Blog

Hukum Judi Bola Dalam Islam Termasuk Dosa Besar

Bagaimana hukum judi bola dalam Islam? Di balik euforia piala dunia 2022, ternyata masih banyak orang yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan judi bola. Padahal menurut Islam tindakan tersebut sangat berbahya dan termasuk dalam perbuatan yang merugikan.

Saking bahayanya, Allah SWT sampai menurunkan dua ayat untuk menjelaskan betapa meruginya orang-orang yang melakukan judi. Yuk, kita pelajari bersama hukum judi bola sebagai berikut!

1. Hukum judi bola berdasarkan Al-Qur’an
ilustrasi judi (pexels.com/Pavel Danilyuk)Seperti yang kita tahu, judi merupakan kegiatan di mana seseorang akan mempertaruhkan harta bendanya untuk sesuatu hal lain yang dianggap lebih menguntungkan. Nah, dalam judi bola, orang-orang akan mempertaruhkan uang atau materinya pada kemenangan salah satu tim dalam pertandingan tersebut.

Dalam Al-Qur’an sendiri, Allah SWT telah menurunkan dua ayat sekaligus terkait hukum judi termasuk hukum judi bola yang memperingatkan betapa bahayanya perbuatan judi. Peringatan tersebut termaktub dalam surah Al-Baqarah dan Al-Maidah yang berbunyi,

Surah Al-Baqarah

Yas`alụnaka ‘anil-khamri wal-maisir, qul fihima ismung kabiruw wa manafi’u lin-nasi wa iṡmuhuma akbaru min-naf’ihima, wa yas`alunaka maza yunfiqun, qulil-‘afw, kazalika yubayyinullahu lakumul-ayati la’allakum tatafakkarun

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.” (QS. Al-Baqarah: 219)

Surah Al-Maidah

Ya ayyuhallazina amanu innamal-khamru wal-maisiru wal-ansabu wal-azlamu rijsum min ‘amalisy-syaitani fajtanibuhu la’allakum tuflihun, innama yuridusy-syaitanu ay yuqi’a bainakumul-‘adawata wal-bagda`a fil-khamri wal-maisiri wa yasuddakum ‘an zikrillahi wa ‘anis-salati fa hal antum muntahun

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah 90-91)

2. Alasan diharamkannya judi dalam Islam
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks
ilustrasi menolak (pexels.com/Monstera)Dilansir Jatim NU,menurut Imam Al-Qurthubi, Allah SWT mengharamkan judi dan khamr karena keduanya memiliki kesamaan. Meminum khamr bisa membuat orang menyia-nyiakan ibadah karena terpengaruh dengan mabuknya dan judi juga bisa membuat orang melupakan ibadah karena terhanyut dalam kesenangan saat bermain.

Ustadz Muhamad Abror juga menjelaskan lebih lanjut bahwa Allah SWT mengharamkan judi karena bisa merugikan banyak orang, memicu pertengkaran dan permusuhan antar sesama, melupakan ibadah, dan bisa membuat orang terjerumus mengonsumsi atau menggunakan barang-barang haram karena segala harta benda yang didapatkan dari hasil judi hukumnya haram.

3. Dampak buruk judi menurut psikologi
ilustrasi psikologi (unsplash.com/Markus Winkler)Mengutip dari laman Parent Zone, judi merupakan salah satu bentuk adiksi tersembunyi karena orang yang bersangkutan dapat berjudi diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain, contohnya judi online.

Lalu, apa imbas perjudian terhadap orang yang melakukan dan keluarganya? Menurut perspektif psikologi, berikut adalah lima alasan kenapa kita harus menghindari judi.

1. Judi mempertinggi risiko kekerasan di dalam rumah tangga

2. Judi memicu depresi, gangguan kecemasan, dan bunuh diri

3. Anak yang orangtuanya berjudi mengalami kesulitan secara emosional

4. Meningkatkan risiko anak untuk berjudi saat dewasa nanti

5. Keluarga mengalami stres yang luar biasa

Demikian penjelasan hukum judi bola berdasarkan Al-Qur’an dan juga MUI. Yuk, kita nikmati euforia Piala Dunia 2022 ini tanpa melanggar perintah agama, seperti judi dan perbuatan tercela lainnya.

Baca Juga: ‘Ariyah: Pengertian dan Dasar Hukum Pinjam-Meminjam dalam Agama Islam