Blog

Mengenal Jenis ECommerce Beserta Pengertian Dan Manfaatnya Ini Selengkapnya

e-commerce. © mytotalretail.com Merdeka.com – E-commerce adalah sebuah istilah yang pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat modern saat ini. Menggunakan e-commerce seolah-olah telah menjadi pilihan utama untuk transaksi jual beli barang beberapa tahun belakangan. Jika mendengar kata e-commerce, yang terlintas di benak pasti adalah sesuatu yang berhubungan dengan internet. Namun, pengertian pasti tentang apa itu e-commerce masih samar-samar.

Di e-commerce, Anda bisa menemukan hampir semua barang. Mulai dari peralatan rumah tangga, peralatan elektronik, peralatan kantor dan sekolah, produk perawatan dan kecantikan kulit, produk-produk hobi, makanan dan minuman, dan bahkan barang-barang bekas yang masih layak pakai.

E-commerce menyediakan segalanya lengkap dengan kemudahan akses bagi para penggunanya. Harga yang bersaing, banyaknya pilihan kurir atau ekspedisi, dapat menyesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan konsumen. Anda hanya perlu menekan beberapa tombol klik, melakukan pembayaran, dan barang yang dipesan akan tiba di depan pintu rumah dalam sekejap.

Jadi, apa sebenarnya e-commerce itu? Dan apa saja jenis e-commerce yang terdapat di luar sana? Artikel berikut ini akan membantu Anda memahami lebih lanjut mengenai pengertian dan jenis e-commerce beserta hal-hal lain yang berkaitan dengannya.

Pengertian E-Commerce
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari e-commerce yang telah dihimpun menurut para ahli. Kotler & Amstrong (2012) mendefinisikan e-commerce sebagai saluran online yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer, yang digunakan oleh pebisnis dalam melakukan aktifitas bisnisnya dan digunakan konsumen untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bantuan komputer yang dalam prosesnya diawali dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam penentuan pilihan.

Sementara menurut Wong (2010), e-commerce adalah proses jual beli dan memasarkan barang serta jasa melalui sistem elektronik, seperti radio, televisi dan jaringan komputer atau internet. E-commerce merupakan proses pembelian, penjualan, atau pertukaran barang, jasa dan informasi melalui jaringan komputer termasuk Internet, mengutip publikasi dari lib.ui.ac.id.

Berdasarkan Kalakota dan Whinston (1997) istilah e-commerce dapat dilihat dari empat perspektif yang berbeda yaitu (Turban, E., & King, D., 2002):

1. Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah penyediaan barang, jasa, informasi atau pembayaran melalui jaringan komputer atau alat elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi dengan tujuan mengotomatisasi transaksi bisnis dan langkah- langkah dalam melaksanakan pekerjaan (workflow).
3. Dari perspektif pelayanan, e-commerce adalah sebuah alat yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, konsumen, dan manajemen dengan tujuan meminimalisir biaya pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen, dan meningkatkan kecepatan pelayanan konsumen.
4. Dari perspektif online, e-commerce memungkinkan dilaksanakannya proses jual beli produk dan informasi melalui Internet dan layanan online lainnya.

Sedangkan menurut Efraim Turban dan David King, terdapat dua perspektif lain yang dapat Anda digunakan untuk mendefinisikan e-commerce, yaitu:

1. Dari perspektif kolaborasi, e-commerce adalah fasilitator yang dapat digunakan untuk memungkinkan terlaksananya proses kolaborasi pada suatu organisasi baik antar organisasi maupun inter organisasi.
2. Dari perspektif komunitas, e-commerce merupakan tempat berkumpul bagi anggota suatu komunitas untuk saling belajar, berinteraksi, bertransaksi dan berkolaborasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah kumpulan dinamis antara teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan dan konsumen serta komunitas tertentu. Di mana, pertukaran barang antara pengecer dan konsumen dari berbagai komoditi dalam skala luas dan suatu transaksi elektronik, dan dalam proses pengiriman barang menggunakan transportasi antar wilayah hingga sampai ke tangan konsumen. Hubungan yang terjadi dalam proses ini adalah hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Berikut ini adalah beberapa jenis e-commerce berdasarkan pada sifat transaksinya (Turban, E., & King, D., 2002) yaitu:

* Business-to-Business (B2B)

Jenis e-commerce yang pertama adalah Business-to-Business atau B2B. Proses transaksi e-commerce bertipe B2B melibatkan perusahaan atau organisasi yang dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual.

* Business-to-Consumer (B2C)

Pada jenis e-commerce bertipe B2C, transaksi terjadi dalam skala kecil sehingga tidak hanya organisasi tetapi juga individu dapat terlibat pada pelaksanaan transaksi tersebut. Tipe e-commerce ini biasa disebut dengan e-tailing.

* Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C)

Pada jenis e-commerce tipe ini, sebuah perusahaan menyediakan produk atau jasa kepada sebuah perusahaan lainnya. Perusahaan lain tersebut kemudian menyediakan produk atau jasa kepada individu yang bertindak sebagai konsumen.

* Consumer-to-Business (C2B)

Untuk jenis e-commerce C2B, pihak individu menjual barang atau jasanya melalui Internet atau media elektronik lainnya kepada organisasi atau perusahaan yang berperan sebagai konsumen.

* Consumer-to-Consumer (C2C)

Dalam jenis e-commerce C2C, konsumen menjual produk atau jasa yang dimilikinya secara langsung kepada konsumen lainnya.

* Mobile Commerce (M-Commerce)

Mobile commerce merupakan salah satu jenis e-commerce di mana transaksi jual beli dan aktivitas bisnis yang terjadi dilakukan melalui media jaringan tanpa kabel.

Aktivitas bisnis yang termasuk ke dalam intrabusiness e-commerce di antaranya adalah proses pertukaran barang, jasa, atau informasi antar unit dan individu yang terdapat pada suatu organisasi atau perusahaan.

* Business-to-Employees (B2E)

B2E merupakan subset dari kategori intrabusiness e-commerce di mana perusahaan menyediakan pelayanan, informasi, atau produk pada individu pegawainya.

Saat individu atau grup melakukan komunikasi atau berkolaborasi secara online, maka dapat dikatakan bahwa mereka terlibat dalam jenis collaborative commerce.

Non-business e-commerce merupakan jenis e-commerce yang dilakukan pada organisasi yang tidak berorientasi untuk mendapatkan keuntungan seperti institusi akademis, organisasi keagamaan, organisasi sosial dsb.

E-government merupakan jenis e-commerce yang dilakukan oleh pemerintah.

Komponen E-Commerce
Pada e-commerce, terdapat mekanisme-mekanisme tertentu yang unik dan berbeda dibandingkan dengan mekanisme-mekanisme yang terdapat pada traditional commerce. Dalam mekanisme pasar e-commerce, terdapat beberapa komponen yang terlibat yaitu:

* Customer.Costumer merupakan para pengguna internet yang dapat dijadikan sebagai target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa, atau informasi oleh para penjual.
* Penjual. Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau informasi kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses penjualan dapat dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki oleh penjual tersebut atau melalui marketplace.
* Produk.Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual dapat menjual produk digital. Produk digital yang dapat dikirimkan secara langsung melalui Internet.
* Infrastruktur. Infrastruktur pasar yang menggunakan media elektronik meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringannya.
* Front end.Front end merupakan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan pengguna secara langsung. Beberapa proses bisnis pada front end ini antara lain: portal penjual, katalog elektronik, shopping cart, mesin pencari dan payment gateway.
* Back end.Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung mendukung aplikasi front end. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan barang, manajemen inventori, proses pembayaran, packaging, dan pengiriman barang termasuk dalam bisnis proses back end.
* Intermediary.Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjembatani antara produsen dengan konsumen. Online intermediary membantu mempertemukan pembeli dan penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu penjual dan pembeli dalam menyelesaikan proses transaksi. Intermediary tidak hanya perusahaan atau organisasi tetapi dapat juga individu. Contoh intermediary misalnya broker dan distributor.
* Partner bisnis lain.Partner bisnis merupakan pihak selain intermediary yang melakukan kolaborasi dengan produsen.
* Support services.Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai dari sertifikasi dan trust service, yang menjamin keamanan sampai pada knowledge provider.

Manfaat E-Commerce
E-Commerce terbukti membawa manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya secara sama rata. Berikut ini adalah beberapa manfaat e-commerce baik dari segi bisnis maupun dari sudut pandang pelanggan atau konsumen:

1. Manfaat E-commerce Dalam Dunia Bisnis

Manfaat dalam menggunakan E-commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:

* Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). Transaksi online yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
* Menurunkan biaya operasional (operating cost). Transaksi E-commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi.
* Melebarkan jangkauan (global reach). Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
* Meningkatkan customer loyalty. Ini disebabkan karena sistem transaksi E-commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
* Meningkatkan supply management. Transaksi E-commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

2. Manfaat E-commerce Untuk Pelanggan

E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam sehari dari hampir setiap lokasi dimana konsumen itu berada. Pelanggan juga dapat memiliki banyak pilihan barang yang ingin dibeli pada saat mengunjungi situs dan melakukan perbandingan harga dengan perusahaan lain. Pada saat membeli barang-barang secara online, pelanggan tidak perlu mengantri untuk mendapatkan barang.

[edl]