiap harinya. Apakah kamu atau karyawanmu juga mengalaminya?

Rutinitas yang monoton dapat menurunkan semangat dan motivasi kerja yang dimiliki sehingga nantinya akan berdampak buruk terhadap kinerja dan menyulitkan dalam mengembangkan karier.

Pemberian motivasi kerja pada diri seorang karyawan secara tepat akan menimbulkan semangat, kemauan, dan ketulusan untuk bekerja. Semakin meningkatnya semangat dan kemauan untuk bekerja, hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja.

Yuk, kenali lebih dalam tentang pengertian, indikator, hingga contoh-contoh motivasi kerja agar karyawan tetap semangat bekerja!

Apa Itu Motivasi Kerja?
Motivasi kerja adalah suatu dorongan secara psikologis kepada seseorang yang menentukan arah dari perilaku (direction of behavior) dalam organisasi dan tingkat usaha (level of effort) serta gigih dalam menghadapi suatu masalah (level of persistence).

Motivasi kerja adalah pendorong dalam diri seseorang untuk berperilaku dan bekerja dengan giat sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya.

Pengertian Motivasi Kerja Menurut Para Ahli
Pengertian motivasi kerja menurut para ahli yang dapat kamu ketahui adalah sebagai berikut:

1. Uno (2012)
Motivasi kerja adalah kekuatan dalam diri orang yang akan memengaruhi arah, intensitas, dan ketekunan perilaku seseorang untuk melakukan pekerjaannya.

2. Wibowo (2014)
Motivasi kerja adalah proses psikologis yang membangkitkan, mengarahkan, dan tekun dalam melakukan tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan.

3. Miftahun dan Sugiyanto (2010)
Motivasi kerja adalah suatu usaha yang dapat menimbulkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang sesuai dengan lingkungan kerjanya.

4. Robbins dan Judge (2013)
Motivasi kerja adalah kesediaan untuk mengeluarkan upaya ke arah tujuan-tujuan dalam suatu organisasi. Hal ini tentu dikondisikan oleh kemampuan upaya tersebut untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.

5. Pinder (2013)
Motivasi kerja adalah kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang mendorongnya untuk memulai berperilaku kerja, sesuai dengan arah, intensitas, dan dalam jangka waktu tertentu.

Unsur-Unsur Motivasi Kerja
Menurut Sagir dalam Siswanto Sastrohadiwiryo (2003) motivasi kerja memiliki beberapa unsur-unsur. Unsur-unsur tersebut antara lain:

* kinerja
* penghargaan
* tantangan
* tanggung jawab
* pengembangan
* ketertiban
* kesempatan

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kerja, antara lain:

* Pencapaian dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan berdasarkan pada tujuan dan sasarannya
* Penghargaan terhadap pencapaian tugas dan sasaran
* Sifat dan ruang lingkup pekerjaan
* Adanya peningkatan tanggung jawab
* Supervisi
* Hubungan antar perseorangan
* Kondisi kerja
* Gaji
* Status
* Keamanan kerja

Faktor di atas tentu akan menentukan tinggi rendahnya motivasi kerja setiap karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan. Faktor lain yang dapat memengaruhi motivasi kerja seperti upah yang sesuai dengan kinerja dan jaminan hari tua. Apabila kedua hal tadi terdapat di perusahaan, hal ini akan meningkatkan motivasi kerja karyawannya juga.

Baca Juga: Manajemen SDM: Pengertian, Tujuan, dan Fungsi

8 Indikator Motivasi Kerja
Berikut ini indikator motivasi kerja yang dapat memengaruhi kinerja karyawan secara langsung, antara lain:

1. Daya Pendorong
Daya pendorong adalah naluri untuk menggerakkan seseorang agar mampu berperilaku secara tepat dalam mencapai tujuan. Cara yang digunakan oleh setiap individu pun pasti berbeda-beda sesuai dengan latar belakang kebudayaan dan kebiasaan.

2. Kemauan
Kemauan adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena pengaruh dari luar, seperti orang lain atau lingkungan. Kemauan ini merupakan bentuk reaksi akibat adanya tawaran dari pihak lain.

3. Kerelaan
Kerelaan adalah sebuah bentuk persetujuan atas permintaan dari orang lain. Kebiasaan ini sering terjadi di dalam perusahaan ketika terdapat karyawan yang ingin membantu temannya bekerja padahal seharusnya bukan dia yang mengerjakan pekerjaan tersebut.

4. Membentuk Keahlian
Membentuk keahlian menjadi suatu bentuk proses dari pembentukan. Perlu proses untuk membentuk keahlian agar mendapatkan kemampuan dalam suatu bidang ilmu tertentu. Bila seseorang sudah memiliki keahlian, sebaiknya keahlian itu terus diasah agar semakin kuat dan terampil.

5. Membentuk Keterampilan
Membentuk keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan berbagai pola tingkah laku yang kompleks, tetapi tetap tersusun rapi.

Indikator ini tidak hanya mencakup gerakan motorik setiap individu saja, tetapi juga dari sisi mental yang dapat dicapai atau tidak.

6. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah akibat lebih lanjut dari pelaksanaan kewajiban yang diemban oleh setiap karyawan.

7. Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap karyawan. Kewajiban ini harus dikerjakan dengan optimal.

8. Tujuan
Tujuan menjadi tahap akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan agar dapat memberikan hasil kerja terbaik.

Baca Juga: Mengenal Tujuan dan Metode Pengembangan SDM bagi Perusahaan

Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Bagi Karyawan
Di bawah ini, kamu akan menemukan cara meningkatkan motivasi kerja bagi karyawan, antara lain:

1. Lingkungan Kerja Aman dan Nyaman
Cara untuk meningkatkan motivasi kerja ini dengan membuat ruangan kerja tempat karyawan beraktivitas sehari-hari terasa nyaman.

Berikanlah beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh karyawan seperti coffee maker atau ruang santai untuk beristirahat sejenak. Selain itu, pastikan ruang kerja mereka memiliki sistem pencahayaan, sirkulasi udara, dan keamanan yang mendukung.

2. Memberikan Pelatihan untuk Pengembangan Diri
Supaya karyawan dapat bekerja secara optimal untuk mencapai tujuan, perusahaan pun dapat memberikan pelatihan yang dapat membantu mereka untuk mengembangkan kemampuannya.

Berikanlah pelatihan yang sesuai dengan skill atau ketertarikan mereka akan sesuatu agar potensi di dalam diri mereka dapat berkembang.

3. Mengadakan Outing
Untuk kembali membangkitkan motivasi kerja karyawan yang setiap hari bekerja sehingga perusahaan dapat mengadakan kegiatan outing. Cara ini dapat membuat karyawan refreshing sejenak dan dapat membantu karyawan untuk saling mengenal sesama rekan kerjanya.

4. Memberikan Upah Sesuai Beban Kerja dan Keahlian
Karyawan akan semakin termotivasi bila mereka mendapatkan upah yang sesuai dengan beban kerja dan keahlian yang mereka miliki.

5. Memberikan Jenjang Karier yang Jelas
Selain pemberian upah yang sesuai dengan beban kerja dan keahlian, banyak karyawan yang memiliki motivasi kerja dari adanya jenjang karier yang jelas. Setiap karyawan di semua perusahaan tentu menginginkan jabatan seiring dengan perkembangan potensi yang mereka miliki dan kinerja yang semakin baik dengan ditunjukkan melalui suatu prestasi.

Dengan adanya jenjang karier yang jelas, hal ini membuat karyawan semakin semangat dalam bekerja.

6. Memberikan Apresiasi
Memberikan apresiasi kepada karyawan yang telah berhasil melakukan pekerjaan yang berat dan sulit agar mereka merasa dihargai serta termotivasi untuk memberikan usaha lebih demi memajukan dan mencapai tujuan perusahaan.

7. Berikan Perhatian pada Karyawan
Untuk membangun motivasi kerja bagi setiap karyawan, lebih baik seorang atasan memberikan perhatian untuk karyawannya. Tingkatan kepedulian dan perhatian kepada karyawan sebaiknya masih dalam batas yang wajar juga.

Baca Juga: Rekrutmen adalah: Pengertian, Tujuan, dan Proses

Contoh Motivasi Kerja Saat Interview Kerja
Tak sedikit orang yang kebingungan untuk menjawab motivasi kerja di saat interview kerja. Alasan recruiter menanyakan motivasi kerja ini agar recruiter mengetahui lebih banyak mengenai kandidat yang sedang mereka interview. Nah, berikut ini beberapa contoh motivasi kerja yang bisa kamu sampaikan saat interview, yaitu:

1. Jawaban yang Realistis
Jawaban yang realistis saat interview haruslah jujur dan tidak berorientasi pada uang. Dengan begitu, perusahaan bisa melihat kandidatnya memang ingin bergabung untuk tujuan mengembangkan karir di perusahaan tersebut.

Kamu bisa menjawab pertanyaan recruiter dengan kalimat berikut ini:

“Selain untuk mendapatkan pekerjaan baru, motivasi saya melamar kerja di perusahaan ini adalah ingin memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan. Saya juga ingin menyalurkan dan mengembangkan skill dan pengetahuan yang saya miliki.”

2. Jawaban Optimistis
Selain percaya diri dan jujur, kamu bisa memberikan jawaban motivasi kerja yang optimis.

Kamu bisa menjawab pertanyaan recruiter dengan optimistis, misalnya:

“Saya ingin menjalin relasi dengan orang baru dan membantu rekan kerja untuk mencapai target dan tujuan perusahaan.”

3. Mengaitkan dengan Pengalaman
Pada saat interview kerja, kamu bisa mengaitkan jawabanmu dengan pengalaman yang sudah kamu miliki.

Berikut cara menjawab pertanyaan berdasarkan pengalaman yang kamu miliki:

“Sebagai seorang marketing, saya terbiasa termotivasi oleh proyek yang kreatif, kerja sama tim, dan mampu berkomunikasi dengan klien. Oleh karena itu, saya ingin menerapkan dari hasil yang sebelumnya dan mengembangkannya di perusahaan ini.”

4. Jawaban Relevan
Menjawab pertanyaan recruiter dengan jawaban yang relevan akan menunjukkan bahwa kamu adalah karyawan yang bisa diandalkan.

Berikut contoh memberikan jawaban yang relevan:

“Saya termotivasi untuk meningkatkan sales di perusahaan ini. Hal ini karena dengan sales yang tinggi, perusahaan bisa meraup untung dan bisa mensejahterakan karyawannya.”

Baca Juga: Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian, Indikator, & Contoh

10 Kata-Kata Motivasi Kerja dari Para Tokoh Populer
Hampir setiap tokoh terkenal memiliki cerita kehidupannya dalam meraih kesuksesan. Mereka juga pernah berada di titik terendah dalam hidupnya dan mereka pun mampu bangkit dan berjuang untuk menggapai cita-citanya. Berikut ini kata-kata motivasi kerja dari para tokoh populer yang bisa kamu jadikan motivasi kerjamu juga, yaitu:

1. “Sukses bukanlah suatu kebetulan, ia terbentuk dari kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan, dan yang paling penting adalah cinta akan hal yang sedang atau ingin kamu lakukan.” (Pele)
2. “Setiap orang pernah gagal, habiskan jatah gagalmu ketika kamu masih muda.” (Dahlan Iskan)
3. “Jangan menabung dari yang tersisa, tapi habiskan yang tersisa setelah menabungnya.” (Warren Buffet)
4. “Jadilah ‘orang kecil’ yang berpikir besar. Jangan jadi ‘orang besar’ yang berpikir kecil atau sempit.” (Andrie Wongso)
5. “Ingat, setelah gagal harus terus melangkah dan jangan pernah berhenti karena kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika kita berhenti.” (Bob Sadino)
6. “Tidak perlu takut gagal, bekerjalah semaksimal mungkin dan percayalah bahwa semua jerih payahmu akan diperhitungkan oleh Tuhan.” (Merry Riana)
7. “Kapasitas masa depanmu bergantung pada buku yang kamu baca dan dengan orang yang ajak bergaul.” (Bong Chandra)
8. “Ada uang enggak boleh sombong, enggak punya uang juga enggak boleh nyolong. Enggak banyak uang juga jangan suka bohong.” (Jusuf Hamka)
9. “Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak tawarkan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan.” (Anies Baswedan)
10. “Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah.” (Ibnu Atha’illah)

Kesimpulan
Dalam suatu perusahaan sebaiknya terdapat motivasi kerja untuk para karyawannya. Motivasi kerja ini dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Turunnya semangat kerja seorang karyawan merupakan hal yang wajar dan normal. Namun bukan tidak mungkin, dengan memahami motivasi kerja akan membantu performa dan kinerja karyawan ke depannya.

Jika kamu seorang pemilik bisnis yang sedang mengalami masalah dengan pencatatan keuangan dan pembukuan bisnis secara manual, kamu bisa menggunakan aplikasi wirausaha online yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja seperti aplikasi majoo.

Tinggalkan cara lama dan mulai #langkahmajoo mu.