Blog

KAJIAN TEORI MEDIA PEMBELAJARAN PENGERTIAN LANDASAN MANFAAT JENIS Dan CARA MEMILIH MEDIA

Media Pembelajaran

A.Pengertian Media Pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran

Ditinjaudari segi bahasa, menurut Arsyad
(2013: 3) media berasal dari bahasa latin
medius
yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’. Sementara
ditinjau secara istilah menurut Heinich, dan kawan kawan (1982) dalam Arsyad
(2013: 3) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima. Definisi tersebut menekankan istilah
media sebagai sebuah perantara. Media berfungsi untuk menghubungan sebuah
informasi dari satu pihak ke pihak lainnya.

Sementara
dalam dunia pendidikan kata ‘media’ disebut dengan media pembelajaran. Arsyad
(2013: 10) menyampaikan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaiakan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.
Lebih lanjut Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2013: 4) secara eksplisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dari keduapengertiantersebut media adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembeljaraan. Alat ini dapat berupa alat-alat grafis,
visual, elektronis dan audio yang digunakan untuk mempermudah informasi yang
disampaikan kepada siswa.

Berdasarkan
definisi atau pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam proses belajar untukmenyampaiakanpesan, gagasan atau ide yang berupa materi
pembelajaran kepada siswa oleh guru.

B.Landasan Penggunaan Media

MenurutPiaget dalam Slameto (2010: 13) menyampaikan bahwa
ada tiga tahap perkembangan mental anak, yaitu: 1) berfikir secara intuitif +
4 tahun, 2) beroprasi secara kongkrit + 7 tahun, 3) beroprasi secara
formal + 11 tahun. Proses pembelajaran di lingkungan belajar siswa harus
disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. Anak usia sekolah dasar umumnya
berada pada tahap perkembangan mental beroprasi secara kongkrit. Oleh sebab itu
pada pembelajarana di sekolah dasar guru harus memberikan kondisi pembelajaran
yang nyata.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang nyata. Dengan penggunaan media
pembelajaran, pesan yang sifatnya abstrak dapat diubah menjadi pesan yang
kongkrit. Misalnya guru menyampaikan pesan tentang teknik membaca memindai,
ketika guru hanya menjelaskan maka siswa akan kesulitan memahami teknik membaca
memindai, namun ketika guru menggunakan sebuah majalah, buku atau koran sebagai
media dan menunjukan secara langsung bagaimana teknik membaca memindai, maka
siswa mudah menerima pesan yang disampaikan guru.

Selanjutnya, landasan teori penggunaan media dalam
proses belajar disampaikan
oleh Dale (1969) dalam Arsyad (2013: 13)
yaitu Dale’s Cone of experience (Kerucut Pengalaman Dale) “Kerucut ini
merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang
dikeluarkan oleh Burner”. Dalam kerucut tersebut dijelaskan bahwa pengalaman
secara langsung (kongkrit) memberikan hasil belajar paling tinggi. Dilanjutkan
oleh benda tiruan, dramatisasi, karyawisata, televisi, gambar hidup pameran,
gambar diam, lambang visual dan lambang kata (abstrak) yang memberikan porsi
paling sedkit. Meskipun begitu Arsyad
(2013: 13) menyampaikan bahwa urutan-urutan ini tidak berarti proses belajar
dan interaksi mengajar belajar harus selalu pengalaman langsung, tetapi
dimualai dari pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan. Untuk lebih
jelasnya berikut ini merupakan Kerucut Pengalaman Dale.

Kerucut Pengalaman DaleC.Manfaat Media Pembelajaran

Disampaikan oleh Daryanto (2013: 5) bahwa proses
belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari
pengantar ke penerima. Dalam proses belajar terdapat pesan yang hendak
disampaikan. Pesan tersebut dapat berupa informasi yang mudah diserap oleh
penerima, namun juga dapat berupa infomrasi yang abstrak atau sulit untuk
diterima. Ketika pesan yang disampaikan
tidak dapat diterima oleh penerima maka diperlukan solusi yang dapat
mengantarkan pesan tersebut. Media merupakan sarana atau alat yang digunakan
untuk mengantarkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan tujuan untuk
mengingkatkan pemahaman penerima pesan tersebut.

Sudjana dan Rivai (2013: 2) menyampaikan bahwa
media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu:1) Pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. 3)
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata penuturan verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan, dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengjar untuk setiap jam pelajaran.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Lebih lanjut Sudjana dan Rivai (2013: 3)
menambahkan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil
pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir siswa. Hal tersebut juga
sejalan dengan teori perkembangan mental piaget, yang menyampaikan bahwa
terdapat tahap perkembangan mental seorang individu. Tahap berfikir manusia mengikuti
tahap perkembangan berfikir dari kongkrit menuju abstrak.

Hamalik (1986) dalam Arsyad (2013: 19) mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Lebih lanjut Levie & Lentz (1982) dalam Arsyad (2013: 20)
mengemukakan bahwa ada empat fungsi media pembelajaran, yaitu 1) fungsi atensi,
2) fungsi afektif, 3) fungsi kognitif, 4) fungsi kompensatoris. Fungsi atensi adalah kemampuan media untuk
menigkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Fungsi afektif adalah
kemampuan untuk dapat terlihat dan dapat dinikmati oleh siswa ketika belajar.
Fungsi kognitif dapat diperoleh temuan-temuan informasi dari media tersebut.
Dan fungsi kompensatoris memberikan konteks untuk membantu siswa memahami
materi.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diambil
kesimpulan bahwa penggunaan media dapat memberikan banyak manfaat. Dianatar
manfaat yang didapat dalam penggunaan media adalah menarik perhatian siswa,
memperjelas makna atau pesan dalam pembelajaran, siswa tidak bosan, siswa
melakukan banyak kegiatan belajar dan pembelajaran akan sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.

D.
Jenis Media Pembelajaran

Pengelompokan media pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara mengelompokan
berdasarkan perkembangan teknologi. Menurut Seels Glasgow dalam Arsyad (2013:
35) “Media tersebut dikelompokan atas media tradisional dan media moderen”,
yang mana sebagai berikut ini:

Tabel 2.2 Jenis Media Pembelajaran

No

Media Tradisional

Jenis

Bentuk

1

Visual diam yang diproyeksikan

a.
proyeksi apaque (tak-tembus pandang).

b.
proyeksi overhead. 3)slides.

c.
Filmstrips

2

Visual yang tak diproyeksikan

a.
gambar poster.

b.
foto.

c.
charts,
grafik, diagram.

d.
pameran, papan info, papan-bulu.

3

Audio

a.
rekaman piringan.

b.
pita kaset, reel catridge.

4

Penyajian Multimedia

a.
slide plus suara.

b.
multi-image.

5

Visual Dinamis

a.
filem.

b.
televisi.

c.
Vidio

6

Cetak

a.
buku teks.

b.
modul, teks terprogram.

c.
workbook.

d.
majalah ilmiah, berkala.

e.
lembaran lepas (hand-out)

7

Permainan

a.
teka-teki.

b.
simulasi.

c.
permainan papan.

8

Realita

a.
model.

b.
specimen(contoh).

c.
manipulatif (peta, boneka).

Media Teknologi
Muktahir

Jenis

Bentuk

1

Media berbasis telekomunikasi

a.
telekonfren.

b.
kuliah jarak jauh.

2

Media berbasis mikroprosesor

a.
computer
assisted intruction.

b.
permainan komputer.

c.
sistem tutor intelejen.

d.
interaktif.

E.
Memilih Media Pembelajaran

Memilih Media Pembelajaran

Mediaadalah perantara atau penghubung. Media pemebelajaran adalah alat yang
digunakan sebagai perantara informasi dari pemberi pesan ke penerima pesan.
Media pembelajaran memberikan manfaat dalam pembelajaran di kelas, diantaranya
meningkatkan perhatian siswa, motivasi siswa, meningkatkan efektifitas
pembelajaran dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Pengunaan
media yang tepat akan memberikan manfaat yang baik dalam pembelajaran, namun
sebaliknya jika pemilihan media pembelajaran tidak tepat, maka tidak akan
memberikan hasil yang baik dalam pembelajaran.

Oleh sebab itu, pemilihan media
pembelajaran harus tepat dan sesuai dengan materi, kondisi siswa, dan metode
yang digunakan guru dalam belajar. Selanjutnya
menurut Arsyad (2013: 69) pada tingkat yang menyeluruh dan umum
pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

(1) Hambatan pengembangan dan
pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang
tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pembangunan materi dan
media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material). 2) Persyaratan isi,
tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas yang
ingin dilakukan siswa, misalnya: penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian
hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikirantingkatan yang lebih tinggi. 3)
Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan
awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik
siswa lainnya. 4) Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan (preferensi
lembaga, guru dan pelajar dan keefektifan biaya.

Lebih lanjut untuk menjelaskan tentang
kriteria dalam pemilihan media, Arsyad (2013: 74) menyampaikan beberapa
kriteria pemilihan media yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, 2)
tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi, 3) praktis, luwes dan bertahan, 4) guru trampil menggunakannya,
5) pengelompokan sasaran, 6) mutu teknis.

Selain itu media pembelajaran yang baik
harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan media yang sesuai dengan
teori-teori belajar. Menurut Arsyad (2013: 71) prinsip-prinsip psikologis yang
perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah 1) Memotivasi
siswa dalam belajar, 2) Memahami
perbedaan individu, 3) Sesuai dengan tujuan pelajaran, 4) Isi yang
terorganisasi, 5) Ketersiapaan siswa dalam belajar, 6) Menumbuhkan emosi siswa,
7) Menumbuhkan partisipasi siswa, 8) Memberikan umpan balik, 9) Penguatan, 10)
Latihan dan pengulangan, 11) Penerapan.

Sedangkan khusus media pembelajaran
berbasis visual, perlu untuk memperhatikan beberapa aspek. Menurut Arsyad
(2013: 103) dalam proses penatan itu harus memperhatikan prinsi-prinsip desain
tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan
penekanan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah
bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna. Pendapat ahli diatas menekankan dalam
proses pengembangan media berbasis visual, perlu diperhatikan prinsi-prinsip
penataan gambarnya, yaitu pengembangannya.

Prinsip pengembangan media visual yang
pertama adalah kesederhanaan, prinsip kesederhanaan mengacu pada jumlah
elemen-elemen yang terdapat pada gambar visual. Semakin sedikit atau sederhana
akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Prinsip selanjutnya adalah keterpaduan,
prinsip keterpaduan mengacu pada hubungan antar aspek dalam gambar visual,
apakah elemen-elemen dalam gambar saling terkait. Prinsip selanjutnya adalah
penekanan, diperlukan penekanan dalam gambar, untuk menonjolkan salah satau
elemen dibandingkan elemen lainnya. Prinsip selanjutnya adalah keseimbangan,
artinya gambar visual sebaiknya harus menempati ruang penayangan yang
memberikan persepsi keseimbangan, meskipun tidak sepenuhnya simetris. Prinsip
selanjutnya adalah pemilihan bentuk, pemilihan bentuk berkaitan dengan elemen
gambar apa yang terdapat dalam media visual, bentuk yang menarik dapat
menggugah minat dari anak. Prinsip selanjutnya adalah garis, digunakan untuk
menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat memperjelas gambar visualisasi media
tersebut. Prinsip selanjutnya adalah tekstur, tekstur dalam media visual
diartikan sebagai visualisasi media yang menunjukan suatu bentuk yang kasar
atau halus. Prinsip terakhir adalah warnawarna digunakan untuk memberikan
kesan, penekanan, keterpaduan. Penggunaan warna harus diperhatikan sehingga
mampu menambah daya tarik dari visualisasi media tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran.
Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting
Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran
. Yogyakarta: GAVA MEDIA

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya

Sudjana, Naana dan Rivai, Ahmad. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo Offset

Baca juga : Media Pembelajaran Interaktif di Era Digitalisasi