Blog

Definisi Perubahan Sosial Abdu Blogs

Manusia adalah individu yang tidak dapat tanpa orang lain atau berinteraksi satu sama lain, tetapi merupakan individu yang terhubung. Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, tentu tidak semudah yang Anda bayangkan. Karena tentunya setiap orang memiliki watak atau watak yang berbeda-beda, sering kali timbul perbedaan pendapat atau salah paham. Setiap orang pasti memiliki sudut pandang yang berbeda ketika melihat perubahan, sehingga membentuk kelompok yang memiliki kesamaan dalam sudut pandang perubahan. Tentunya untuk bisa membentuk kelompok, ada beberapa syarat yang bisa menjadi kesepakatan bersama. Perubahan memang tidak mudah karena bisa terjadi di mana saja.

Perubahan sosial adalah perubahan interaksi antara individu, organisasi atau masyarakat yang berkaitan dengan struktur atau nilai sosial, pola normatif. Oleh karena itu, perubahan yang dimaksud adalah perubahan “sosial budaya”, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan.

Baca Juga :Contoh Data Kualitatif

Ada banyak orang yang mendefinisikan perubahan dalam arti luas. Misalnya, Wilbert Moore mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan signifikan yang terjadi dalam keseluruhan struktur sosial, pola perilaku, dan sistem interaksi sosial, termasuk perubahan norma, nilai, dan fenomena budaya.

Jadi ini berarti bahwa perubahan sosial dalam suatu studi adalah studi tentang perilaku masyarakat dan hubungannya dengan perubahan. Oleh karena itu, penelitian utama tentang perubahan sosial juga harus melibatkan semua aspek kehidupan masyarakat, atau harus mencakup semua fenomena sosial yang dipelajari oleh sosiologi.

Perubahan sosial mencakup tiga dimensi perubahan (Suyanto 2004), yaitu:

* Struktur, dimensi struktural memanifestasikan dirinya dalam perubahan status dan peran. Perubahan identitas dapat diketahui dari ada tidaknya perubahan peran, kekuasaan, wewenang, fungsi, dan arah komunikasi.
* Budaya, dimensi budaya mengamati apakah budaya material (teknologi) dan budaya immaterial (ide, nilai, norma) berubah.
* Interaksi Perubahan dimensi interaksi lebih merupakan konsekuensi logis dari perubahan dua dimensi pertama. Misalnya, interaksi sosial merupakan hasil dari perubahan dimensi struktural dan mungkin juga merupakan hasil dari perubahan sistem nilai atau aturan sosial. Dapat dikatakan bahwa perubahan sosial hanya terjadi ketika ketiga dimensi di atas telah berubah dan berubah.

Perspektif Teori Perubahan Sosial
Masyarakat selalu bergerak, berkembang dan berubah. Dinamika masyarakat tersebut terjadi karena faktor internal yang melekat pada masyarakat itu sendiri, dan mungkin juga karena faktor lingkungan eksternal. Menurut Narwoko, ada banyak perspektif teoritis untuk menjelaskan perubahan sosial, seperti perspektif sosio-historis, struktural-fungsi, konflik-struktural, dan sosial-psikologis (Narwoko 2004).

Teori sosio-historis menempatkan variabel konteks sejarah dengan menekankan proses evolusi sebagai faktor utama dalam proses perubahan sosial. Pandangan ini berpendapat bahwa perubahan sosial dilihat dari dua dimensi dengan asumsi yang berbeda, yaitu perubahan adalah siklus dan perubahan adalah perkembangan. Sebagai sebuah siklus, sulit untuk mengetahui asal muasal perubahan sosial. Dengan melihat sejarah sebagai rangkaian siklus tanpa akhir, perubahan terjadi lebih sebagai peristiwa proses.

Pada saat yang sama, perubahan sebagai perkembangan juga merupakan dasar masyarakat, perlahan tapi pasti selalu bergerak, berkembang dan akhirnya bertransformasi dari struktur sosial yang sederhana ke yang lebih modern.

Perubahan sosial secara umum didefinisikan sebagai proses mengubah atau mengubah tatanan/struktur sosial, termasuk pola pikir, sikap dan kehidupan sosial, untuk kehidupan yang lebih baik.

Berikut pendapat para ahli tentang perubahan sosial, antara lain:

1. Kingsley Davis, Perubahan sosial adalah perubahan struktur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial yang dimaksud adalah organisasi pekerja dalam masyarakat industri atau kapitalis. Hal ini menyebabkan perubahan dalam hubungan antara pengusaha dan pekerja, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan organisasi politik di dalam perusahaan dan masyarakat.
2. Mac Iver, Perubahan sosial adalah perubahan interaksi sosial (hubungan sosial) atau perubahan keseimbangan (balance) hubungan sosial.
3. Selo Soemarjan, Perubahan sosial adalah perubahan pranata sosial dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi pranata sosial, meliputi nilai, sikap, dan perilaku antar kelompok sosial.
4. William Ogburn, menjelaskan konsep perubahan sosial dengan membatasi ruang lingkup perubahan. Ogburn menjelaskan bahwa perubahan sosial mencakup unsur-unsur budaya material dan immaterial, dengan penekanan khusus pada pertentangan antara elemen-elemen budaya material dan immaterial.

Berdasarkan pandangan beberapa ahli tentang konsep perubahan sosial, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam struktur sosial tidak semuanya merupakan kemajuan, atau bahkan kemunduran. Oleh karena itu, perubahan sosial yang dibahas di sini adalah perubahan sosial berdasarkan penyebabnya, yaitu perubahan sosial yang direncanakan dan perubahan sosial yang tidak direncanakan.