Blog

Kepemimpinan Fungsi Teori Sifat Gaya Peran Faktor

Komponen yang paling penting dalam suatu organisasi adalah kepemimpinan (leadership). Hal tersebut karena setiap organisasi yang membutuhkan kerjasama antar manusia atau individu tentu saja membutuhkan seorang pemimpin.

Dilihat dari sudut pandang non ilmiah, leadership ini dilahirkan berdasarkan pengalaman intuisi dan juga kecakapan praktis semata.

Leadership ini dipandang sebagai pembawaan dari seseorang individu yang diberikan oleh Tuhan sebagai suatu anugerah.

Sedangkan dari sudut pandang ilmiah leadership dipandang sebagai suatu fungsi, bukan sebagai suatu kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang kepemimpinan, yuk simak artikel ini dengan seksama.

Pengertian Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan adalah suatu interaksi antara seorang pemimpin dengan orang yang dipimpin untuk mengubah dan juga memberdayakan perilaku orang yang dipimpin sehingga mereka mampu memimpin dirinya sendiri dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau pribadi yang sudah ditentukan.

Pengertian kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi orang – orang supaya mereka berusaha untuk mencapai berbagai tujuan kelompok / organisasi yang sudah ditetapkan.

Leadership adalah suatu aktivitas untuk mempengaruhi orang – orang supaya mau bekerjasama dalam mencapai berbagai tujuan yang mereka inginkan.

Leadership adalah bentuk dominasi yang berdasarkan pada kemampuan individu yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan mempunyai suatu keahlian khusus yang tepat pada kondisi khusus.

Berdasarkan beberapa pengertian kepemimpinan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

Kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dapat mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk mau bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Untuk lebih memahami tentang pengertian dari kepemimpinan berikut ini merupakan beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli.

1. Kootz dan Odonnel (1984)

> Leadership adalah suatu proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja sungguh – sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.

2. George R Terry (1960)

> Leadership adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang – orang untuk berusaha mencapai tujuan bersama.

3. Slamet (2002 : 29)

> Leadership adalah suatu kemampuan, proses, atau fungsi, pada umumnya untuk mempengaruhi orang – orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

4. Thoha (1983 : 123)

> Kepemimpinan adalah suatu aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Fiedler (1967)

> Kepemimpinan adalah suatu pola hubungan antara individu – individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama – sama untuk mencapai tujuan.

6. Tannebaum, Weschler dan Nassarik (1961 : 24)

> Leadership adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.

7. Handoko (2003 : 294)

> Kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain supaya bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Fungsi Kepemimpinan
Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari kepemimpinan yang perlu kamu ketahui.

1. Fungsi Perencanaan
Dalam hal leadership seorang pemimpin tentu saja harus membuat suatu perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri nya sendiri selaku orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan organisasi.

Dalam hal ini perencanaan adalah hasil pemikiran dan juga analisa kondisi atau situasi dalam pekerjaan yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman yang akan dijalankan.

Perencanaan berarti melakukan pemikiran jauh ke depan disertai dengan berbagai keputusan atau kebijakan yang diambil berdasarkan berbagai realitas yang ada.

Selain itu perencanaan juga berarti suatu proyeksi atau penempatan diri ke dalam situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.

2. Fungsi Penetapan Visi atau Tujuan
Sebagai seorang pemimpin haruslah mempunyai visi ke depan atau visioner. Hal tersebut berarti selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan.

Hal tersebut tentu saja memberikan jaminan bahwa jalannya suatu proses pekerjaan ke arah yang dituju akan bisa berjalan terus menerus tanpa mengalami suatu hambatan dan penyimpangan yang dapat merugikan.

Dengan demikian, seorang pemimpin haruslah peka terhadap berbagai perkembangan situasi baik yang ada di dalam ataupun di luar organisasi.

Sehingga akan mampu mendeteksi berbagai macam hambatan yang mungkin akan muncul di masa depan.

3. Fungsi Pengembangan Loyalitas
Pengambangan loyalitas ini tidak hanya diantara bawahan saja, namun juga untuk para pemimpin tingkat bawah dan menengah dalam organisasi.

Untuk dapat mencapai loyalitas tersebut, seorang pemimpin haruslah menjadi teladan atau contoh yang baik bagi para bawahannya dalam pemikiran, kata – kata, atau pun tingkah laku.

4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan adalah fungsi seorang pemimpin untuk senantiasa melihat pelaksanaan suatu rencana.

Dengan adanya pengawasan yang dilakukan oleh seorang pemimpin, maka berbagai hambatan bisa segara ditemukan untuk dipecahkan.

Dengan demikian seluruh kegiatan bisa berjalan dengan semestinya sesuai dengan acuan atau rencana yang sudah ditetapkan.

5. Fungsi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu fungsi dalam leadership yang tidak mudah untuk dilakukan oleh seorang pemimpin.

Meskipun demikian seorang pemimpin diharuskan melakukan pengambilan keputusan demi tercapainya tujuan yang sudah ditentukan.

Dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin (pengambil keputusan) tentunya diperlukan beberapa kombinasi beberapa hal berikut ini:

* Perasaan, firasat atau intuisi.
* Pengumpulan, pengolahan, penilaian, dan juga interpretasi berbagai fakta secara rasional sistematis.
* Pengalaman, baik yang secara langsung ataupun yang tidak langsung.
* Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

6. Fungsi Instruktif
Seorang pemimpin mempunyai fungsi sebagai komunikator yang menentukan:

* Apa (isi perintah),
* Bagaimana (cara melakukan),
* Kapan (waktu pelaksanaan),
* Dan dimana (tempat mengerjakan).

Hal tersebut dilakukan supaya keputusan atau kebijakan bisa diwujudkan secara efektif.

Artinya, fungsi dari seorang yang dipimpin adalah melaksanakan apa yang diperintahkan atau diinstruksikan oleh pemimpin.

7. Fungsi Konsultatif
Yang dimaksud fungsi konsultatif di sini adalah seorang pemimpin mampu berkomunikasi dua arah dalam upaya menentukan suatu kebijakan yang membutuhkan pertimbangan dan juga konsultasi dari orang yang dipimpinnya.

8. Fungsi Partisipasi
Dalam fungsi partisipasi ini seorang pemimpin mampu melibatkan para anggotanya dalam melaksanakan proses pengambilan kebijakan ataupun dalam melaksanakan kebijakan tersebut.

9. Fungsi Delegasi
Seorang pemimpin ada kalanya bisa melimpahkan atau mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain, misalnya dalam hal membuat dan juga menentukan suatu kebijakan.

Fungsi delegasi ini merupakan suatu bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada seorang yang menerima wewenang untuk bisa bertanggung jawab melaksanakan wewenang yang sudah didelegasikan.

10. Fungsi Pengendalian
Dalam fungsi pengendalian ini seorang pemimpin mampu melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan juga pengawasan terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para anggotanya.

Sifat – Sifat Kepemimpinan
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh George R Terry dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia mengatakan terdapat beberapa sifat penting dalam kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:

1. Energi
Dalam terwujudnya leadership yang baik tentu saja dibutuhkan energi yang baik, jasmani dan juga rogani.

Seorang pemimpin haruslah sanggup untuk bekerja dalam jangka waktu yang panjang dan dalam jangka waktu yang tidak tentu.

Sewaktu – waktu jika dibutuhkan tenaganya, maka seorang pemimpin harus sanggup melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya mengingat kedudukan dan fungsinya.

Dengan demikian kesehatan fisik dan juga mental dari seorang pemimpin benar – benar dibutuhkan.

2. Mempunyai Stabilitas Emosi
Sebagai seorang pemimpin yang efektif haruslah melepaskan semua prasangka buruk, atau kecurigaan terhadap para anggotanya.

Sebaliknya seorang pemimpin haruslah tegas, konsekuen, dan juga konsisten dalam berbagai tindakan yang dilakukannya.

Selain itu seorang pemimpin juga harus percaya diri, dan mempunyai jiwa sosial kepada para anggotanya.

3. Motivasi Pribadi
Keinginan untuk berperan sebagai seorang pemimpin haruslah datang dari dorongan batin pribadinya sendiri, bukan paksaan dari luar dirinya.

Kekuatan yang berasal dari luar dirinya hanya sebagai stimulus saja terhadap berbagai keinginan untuk menjadi pemimpin.

Hal tersebut dapat tergambarkan dalam keteguhan yang dimilikinya, kemauan yang keras dalam bekerja, dan penerapan berbagai sifat pribadi yang baik dalam melakukan pekerjaannya.

4. Pandai Berkomunikasi
Sebagai seorang pemimpin tentunya sangat penting mempunyai kemahiran dalam menyampaikan gagasan baik secara tulisan atau pun lisan.

Hal tersebut sangat berpengaruh untuk mendorong maju para anggotanya, memberikan atau menerima informasi demi kemajuan organisasi dan kepentingan bersama.

5. Kecakapan Mengajar
Pada dasarnya seorang pemimpin yang baik adalah seorang guru yang baik. Mengajar merupakan suatu hal yang paling baik dalam memajukan dan menyadarkan orang lain akan pentingnya tugas – tugas yang dibebankan atau sebagainya.

6. Kecakapan Sosial
Sebagai seorang pemimpin yang baik tentunya harus mengetahui dengan benar tentang anggotanya.

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan para anggotanya.

Dengan demikian para anggotanya akan benar – benar mempunyai kesetiaan dalam bekerja di bawah kepemimpinannya.

7. Kemampuan Teknis
Walaupun terkadang semakin tinggi tingkat kepemimpinan seseorang , maka akan semakin kurang dibutuhkannya kemampuan teknis, karena lebih mengutamakan skill manajerialnya.

Tapi sebetulnya kemampuan teknis ini sangatlah dibutuhkan juga. Hal tersebut karena dengan mempunyai kemampuan teknis ini, seorang pemimpin akan lebih mudah dikoreksi dan mengoreksi jika terjadi suatu kesalahan dalam pelaksanaan tugas.

Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan (leadership style) adalah suatu cara atau seni yang dipakai oleh seorang pemimpin untuk mengatur dan juga mengarahkan para anggotanya dalam mencapai berbagai tujuan yang sudah ditentukan dalam organisasi.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Blanchard, gaya kepemimpinan ada 4 yaitu sebagai berikut.

1. Directing
Leadership style ini tepat digunakan jika seorang pemimpin dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf yang belum mempunyai pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas.

Atau jika seorang pemimpin dihadapkan pada tekanan waktu penyelesaian tugas. Dalam leadership style directing ini seorang pemimpin memberikan instruksi khusus dan mensupervisi ketat kinerja para anggotanya.

Dalam situasi tersebut biasanya terjadi over communicating. Dalam hal pengambilan keputusan, seorang pemimpin memberikan berbagai aturan dan proses secara detail kepada para anggotanya.

Kemudian dalam hal pelaksanaannya di lapangan harus menyesuaikan dengan detail yang sudah dijelaskan.

2. Coaching
Dalam leadership style coaching ini seorang pemimpin tidak hanya memberikan rincian proses dan aturan kepada anggotanya, namun juga menjelaskan mengapa sebuah kebijakan diambil, mendukung proses perkembangannya, dan menerima berbagai masukan dari anggotanya.

Leadership style coaching ini tepat diterapkan jika staf atau anggota sudah mempunyai motivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas yang diberikan.

Dalam hal ini seorang pemimpin harus memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk mengerti tentang tugasnya.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara seorang pemimpin meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan para anggotanya.

3. Supporting
Dalam gaya kepemimpinan supporting ini seorang pemimpin memberikan fasilitas dan membantu upaya para anggotanya dalam melaksanakan tugas.

Dalam hal ini, seorang pemimpin tidak memberikan arahan secara rinci, namun tanggung jawab dan juga proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan anggotanya.

Leadership style supporting ini akan berhasil jika anggota sudah mengenal berbagai teknik yang diterapkan dan sudah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pimpinan.

Dalam hal ini seorang pemimpin perlu meluangkan waktunya untuk berbincang – bincang.

Hal tersebut bertujuan untuk lebih melibatkan para anggotanya dalam proses pengambilan keputusan kerja, dan mendengarkan berbagai saran dari para anggota tentang peningkatan kinerja.

4. Delegating
Leadership style delegating adalah suatu gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendelegasikan atau melimpahkan semua wewenang dan juga tanggung jawabnya kepada anggotanya.

Gaya delegating ini akan berjalan sebagaimana mestinya jika orang yang menerima tanggung jawab sudah sepenuhnya memahami pekerjaannya dan melakukan pekerjaan dengan efisien.

Dengan demikian, seorang pemimpin bisa melepas anggotanya dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang sudah didelegasikan atas kemampuan dan inisiatif-nya sendiri.

Peran Kepemimpinan
Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati dan Agung Ayu Sriathi dalam bukunya yang berjudul Perilaku Organisasimenjelaskan bahwa:

Menurut Burt Nanus yang dikutip lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen Jakarta, terdapat beberapa peran kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.

1. Pemberi Arah

Sebagai seorang pemimpin tentu saja diharapkan mampu dalam memberikan berbagai pengarahan kepada para anggotanya.

Dengan demikian dapat diketahui sampai sejauh mana efektivitas atau pun efisiensi dalam upaya pelaksanaan pencapaian tujuan.

2. Agen Perubahan

Pemimpin sebagai agen perubahan disini maksudnya adalah seorang pemimpin sebagai katalisator perubahan pada lingkungan eksternal.

Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu:

* Mengantisipasi perkembangan dunia luar,
* Menganalisis implikasinya terhadap organisasi,
* Menetapkan visi yang tepat untuk menjawab hal yang utama dan prioritas atas perubahan yang terjadi,
* Dan memberdayakan anggotanya dalam menciptakan berbagai perubahan yang penting.

3. Pembicara

Dalam hal ini seorang pemimpin berperan sebagai seorang pembicara ahli, pendengar yang baik, dan penentu visi organisasi.

Hal tersebut agar memperoleh informasi dukungan, ide dan sumber daya yang bermanfaat untuk perkembangan dan pencapaian tujuan organisasi.

4. Pembina

Seorang pemimpin adalah pembina tim yang mampu memberdayakan individu – individu dalam organisasinya dan mampu dalam memberikan arahan mengenai perilaku para anggotanya sesuai dengan visi yang sudah dirumuskan.

Artinya seorang pemimpin mempunyai peranan sebagai mentor yang menjadikan visi atau tujuan yang sudah ditentukan menjadi nyata atau tercapai.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.

1. Karakteristik Pribadi Pemimpin

Dalam hal ini yang paling menonjol adalah intelegensi dari seorang pemimpin. Pada umumnya seorang pemimpin memiliki tingkat intelegensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan anggotanya.

Selain hal tersebut, terdapat karakteristik lain seperti kecerdasan dan juga motivasi.

2. Kelompok yang Dipimpin

Sekumpulan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pemimpin belum ada artinya, sebelum seorang pemimpin menggunakannya sebagai alat untuk menginterpretasikan tujuan yang harus dicapai dengan melalui kelompok yang dipimpinnya.

3. Situasi

Setiap pemimpin akan mempunyai fungsi pada suatu situasi, baik itu situasi manusia, fisik, dan waktu.

Setiap perubahan situasi yang terjadi membutuhkan perubahan cara bagaimana seorang pemimpin memimpin sesuai dengan situasi yang terjadi untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditentukan.

Dalam hal ini setiap situasi mempunyai keunikan tersendiri, maka untuk setiap situasi yang terjadi dibutuhkan seorang pemimpin yang spesifik dan fleksibel untuk menghadapi situasi yang terjadi.

Teori – Teori Kepemimpinan
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Vietzal Rivai dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, terdapat beberapa teori kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.

1. Teori Kepemimpinan Sifat
Teori sifat adalah teori yang menjelaskan tentang berbagai sifat yang melekat pada diri seorang pemimpin.

Berbagai sifat yang melekat tersebut akan mewarnai dalam setiap tingkah laku, perbuatan, tindakan dan juga berbagai keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin.

Sifat adalah tumpuan atau landasan dan modal dasar bagi seorang pemimpin untuk memberikan energi dalam kepemimpinannya.

Seorang pemimpin bisa mencapai tingkat efektivitas dengan cara mengembangkan berbagai sifat yang melekat pada dirinya.

2. Teori Kepemimpinan Perilaku
Teori perilaku ini disebut juga dengan teori sosial. Teori ini beranggapan seorang pemimpin harus disiapkan, dididik dan juga dibentuk, seorang pemimpin tidak begitu saja dilahirkan.

Setiap orang dapat menjadi seorang pemimpin dengan melalui usaha penyiapan dan juga pendidikan serta dorongan oleh kemauan dirinya sendiri.

Teori perilaku ini tidak menekankan pada berbagai sifat atau kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Namun teori ini memusatkan pada bagaimana cara aktual seorang pemimpin berperilaku dalam mempengaruhi orang lain dan hal ini dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan setiap pemimpin.

Dasar pemikiran dari teori perilaku ini adalah kepemimpinan merupakan suatu perilaku seorang individu pada saat melakukan aktivitas pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.

Teori ini memandang bahwa leadership bisa dipelajari dari pola tingkah laku dan bukan dari berbagai sifat yang melekat pada diri seorang pemimpin.

Yang menjadi alasan adalah karena sifat seseorang relatif sulit untuk diidentifikasikan.

3. Teori Kepemimpinan Situasional
Teori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan terhadap leadership yang memberikan anjuran kepada pemimpin untuk memahami perilaku anggotanya, dan situasi sebelum memakai perilaku leadership tertentu.

Dengan kata lain merupakan suatu pendekatan terhadap leadership yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memahami perilakunya, sifat – sifat anggotanya, dan situasi sebelum menggunakan gaya kepemimpinan tertentu.

Teori ini menghendaki seorang pemimpin untuk mempunyai kemampuan dalam menganalisis atau melakukan diagnosa dalam hubungan antara manusia.

Teori ini lahir sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku dari seorang pemimpin dalam 2 kategori yaitu otokratis dan demokratis.

Teori ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin memilih tindakan yang paling baik berdasarkan pada variabel situasional.

Teori kepemimpinan situasional ini menitikberatkan pada berbagai leadership style yang paling efektif digunakan dalam situasi tertentu.

Efektifitas leadership ini tidak tergantung pada leadership style tertentu terhadap situasi, namun tergantung pada ketetapan pemimpin berperilaku sesuai dengan situasi yang sedang terjadi.

Akhir Kata

Demikianlah sedikit pembahasan tentang kepemimpinan (leadership). Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu.

Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silahkan sampaikan di kolom komentar. Terimakasih.