Blog

Definisi Komunikasi Menurut Para Pakar

VOJ.CO.ID — Tanpa komunikasi, mustahil lawan bicara mengerti maksud yang kita sampaikan. Laku, apa sebenarnya pengertian komunikasi itu sendiri? Apakah cukup dengan mengartikan sebuah dialog antar orang per orang atau bagaimana? Mari kita bedah.

Professor Hafied Canggara dalam bukunya Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi, mengurai beberapa definisi komunikasi menurut para ahli.

Terminologi komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communico yang berarti membagi dan Communis yang berarti membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Sebagai ilmu yang multidisiplin, definisi komunikasi telah banyak dibuat oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu.

Menurut catatan Dance dan Larson dalam Miller sampai tahun 1976, setidaknya terdapat 126 definisi komunikasi. Pendefinisian tersebut sangat beragam berdasarkan ragam sudut pandang. Seperti definisi komunikasi menurut perspektif sosiologi, budaya, engineering, ekonomi dan perspektif ilmu politik.

Meski definisi komunikasi memiliki banyak perspektif, namun pada dasarnya definisi-definisi tersebut tidak terlepas dari substansi komunikasi itu sendiri.

Awalnya, filsuf Yunani Aristoteles ( SM) dalam bukunya Rethoric menawarkan definisi komunikasi yang paling sederhana. Yakni komunikasi menekankan kepada “siapa mengatakan apa kepada siapa”. Meski terlihat simpel, namun definisi tersebut telah mengilhami seorang ahli ilmu politik Harold D. Lasswel (1948) untuk melakukan penyempurnaan definisi komunikasi yang menekankan pada “siapa mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya”.

Berbeda dengan Lasswel, Steven justru mengajukan sebuah definisi yang lebih luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli, apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungannya.

Misal seseorang berlindung pada suatu tempat karena dihantam badai atau kedipan mata seseorang sebagai reaksi terhadap sinar lampu. Semua itu, kata Steven, merupakan peristiwa komunikasi.

Hovland, Janis dan Kelly juga membuat definisi yakni Communication is process by which an individual (the communicator), transmit stimuli (ussual verbal), to modify the behavior of other individuals (the audience).

Artinya komunikasi adalah proses dimana seorang individu (komunikator), mengirimkan rangsangan (biasanya verbal), untuk mengubah perilaku individu lain (the audiens).

Definisi tersebut nyaris serupa dengan definisi yang dibuat oleh para sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia. Yaitu komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolis yang menghendakinya orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia, pertukaran informasi, menguatkan sikap dan tingkah laku, serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.

Dua definisi lainnya dibuat oleh Barelson dan Steiner (1964) yakni Communication is the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc by the use of symbols, word, pictures figures, graphs, etc. Sementara itu, Gerbner (1964) mendefinisikan communication is socials interaction through symbols dan message systems.

Demikian sederet pengertian komunikasi menurut para pakar. Terlepas dari banyaknya versi, seluruh definisi tersebut memiliki esensi yang sama yakni ada proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Itu intinya. (Red)