Blog

Menurut Ahli Konsep Teori Tujuan Dan Macamnya

Pengertian Politik – Dalam kehidupan bernegara, pasti sudah tidak asing dengan istilah politik. Bahkan politik bisa jadi merupakan salah satu aspek dalam kehidupan bernegara. Lantas apa sebenarnya itu politik, tujuan adanya politik, konsep dari politik serta macam-macam dari politik ini sebenarnya? Berikut ini akan dijelaskan tentang politik, mulai dari pengertian politik secara lengkap untuk menambah wawasan Anda tentang politik.

Pengertian Apa Itu Politik
Pembahasan pertama akan dimulai dari pengertian politik. Politik diambil dari Bahasa Yunani ‘polis’ yang bermakna city state atau kota dengan status negara. Jika didefinisikan berdasarkan asal katanya, politik dapat bermakna kegiatan yang berada dalam sebuah sistem negara yang berkaitan dengan penentuan tujuan atas sistem tersebut serta cara-cara untuk mencapainya.

Para ahli juga mendefinisikan politik dengan makna yang beragam. Seperti pengertian yang diberikan oleh Miriam Budiardjo yang menyebutkan bahwa politik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah sistem politik, dalam hal ini adalah negara, yang berkaitan dengan proses untuk menentukan tujuan-tujuan dari sistem negara dan melaksanakannya.

Max Weber mendefinisikan politik sebagai sebuah sarana perjuangan untuk melaksanakan politik secara bersama-sama. Ia juga mendefinisikannya sebagai perjuangan yang akan mempengaruhi distribusi kekuasaan baik diantara hukum sebuah negara maupun antara negara-negara itu sendiri.

Hans Kelsen bahkan mendefinisikan politik dalam dua definisi. Pertama adalah sebagai etik yang berkaitan dengan tujuan manusia untuk tetap hidup sempurna. Kedua adalah sebagai teknik yang berkaitan dengan cara manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

Konsep Politik
Setelah mengetahui tentang pengertian politik secara etimologis dan dari pendapat beberapa ahli, selanjutnya yang harus Anda ketahui adalah tentang konsep dari politik. Dari penjelasan pengertian dari politik di atas, dapat diketahui jika politik berpusat dan berfokus pada negara. Konsep politik dapat diuraikan seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Konsep Politik Klasik dari Aristoteles
Konsep politik yang pertama diungkapkan oleh Aristoteles yang menyatakan, politik bisa digunakan oleh masyarakat untuk mencapai kebaikan bersama dibandingkan kepentingan individu atau golongan yang mana merupakan nilai moral yang lebih tinggi. Konsep ini menjadikan kepentingan umum sebagai tujuan moral serta nilai ideal yang sifatnya abstrak.

Pandangan Kelembagaan oleh Karl Marx
Konsep Politik yang dikemukakan oleh Karl Marx ini menyatakan bahwasannya politik adalah segala hal yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan negara. Karl Marx melihat konsep ini dari sudut pandang tertentu yaitu yuridis dan formal statis. Menurut konsep ini, negara dianggap memiliki hak monopoli kekuasaan fisik utama.

Pandangan Kekuasaan Oleh Robson
Konsep selanjutnya diungkapkan oleh Robson yang menyatakan bahwa politik merupakan sebuah kegiatan mencari dan mempertahankan kekuasaan sekaligus menentang pelaksanaannya. Pada konsep ini terdapat kelemahan yaitu antara konsep dengan aspek politik dan non politik tidak bisa dibedakan. Kekuasaan ini hanya satu dari banyak konsep Politik lain seperti konflik, legitimasi dan sebagainya.

Pandangan Fungsionalisme David Easton
Berdasarkan konsep ini, politik merupakan alokasi nilai otoritif berdasarkan adanya kewenangan yang mengikat dalam masyarakat. Politik dianggap sebagai perumusan dari kebijakan umum. Konsep ini memiliki kelemahan karena pemerintah dalam konsep ini ditempatkan sebagai sebuah wasit dalam setiap persaingan kekuatan politik untuk mencapai nilai terbesar atas kebijakan umum tanpa mempertimbangkan kepentingan pemerintah bersangkutan.

Teori Politik
Mempelajari politik tidak bisa hanya sekedar mempelajari dari pengertian politik saja. Hal tersebut karena ada banyak hal dalam politik yang saling berhubungan dan terdapat berbagai aspek yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Karena itulah segala hal yang berkaitan dengan politik ini dikaji dalam teori politik. Istilah ini juga sering didengar berkaitan dengan politik. Namun tak banyak yang mengetahui apa itu sebenarnya teori Politik.

Teori Politik adalah sebuah kajian yang memiliki hubungan dengan konsep penentuan tujuan dari politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut dan segala resiko serta konsekuensi yang harus ditanggung. Ada juga yang mendeskripsikan teori politik sebagai sebuah model untuk menjelaskan bagaimana sebuah kekuasaan dalam negara bekerja. Teori politik berdasarkan Thomas P. Jenkin dibagi menjadi dua jenis teori, yaitu:

1. Norms for Political Behaviour. Norms for polotical behaviour merupakan teori-teori yang memiliki dasar moril serta norma-norma politik. Teori ini juga dinamakan dengan teori mengandung nilai (valuational). Teori-teori yang termasuk dalam golongan teori politik ini antara lain teori politik sistematis, filsafat politik, ideologi dan lain sebagainya.
2. Value Free. Teori ini adalah teori politik yang menjelaskan dan menggambarkan fenomena serta fakta politik tanpa mempertimbangkan atau mempermasalahkan norma maupun nilai (non valutional). Teori ini umumnya bersifat deskriptif dan berupaya membahas fakta politik dengan sedemikian rupa. Dengan begitu fakta politik dapat disistematisir untuk kemudian disimpulkan dalam berbagai generalisasi.

Tujuan Politik
Jika mengacu pada pengertian politik yang sudah dijelaskan sebelumnya, adanya politik ini memiliki tujuan. Dalam penyelenggaraan sistem dan ketatanegaraan negara, adanya politik memiliki tujuan tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengupayakan agar kekuasaan yang ada di dalam masyarakat serta pemerintahan dapat berjalan, diperoleh serta dikelola kemudian diterapkan berdasarkan norma-norma yang sudah berlaku di masyarakat.
2. Mengupayakan agar kekuasaan yang ada di dalam masyarakat dan pemerintahan ini dapat diperoleh, dikelola kemudian diterapkan berdasarkan adanya kaidah demokrasi yang mana kaidah demokrasi ini berlaku secara umum.
3. Mengupayakan agar kekuasaan yang ada di dalam masyarakat dan pemerintahan ini dapat diperoleh, dikelola dan kemudian diterapkan untuk mempertahankan prinsip-prinsip pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menerapkan politik dalam penyelenggaraan kekuasaan di dalam negaranya. Politik di Indonesia juga memiliki tujuan tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Adanya politik bertujuan untuk melindungi hak-hak semua warga negara Indonesia dengan tanpa terkecuali serta menjaga pelaksanaan berbagai kewajiban pemerintahan guna mengatur keamanan.
2. Untuk mensejahterakan kehidupan semua masyarakat Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-undang.
3. Untuk menjaga pelaksanaan sistem pendidikan agar tetap dilakukan serta memajukan bangsa serta negara.
4. Untuk menjaga keamanan, perdamaian serta kehidupan sosial yang berimbang, baik dengan masyarakat yang ada di dalam negeri maupun masyarakat di luar negeri.

Macam-macam Sistem Politik
pengertian politik | vectorstock.comBeranjak dari pengertian politik dan tujuannya, di dalam masyarakat juga dikenal adanya sistem politik. Setiap negara menggunakan sistem politik yang berbeda-beda. Masing-masing sistem politik yang digunakan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sistem politik yang diberlakukan di berbagai negara terdiri atas berbagai jenis yang berbeda, bahkan setiap ahli juga mengemukakan macam sistem Politik yang berbeda pula. Namun secara umum, sistem politik yang digunakan dalam masyarakat ada 5 yaitu:

Sistem Politik Otokrasi Tradisional
Sistem politik otokrasi tradisional ini memiliki ciri-ciri dimana sistemnya dipilih atas dasar tradisi. Dalam sistem ini juga dikenal adanya pembagian kelas, baik dalam hal ekonomi maupun nilai moral. Sistem politik ini juga cenderung lebih menekankan kolektivisme yang berlandaskan kekerabatan dibandingkan individualisme. Karena itulah kebebasan individu cenderung kurang dihargai. Pemimpin pada sistem ini dipilih secara turun temurun, yaitu sultan atau raja. Selain itu, peraturan dari negara hanya dibuat oleh sebagian kecil penguasa tanpa melibatkan masyarakat.

Sisten Politik Totaliter
Selanjutnya adalah sistem politik toliter yang memiliki ciri-ciri tidak memiliki kebebasan dalam berpolitik namun memiliki kesamaan dalam ekonomi. Kewenangan dalam sistem politik ini bersifat totaliter dan memaksa. Untuk mengontrol ekonomi dan politik dalam masyarakat digunakan partai. Sementara itu adanya ideologi dipandang tinggi layaknya agama politik. Negara yang menganut sistem politik ini biasanya negara yang berbentuk otokrasi atau yang biasa disebut fasis atau komunis.

Sistem Politik Otoriter
Tak berbeda jauh dari sistem politik sebelumnya, pada sistem politik otoriter ini memiliki ciri dimana masyarakat tidak dibolehkan berpartisipasi dalam hal politik. Sistem politik ini juga tidak membolehkan adanya oposisi dan masyarakatnya tidak diijinkan untuk mengkritik pemerintahan. Sistem politik ini hanya menggunakan satu partai. Biasanya negara yang menggunakan sistem politik berjenis ini adalah negara yang berbentuk kerajaan seperti negara Arab Saudi.

Sistem Politik Oligarki
Sistem politik berikutnya yang umumnya dikenal dalam masyarakat adalah sistem politik oligarki. Sistem politik ini berlandaskan pada kekuasaan negara yang mana kekuasaan tersebut hanya dipegang oleh beberapa golongan elit. Pada sistem politik ini negara menggunakan cara apapun bertujuan untuk membuat rakyat bisa mematuhi berbagai peraturan yang dibuatnya.

Hal ini menyebabkan golongan elit hanya memanfaatkan negara guna mencapai tujuan individunya. Sementara itu, tujuan negara yang berkaitan dengan masyarakat seperti keadilan, kemerdekaan, kesejahteraan masyarakat tidak bisa terwujud. Di masa lalu, sistem politik ini digunakan oleh Yunani Kuno. Meskipun pada dasarnya sistem ini tidak menyalahi pengertian politik pada dasarnya, namun tidak banyak negara yang menggunakannya. Biasanya negara yang menggunakan sistem ini adalah negara-negara penganut komunis yang masih berada di bawah kendali anggota presidium.

Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik terakhir ini adalah sistem politik yang paling familiar. Ciri-cirinya yang pertama adalah bahwa setiap orang memiliki kebebasan dan persamaan politik. Berbeda dengan sistem politik otokrasi tradisional, pada sistem ini tidak ditemukan adanya jenjang baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. Kewenangan yang berlaku didasarkan pada undang-undang dan hukum yang berlaku.

Umumnya pada sistem politik demokrasi ini terdapat banyak perbedaan namun tetap bisa bersatu. Sistem ini juga menerapkan kekuasaan yang merata di semua lapisan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat juga tetap menjadi prioritas dalam sistem politik ini. Karena sifat pemerintahan dan kekuasaan yang diberlakukan inilah yang membuat sistem politik demokrasi ini lebih banyak diterapkan oleh negara-negara di dunia.

Dalam kehidupan bernegara, politik tentu tidak bisa dipisahkan dan saling berkaitan. Bahkan negara sendiri merupakan aspek penting dalam politik seperti yang diungkapkan oleh para ahli. Penjelasan tentang pengertian politik, tujuan, konsep, teori dan beberapa jenis politik di atas adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang politik.

Dengan penjelasan di atas semoga bisa membantu Anda memahami lebih dalam tentang pengertian politik. Terutama pada poin sistem politik yang diterapkan oleh negara-negara di dunia. Selain sistem politik yang sudah disebutkan di atas, para ahli juga mengelompokkan berbagai jenis sistem politik lain. Namun, yang umum ditemukan dan digunakan di dalam masyarakat adalah kelima sistem politik yang disebutkan di atas.