Blog

Definisi Motivasi Belajar Menurut Para Ahli Vroom Jhon P Campbell Dll

1. Motivasi dan Kebutuhan2. Motivasi dan Drive3. Motivasi dan Tujuan4. Motivasi dan IncentiveB. BENTUK BENTUK MOTIVASIMotivasi mengandung tiga pokok komponen antara Iain ;
(1) Menggerakan, yakni berarti menimbulkan kekuatan pada individu memimpin seorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam ingatan , respons-respons efektif dan kecenderungan mendapatkan kesenangan.
(2) Mengarahkan/dorongan, motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku Menyediakan suatu orientasi tujuan yang di maksudkan ialah pengarahan tingkah laku terhadap sesuatu.
(3) Menopang/tujuan, untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce )intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.

Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber.Semangat motivasi siswa yang rendah bisa menjadilebih baikataupun sebaliknya dapat dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhinya. Kemudian yang menjadi pertanyaanadalah apakah yang menggerakkan motivasi?, Berapa lama kekuatan motivasi mempengaruhi kegiatan belajar? dan dapatkahkekuatan tersebut dipelihara?

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.

Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanyakeinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989;Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs&Telfer, 1987).

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan,(ii) dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. la merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya.

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sebagai ilustrasi, siswa kelas tiga SMA memiliki harapan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa fakultas teknik.

Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia dalam ulangan bulan kesatu. Menyadari hal ini, maka siswa tersebut mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Pada ulangan kedua hasil belajarnya bertambah baik. Menyadari hasil belajar bertambah baik tersebut, maka semangat belajar siswa semakin tinggi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Pada kasus siswa mengambil kursus dan bersemangat belajar tinggi tersebut menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus SNMPTN dan diterima di fakultas teknik(Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs&Telfer, 1987)

Lama kekuatan mental dalam diri individu adalah sepanjangtugas perkembangan manusia. Menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan tersebut meliputi masa bayi, anak sekolah, masa muda, masa dewasa muda, usia tengah baya, dan masa dewasa lanjut. Siswa SLTP dan SLTA memikul tugas perkembangan masa muda. Dalam masa ini siswa belajar menerima peran di komunitasnya, belajar secara bertanggung jawab demi masa depan sendiri, dan belajar berbagai keterampilan. hidup (Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989).

Menurut Monks, kekuatan mental atau kekuatan motivasi tersebut dapat dipelihara. Perjalanan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar dapat diperkuat dan dikembangkan. Menurut Monks, paham-pahaminteraksionis, paham tugas perkembangan, dan teori emansipasimengakui pentingnya pemeliharaan kekuatan motivasi belajar. Dorongan dari dalam atau kekuatan mental dan pengaruh dari luar berpengaruh pada kemajuan individu. Interaksi kekuatan mental dan lingkungan luar tersebut ditentukan pula oleh respons dan prakarsa pribadi pelaku(Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Koeswara, 1989; Biggs Telfer,1987).