Blog

Metode Penelitian Kualitatif Menilik Pendapat Para Ahli

Penelitian itu sebetulnya bertujuan untuk mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi atau menyelesaikan masalah yang ada (Nursapiah, 2020). Research, dalam bahasa Indonesia peneliti, merupakan kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno. re+cerchier atau searcher. Ada kata re disana, dimana maknanya jika mencari suatu jawaban atas persoalan dan belum ditemukan, maka diulang kembali. Maka ada kata re disana. Tidak membingungkan jika kita menjumpai penelitian yang terus mengalami perkembangan, bahkan terkadang penelitian terbaru mematahkan hasil penelitian sebelumnya. Karena memang kegiatan penelitian itu bersifat re itu tadi. Terus menerus dilakukan kembali.

Kertinger menyatakan bahwa penelitian itu sistematik, runtut, empiris, nyata ada bukti-buktinya di lapangan. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa penelitian adalah bersifat investigasi kritis, hasil penelitian dianalisis lebih lanjut jika memang tidak terbukti maka dinyatakan tak terbukti. Logika menjadi bagian dari penelitian.

Sementara itu, Bogdan dan Robert menilai penelitian tak hanya sistematis tetapi juga analisis objektif. Maknanya mengangkat opini yang diterima secara umum. Kesesuaian keadaan di lapangan itu empiris, ketika kemudian opini ini diterima publik di lapangan inilah yang kemudian disebut objektif. Lawannya subjektif, menunjukkan keberpihakannya dalam penulisan. Kalau Objektif bisa dikatakan tidak mendasarkan pada opini pribadi.

Apa itu penelitian kualitatif?

Karakteristik penelitian kualitatif, datanya dinyatakan sesuai keadaan wajarnya bukan diubah menjadi natural setting atau berbentuk simbol dan angka. Beberapa sifat lain dari penelitian kualitatif, pertama, deskriptif, dimana apa yang ditemukan di lapangan disampaikan dan dianalisis dalam bentuk deskripsi. Kedua, bebas nilai, tidak manipulatif, sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Tidak diganti sama sekali apa yang ditemukan di lapangan. Misal dalam wawancara dampak narkoba, hasilnya narkoba memiliki dampak negatif, meski dalam ilmu kedokteran ada dampak positifnya, namun kita tak bisa mengatakannya di dalam penelitian karena narasumber atau informan tidak menyatakan hal serupa. Jika menambahkan apa yang tidak didapat sebagai informasi dari informan maka sama dengan melakukan manipulasi.

Ketiga, konteks sosial. Dimana memang ada di dalam masyarakat atau sosial. Keempat, Interaksi, yang dimaksudkan ialah dengan apa yang sedang diteliti. Peneliti seharusnya mampu memahami betul apa yang diteliti seakan merasakannya secara langsung. Terlebih jika penliti terlibat langsung dapat dinilai interaksi yang terjadi berjalan intens. Kelima, tidak dapat diukur menggunakan angka. Tidak boleh dikuantifikasi, tetapi anda bisa meminjam data kuantitatif. Menggunakan data untuk melakukan analisis, melengkapi analisis, mendukung deskripsi yang dibuat, hal ini yang diperkenankan. Misal berbicara soal kemiskinan di Yogyakarta, maka perlu adanya data BPS berkenaan dengan kemiskinan. Berapa yang di bawah angka kemiskinan, bagaimana persebarannya, dst.

Lexy J Moeleong (2004) menjelaskan penelitian ilmiah bertujuan memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah, dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam oleh peneliti. Sedangkan Saryono (2010) menjelaskan penelitian kualitatif digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas/keistimewaan dari keadaan sosial yang memang tidak bisa dinilai dalam bentuk data kuantitatif. Bodgan dan Taylor (1975) menyatakan prosedur penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Misal perilaku diam atau tertawa, bagaimana bisa ia dianalisis dengan data kiantitatif, maka yang tepat ialah diteliti dengan pengambilan data secara lisan, dianalisis, dan seterusnya.

Jika ditarik benang merahnya maka penelitian kualitatif secara khusus memberikan teknik untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan, motivasi, perilaku informan. Memungkinkan kita akan mendapatkan atau menemukan hal-hal yang tersirat, yang tidak terlihat secara kasat mata. Kalau yang dijelaskan langsung oleh informan kan tersurat, makna dibaliknya yang kemudian bersifat tersirat. Misal apa yang dikatakan informan dengan nada tinggi, mengapa, nah itu yang kemudian bisa dianalisis.

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian naturalistik (natural setting). Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar, ini tidak asal asalan. Asumsi dasar diletakkan setelah latar belakang dan termasuk dalam pendahuluan. Dimana, maknanya sudah ada informasi sementara yang dikumpulkan, dipahami dalam kerangka latar belakang sehingga kemudian terumuskan asumsi dasar itu sendiri.

Metode penelitian kualitatif diharap mampu menjadi sarana memahami fenomena atau gejala sosial yang terjadi di sekitar kita, menitikberatkan pada gambaran lengkap fenomena yang akan dikaji, dan harapannya pemahaman mendalam tentang suatu fenomena mampu menghasilkan sebuah teori. Terkadang ada opini dalam masyarakat bahwa penelitian seringkali memunculkan kritik. Benar adanya karena penelitian memahami dan menganalisis suatu fenomena. Ketika peneliti paham akan suatu masalah tentu sudah sewajarnya ia memberikan kritik atas masalah yang ada. Kemudian kritik inilah yang seharusnya dikaji pihak yang memiliki kewenangan dan otoritas untuk menyusun problem solving.

Lihat Pendidikan Selengkapnya Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Lihat Semua Komentar (1)