Blog

dongeng kancil dan burung merak

Cerita ini mengajari supaya kita tak boleh takabur dan merendahkan orang lain

Membaca dongeng bisa mempunyai beraneka manfaat. Mulai dari meningkatkan khayalan si kecil, menambah pengetahuan kosa katanya, serta mengajari si kecil seputar poin akhlak kehidupan.

Ada ragam-ragam macam dongeng yang dapat Mama ceritakan, salah satunya fabel atau cerita fiksi yang menyebutkan kehidupan binatang. Dongeng fabel yang populer salah satunya ialah, \”kancil dan burung merak yang takabur\”.

Jikalau Mama beratensi untuk membacakan dongeng ini buat si Anak, berikut Popmama.com sudah menyiapkan Dongeng Fabel Kecil: Kancil dan Burung Merak yang Besar, di bawah ini.

Yuk bacakan cerita fabel seputar binatang yang jenaka ke si kecil, Ma!

1. Estetika bulu burung merak dikagumi oleh para penghuni hutan

1. Estetika bulu burung merak dikagumi oleh para penghuni hutan

Youtube.com/Riri Cerita Kecil Interaktif

Di sebuah hutan hiduplah sebagian satwa yang hidup berdampingan secara tentram, suatu saat hutan hal yang demikian kedatangan penghuni baru, adalah sang burung merak jantan.

Burung merak jantan itu memiliki bulu yang sungguh cantik. Estetika bulu merak membikin para penghuni hutan takjub, para penghuni langsung berkerumun untuk memperhatikan lebih dekat estetika sang merak jantan.

Mereka terpukau akan estetika bulu merak.

\”Wah bulu ekor mu sungguh cantik nan cantik merak!\” ujar seekor kura-kura.

\”Tentu saja mulai dari ujung kepala hingga ujung kuku kaki, semuanya menawan bukan? Tetapi itu saya juga amat cerdas lho!\” jawab burung merak.

\”Hahahaha saya cuma terpukau\” kata kura-kura hal yang demikian.

2. Melainkan estetika dan kecerdasan burung merak, membuatnya menjadi takabur

2. Melainkan estetika kecerdasan burung merak, membikin menjadi takabur

Youtube.com/Riri Cerita Kecil Interaktif

Burung merak terus berkeliling hutan mencari segala penghuni hutan itu, dia tak henti-hentinya memamerkan kecantikannya pada segala penghuni hutan.

\”Hahaha akan saya buat segala hutan ini terpikat oleh keindahanku dan kepintaranku, sehingga sehingga mereka dapat patuh kepadaku\” ujar burung merak yang takabur itu.

Di perjalanannya menelusuri hutan, burung merak bersua dengan angsa dan ayam.

\”Wah ada angsa dan ayam! Hai semuanya!\” kata burung merak.

Burung merak seketika memamerkan estetika bulu-bulunya itu di hadapan ayam dan mangsa.

\”Wah burung merak sungguh cantik, jikalau besar nanti, saya berkeinginan memiliki bulu seperti burung merak!\” kata si kecil ayam.

\”Hahaha kamu sungguh lucu ayam kecil! Dengar ya, buluku ini sulit didapatkan, 1000 tahun malah kamu tak akan menerima bulu seperti ku.\” jawab burung merak.

Burung merak terus menyombongkan bulu cantiknya dan keterampilannya. Bisa cuma itu, dia juga merendahkan ayam dan angsa yang tak mempunyai bulu seindah dirinya.

Ayam dan angsa tak habis pikir akan keangkuhan burung merak.

Burung merak itu memang cantik dan piawai, melainkan tak dengan hatinya 

Editors\’ Picks

Tua Dicontek Ma, 12 Rahasia Buah yang Membesarkan Kecil Buah

Apakah Kecil Bisa Buah Cenderung Tindakan Lengkap Menyimpang?

Daftar Sirup 133 Obat Sebab yang Aman berdasarkan BPOM

3. Sebab jengkel, burung merak berkeinginan mengadu kecerdasannya dengan kancil

3. Sebab jengkel, burung merak berkeinginan mengadu kecerdasan kancil

Youtube.com/Riri Cerita Kecil Interaktif

Hari terus berganti, burung merak terus mencari perhatian dari seluruh binatang. Hampir seluruh binatang sudah dia ajak adu cantik dan piawai.

Setibanya lama kemudian, burung merak mendengar bahwa seekor kancil ialah binatang tercerdas di hutan itu. Burung merak berkeinginan menumbangkan kancil agar binatang-binatang beralih padanya.

Burung merak malah langsung menemui kancil.

Saya di tengah, buruk merak bersua kancil yang sedang tertidur pulas.

\”Eh kancil bangunlah! Saya berkeinginan berdiskusi kepadamu!\” kata burung merak pada kancil.

\”Hoammm… burung merak, mengapa kamu di sini?\” jawab kancil yang masih separo tidur.

\”Saya berkeinginan menantangmu untuk adu kecerdasan. Kudengar kamu yang tercerdas di sini!\” tantang burung merak.

\”Maaf sekali burung merak, melainkan saya sedang mengantuk sekali. Saya habis berkelana\” kata kancil yang lemas.

\”Oh ya sudahlah! Lain kali saya tantang kamu untuk adu kecerdasan!\” kata burung merak yang jengkel.

Burung merak malah meninggalkan kancil dengan penuh rasa jengkel sebab dia gagal mengajak kancil adu kecerdasan. Tanpa sepengetahuan burung merak, kancil sesungguhnya tak mengantuk! Tetapi cuma berpura-pura tidur.

Kancil rupanya telah mendengar info seputar merak yang tidak henti menyombongkan diri untuk mencari perhatian.

4. Melainkan kancil terus menghindar sampai burung merak merasa jengkel dengannya

4. Melainkan kancil terus menghindar sampai burung merak merasa jengkel dengannya

Youtube.com/Riri Cerita Kecil Interaktif

Melainkan burung merak rupanya tidak menyerah, dia berkeinginan adu kecerdasan dengan kancil.

\”Hei kancil ayo kita adu kecerdasan!\” kata burung merak.

\”Ah burung merak, maaf sekali, melainkan saya tak dapat kini. Saya sepatutnya mencari makan sebelum gelap datang.\” jawab si kancil.

Kancil terus menghindari burung merak, dia malahan tak merespon celotehan burung merak.

\”Ih mengesalkan sekali! dia terus saja menghindar!\” kata burung merak yang kian jengkel.

Buah kali burung merak mengajak adu piawai, kancil senantiasa saja menghindar.

Burung merak kian jengkel memperhatikan para binatang masih beramah-tamah dengan kancil, satu-satunya binatang yang belum dia taklukkan.

\”ggrrrr kancil! Tunggu saja kita lihat siapa yang ngakak terakhir!\” sebut burung merak.

5. Burung merak kemudian memanggil segala binatang di hutan dan memberikan pengumuman

5. Burung merak kemudian memanggil segala binatang hutan memberikan pengumuman

Youtube.com/Riri Cerita Kecil Interaktif

Siang itu burung merak mengumpulkan seluruh binatang.

\”Selain-kaprah mengapa ya si burung merak?\” tanya kelelawar

\”Entahlah mungkin dia berkeinginan adu kepintaran lagi\” jawab kelinci

Di tengah hutan, burung merak telah berdiri menunggu seluruh binatang berkumpul.

\”Terima beri buat kedatangan kalian seluruh, di sini saya berkeinginan memberi tahu pengumuman penting yang kalian perlu kenal,\” kata burung merak.

\”Seperti kalian tahu saya sudah lama disini, kalian juga tentunya tahu keindahanku tak terkalahkan di hutan ini. Tetapi itu saya juga cerdas, tak seperti kancil. Tetapi cuma binatang pengecut dan tak secerdas yang kalian pikirkan. Berhentilah menemuinya! Jikalau kalian ada keadaan sulit cerita kepadaku, jangan temui si kancil!\” lanjut burung merak.

Para binatang cuma terbengong memperdengarkan pernyataan si burung merak.

\”Maka kita sepatutnya berdiskusi pada kancil, angsa\” kata ayam pada angsa.

\”Iya betul kupikir cuma ia yang bisa menghentikan ulah si burung merak\” kata angsa.

Buah ayam dan angsa malah langsung pergi ke daerah kancil untuk minta tanda.

6. Ayam dan angsa kemudian meminta bantu supaya kancil dapat menghentikan keangkuhan burung merak

6. Ayam angsa kemudian meminta bantu supaya kancil dapat menghentikan keangkuhan burung merak

Youtube.com/Riri Cerita Kecil Interaktif

Dia itu kancil berada di tepian sungai. Tetapi sedang merasakan siang dengan bermain air. Kancil memang tak diundang oleh burung merak.

\”Ah segarnya air sungai ini\” kata kancil.

\”Hei kancil disini kamu terbukti!\” kata ayam dan angsa sambil menghampiri si kancil.

\”Hai induk ayam induk angsa! Ada apa? Apa yang dapat kubantu?\” kata kancil.

Kancil kemudian memperdengarkan keluh-kesah ayam dan angsa.

\”Cuma kancil, dia senantiasa gaduh menyombongkan estetika dan keterampilannya. Buah kamu yang dapat menghentikan celotehannya itu!\” kata angsa.

\”Ah sepertinya saya punya inspirasi! Ayo kita temui burung merak!\” kata kancil.

Kancil, ayam, dan angsa malah langsung menemui burung merak. Sepanjang perjalanan, kancil menyebutkan usulnya.

7. Kancil mengatakan ada pemburu yang sedang mencari binatang terindah di hutan

7. Kancil mengatakan ada pemburu sedang mencari binatang terindah hutan

Youtube.com/Riri Cerita Kecil Interaktif

Saya di sarang burung merak, kancil tiba-tiba berteriak!

\”Burung merak! gawat gawat! Segeralah lari!\” kata kancil dengan panik.

\”Hah? Ada apa? Ada apa ini?\” jawab burung merak.

\”Ini gawat! Kami memperhatikan pemburu di hutan! Sepertinya keindahanmu sudah tersebar ke alat pendengar pemburu! Tetapi sedang mencari binatang terindah di hutan ini, tidak salah lagi itu kamu! Cepatlah keluar dari hutan ini\” kata kancil.

\”Benarkah? Oh tak, ini gawat! Saya sepatutnya langsung pergi dari sini\” ujar burung merak.

Burung merak malah langsung berlari meninggalkan hutan, dia takut bulunya yang cantik diwujudkan pajangan oleh pemburu.

Sementara itu, kancil dan binatang lainnya ngakak, rupanya tak ada pemburu yang mencari burung merak.

Itu cuma logika-akalan kancil agar burung merak stop menyombongkan diri di hutan itu. Hutan malah kembali ke kehidupan yang hening, seluruh binatang hidup dalam ketenteraman.

Nah itulah Dongeng Fabel Kecil: Kancil dan Burung Merak yang Besar. Pesan akhlak yang dapat Mama tanamkan pada si kecil via cerita ini ialah, si kecil yang benar-benar brilian tak akan menyombongkan kejeniusannya.

Ingatkan si kecil pada pepatah \”padi kian berisi kian menunduk\”, artinya kian orang itu terampil, karenanya kian rendah hatinya. Sehingga si kecil tak boleh menyombongkan dirinya dan merendahkan orang lain. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *